Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Adsorption of Lead Ion in Water Solutions using Kaolin-Surfactant Modified as Adsorben Putra, Alfian; Lestari, Novia; Meilina, Hesti
Biopropal Industri Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1850.679 KB)

Abstract

Kaolin is one of the natural adsorbent materials. The adsorption ability of kaolin is still low and need to be modified with organic compounds such as surfactants. This research aimed to optimize the lead adsorption in a waste water using modified kaolin. This study modified kaolin adsorben with cationic surfactants which have activated on temperature 300oC during 3 hours in a furnace. The comparison of kaolin and surfactant were 1:0, 1:2, 1:3 and 2:1, respectively while adsorption time were 30, 60 and 90 minute. Lead was used as the artificial waste at a concentration of 100 ppm. The waste from municipal reservoir water storage of Lhokseumawe was used as a benchmark and application. The sample was analyzed by using AAS and characterized by FTIR. The modified adsorben kaolin-surfactan 1:2 gained the highest reduction of efficiency 78% while the lead ion of municipal waste decreased from 4.65 ppm into 2.67 ppm.
Biodiesel Sumber Energi Alternatif Dari Tumbuh-Tumbuhan: Artikel Review Putra, Alfian; Meilina, Hesti
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i2.25

Abstract

Biodiesel merupakan energi terbaru penganti energi solar yang dapat diperbaharuhi dengan mengunakan proses transesterifikasi yang bersumber dari minyak tumbuh-tumbuhan yang terdapat di alam. Biodiesel yang dihasilkan dengan proses tranesterifikasi ini sangat dipengaruhi oleh temperature, katalis, rata-rata pengadukan, kontak air dengan alkohol yang digunakan, dan jumlah sisanya. Biodiesel energi alternatif ini ramah lingkungan dan mudah di peroleh dengan proses yang sangat sederhana. Biodiesel yang baik sesuai dengan standar ASTM D6751.Key word : Biodiesel, energi, solar, transsesterifikasi
PEMBUATAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v5i1.43

Abstract

Membran  selulosa  asetat  dapat  dibuat  dari  Tandan  Kosong  Kelapa  Sawit  (TKKS),  dengan mengkonversi  TKKS menjadi pulp, dilanjutkan dengan pembentukan  selulosa asetat yang akan dibuat menjadi membran. Proses pembuatan selulosa asetat dari pulp TKKS adalah dengan melakukan reaksi asetilasi selulosa, yaitu menggunakan asetat anhidrat dan asetat glasial. Metode yang digunakan adalah dengan cara inversi fasa. Kondisi optimum pada proses asetilasi didapat pada suhu 1000C dengan kadar selulosa  asetat  61,4%  dan  kadar  asetil  36,39%.  Temperatur  dan  waktu  pengadukan  berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan elongasi membran. Kekuatan tarik dan elongasi membran terbaik didapat pada kadar asetil 36,32% dengan kekuatan tarik 4,61 kgf/cm2 dan elongasi 5,23%. Kata Kunci: Pulp, asetil, inversi fasa, membran selulosa asetat.
PENURUNAN KESADAHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE AERASI DIFUSI Yanti, Azmi; Helmi, Helmi; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v11i2.175

Abstract

Air adalah elemen sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagaimanapun air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai permasalahan terutama bagi kesehatan manusia. Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam air minum, maka menurunkan kesadahan dari air minum adalah sangat penting. Oleh karena itu metode aerasi adalah metode yang cocok untuk tujuan tersebut. Sampel yang digunakan sebanyak 2liter dengan laju alir aerasi sebesar 2,6 L/ menit. Pengambilan sampel digunakan setiap 8, 10 dan 12 jam sekali. Sampel diperoleh dari 3 desa yaitu Punteut, Keude Aceh, dan Kandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kesadahan terjadi pada kondisi aerasi selama 12 jam yang meliputi desa Punteut, Keude Aceh dan Kandang dengan % removale asing-masing 86, 6 % untuk sampel air sumur desa Punteut, 68, 3 % untuk sampel air desa Keude Aceh dan 77, 8 % untuk sampel air sumur desa Kandang. Hasil ini menunjukkan bahwa penurunan kesadahan dengan teknik aerasi difusi dapat menurunkan tingkat kesadahan air serta memenuhi standar mutu air minum.Kata kunci: Aerasi, Difusi, Kesadahan, Kalsium, Magnesium
PELUANG PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI DENGAN REVERSE OSMOSIS Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 2 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v1i2.32

Abstract

Permulaan ekonomi industri, kebutuhan air bersih dalam jumlah yang sangat besar telah menjadi faktor utama dalam pemilihan lokasi pabrik. Dimasa lalu industri menggunakan air dari sungai-sungai dan danau-danau kemudian mengembalikannya tanpa mempertimbangkan kontaminan. Saat sekarang ini para pimpinan industri mulai sadar akan tanggung jawab mereka pada publik dan pertimbangan pengolahan limbah yang cukup, sebagai bagian integral dari biaya pelaksanaan bisnis (usaha), dan banyak upaya mereka untuk menarik perhatian publik.Keywords : Osmosis, limbah, industri
PERANCANGAN ALAT PENJERNIHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH Putra, Alfian; Ridwan, Ridwan; Nasir, Muhammad
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v9i1.207

Abstract

Alat penjernihan air gambut ini dirancang dengan menggunakan media filter yang terdiri dari kerikil yang berdiameter rata-rata 0,5-1,5 cm setebal 15 cm di bagian bawah, pasir dengan diameter rata-rata 0,2 mm – 0,4 mm setebal 70 cm di bagian tengah dan kerikil yang berdiameter rata-rata 0,5-1,5 cm setebal 15 cm di bagian atas dapat digunakan untuk menurunkan kesadahan, Total Dissolved Solid (TDS), menetralisasikan pH dan menjernihkan warna air gambut. Berdasarkan hasil analisa sampel yang telah diolah dengan alat penjernihan air gambut, efesiensi penurunan kesadahan sebesar 24,7%, Total Dissolved Solid (TDS) sebesar 9,76% dengan tanpa koagulan dan dengan menggunakan koagulan sebesar 74%. Untuk efesiensi penetralan pH air gambut dengan menggunakan koagulan sebesar 98,4% sedangkan tanpa menggunakan koagulan sebesar 96,4% sedangkan pada perubahan warna air gambut, dengan tanpa menggunakan koagulan warna kuning-kecoklatan berubah menjadi putih, dengan menggunakan koagulan warna kuning- keclokatan menjadi putih bening.Kata Kunci : Air gambut, alat penjernih air gambut ,kesadahan, TDS, pH.
PROSPEK PEKTIN (POLIMER HIDROKOLOID) DALAM INDUSTRI PANGAN DI INDONESIA Meilina, Hesti; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i2.72

Abstract

Pektin merupakan salah satu polimer hidrokoloid yang digunakan dalam industri pangan sebagai stabilizer. Pemakaiannya semakin meluas seiring dengan semakin berkembangnya industri pangan. Proses produksi pektin melibatkan teknologi yang sederhana sehingga diharapkan dapat diterapkan menjadi salah satu industri di Indonesia. Peluang bisnis industri pektin sangat bagus jika dilihat dari ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan pemakaian pektin yang cenderung meningkat dan impor pektin yang mengalami peningkatan hingga 27% setiap tahunnya. Diharapkan dengan terbukanya peluang usaha untuk memproduksi polimer hidrokoloid ini kita dapat mengurangi pemakaian pektin impor yang didatangkan dari Denmark dan Jerman.Kata kunci : pektin, hidrokoloid, kulit jeruk
PEMANFAATAN POLISTIRENA, KERTAS BEKAS DAN TEPUNG MINERAL SILIKA (SIO2) SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN FIBER BOARD Faridah, Faridah; Zaimahwati, Zaimahwati; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i2.89

Abstract

Dengan perkembangan kemajuan teknologi dan penggunaan hasil teknologi banyak sekali dihasilkan limbah. Salah satu hasil teknologi industri adalah polistirena bekas (gabus) dan kertas bekas. Polistirena bekas) dan kertas bekas setelah digunakan dapat diolah kembali menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Pengolahan bahan tersebut dapat menghasilkan fiber board yang berguna untuk penganti kayu. Fiber board yaitu papan tiruan yang dibuat dari partikel/serpih kayu atau bahan selulosa lainnya yang diikat dengan perekat organik dan penambahan bahan pembantu lainnya. Fungsi polistirena bekas (gabus) sebagai pengikat, kertas bekas sebagai pengisi serta tepung silika sebagai bahan pengisi tambahan sehingga memperkuat dan memperindah fiber board. Dari penelitian di dapat bahwa daya tarik yang lebih baik terdapat pada perbandingan Polistirena bekas dengan bahan pengisi yaitu kertas bekas dan tepung silika dengan perbandingan 60 gram dan 40 gram. Daya tarik yang dihasilkan sebesar 2.4 KN. 
ROBUST SPECTRAL MODEL FOR LOW METAL CONCENTRATION MEASUREMENT IN AQUEOUS SOLUTION REVEALS THE IMPORTANCE OF WATER ABSORBANCE BANDS Putra, Alfian; Faridah, Faridah; Inokuma, Emiko; Santo, Ryoko
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v8i1.105

Abstract

In this study, we focused on detection of metal ions at low concentration in aqueous solution by using NIRS. New “aquaphotomics” concept (Tsenkova, 2007) has become a powerful strategy to understand the spectral changes related to small concentration of solutes in aqueous solution. To improve the model accuracy it is important to understand why it is possible to detect the object of interest using NIRS. Although detectable, metals have no absorption in NIR region (Sakudo,et,al, 2007). However it is perhaps due to their vibrational modes that are modulated by forming complexes with organic molecules containing C-H, N-H and O-H bonds. Therefore, alteration of the vibrational mode of water matrix caused by metal can be detected by NIRS. In this study, we present NIR spectroscopy link to aquaphotomics as a tool to predict low concentration (0-10.mg L-1) of Mg(II), Zn(II), Mn(II) and Cd(II).Key words : NIR spectroscopy, spectral changes, absorbance
MINYAK NILAM Rihayat, Teuku; Putra, Alfian; Elwina, Elwina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v1i1.16

Abstract

Minyak nilam selalu dihasilkan melalui proses distilasi, yang berasal dari tanaman semak yang dikeringkan, Pogostemon cablin Benth., yang termasuk kedalam keluarga Labiatae. Tanaman ini juga disebut sebagai P.patchouli Pellet.var.suavis Hook.F. Tanaman ini terdapat diberbagai belahan dunia, tetapi yang terbanyak terdapat di Indonesia, Malaysia, China dan Brazil. Aroma wangi dari minyak nilam sudah lama dikenal di daerah timur.Minyak Nilam memiliki cita aroma yang kaya akan kayu-kayuan dan hangat, hingga menjadi salah satu jenis tumbuhan minyak atsiri yang sangat diminati di dunia internasional. Dari keselurahan unsur yang membentuk minyak nilam, maka yang paling menghasilkan aroma wangi adalah patchouli alcohol, norpatchoulenol dan nortetrapatchoulol.Kata Kunci : minyak nilam, patchouli alcohol, norpatchoulenol dan nortetrapatchoulol