Suyidno Suyidno
Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK SMA Anggun Ulil Izzati; Muhammad Arifuddin; Suyidno Suyidno; Misbah Misbah
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA Vol 7, No 2 (2020): JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jipf.v7i2.11160

Abstract

This study aims to produce a valid, practical, and effective direct instruction package so that it is feasible to be used to train students' problem-solving skills. The research and development design used the ADDIE model and is tested for 31 students of class X MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin. Data were obtained through instrument validation of direct instruction teaching materials, observation of the implementation of direct instruction, and problem-solving tests. Data were analyzed descriptively qualitatively and quantitatively. The results of the study showed: 1) direct instruction package included were valid, because the lesson plan, teaching material, student worksheet, and assessment test were in very valid criteria; (2) direct instruction package included practically, because the lesson plan component could be implemented in very good; and (3) direct instruction package included is effective, because N-Gain of problem-solving skills value is 0.82; means an increase in the high criteria. It was concluded direct instruction package developed was feasible to train students’ problem-solving skills.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pengajaran langsung yang valid, praktis, dan efektif sehingga layak untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan desain model ADDIE dan diujicobakan pada 31 peserta didik kelas X MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin. Pengumpulan data melalui instrumen validasi perangkat pengajaran langsung, pengamatan keterlaksanaan pengajaran langsung, dan tes pemecahan masalah. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perangkat pengajaran langsung dalam kriteria valid, karena rencana pelaksanaan pelajaran, buku ajar, LKPD, dan tes keterampilan pemecahan masalah dalam kriteria sangat valid, 2) perangkat pengajaran langsung termasuk praktis, karena komponen rencana pelaksanaan pelajaran dapat diimplementasikan dengan sangat baik, dan 3) perangkat pengajaran langsung termasuk efektif, karena nilai n-gain keterampilan pemecahan masalah sebesar 0,82; berarti peningkatannya dalam kriteria tinggi. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pengajaran langsung yang dikembangkan termasuk layak untuk melatih keterampilan pemecahan masalah peserta didik.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Hands on Activity untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Nanda Avisya; Sarah Miriam; Suyidno Suyidno
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3, No 3 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.139 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v3i3.1036

Abstract

Keterampilan proses sains peserta didik khususnya dalam hal memprediksi, menyimpulkan dan mengomunikasikan data hasil percobaan masih rendah. Oleh karena itu, diterapkan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity. Adapun tujuan secara khusus, yaitu untuk mendeskripsikan: 1) keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran, 2) keterampilan proses sains dan, 3) hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Hopkins yang terdiri atas 3 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan: 1) keterlaksanaan RPP pada siklus I, II, dan III terlaksana dengan baik, 2) keterampilan proses sains pada siklus I dengan kriteria baik (mengobservasi), kriteria cukup (menyimpulkan dan mengomunikasikan) dan kriteria kurang baik (memprediksi) mengalami peningkatan pada siklus II dan III menjadi kriteria baik dan sangat baik, 3) hasil belajar siswa meningkat dari siklus I (18,75%) dan siklus II (56,25%) dengan kategori tidak tuntas menjadi (87,50%) dengan kategori tuntas pada siklus III. Diperoleh simpulan bahwa keterampilan proses sains siswa di kelas VIII-E SMPN 25 Banjarmasin meningkat setelah penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity Science process skills of students, especially in terms of predicting, concluding and communicating experimental results data is still low. Therefore, a hands-on-based cooperative learning model is applied to improve students' science process skills. The purpose of this study is to describe the improvement of science process skills of students after applying a cooperative learning model based on hands on activity. The specific objectives, namely to describe: 1) the implementation of the learning implementation plan, 2) science process skills and, 3) student learning outcomes. This type of research is a Hopkins model action research consisting of 3 cycles. Data collection techniques obtained through observation and tests. The results showed: 1) the implementation of lesson plans in cycles I, II, and III were carried out well, 2) science process skills in cycle I with good criteria (observing), sufficient criteria (inferring and communicating) and unfavorable criteria (predicting ) experienced an increase in the second and third cycles into good and very good criteria, 3) student learning outcomes improved from cycle I (18.75%) and cycle II (56.25%) with the incomplete category being (87.50%) with complete category in cycle III. It was concluded that the science process skills of students in class VIII-E SMPN 25 Banjarmasin increased after the application of hands-on-based cooperative learning models.