Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancangan Kinematika Gerak Menggunakan Alat Eksperimen Air Track Untuk Media Pembelajaran Fisika Berbasis Video Wijayanto Wijayanto; Susilawati Susilawati
Jurnal Informatika Upgris Vol 1, No 2 Desember (2015)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiu.v1i2 Desember.871

Abstract

Penelitian mengeksplorasi kinematika gerak menggunakan software video analisis (Tracker) mengkombinasikan antara penggunaan alat praktikum atau peraga, video dan software video analisis dalam menanamkan konsep kinematika gerak sesuai dengan tingkatan siswa. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendesain dan merancang bangun alat praktikum yang sekaligus dapat digunakan untuk alat peraga. Selain itu digunakan teknologi (video) untuk membantu dalam pengamatan dan menganalisis konsep fisika dengan memanfaatkan software video analisis. Penggunaan software video analisis digunakan memudahkan dalam menganalisis kinematik gerak yang sering dijumpai siswa ataupun mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan alat peraga dan alat praktikum yang dikombinasi dengan pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat menciptakan strategi pembelajaran fisika yang lebih efektif, menarik dan menyenangkan. Eksplorasi konsep kinematika gerak yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat pemahaman konsep kinematika gerak yang akan diajarkan sesuai tingkatannya
Effectiveness of Collaborative Governance Management of Public Complaints Based on Electronic Communication Media In Central Java Provincial Government Dhoni Widianto; Pujiono Pujiono; Retno Sunu Astuti; Wijayanto Wijayanto
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3316

Abstract

This study aims to describe the effectiveness of Collaborative Governance in managing public complaints based on electronic communication media in the Central Java Provincial Government for 3 (three years, 2017, 2018, and 2019. This research method uses descriptive qualitative methods. The location of this research is in the Central Java Provincial Government conducted at the Department of Communication and Informatics of Central Java Province. The results of the study conclude that this collaboration has not been effective, such as the lack of commitment from other stakeholders outside the Central Java Provincial SKPD such as Regency/City Governments, vertical agencies, BUMN, and BUMD. Then the limited authority of the Provincial Government of Java Central to the Regency/City Government, vertical agencies, BUMN, and BUMD, resulting in the completion of follow-up on community complaints is still low.The governance of handling public complaints by stakeholders is unclear, lack of accountability and responsibility from stakeholders other than S. KPD of Central Java Province and the supervisory team has not yet been formed to control the follow-up to the handling of complaints in the field.
Kebangkitan Kewarganegaraan Digital : Dinamika Respon Warganet terhadap Kebijakan Kenaikan BPJS Kesehatan di Ruang Publik Digital Mira Karina Justicia; Wijayanto Wijayanto
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 6, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v6i2.2022.311-317

Abstract

Pada 5 Mei 2020 Jokowi menaikan iuran BPJS Kesehatan dengan menerbitkan Perpres No. 64 Tahun 2020 tentang perubahan Kedua atas Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan padahal sebelumnya MA telah membatalkan kenaikan iuran BPJS. Hal tersebut memunculkan reaksi warganet di berbagai platform media sosial khususnya Twitter. Pertanyaannya kemudian, bagaimana dinamika respon warganet, sejauh mana respon tersebut merefleksikan kesadaran akan hak-hak kewarganegaraan terutama hak akses kesehatan, dan bagaimana respon tersebut mempengaruhi media arus utama di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah (1) analisis media sosial, (2) analisis isi media arus utama, dan (3) etnografi digital.  Hasil kajian menunjukkan bahwa telah muncul satu jenis kewarganegaraan digital yang terefleksi dari protes warganet di ruang digital sebagai bagian dari upaya menuntut pemenuhan hak atas layanan kesehatan sebagai bagian dari hak asasi mereka sebagai warga negara yang tertulis dalam konstitusi kita. Upaya untuk mengklaim hak kesehatan ini terwujud dalam tindakan kewargaan (act of citizenship) di ruang publik digital mulai dari witnessing hingga flaming yang pada gilirannya turut mempengaruhi pemberitaan media arus utama yang melahirkan satu diskursus di ruang publik yang lebih luas.Kata kunci: BPJS; kenaikan; kewarganegaraan; respon; warganet
MEMPERKUAT TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA, MENGEFEKTIFKAN DANA DESA Laila Kholid Alfirdaus; Teguh Yuwono; Wijayanto Wijayanto; Dzunuwanus Ghulam Manar
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 4 (2020): Nopember 2020
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.305 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2020.9251

Abstract

Sejak Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa diundangkan, kewenangan desa makin menguat sehingga inisiatif desa untuk membangun dan memberdayakan masyarakat semakin memperoleh ruang yang luas. Namun demikian, kewenangan yang luas ini tentu perlu didukung dengan kapasitas yang makin dikuatkan pula. Selama ini, keraguan atas implementasi Undang-undang ini terletak pada aspek kapasitas pemerintah desa. Tentu saja, karena sudah lama sekali desa dibiarkan tertinggal, desa menghadapi banyak tantangan dalam upaya mengembangkan diri. Namun demikian, bukan berarti pemberian kewenangan kepada pemerintah desa lantas tidak layak untuk diadvokasi. Kelahiran Undang-undang Desa justru merupakan waktu yang tepat untuk memungkinkan dan memberikan kesempatan pemerintah desa untuk memperbaiki celah-celah tatakelola yang sudah lama tidak mendapat perhatian pemerintah. Penguatan tatakelola pemerintahan desa dengan tujuan mengefektifkan dana desa adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindari. Apalagi, salah satu inti dari implementasi Undang-undang Desa adalah penyaluran Dana Desa untuk tujuan menunjang pembangunan di desa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu pemerintah desa meningkatkan pemahaman mengenai tatakelola pemerintahan desa dengan strategi pengelolaan dana desa yang efektif di desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. 
From Instrument To Agent; The Metamorphosis Of Media's Role In Curbing Corruption In Indonesia Politics (Case Study on The Incident of Corruption by Kendal Regent Hendy Boedoro, Kendal Regency, Central Java Province 2005-2006 Wijayanto Wijayanto
Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis-Akademis Kinerja dan Administrasi Pelayanan Publik Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Center fo State Civil Apparatus Training and Development and Competency Mapping

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3438.066 KB) | DOI: 10.31845/jwk.v15i1.276

Abstract

Sebu.ah studi yang dilakukan oleh Rick Stapenhurst (2000) di Amerika Serikat dan di beberapa negara Amerika Latin seperti: Equador, Venezuela dan Brazil menemukan bahwa media masa memainkan peranan penting dalam pemberantasan korupsi. Akan tetapi, pertanyaan patut diajukan tentang apakah media yang memainkan peran sebagai agen ataukah sekedar instrumen dalam pemberantasan korupsi. LIntuk menjawab pertanyaan tersebut dalam konteks politik Indonesia, studi ini melihat insider korupsi oleli Bupati Kendal Heady Beodoro sebagai studi kasus. Sebagai metode, studi ifli melakukan triangulasi metode dengan mengombinasikan analisis isi quantitative terhadap 2 (dua) surat kabar yaitu. Suam Merdeka dan Kompas dan wawancara mendalam terhadap prays jurnalis, aktivis Civil Society Organization's (CSO's), aparat pemerintah dan aparat penegak hukum. Berdasarkan studi kasus yang ada, penelitian ini menemukan bahwa media massa tidak hanya mampu berperan sebagai instrumen. Namun, juga sebagai agen dalam pemberantasan korupsi. Pertama, media massa rnemainkan peran sebagai instrumen CS0's dalam pemberantasan korupsi pada awal gerakan anti korupsi. Kedua, media massa melakukan metamorfosis dengan mentransformasikan dirinya dari instrumen menjadi agen di tengali perjalanan gerakan anti korupsi yang ada. Peran media massa ini kemudian secara meyakinkan menjadi faktor kunci bagi keberhasilan gerakan anti korupsi yang terjadi untuk mengirimkan Hendy Beodoro ke penjara. Akan tetapi, satu hal yang juga perlu dicatat di sini, peran media masa sebagai instrumen ternyata masih dominan diperankan daripada peran sebagai agen. Hal ini disebabkan oleh konteks sosial politik media miasma di Indonesia di mana pembatasan terhadap kebebasan media masih terus terjadi di setiap rezim pemerintahan di Indonesia.