Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN VCO MENGANDUNG KAROTENOID TOMAT DAN KARAGENAN DALAM PEMBUATAN LOTION Tumbelaka, Riddel M M Y; Momuat, Lidya I; Wuntu, Audy D
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29242

Abstract

ABSTRACT Research has been conducted on the making of Lotion using VCO containing Tomato Carotenoids and Carrageenan with a mass concentration of 3%. The stability of Lotion is determined by the stability of the emulsion in the Lotion preparation. The resulting Lotion was tested for quality according to SNI 16-4399-1996 standards, namely pH, density, viscosity, and total microbial test. In addition, the resulting Lotion was tested for total carotenoids based on the reading results of UV-Vis Spectrophotometry. The results showed that the highest carotenoids in A1 samples were 129.99 mg / L and the lowest was in A6 samples 38.15 mg / L. And the results of the Lotion quality test found in Lotion by using carrageenan were better than Lotion using cetyl alcohol. Keywords: VCO, carrageenan, carotenoids, Lotion, SNI      ABSTRAK                Telah dilakukan penelitian tentang Pembuatan Lotion menggunakan VCO mengandung Karotenoid Tomat dan Karagenan dengan konsentrasi massa 3%. Kestabilan dari Lotion ditentukan dengan kestabilan emulsi dalam sediaan Lotion. Lotion yang dihasilkan diuji kualitas menurut standar SNI 16-4399-1996 yaitu uji pH, massa jenis, viskositas, dan total mikroba. Selain itu, Lotion yang dihasilkan diuji total karotenoid berdasarkan hasi pembacaan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang memiliki Karotenoid tertinggi pada sampel A1 sebanyak 129,99 mg/L dan terendah pada sampel A6 38,15 mg/L. Dan hasil uji kualitas Lotion didapati Lotion dengan menggunakan karagenan lebih baik dibandingkan dengan Lotion menggunakan setil alkohol. Kata kunci: VCO, karagenan, karotenoid, Lotion, SNI
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth) Pada Asam Linoleat Pakasi, Jeremy Fransisco; Momuat, Lidya I; Koleangan, Harry S.J.
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.17816

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antioksidan eksrak tumbuhan suruhan Peperomia pellucida (L.) Kunth pada asam linoleat. Tumbuhan suruhan diekstrak dengan pelarut etanol 80% dan n-heksana dengan cara maserasi selama 48 jam. Ekstrak etanol dan n-heksana dari tumbuhan suruhan diukur kandungan total fenoliknya dengan metode Folin-ciocalteu, serta diuji aktivitas antioksidannya pada asam linoleat menggunakan metode Ferric Thiocyanate untuk menghitung persen penghambatan peroksida, dan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance untuk mengukur persen penghambatan pembentukan malonaldehida. Hasil penelitian kandungan total fenolik dalam ekstrak etanol dan n-heksana tumbuhan suruhan berturut-turut adalah 53.469 mg/kg dan 22.755 mg/kg. Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol tumbuhan suruhan dengan konsentrasi 100 dan 200 µg/mL dalam menghambat pembentukan peroksida berturut-turut sebesar 83.74% dan 88.80%, serta pembentukan malonaldehida sebesar 93.07% dan 93.96% pada asam linoleat.Sedangkan Aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksana tumbuhan suruhan dengan konsentrasi 100 dan 200 µg/mL dalam menghambat pembentukan peroksida berturut-turut sebesar 67.96% dan 73.18%, serta pembentukan malonaldehida sebesar 90.98% dan 92.00% pada asam linoleat.Penelitian ini menyimpulkan bahwa kandungan total fenolik ekstrak etanol tumbuhan suruhan lebih tinggi daripada ekstrak n-heksana, serta aktivitas antioksidan ekstrak etanol adalah yang terbaik dalam menghambat pembentukan peroksida dan malonaldehida pada asam linoleat.This reaserchwas aimed to study the antioxidant activity of Peperomia pellucida (L.) Kunth on linoleic acid. The plant was extracted with 80% ethanol and n-hexane solvent by maceration for 48 hours. The content of total phenolic was measured using the Folin-Ciocalteu method and the antioxidant activity of Peperomia p. wastested on linoleic acid using Ferric Thiocyanate method to calculate the percent inhibition of peroxide and using Thiobarbituric Acid Reactive Substance method for measuring the percent inhibition of malonaldehyde. Total phenolic content of the ethanol extract and the n-hexane extract of Peperomia p. were 53,469 mg/kg and22.755 mg/kg respectively. The antioxidant activities of ethanol extract of Peperomia p. with concentration of 100 and 200 μg/mL in inhibition of peroxide formation were 83,74% and 88,80%, and for malonaldehyde were 93,07% and 93,96% respectively. Whereasthose of n-hexana extracts with the same concentration inhibited 67.96% and 73.18% of peroxide formation, and 90.98% and 92.00% of malonaldehyde formation. Thus,Total content of phenolics of ethanol extract is higher than that of n-hexane extract, similarly the antioxidant activity of ethanol extract is the better in inhibiting the formation of peroxide and malonaldehyde in linoleic acid than that of n-hexana extract.
PENGARUH VCO MENGANDUNG EKSTRAK WORTEL TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PLASMA Lidya I Momuat; Meiske S Sangi; Ni Putu Purwati
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.254 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.222

Abstract

PENGARUH VCO MENGANDUNG EKSTRAK WORTEL TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PLASMA Lidya Irma Momuat1), Meiske S. Sangi1), Ni Putu Purwati2) 1)Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115; 2)Alumni Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat oksidasi lipid dalam plasma darah tikus yang diberi pakan VCO mengandung ekstrak wortel.  Tikus Wistar jantan pada penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok, yaitu (I) pakan standar (kontrol), (II) 10% VCO tanpa ekstrak wortel, (III) 10% VCO mengandung ekstrak wortel dan (IV) 10% minyak jagung.  Setelah 4 minggu masa perlakuan, plasma darah dipisahkan dengan sentrifugasi untuk analisis tingkat oksidasi plasma dengan mengukur konsentrasi malondialdehida (MDA) menggunakan metode uji asam tiobarbiturat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi MDA tertinggi terdapat pada kelompok tikus yang diberi minyak jagung (11,253 mM), diikuti kelompok kontrol (10,167 mM), lalu kelompok tikus yang diberi VCO mengandung ekstrak wortel (8,656 mM) dan VCO (8,269 mM).  Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat oksidasi lipid plasma tikus yang diberi VCO mengandung ekstrak wortel relatif sama dengan yang diberi VCO tanpa ekstrak wortel, tetapi lebih rendah daripada kontrol dan yang diberi minyak jagung. Kata kunci: malondialdehida, minyak kelapa, wortel EFFECT OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) CONTAINING CARROT EXTRACT ON PLASMA LIPID PEROXIDATION ABSTRACT The aim of this study was measure the level of lipid oxidation in the blood plasma of rats fed VCO containing carrot extracts. Male Wistar rats in this study were divided into four groups: (i) control, (II) 10% VCO without the carrot extract, (III) 10% VCO containing carrot extracts, and (IV) 10% corn oil. After 4 weeks of treatment, blood from each rat was taken by syringe.  Plasma is separated from whole blood by centrifugation for analysis of plasma oxidation levels by measuring the malondialdehyde (MDA) concentration using tiobarbituric acid test. The results showed that the highest concentration of MDA was found in rats fed corn oil (11.253 m M), followed by the control group (10.167 m M), then rats fed VCO containing carrot extract (8.656 m M) and VCO (8.269 m M). This study concluded that the level of plasma lipid oxidation in rats fed VCO containing carrot extracts is relatively similar to rats fed VCO without the carrot extract, but it is lower than the control and corn oil groups. Keywords: malondialdehyde, coconut oil, carrot
UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA TEPUNG GABAH PELEPAH AREN (Arenga pinnata) Meiske S Sangi; Lidya I Momuat; Maureen Kumaunang
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 12 Nomor 2, Oktober 2012
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.769 KB) | DOI: 10.35799/jis.12.2.2012.716

Abstract

UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA TEPUNG GABAHPELEPAH AREN (Arenga pinnata)ABSTRAKTelah dilakukan penelitian uji toksisitas dan skrining fitokimia tepung pelepah aren. Tepung pelepah aren secara tradisional digunakan oleh masyarakat Tomohon sebagai obat untuk menghilangkan gatal-gatal dan luka bakar pada kulit, namun pemanfaatan ini belum dikenal secara luas di Sulawesi Utara. Pemanfaatan tepung pelepah aren sebagai obat tradisional ini belum banyak dilaporkan dalam literatur bahkan belum ada yang meneliti tentang sifat toksik dan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tepung pelepah aren. Tujuan penelitian dalam pengujian toksisitas adalah untuk mengetahui apakah tepung pelepah aren bersifat toksik atau tidak selanjutnya menentukan nilai LC50-nya untuk mengetahui jumlah konsentrasi penyebab ketoksikan tepung pelepah aren. Metode yang digunakan untuk pengujian toksisitas adalah dengan menggunakan larva udang jenis Artemia salina Leach. Dalam metode ini A. salina Leachdipakai sebagai bioindikator. Metode ini mudah dikerjakan, murah, waktu deteksi singkat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil yang diperoleh dari ekstrak etanol tepung pelepah aren bersifat toksik dengan nilai LC50-nya adalah 6,295 ppm dan hasil pengujian fitokimia menunjukkan bahwa tepung pelepah aren mengandungsenyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang ditunjukkan dengan pembentukan endapan jingga ketika direaksikan dengan pereaksi dragendorf, triterpenoid yang ditunjukkan dengan perubahan warna jingga pada sampel dan tanin yang ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih ketika direaksikan Gelatin.Kata kunci: pelepah aren, skrining fitokimia dan uji toksisitasTOXICITY TEST AND PHYTOCHEMICAL SCREENING ONPALM SUGAR LEAF MIDRIB FLOUR (Arenga pinnata)ABSTRACTA study of toxicity test and phytochemical screening on sugar palm midrib flour had been conducted. The flour is traditionally used as medicine to relieve itching and skin burn, although the use is not widely known in North Sulawesi. Utilization of this flour as a traditional medicine had not been widely reported in the literatures and the toxicity and content of secondary metabolites contained in the sugar palm midrib had not been studied. The purpose of this research was to determine the toxicity of the flour and the value of LC50 in order to find the concentration that causes its toxicity. The research method involved the use of Artemia salina Leach shrimp larvae as a bioindicator. This method was easy to perform, inexpensive, had short detection time, and reliable. The results showed that the ethanol extracted flour was toxic and had LC50 value of 6,295 ppm. The phytochemical screening showed that the flour contained secondary metabolite of alkaloid which was indicated by orange precipitation by using reagent Dragendorf, of triterpenoid which was indicated by orange discoloration, and of tannin which was indicated by white precipitate by using gelatin.Keywords: sugar palm midrib, phytochemical screening and toxicity test
ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK TUMBUHAN SURUHAN (Peperomia pellucida [L.] Kunth) TERHADAP TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI SUKROSA Nafila Salma; Jessy Paendong; Lidya I Momuat; Sariyana Togubu
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 13 Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.803 KB) | DOI: 10.35799/jis.13.2.2013.3055

Abstract

ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK TUMBUHAN SURUHAN (Peperomia pellucida [L.] Kunth) TERHADAP TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI SUKROSAABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk menentukan dosis optimum dari ekstrak tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth) sebagai antihiperglikemik tikus wistar yang diinduksi sukrosa. Penelitian ini menggunakan metode uji toleransi glukosa. Digunakan tikus putih jantan wistar berjumlah 20 ekor tikus yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan kontrol negatif (K-) diberi CMC 0,5%, kelompok perlakuan kontrol positif (K+) diberi Glibenklamid dosis 0,45 mg/kgBB, kelompok perlakuan ekstrak tumbuhan suruhan  dosis 20; 40; 80 mg/kgBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah puasa (basal), 30 menit setelah diindukasi sukrosa dan pada menit ke 30, 60, dan 120 setelah diinduksi sediaan per oral. Data diolah dengan uji ANOVA dan Ducan untuk membandingkan antara kelompok kontrol negatif, ekstrak dan kontrol positif. Data hasil pengujian kadar glukosa darah dengan dosis 20; 40; 80 mg/kgBB memberikan penurunan kadar glukosa darah. Pemberian ekstrak tumbuhan suruhan dengan dosis 40 mg/kgBB pada menit ke-120 memberikan hasil  yang signifikan dan bebeda nyata dibandingkan kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%) dan tidak berbeda nyata dengan glibenklamid dosis 0,45 mg/kgBB. Kesimpulannya pemberian ekstrak tumbuhan suruhan dosis 40 mg/kgBB pada menit ke 120  memberikan penurunan kadar glukosa darah yang efektif dan berbeda nyata (signifikan) dibandingkan pemberian ekstrak tumbuhan suruhan dosis 20 dan 80 mg/kgBB. Kata Kunci : Peperomia pellucida [L.] Kunth, Tumbuhan Suruhan, Kadar Glukosa Darah, Sukrosa. ANTIHYPERGLYCEMIC FROM SURUHAN PLANT (Peperomia pellucida [L.] Kunth) EXTRACT AGAINST WISTAR RATS (Rattus norvegicus L.) WITH INCLUDED BY SUCROSE ABSTRACT The purpose of this research is to determine optimum dose of Suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth) extract as Antihyperglycemic agent against Wistar Rats with Induced by Sucrose. This research using glucose tolerance test methods. Used 20 male Wistar rats were divided into 5 groups, they are the negative control treatment group (K-) were given 0.5% CMC, the positive control groups (K+) given 0,45 mg/kgBB  Glibenklamid, and Suruhan extract treatment group of 20; 40; 80 mg/kgBB dose. Data obtained from the examination offasting blood sugar (basal) content, 30 minutes after induced bysucroseandat minute of 30, 60, and120 after-induced oraldosage.The data were processed by ANAVA and LSD testtocompare betweenthe negativecontrol group, the extractandpositive control. Dataresults of testing blood sugar levels with doses of 20, 40, 80 mg/kgBB gavea decreasein blood glucose levels were significant and significantly different than the negative control group (CMC 0.5%) and did not give a clear difference with 0.45 mg/kgBB dose of Glibenclamide. Agents of plant extract at a dose of 40 mg/kgBB body weight gives better results to the decline in blood glucose levels compared with doses of 20 and 80 mg/kgBB. In conclusion, Suruhan plant extract has an effect on blood glucose levels decreased against white male Wistar rats were induced sucrose. Keywords : Peperomia pellucida [L.] Kunth, Suruhan Plant, Blood Glucose Levels, Sucrose