Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG BUAH NENAS UNTUK KUALITAS MINYAK KELAPA Meiske S Sangi
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.917 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.209

Abstract

PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG BUAH NENAS UNTUK KUALITAS MINYAK KELAPA Meiske S. Sangi1) 1)Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115; e-mail: meiske_sangi@yahoo.co.id ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pemanfaatan ekstrak batang buah nanas untuk kualitas minyak kelapa. Pengolahan minyak kelapa masih banyak dilakukan secara tradisional oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan. Adanya perkembangan teknologi minyak kelapa yang diolah secara tradisional bersaing dengan minyak kelapa yang ada di pasaran. Untuk mengatasi hal ini diperlukan metode yang dapat menghasilkan minyak yang berkualitas dengan daya simpan yang lama dan memberikan aroma yang disukai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan berat batang buah nanas dan daging buah kelapa serta waktu pemeraman yang sesuai dalam pengolahan minyak kelapa dengan penambahan ekstrak batang buah nanas untuk meningkatkan rendemen serta mengetahui kualitas minyak yang dibuat dengan penambahan ekstrak batang buah nanas melalui penyimpanan selama 0, 2, 4, dan 6 minggu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Perbandingan berat batang buah nanas dengan daging buah kelapa yang memberikan rendemen minyak tertinggi adalah perlakuan 8:2 dengan waktu pemeraman 12 jam yaitu sebesar 23,495 %. Kualitas minyak kelapa selama pengujian 6 minggu yaitu : kadar air 0,258 %; bilangan asam 1,343 %; bilangan peroksida 1,579 meq/1000g; dan asam lemak bebas 0,336 %. Kata Kunci: batang buah nanas, minyak kelapa   UTILIZATION PINEAPPLE STEM EXTRACT FOR QUALITY OF COCONUT OIL ABSTRACT Has done research utilization pineapple stem extract to the quality of coconut oil. Palm oil processing is still done traditionally by many people, especially people who live in rural areas. The existence of technological developments that coconut oil processed traditionally competes with palm oil on the market. To overcome this requires a method that can produce high quality oil with a long shelf life and provide a preferred scent. This study aims to determine the weight ratio of the stem pineapple and coconut meat and curing the appropriate time in the processing of coconut oil with the addition of pineapple stem extract to increase the yield and determine the quality of oil that is made with the addition of pineapple stem extract through storage for 0, 2 , 4, and 6 weeks. The results showed that the ratio by weight rod with a pineapple coconut meat that gives the highest oil yield was treated 8:2 with 12 hour curing time that is equal to 23.495%. The quality of coconut oil for 6 weeks of testing namely: the water content of 0.258%, 1.343% acid numbers; numbers meq/1000g peroxide 1.579, and 0.336% free fatty acids. Keywords: pineapple stem, palm oil
PRODUKSI BIO-ETANOL DARI DAGING BUAH SALAK ( Salacca zalacca ) Raymond Thamrin; Max J.R Runtuwene; Meiske S Sangi
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.081 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.215

Abstract

PRODUKSI BIO-ETANOL DARI DAGING BUAH SALAK ( Salacca zalacca ) Raymond Thamrin1), Max J.R. Runtuwene2), Meiske S. Sangi2) 1)Mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115; 2)Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari daging buah salak melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae dengan kadar 5% (b/b). Proses fermentasi dilakukan selama 48 jam, kemudian filtratnya didestilasi selama 5 jam pada suhu 780C – 800C.  Selanjutnya destilat yang dihasilkan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Biotanol yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki kadar sebesar 49,92%. Kata kunci: bioetanol, daging buah salak, fermentasi, Saccharomyces cerevisiae   PRODUCTION OF BIO-ETHANOL FROM FLESH OF SALAK FRUIT ( Salacca zalacca ) ABSTRACT This study aimed to produce bioethanol from flesh of salak fruit through a fermentation process using yeast Saccharomyces cerevisiae with concentration of 5% (w/w). The fermentation process was carried out for 48 hours, then the filtrate was distilled for 5 hours at a temperature of 780C - 800C. Destilat was then analyzed qualitatively and quantitatively. Bioethanol resulting from this process had concentration of 49.92%. Keywords : Bioethanol, salak’s meat, fermentation, Saccharomyces cerevisiae
PENGARUH VCO MENGANDUNG EKSTRAK WORTEL TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PLASMA Lidya I Momuat; Meiske S Sangi; Ni Putu Purwati
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.254 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.222

Abstract

PENGARUH VCO MENGANDUNG EKSTRAK WORTEL TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PLASMA Lidya Irma Momuat1), Meiske S. Sangi1), Ni Putu Purwati2) 1)Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115; 2)Alumni Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat oksidasi lipid dalam plasma darah tikus yang diberi pakan VCO mengandung ekstrak wortel.  Tikus Wistar jantan pada penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok, yaitu (I) pakan standar (kontrol), (II) 10% VCO tanpa ekstrak wortel, (III) 10% VCO mengandung ekstrak wortel dan (IV) 10% minyak jagung.  Setelah 4 minggu masa perlakuan, plasma darah dipisahkan dengan sentrifugasi untuk analisis tingkat oksidasi plasma dengan mengukur konsentrasi malondialdehida (MDA) menggunakan metode uji asam tiobarbiturat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi MDA tertinggi terdapat pada kelompok tikus yang diberi minyak jagung (11,253 mM), diikuti kelompok kontrol (10,167 mM), lalu kelompok tikus yang diberi VCO mengandung ekstrak wortel (8,656 mM) dan VCO (8,269 mM).  Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat oksidasi lipid plasma tikus yang diberi VCO mengandung ekstrak wortel relatif sama dengan yang diberi VCO tanpa ekstrak wortel, tetapi lebih rendah daripada kontrol dan yang diberi minyak jagung. Kata kunci: malondialdehida, minyak kelapa, wortel EFFECT OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) CONTAINING CARROT EXTRACT ON PLASMA LIPID PEROXIDATION ABSTRACT The aim of this study was measure the level of lipid oxidation in the blood plasma of rats fed VCO containing carrot extracts. Male Wistar rats in this study were divided into four groups: (i) control, (II) 10% VCO without the carrot extract, (III) 10% VCO containing carrot extracts, and (IV) 10% corn oil. After 4 weeks of treatment, blood from each rat was taken by syringe.  Plasma is separated from whole blood by centrifugation for analysis of plasma oxidation levels by measuring the malondialdehyde (MDA) concentration using tiobarbituric acid test. The results showed that the highest concentration of MDA was found in rats fed corn oil (11.253 m M), followed by the control group (10.167 m M), then rats fed VCO containing carrot extract (8.656 m M) and VCO (8.269 m M). This study concluded that the level of plasma lipid oxidation in rats fed VCO containing carrot extracts is relatively similar to rats fed VCO without the carrot extract, but it is lower than the control and corn oil groups. Keywords: malondialdehyde, coconut oil, carrot
UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA TEPUNG GABAH PELEPAH AREN (Arenga pinnata) Meiske S Sangi; Lidya I Momuat; Maureen Kumaunang
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 12 Nomor 2, Oktober 2012
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.769 KB) | DOI: 10.35799/jis.12.2.2012.716

Abstract

UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA TEPUNG GABAHPELEPAH AREN (Arenga pinnata)ABSTRAKTelah dilakukan penelitian uji toksisitas dan skrining fitokimia tepung pelepah aren. Tepung pelepah aren secara tradisional digunakan oleh masyarakat Tomohon sebagai obat untuk menghilangkan gatal-gatal dan luka bakar pada kulit, namun pemanfaatan ini belum dikenal secara luas di Sulawesi Utara. Pemanfaatan tepung pelepah aren sebagai obat tradisional ini belum banyak dilaporkan dalam literatur bahkan belum ada yang meneliti tentang sifat toksik dan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tepung pelepah aren. Tujuan penelitian dalam pengujian toksisitas adalah untuk mengetahui apakah tepung pelepah aren bersifat toksik atau tidak selanjutnya menentukan nilai LC50-nya untuk mengetahui jumlah konsentrasi penyebab ketoksikan tepung pelepah aren. Metode yang digunakan untuk pengujian toksisitas adalah dengan menggunakan larva udang jenis Artemia salina Leach. Dalam metode ini A. salina Leachdipakai sebagai bioindikator. Metode ini mudah dikerjakan, murah, waktu deteksi singkat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil yang diperoleh dari ekstrak etanol tepung pelepah aren bersifat toksik dengan nilai LC50-nya adalah 6,295 ppm dan hasil pengujian fitokimia menunjukkan bahwa tepung pelepah aren mengandungsenyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang ditunjukkan dengan pembentukan endapan jingga ketika direaksikan dengan pereaksi dragendorf, triterpenoid yang ditunjukkan dengan perubahan warna jingga pada sampel dan tanin yang ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih ketika direaksikan Gelatin.Kata kunci: pelepah aren, skrining fitokimia dan uji toksisitasTOXICITY TEST AND PHYTOCHEMICAL SCREENING ONPALM SUGAR LEAF MIDRIB FLOUR (Arenga pinnata)ABSTRACTA study of toxicity test and phytochemical screening on sugar palm midrib flour had been conducted. The flour is traditionally used as medicine to relieve itching and skin burn, although the use is not widely known in North Sulawesi. Utilization of this flour as a traditional medicine had not been widely reported in the literatures and the toxicity and content of secondary metabolites contained in the sugar palm midrib had not been studied. The purpose of this research was to determine the toxicity of the flour and the value of LC50 in order to find the concentration that causes its toxicity. The research method involved the use of Artemia salina Leach shrimp larvae as a bioindicator. This method was easy to perform, inexpensive, had short detection time, and reliable. The results showed that the ethanol extracted flour was toxic and had LC50 value of 6,295 ppm. The phytochemical screening showed that the flour contained secondary metabolite of alkaloid which was indicated by orange precipitation by using reagent Dragendorf, of triterpenoid which was indicated by orange discoloration, and of tannin which was indicated by white precipitate by using gelatin.Keywords: sugar palm midrib, phytochemical screening and toxicity test