Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemberdayaan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Melalui Wirausaha Budidaya Jamur Merang (Volvariella Volvaceae L.) Herlina Herlina; Siswoyo Soekarno; Yuli Wibowo; Elok Sri Utami
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 3 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i3.3914

Abstract

Pondok Pesantren “AN NUR H.A” merupakan pondok Pesantren Salaf di Jember. Profil lulusan dari pesantren ini hanya 5% dari lulusan pondok pesantren yang berhasil menjadi ustadz, sedang 95% lulusan yang lain masih dalam kebingungan memilih profesi yang akan ditekuni. Hal ini terjadi karena pada umumnya, lulusan pondok pesantren salaf memiliki pendidikan umum yang masih rendah, sementara kurikulum pengajaran yang disajikan di pondok pesantren belum menyentuh pada aspek ketrampilan hidup. Para santri pada umumnya hanya memegang ijazah Madrasah Ibtidaiyah (setara dengan Sekolah Dasar) atau maksimal Madrasah Tsanawiyah (setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan rata-rata para santri tidak memiliki ketrampilan untuk mereka hidup mandiri secara ekonomi setelah mereka keluar dari pondok pesantren. Melalui program pengabdian unggulan (PPU) ini pengusul bertekat untuk membuat program pemberdayaan santri dan alumni dengan memberikan bekal ketrampilan untuk mereka, selain pengetahuan agama yang diajarkan. Program yang dianggap paling tepat adalah Pemberdayaan Santri dan alumni Pondok Pesantren Melalui Wirausaha Budidaya Jamur Merang, karena usaha ini membutuhkan bahan baku lokal dan tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas serta teknologi yang digunakan merupakan teknologi tepat guna yang mudah diadopsi. Hasil kegiatan ini adalah: (1) menambah ketrampilan para santri pondok pesantren dan alumni dalam budidaya dan berwirausaha jamur merang; (2) mengurangi pengangguran para lulusan pondok pesantren, (3) terciptanya lapangan kerja baru di pedesaan; (4) terciptanya keterkaitan bisnis secara tidak langsung dengan masyarakat di sekitar lokasi pondok melalui usaha penyediaan bahan pembantu, sekam dan bubuk gergaji; (5) meningkatnya pendapatan pesantren dari budidaya jamur merang; dan (6) kegiatan ekonomi produktif di pondok pesantren.
Physical, Chemical, and Sensory Characteristics of Chicken Sausage with Analog Meat Substitution Herlina Herlina; Satriya Bayu Aji; Bambang Herry Purnomo
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2021.010.01.8

Abstract

AbstractThis research was conducted to make chicken sausage substitution using analog meat from gluten, soy protein isolate, wheat flour, Anjasmoro soybean, and gembili tuber flour to reduce chicken meat used and produce sausages with the same quality. The purpose of this study was to determine the sausage’s physical, chemical, and sensory properties. The formulation of chicken sausage with analog meat substitution used a completely randomized design method with a single factor (chicken meat and analog meat ratio), with five treatments and each treatment was repeated three times. The five treatments are P1 = 90% chicken meat : 10% analog meat, P2 = 80% chicken meat : 20% analog meat, P3 = 70% chicken meat : 30% analog meat, P4 = 60% chicken meat : 40% analog meat and P5 = 50% chicken : 50% analog meat. The results showed that the substitution of chicken meat with analog meat had a significant effect on the physical, chemical, and sensory properties of chicken sausage. The results show that 70% chicken meat and 30% analog meat is the best treatment.Keywords: analog meat, chicken sausage, substitution AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk membuat substitusi sosis daging ayam menggunakan daging analog dari gluten, isolat protein kedelai, tepung terigu, kedelai Anjasmoro dan tepung umbi gembili. Sehingga dapat mengurangi penggunaan daging ayam dan dapat menghasilkan sosis dengan kualitas yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat fisik, kimia dan sensorik sosis. Formulasi pembuatan sosis daging ayam dengan substitusi daging analog, menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal (rasio penambahan daging ayam dan daging analog) dengan lima perlakuan serta masing - masing perlakuan diulang tiga kali ulangan. Lima perlakuan tersebut ialah P1 = 90% daging ayam : 10% daging analog, P2 = 80% daging ayam : 20% daging analog, P3 = 70% daging ayam : 30% daging analog, P4 = 60% daging ayam : 40% daging analog dan P5 = 50% daging ayam : 50% daging analog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susbtitusi daging ayam dengan daging analog berpengaruh nyata terhadap sifat fisik, kimia, dan sensorik sosis ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan70% daging ayam dan 30% daging analog adalah perlakuan terbaik.Kata Kunci: daging analog, sosis daging ayam, substitusi
SIFAT FISIK DAGING ANALOG BERBAHAN DASAR CAMPURAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI Triana Lindriati; Herlina Herlina; Jefrinka Nelza Emania
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.089 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.22.2.175-186.2018

Abstract

Daging analog merupakan produk yang terbuat dari isolat protein kedelai dengan memanfaatkan teknologi ekstrusi untuk menghasilkan serat menyerupai daging. Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu tepung porang yang berfungsi sebagai karbohidrat dan untuk memperbaiki tekstur daging analog. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat fisik dan kimia daging analog akibat penambahan air, waktu ekstrusi dan komposisi adonan. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu variasi penambahan air, variasi waktu pengadukan dan variasi komposisi adonan. Parameter yang dianalisis adalah tekstur, kadar air, WHC, OHC dan kelarutan protein. Analisis data dilakukan dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penambahan air menyebabkan peningkatan nilai tekstur, kadar air dan OHC. Peningkatan waktu ekstrusi menyebabkan peningkatan nilai tekstur, kadar air, WHC dan OHC. Peningkatan komposisi adonan meningkatkan nilai tekstur, kadar air dan WHC. Penurunan nilai WHC dan kelarutan protein terjadi dengan semakin banyaknya air yang ditambahkan. Sedangkan nilai kelarutan protein mengalami penurunan dengan semakin lama waktu ekstrusi yang digunakan. Selain itu, nilai OHC dan kelarutan protein mengalami penurunan dengan semakin banyaknya tepung porang yang ditambahkan.
ANALISIS PROKSIMAT DAN ORGANOLEPTIK DARK CHOCOLATE SPREAD DENGAN TAMBAHAN INGREDIENT BERBASIS KELAPA Dyah Ayu Savitri; Herlina Herlina; Noer Novijanto
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.145-152.2021

Abstract

Dark chocolate spread adalah jenis cokelat olesan dalam bentuk pasta yang sering digunakan untuk produk roti atau kue kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kandungan proksimat dan mengkaji sifat organoleptik produk chocolate spread dengan campuran virgin coconut oil (vco), isolated soy protein, coconut flour dan gula kelapa sebagai alternatif produk agroindustri. Penelitian ini dilakukan melalui pembuatan beberapa formula dark chocolate spread. Kemudian masing-masing formula diuji karakteristik organoleptik dan proksimat sehingga diketahui formula yang disukai konsumen beserta komposisi kimia dark chocolate spread dengan tambahan komponen kelapa. Analisis statistik dilakukan dengan One Way Analysis of Variance (ANOVA). Tingkat signifikansi ditetapkan pada P ≤ 0,05. Data hasil analisis sifat kimia dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dark chocolate spread dengan ingredien berbasis kelapa memiliki komposisi kimia yang bernutrisi dan memiliki karakter cita rasa yang menjanjikan, dimana karakteristik mouthfeel, tekstur, warna dan kenampakan serta spreadability akan mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk.
Pisang Sale Pengembangan Usaha Pisang Sale Goreng Melalui Rekayasa Proses: Bahasa Indonesia Herlina Herlina; Elok Sri Utami; Siswoyo Soekarno
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2936

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang potensial dikembangkan dan dapat menciptakan lapangan kerja masyarakat pedesaan di kabupaten banyuwangi adalah UMKM pisang sale goreng, Pisang sale goreng adalah makanan dari pisang yang dijemur kemudian digoreng. Pisang sale goreng merupakan makanan kecil / camilan yang sangat disukai oleh masyarakat luas, mulai dari anak-anak  hingga orang dewasa tanpa memandang tingkat pendidikan dan strata ekonomi. Sebagai mitra dalam kegiatan ini adalah usaha Pisang sale goreng  ”UD. Waining Jaya”. Beberapa faktor yang menyebabkan usaha pisang sale goreng UD. Waining Jaya tidak berkembang adalah  kualitasnya rendah (kadar air tinggi, tekstur liat/alot, tumbuh jamur, masa simpan rendah, dan rasa kurang enak), tidak mempunyai nilai tambah (citra diri), kemasan tidak menarik konsumen dan pengolahannya tidak efisien serta tidak hygienis. Salah satu solusi untuk meningkatkan citra diri pisang sale goreng adalah membuat pisang sale crispy, dengan cara merekayasa proses pengolahan pisang sale goreng melalui penggunaan tepung ubi kayu / MOCAF (Modified Cassava Flour), bahan tinambah pangan (baking powder) dan penggunaan alat pengering pisang sale semi otomatis berbasis teknologi tepat guna. Target yang diharapkan pada Kegiatan Program Pengabdian Kemitraan (PPK) ini adalah meningkatkan kesejahteraan UMKM pisang sale goreng di  kabupaten banyuwangi, khususnya usaha pisang sale goreng “UD. Waining Jaya” dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Banyuwangi dari kontribusi penjualan pisang sale crispy. Hasil dari kegiatan ini adalah 1) metode pengolahan pisang sale crispy; 2) produk pisang sale crispy; dan 3) peralatan pengolahan pisang sale crispy berbasis TTG (mesin pengering sale). Selain itu kegiatan ini meningkatkan ketrampilan karyawan dalam pembuatan pisang sale crispy dan memperluas jaringan pemasaran UD. Waining Jaya.
Sauce Product Development with Black Garlic Addition as a Flavour Enhancer and Antioxidant Herlina Herlina; Riska Rahma Vionita; Sulistiyani Sulistiyani; Nurhayati Nurhayati; Triana Lindriati
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2022.011.01.4

Abstract

AbstractThis study aims to determine the variations effect of black garlic concentration on the sauce's physical, chemical, and organoleptic characteristics. The experimental design used was a Completely Randomized Design with a single factor, the ratio of black garlic concentration to sauce paste. The experiment was performed with five treatments and three replications. The ratio of black garlic concentration to the sauce paste in this experiment was 5:95 (A1), 10:90 (A2), 15:85 (A3), 20:80 (A4), and 25:75 (A5). The results showed that the black garlic concentration significantly affected the sauce's physical and chemical characteristics (Total Dissolved Solids (TDS), color intensity, viscosity, antioxidant activity, and total polyphenols). The organoleptic test showed that black garlic concentration significantly affected panelists' preference for color, taste, viscosity, and overall parameters and did not significantly affect aroma preference. The best treatment was the sauce with a 15:85 (A3) concentration ratio of black garlic to sauce paste. The best treatment sauce's physical characteristics were 34.23±0.17 °Brix TDS, 1.35±0.12 color intensity, and 0.41±0.05 Poise viscosity, while the chemical characteristics were 22.75±0.38% antioxidant activity and 1.07±0.21 mg GAE/g total polyphenols. The organoleptic test of the best treatment sauce's results was 5.97 color preference, 5.30 aroma, 5.57 taste, 5.43 viscosity, and 5.23 overall preference.Keywords: antioxidant, black garlic, organoleptic, product diversification, sauce AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi black garlic terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik saus. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal, yaitu perbandingan konsentrasi black garlic terhadap bahan saus. Percobaan dilakukan dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perbandingan konsentrasi black garlic terhadap bahan saus pada percobaan ini adalah 5:95 (A1), 10:90 (A2), 15:85 (A3), 20:80 (A4), dan 25:75 (A5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi black garlic berpengaruh nyata terhadap karakteristik fisik dan kimia saus, yaitu Total Padatan Terlarut (TPT), intensitas warna, viskositas, aktivitas antioksidan dan total polifenol. Uji organoleptik menunjukkan bahwa konsentrasi black garlic berpengaruh nyata terhadap kesukaan panelis pada parameter warna, rasa, viskositas, dan keseluruhan, serta berpengaruh tidak nyata terhadap kesukaan aroma. Perlakuan terbaik diperoleh pada saus dengan perbandingan konsentrasi black garlic terhadap bahan saus 15:85 (A3). Karakteristik fisik saus tersebut adalah TPT 34,23±0,17 °Brix, intensitas warna 1,35±0,12, dan viskositas 0,41±0,05 Poise, sedangkan karakteristik kimianya adalah aktivitas antioksidan 22,75±0,38% dan total polifenol 1,07±0,21 mg GAE/g. Hasil uji organoleptik terhadap saus dengan perlakuan terbaik adalah kesukaan warna 5,97, aroma 5,30, rasa 5,57, viskositas 5,43, dan keseluruhan 5,23.Kata kunci: antioksidan, black garlic, diversifikasi produk, organoleptik, saus 
STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN AGROTECHNOPRENEURSHIP POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER Yuli Wibowo; Herlina Herlina; Siswoyo Soekarno; Andi Eko Wiyono; Ajeng Afriska Lailatul Fajriyah; Eva Yulia Windiari
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI Vol 11 No 1 (2023): Maret
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JRMA.2023.v11.i01.p13

Abstract

This research is a preliminary study to develop potential agrotechnopreneurship in Jember Regency. This study aims to identify agrotechnopreneurship products that can be developed in Jember Regency as a business base for community entrepreneurial activities, as well as an effort to utilize the agricultural potential in Jember Regency. The exploration of agrotechnopreneurship products uses documentation studies, while the determination of potential agrotechnopreneurship products uses the exponential comparison method (MPE). The results showed that the number of agrotechnopreneurship products that were considered feasible to be developed in Jember Regency was 92 products, including products based on livestock sub-sector (4 products), food crops (23 products), plantation (17 products), horticulture (28 products), and fisheries (20 products). Agrotechnopreneurship products are the most potential for community entrepreneurial activities among other products based on aspects of market opportunity, cost, profit potential, and human resource capabilities, namely cow's milk kefir (animal husbandry), mocaf flour (food crops), coconut husk briquettes (plantation), chili sauce (horticulture), and shredded catfish (fishing).
Economic Strengthening of the Pakis Village Community through the Development of Catfish Shredded Agrotechnopreneurship Modified Breadfruit as a Natural Fiber Material Yuli Wibowo; Herlina Herlina; Siswoyo Soekarno; Andi Eko Wiyono
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Desember (in progress)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v8i1.4250

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.  Desa Pakis tergolong desa dengan nilai IPM rendah, dengan jumlah penduduk miskin yang relatif banyak. Permasalahan umum yang dihadapi masyarakat Desa Pakis adalah kekurangtahuan mereka terhadap informasi inovasi teknologi yang dapat bermanfaat bagi mereka dalam rangka meningkatkan keberdayaan mereka dalam perekonomiannya.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Pakis dalam membuat abon lele termodifikasi kluwih sebagai salah satu peluang usaha yang dapat dikembangkan masyarakat.  Metode pelaksanaan pengabdian mencakup 3 (tiga) tahapan, yaitu uji coba pembuatan abon lele termodifikasi kluwih, praktek pembuatan abon lele, dan pelatihan manajemen usaha.  Hasil uji coba menunjukkan bahwa penambahan kluwih sebesar 20% dari berat ikan lele menghasilkan abon lele yang menyerupai abon sapi.  Hasil kegiatan praktek pembuatan abon lele menunjukkan masyarakat sangat antusias dan mereka juga berpartisipasi secara langsung untuk membuat bon lele dengan teknologi yang relatif sederhana.  Masyarakat juga sangat antusias mengikuti pelatihan manajemen usaha dan berharap usaha dapat dikembangkan oleh mereka sebagai usaha yang potensial untuk menambah penghasilan.