Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN OLAHAN ALOE VERA MENJADI PRODUK YANG BERNILAI JUAL PADA UKM I SUN VERA Bambang Widiarso; Abdul Hamid A. Yusra; U. Suci YVI
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.7180

Abstract

UKM ISUN VERA bergerak di bidang olahan lidah buaya sejak tahun 2004, merupakan target IbM melalui proses pendampingan kemitraan, untuk meningkatkan diversifikasi produk olahan lidah buaya, peningkatan kualitas produksi dengan teknologi perbaikan kemasan, pemasaran dengan sistem on line.  Sebelumnya UKM ISUN VERA telah mengolah berbagai kuliner dari  lidah buaya   seperti manisan,  dodol, minuman segar, dan instan aloe merupakan salah icon kuliner Kota Pontianak.Tujuan dari kegiatan IbM ini adalah :1. Terdapat produk baru dari hasil inovasi diversifikasi produk olahan lidah buaya, yang akan menambah keanekaragaman produk yang telah dikenal sebelumnya yaitu kue Brownies, kue Lapis Legit, dan jamu `kunyit asam berbasis aloe; 2. Sistem pemasaran yang lebih modern selain pemasaran yang telah dilakukan selama ini yaitu pemasaran dengan sistem Online seperti pembuatan Web,3. Mendapatkan kemasan yang lebih hygienis dan menarik khas UKM Isun Vera. Pelaksanaan kegiatan  dimulai dengan diskusi bersama Ibu Sunani sebagai pemilik UKM Isun Vera dan peserta pelatihan bagaimana membuat kue Brownies, kue Lapis Legit, dan jamu`kunyit asam berbasis aloe. Selanjutnya dilakukan pelatihandengantujuan untukmemberikan pengetahuan dan keterampilandalam pembuatan kue brownies, lapis legit dan jamu kunyit asam berbasis aloe. Pemasaran dengan system on line yaitu pembuatan web, Pembuatan labeling dan kemasan produk juga diberikan. Peserta IbMsangat bersemangat  mengikuti kegiatan  penyuluhan dan melakukan kegiatan praktek pembuatan aneka kue dan jamu kunyit asam berbasis aloe.  Ketua UKM sangat menyadari dengan adanya diversifikasi olahan kue dan jamu berbasis aloe, dan pembuatan label dan kemasan serta web site akan menambah daya jual produk berbasis aloe dan akan terus membuat produk yang teah di transfer oleh tim IbM. Kata kunci: diversifikasi produk aloe, brownies,lapis legit, jamu kunyit asam,
IDENTIFIKASI DAN KAJIAN PEMANFAATAN SUMBER AIR SEBAGAI SUMBER AIR BAKU DI KAWASAN FUNGSI LINDUNG TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG, KABUPATEN KAYONG UTARA Riduansyah Riduansyah; Junaidi Junaidi; Urai Suci Yulies Vitri Indrawati; Bambang Widiarso
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3595

Abstract

Water is very necessary for development in almost all sectors, from the agriculture and fisheries sector, facilities and infrastructure, the environment to tourism. Water can be used as raw water for drinking water, irrigation, daily needs such as bathing and washing, industrial needs and for other purposes such as fishing and swimming pools. The sustainability of water resources needs to be maintained considering its very important benefits in life and development. The government and KKU community must of course make every effort to utilize all the potential of natural resources and human resources and technology to meet the main living needs of the community by examining all existing potential. Research methods (1) field observation, (2) interviews, and (3) Focus Group Discussion (FGD). Government Regulation (PP) Number 82 of 2001 concerning Water Quality Management and Control of Water Pollution that can be used as a drinking water source is a water source located within the Sukadana District area.The results of the study show that water that can be used as a source of drinking water is a water source located within the Sukadana District area Government Regulation (PP) Number 82 of 2001 concerning Water Quality Management and Control of Water Pollution that can be used as a drinking water source is a water source located within the Sukadana District area. The results of the study show that water that can be used as a source of drinking water is a water source located within the Sukadana District area water sources: Lubuk Tapah/Mentubang (elevation 73 meters above sea level), Air Padan/Air Berguruh (elevation 30 meters above sea level), Water Panjang/Sembutak (18 meters above sea level) Water Turturh (19 meters above sea level), Batu Gamal (35 meters above sea level), Ceremai (78 meters above sea level) , Lubuk Baji(314 masl), Air Genteng/Air Genderia/Mt. Peramas (elevation 43 meters above sea level) Air Mt. Mask (elevation 58 meters above sea level) Madi Bintang/Air Pauh (elevation 85 meters above sea level), Air Pematang/Pangkalan Taib (elevation 18 meters above sea level), Ne' Utong (elevation 27 meters above sea level). Keywords: raw water, clean water, clean water recommendations, water resources INTISARI  Air sangat diperlukan untuk pembangunan hampir di semua sektor, mulai dari sektor pertanian dan perikanan, sarana dan prasarana, lingkungan hidup hingga pariwisata. Air dapat dimanfaatkan sebagai air baku untuk air minum, irigasi, kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci, kebutuhan industri dan untuk keperluan lain seperti pemancingan dan kolam renang. Keberlanjutan sumber daya air perlu dijaga mengingat manfaatnya yang sangat penting dalam kehidupan dan pembangunan. Pemerintah dan masyarakat KKU tentunya harus berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan seluruh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia serta teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup utama masyarakat dengan menelaah seluruh potensi yang ada. Metode penelitian (1) observasi lapangan, (2) wawancara, dan (3) Focus Group Discussion (FGD). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum adalah sumber air yang terletak di wilayah Kecamatan Sukadana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum adalah sumber air yang berada dalam wilayah Kecamatan Sukadana Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum adalah sumber air yang terletak di dalam wilayah Kecamatan Sukadana. Daerah Kecamatan Sukadana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa air yang dapat digunakan sebagai sumber air minum adalah sumber air yang terletak di wilayah Kecamatan Sukadana Sumber air : Lubuk Tapah/Mentubang (ketinggian 73 meter diatas permukaan laut), Air Padan/Air Berguruh ( ketinggian 30 meter diatas permukaan laut), Perairan Panjang/Sembutak (18 meter diatas permukaan laut), Perairan Turturh (19 meter diatas permukaan laut), Batu Gamal (35 meter diatas permukaan laut), Ceremai (78 meter diatas permukaan laut), Lubuk Baji (314 mdpl), Air Genteng/Air Genderia/Mt. Peramas (ketinggian 43 meter di atas permukaan laut) Air Gunung Masker (ketinggian 58 meter di atas permukaan laut) Madi Bintang/Air Pauh (ketinggian 85 meter di atas permukaan laut), Air Pematang/Pangkalan Taib (ketinggian 18 meter di atas permukaan laut), Ne ' Utong (ketinggian 27 meter di atas permukaan laut). Kata Kunci: air baku, air bersih, rekomendasi air bersih, sumber daya air
STUDI SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA RASAU JAYA UMUM KECAMATAN RASAU JAYA SELLY SISKAWATI; URAI EDI SURYADI; BAMBANG WIDIARSO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22356

Abstract

STUDI SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA RASAU JAYA UMUMKECAMATAN RASAU JAYA Selly Siskawati(1), Urai Edi Suryadi(2), Bambang Widiarso(2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan(2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura PontianakABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan beberapa sifat fisika tanah gambut pada beberapa penggunaan lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya. Metode yang digunakan dengan mengambil sampel langsung di lapangan, pengambilan sampel 3 penggunaan lahan yaitu lahan kelapa sawit, kebun campuran dan semak belukar masing-masing 6 titik pengamatan dan 2 kedalaman yaitu kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Parameter pengamatan terdiri dari sifat fisika : kematangan gambut, bobot isi, kadar air kapasitas lapangan, bobot jenis partikel, porositas tanah, kadar abu dan konduktivitas hidrolik; Parameter pendukung : reaksi tanah (pH), ketebalan gambut, jeluk muka air tanah, jeluk muka air di saluran drainase, C-Organik, N-Total dan rasio C/N. hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisika : tingkat kematangan gambut di lokasi penelitian tergolong hemik. Bobot isi pada penggunaan lahan semak belukar kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibanding penggunaan lahan lainnya. Kadar air kapasitas lapangan pada penggunaan lahan kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan kebun campuran kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan penggunaan lahan lainnya. Berat jenis partikel pada penggunaan lahan kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan semak belukar kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan lainnya. Porositas total pada penggunaan lahan  kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dari penggunaan lahan lainnya. Kadar abu pada penggunaan lahan kebun campuran kedalaman 0-30 cm dan semak belukar lebih tinggi dibanding penggunaan lahan lainnya. Konduktivitas hidrolik pada penggunaan lahan semak belukar kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan lainnya. Parameter pendukung : reaksi tanah di lokasi penelitian tergolong sangat masam, ketebalan gambut di lokasi penelitian tergolong gambut sedang, jeluk muka air tanah di lokasi penelitian tergolong sedang – agak dalam, jeluk muka air di saluran drainase tergolong kedalaman sedang, kandungan C-Organik di lokasi peneliatan tergolong sangat tinggi, N-Total tanah di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi dan rasio C/N tanah di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi. Kata kunci : penggunaan lahan, Tanah gambut,  sifat fisika tanah
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MASYARAKAT DI GUNUNG SEHAK KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK PETRUS ROIMAI JACK; URAI EDI SURYADI; BAMBANG WIDIARSO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i1.11628

Abstract

Lokasi penelitian merupakan hutan sekunder dengan bentuk wilayah yang sangat curam. Sejak tahun 2008 sampai sekarang telah terjadi pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit masyarakat dengan cara tebang bakar dan dikelola dengan tidak melakukan tindakan konservasi, sehingga perubahan penggunaan lahan ini turut mempercepat degradasi tanah melalui erosi tanah yang berujung pada kehilangan hara serta kelestarian/umur lahan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya erosi dan tingkat bahaya erosi yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) Persiapan penelitian meliputi kegiatan penelaahan data sekunder (pra lapangan) antara lain : studi pustaka dan penentuan titik pengamatan; (2) Penelitian dan pengamatan lapangan yaitu menentukan titik – titik koordinat pengamatan, pengecekan hasil interpretasi peta kelas lereng untuk melengkapi data kemiringan dan panjang lereng, usaha konservasi yang telah dilakukan, sistem pengelolaan lahan dan vegetasi yang ada di lokasi penelitian, serta pengambilan contoh tanah; (3) Analisis contoh tanah di laboratorium; (4) Analisis data dan penyajian hasil penelitian mengenai prediksi erosi dengan metode USLE pada lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat di Gunung Sehak Desa Aur Sampuk Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Prediksi laju erosi mencapai 4397,50 sampai 13171,32 ton/ha/tahun. Nilai erosi yang dapat ditoleransi berkisar antara 29,05 sampai 51,74 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi sangat besar dibandingkan dengan nilai erosi yang dapat ditoleransi dan tingkat bahaya erosi berada pada status sangat berat pada semua lahan. Perencanaan dan penanggulangan bahaya erosi yang sesuai adalah hutan alami (primer) yang berkembang baik dengan seresah tinggi atau mengembalikan lahan sebagai hutan alami, dan jika lahan masih ingin dipertahankan maka direkomendasikan penerapan tindakan konservasi untuk menekan besarnya erosi yaitu mengombinasikan: secara vegetatif (penanaman LCC (Leguminosa Cover Crops)) dan secara mekanik (pembuatan teras bangku konstruksi baik; teras bangku konstruksi sedang; teras bangku konstruksi kurang baik; teras bangku teras tradisional; teras bangku teras tradisional yang dilengkapi dengan rorak; dan pembuatan parit yang memotong lereng menurut garis kontur).
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII GUNUNG MELIAU KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Putri Liastuti; Tino Orciny Chandra; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v11i2.60053

Abstract

The research location that is in Afdeling 3 PTPN XIII Mount Meliau Meliau District of Sanggau. This study aims to predict the magnitude of the erosion and the amount of erosion that can still be tolerated. The method used in this study was calculated using the USLE by knowing the value of the R factor, K, L, S, C and P which are the root causes of erosion in the area of oil palm plantations in the study sites. Further erosion of values that can be tolerated in comparison to the predicted value erosion. Having compared the predictive value of the erosion of the value erosion that can be tolerated, it is necessary to do the conservation measures recommended.The results of this study found that the rate of erosion prediction (A) reached 140.16 to 9737.28 tons / ha / year. Value erosion prediction that can be tolerated (Etol) ranged from 48.22 to 32.13 tonnes / ha / year. In Ult4 land value (A) is greater than the value of Etol with moderate erosion hazard level, while on land Ult18, Ult24, Ult36 value (A) is greater than the value of Etol with severe erosion hazard level. Planning and prevention of erosion is the appropriate planting bench terracing of good construction. Special to land Ult4 and Ult18 can in recommend also with planting LCC and making the porch kontruksi was.
STUDI KARAKTERISTIK SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI JETAK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MELAWI KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG Boneta Angella; Riduansyah Riduansyah; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v12i2.60100

Abstract

Jetak watersheds is already in a critical state and undergo changes caused by industrial waste, household. This research aimed to study the characteristics of the Jetak watershed. Jetak sub watershed has an area of 18734.27 hectares located in District Dedai Sintang. This study was conducted at two observation points that were on the downstream and upstream conducted on 6 consecutive days and subsequently analyzed in the laboratory TSS Land Quality and Health Faculty of Agriculture, University of Tanjungpura. The results showed that the pattern of Jetak’s river pipeline that was dendritic pattern and it shaped like a bird feather. IKD value was 0.0143 km / km2 and included the low category while the transverse profile of the river at the downstream and the upstream parabolic square shaped. Orde the river consisted of 2 ordes and water quality with an average pH value in the upstream was 6.01 and on the downstream was 6.46, the temperature on the upstream side had an average value was 27,90C and downstream has an average value was 27,70C, the brightness on the upstream side has an average value was 75.5 cm and the downstream section has an average value was 96.08 cm. Flow rate at the downstream has an average value was 7.418 m3 / sec and the upstream section was 0.790 m3 / sec. Discharge curve (r) of downstream was 0.084 and upstream was 0.746 with R2 downstream was 0,007 and the upstream was 0.557. The concentration of suspended sediment downstream had an average vaue was 9.5 mg / liter and upstream was 8.33 mg / liter. Downstream sediment discharge has an average was 6.13 tons / day and upstream was 0.57 tons / day. Arch sediment downstream (r) is 0.864 with R2 was 0.746 and on the upstream side (r) was 0.031 with R2 was 0.001. 
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII GUNUNG MELIAU KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Putri Liastuti; Tino Orciny Chandra; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.219 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i2.29800

Abstract

Lokasi penelitian yakni di Afdeling 3 PTPN XIII Gunung Meliau Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya erosi yang terjadi dan besarnya erosi yang masih dapat ditoleransi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan metode USLE dengan mengetahui nilai dari faktor R, K, L, S, C dan P yang merupakan faktor penyebab terjadinya erosi pada areal perkebunan kelapa sawit di lokasi penelitian. Selanjutnya nilai erosi yang dapat ditoleransi dibandingkan dengan nilai prediksi erosi. Setelah dibandingkan nilai prediksi erosi dengan nilai erosi yang dapat ditoleransi, maka perlu dilakukan tindakan konservasi yang direkomendasikan.  Hasil penelitian ini didapatkan bahwa prediksi laju erosi (A) mencapai 140,16 sampai 9737,28 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi yang dapat ditoleransi (ETOL) berkisar antara 48,22 sampai 32,13 ton/ha/tahun. Pada lahan Ult4 nilai (A) lebih besar dari nilai Etol dengan tingkat bahaya erosi sedang, sedangkan pada lahan Ult18, Ult24, Ult36 nilai (A) lebih besar dari nilai Etol dengan tingkat bahaya erosi sangat berat. Perencanaan dan penanggulangan bahaya erosi yang sesuai adalah pembuatan teras bangku kontruksi baik. Khusus untuk lahan Ult4 dan Ult18 dapat direkomendasikan juga dengan penanaman LCC dan pembuatan teras kontruksi sedang.Katakunci : Prediksi erosi USLE, Kelapa sawit, Perkebunan PTPN XIII
Tipologi Lahan Basah Untuk Pengembangan Tanaman Palawija (Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Kabupaten Kubu Raya) Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.723 KB) | DOI: 10.26418/plt.v1i2.412

Abstract

Marine and Coastal Area which + 28 % of total areas in Kubu Raya Distric has potentially profit areas for palawija crops, e.a: corn, soybeans, cassavas, and sweet potatoes crops. but not yet to be specified in local uniqueness land characteristics to reach more larger productivity. These research is proposed to its clustering through Spatial Analysis with GIS, Principal Component Analysis (PCA). About 3 indexes from 13 land characteristics has been clustered, (1) K, Na, Ca, Mg and Base Saturation, have positive correlation (coefficient determination = 0,92) to corn and soybean crops productivity. (2) Cation Exchange Capacity and Silt Fractions have negative correlation (coefficient determination = 0,92) to cassava productivity. And (3) Phosfor indexes have positive correlation (coefficient determination 0,91) to sweet potatoes crops productivity
PENGARUH KANDUNGAN BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND AIR LIMBAH PENGOLAHAN KELAPA SAWIT TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA NPK TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Riduansyah Riduansyah; Junaidi Junaidi; Bambang Widiarso; Kurnia Kurnia; Maulidi Maulidi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4281

Abstract

The research aims to determine (1) the relationship between Biological Oxygen Demand (BOD) content and the nutrient content of anaerobic and aerobic pond wastewater; (2) the level of efficiency of inorganic fertilizer with the utilization of liquid waste at several waste water BOD levels; (3) the effect of providing liquid palm oil waste on the growth and yield of corn plants; (4) corn growth and yield at several wastewater BOD levels. The research was conducted at the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. Soil analysis was carried out at the Soil Chemistry and Fertility Laboratory and wastewater BOD analysis was carried out at the Soil Health Laboratory, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. The research used experimental methods with a Completely Randomized Factorial Design with treatments: 0 NPK, 2.25-0.75-040 NPK, and 4.5-1.5-0.75 NPK as well as giving Palm Oil Mill Effluent (POME) 100, 75, 50, and 25% BOD of anaerobic and aerobic wastewater ponds, so that 24 treatments were obtained, with 3 repetitions, 72 polybags. The waste water dose of 9 l per polybag is poured 3 l each per polybag in the morning, afternoon and evening. Variables observed: plant height, stem diameter, and number of leaves. Research results: giving POME to anaerobic and aerobic ponds until the 5th week did not have a real effect on height, stem diameter and number of corn leaves, but giving fertilizer until the 5th week had a real effect. Based on the Least Significant Difference Test (LSD)  results, the best treatment is the L3N2 treatment (25% Liquid Palm Oil Waste and 9 g Urea, 7.50 g Sp-36, 5.6 g KCl). Keywords: corn; npk fertilizer; palm oil wastewater  INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) dengan kandungan hara air limbah kolam anaerobikdan aerobik; (2) tingkat efisiensi pupuk anorganik dengan pemanfaatan limbah cair pada beberapa level BOD air limbah; (3) pengaruh pemberian limbah cair kelapa sawit (LCKS) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung; (4) pertumbuhan dan hasil jagung pada beberapa level BOD air limbah. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah serta analisis BOD air limbah dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Tanah Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Peneltian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakuan: 0 NPK, 2,25-0,75-040 NPK, dan 4,5-1,5-0,75 NPK serta pemberian Palm Oil Mill Effluent (POME) 100, 75, 50, dan 25 % BOD kolam air limbah anaerob dan aerob, sehingga diperoleh 24 perlakuan, dengan ulangan 3 kali ,72 polybag. Dosis air limbah 9 l per polybag disiramkan masing-masing 3 l per polybag pagi, siang dan sore. Variabel yang diamati: tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Hasil penelitian: pemberian POME kolam anaerobik maupun aerobik sampai pada mingu ke 5 tidak memberikan pengaruh nyata pada tinggi, diameter batang, dan jumlah helaian daun jagung, namun pemberian pupuk sampai minggu ke 5 memberikan pengaruh nyata. Berdasarkan hasil uji BNT perlakuan terbaik adalah perlakuan L3N2 (Limbah Cair Kelapa Sawit (LCKS) 25% dan 9  g Urea, 7,50 g SP-36, 5,6 g KCl).   Kata kunci: air limbah kelapa sawit; jagung; pupuk npk