Hamsir Ahmad
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA BONE ARASOE Ria Astuti; Zaenab Zaenab; Hamsir Ahmad
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1844

Abstract

Penyebab kecelakaan kerja secara umum adalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman dari pekerja. Khusus mengenai unsafe action (tindakan tidak aman) ini sangat erat kaitannya dengan faktor manusia atau terjadi karna kesalahan manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di Pabrik Gula Bone Arasoe.  Pengumpulan data dengan cara observasi dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji statistik chi square, dengan jumlah populasi sebanyak 144 karyawan dan jumlah sampel sebanyak 106 karyawan yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pemeriksaan kesehatan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,002 < 0,05) pengetahuan dengan kejadian kecelakaan kerja (p=0,032<0,05) penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0,023 < 0,005), serta tidak terlihat ada hubungan atau tidak ada hubungan faktor pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,055 > 0,05) serta hasil penelitian menunjukkan terdapat 74 orang (70%) responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan kesehatan, pengetahuan dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan pengawasan terhadap karyawan sebelum melakukan kegiatan atau masuk dalam area produksi. Kata Kunci : Kecelakaan kerja, Alat pelindung diri, Pabrik gula
TINGKAT KEBISINGAN PADA INSTITUSI PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR TAHUN 2016 Hamsir Ahmad; Muhammad Rifai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.676

Abstract

ABSTRAK Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.Kebisingan yang sesuai peraturan gubernur sulawesi selatan Nomor : PERGUB.no 69 tahun 2010Tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Fisik di lingkungan pendidikan dan Kriteria kerusakan lingkungan hidup yaitu 55 dB.Tujuan penelitian ini,Untuk mengetahui tingkat kebisingan di perguruan tinggi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Jenis penelitian ini yaitu observasional dengan pendekatan deskriptif untuk memperoleh data faktualdanpengukuran di lapangandenganmenggunakanalatukur (Sound Level Meter).Hasil pengukuran intensitas kebisingan di Jurusan Kesehatan Lingkungan pada titik 1 rata-rata 57,9 dB, titik 2 rata-rata 50,7 dB, dan titik 3 rata-rata 49,5 dB. Jurusan Farmasi pada titik 1 rata-rata 70,4 dB, titik 2 rata-rata 60,1 dB, dan titik 3 rata-rata 54,8 dB. Jurusan Keperawatan pada titik 1 rata-rata 58,4 dB, titik 2 rata-rata 50,1 dB, dan titik 3 rata-rata 51,2 dB. Serta Jurusan Gizi pada titik 1 rata-rata 61,5 dB, titik 2 rata-rata 53,9 dB, dan titik 3 rata-rata 49,9 dB. Kesimpulanpenelitian, bahwa Intensitas kebisingan Pada Institusi Perguruan Tinggi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar tiga Jurusan (kesling, keperawatan, dan Gizi) memenuhi syarat dan satu jurusan (farmasi) tidak memenuhi syarat karena kebisingannya melampaui NAB menurut peraturan gubernur sulawesi selatan Nomor : PERGUB.no 69 tahun 2010. Jenis bising yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar adalah bising terputus-putus. Oleh karena itu, upaya meminimalisir kebisingan dapat dilakukan dengan cara penataan gedung ruang belajar, penambahan pagar hidup  dan upaya untuk menanam pohon di dekat pagar.Kata Kunci      : Kebisingan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar,NAB.
Identifikasi Gas Karbon Monoksida Di Persimpangan Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar inayah inayah; Andi Ruhban; Hamsir Ahmad
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2099

Abstract

Karbon Monoksida atau CO merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengiritasi yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kadar Karbon Monoksida di persimpangan jalan Sultan Alauddin Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pengukuran secara langsung pada dua titik lokasi. Alat yang digunakan adalah Odalog dan Hygrothermometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbon monoksida pada titik I yaitu di pertigaan jalan Monumen Emmy Saelan-Sultan Alauddin pada pagi hari sebesar 9508,57 µg/Nm3, siang hari sebesar 7748,57 µg/Nm3 dan sore hari sebesar 13302,85 µg/Nm3  dan pada titik II yaitu di Pertigaan Jl. Sultan Alauddin-A.P Pettarani pada pagi hari sebesar 8571,42 µg/Nm3, siang hari sebesar 5645,71 µg/Nm3 dan sore hari sebesar 6902,85 µg/Nm3.Hasil pengukuran menunjukkan dibawah standar baku mutu udara ambien yang ditetapkanberdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 69 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu dan Kriteria  Kerusakan Lingkungan Hidup.Kata Kunci : Karbon Monoksida