Rasman Rasman
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Sistem Aerasi dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali (Eksperimen) Rasman Rasman; Muhammad Saleh
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 3 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.231 KB)

Abstract

Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat didaerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih relatif kecil dan dapat dikatakan belum mencukupi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar besi (Fe) dengan sistem aerasi dan filtrasi  pada air sumur gali. Penelitian untuk mengetahui kadar besi dengan sistem aerasi dan filtrasi pada air sumur gali dengan desain pre-pos Test atau melakukan uji pada air baku dan air hasil pengolahan. Dalam proses penelitian akan dilakukan replikasi atau pengulangan proses pengolahan hingga media filter  mencapai titik jenuh.Penurunan kadar besi (Fe) setelah perlakuan Aerasi  dapat menurunkan kadar besi (Fe) hingga mencapai persentase Penurunan  sebesar  66,7%. Dan hasil yang diperoleh telah sesuai persyaratan yang telah di tentukan sesuai Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu 1.0 mg/l. Kata Kunci : Kadar Besi (Fe), Aerasi, Filtrasi, Air Sumur 
OPTIMALISASI PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN MANDALA KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR: Optimizing the Role of the Community in Dealing with Environmental Sanitation in the Residential Area of Mandala Sub District, Mamajang District, Makassar City Abdur Rivai; . Rasman; Hamsir Ahmad
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i1.14021

Abstract

Meningkatnya aktivitas manusia di kalangan rumah tangga menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Akibatnya beban badan air yang selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga menjadi semakin berat, termasuk terganggunya komponen lain seperti saluran air, biota perairan dan sumber air penduduk. Bukan hanya sampah dibuang ke saluran air akan tetapi  limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga kerap kali dibuang begitu saja ke selokan (kanal).  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat memiliki kepedulian terhadap  kelestarian  lingkungan hidup dengan tidak membuang   sampah di sembarang tempat apalagi pada saluran air (kanal). Khayalak sasaran yang terlibat dalam   kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah    masyarakat di Kelurahan Mandala  Kecamatan Mamajang Kota Makassar, memiliki luas wilayah 0,41 Ha dan merupakan kelurahan yang terdiri dari 4 RW dan 18 RT. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1.800, terdiri 2.157 jiwa laki-laki dan 2.143 jiwa perempuan, sehingga jumlah keseluruhan 4.300 jiwa. Wilayah ini tergolong padat penduduk dan kondisi tersebut dapat mempengaruhi kebersihan lingkungan dan ketersediaan sarana-prasarana sanitasi. Sebagian besar penduduk belum memiliki wadah penampungan sampah yang memadai, sehingga banyak sampah yang berceceran dan terbuang ke saluran air (kanal). Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan  beberapan metode, yaitu ceramah dan tanya jawab,  Focus Group Discussion (FGD), dan workshop   (Praktik   manajemen   pemilahan   sampah   mandiri). Dari hasil post test yang dilakukan diperoleh tingkat pengetahuan dan keterampilan warga terhadap pengelolaan sampah terjadi peningkatan yang signifikan, tedapat 62,07 % baik, 27,59 % cukup & 10,34 % kurang. Kata kunci: Pewadahan sampah, pemilahan sampah, pelestarian lingkungan.                                                              ABSTRACT The increase in human activity among households causes an increasing volume of waste generated from time to time. As a result, the burden on water bodies that have been used as a dumping ground for household waste has become increasingly heavy, including the disruption of other components such as waterways, aquatic biota and residents' water sources. Not only waste is dumped into waterways, but household waste and other waste are also often thrown into ditches (canals). This community service activity aims to raise public awareness of having a concern for environmental sustainability by not throwing garbage in any place, especially in waterways (canals). The target audience involved in this community service activity is the community in the Mandala Village, Mamajang District, Makassar City, which has an area of 0.41 Ha and is a sub-district consisting of 4 RW and 18 RT. The number of family heads is 1,800, consisting of 2,157 male and 2,143 female, bringing the total number to 4,300. This area is classified as densely populated and this condition can affect the cleanliness of the environment and the availability of sanitation facilities. Most of the population does not have adequate garbage collection containers, so a lot of garbage is scattered and thrown into waterways (canals). This activity was carried out using several methods, namely lectures and questions and answers, Focus Discussion Groups (FDG), and workshops (Independent waste sorting management practices). From the results of the post test, it was found that the level of knowledge and skills of residents on waste management experienced a significant increase, there were 62.07% good, 27.59% sufficient & 10.34 % less.   Keywords: Garbage storage, waste sorting, environmental conservation.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO Astrie Wahyuni; Rasman rasman; Ain Khaer
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2396

Abstract

      Kelelahan kerja dapat mengakibatkan penurunan kinerja yang berakibat pada jenis pekerjaan baik formal maupun informal, sehingga menyebabkan kelelahan yang berakibat pada peningkatan kesalahan kerja yang berujung pada kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja Industri Mebel di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling, sampel berjumlah 45 pekerja dari 10 Industri Mebel dan dianalisis menggunakan uji Chii Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja > 0,074, ada hubungan antara lama kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,007, ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,002, ada hubungan antara sikap kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,009. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan kerja dan terdapat hubungan antara lama kerja, masa kerja dan sikap kerja dengan kelelahan kerja. Memberikan edukasi pada UKM di Industri Mebel  tentang faktor kenyamanan dalam bekerja agar dapat mengurangi tingkat kelelahan kerja dan dapat meningkatkan kinerja pada pekerja.Kata Kunci: Umur, Lama Kerja, Masa Kerja, Sikap Kerja
KEMAMPUAN ELEKTROKOAGULASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR BOR Rasman rasman; Muh. Firdaus
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1154

Abstract

Air tanah yang mengandung kadar besi (Fe) yang tinggi memerlukan sebuah pengolahan, elektrokoagulasi dengan menggunakan elektroda aluminium adalah salah satu pengolahan yang paling bagus digunakan untuk menangani air yang mengandung kadar besi (Fe) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan elektrokoagulasi dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur bor dengan variasi tegangan 12 volt, 15 volt dan 20 volt. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain Pre-Pos test, yaitu pengujian terhadap sampel sebelum dan sesudah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar besi (Fe) sebelum perlakuan sebesar 1,29 mg/l dimana rata-rata hasil penurunan kadar besi (Fe) dengan tegangan 12 volt sebesar 1,27 mg/l (98,71%), pada tegangan 15 volt sebesar 1,26 mg/l (97,93%) dan rata-rata hasil penurunan kadar besi (Fe) untuk tegangan 20 volt sebesar 1,29 mg/l (99,74%). Pada penelitian ini persentase penurunan kadar besi (Fe) yang paling bagus sebesar 99,74% yakni pada tegangan 20 volt. Disimpulkan bahwa hasil penurunan kadar besi (Fe) air sumur bor dengan metode elektrokoagulasi mampu menurunkan kadar besi (Fe). Disarankan agar masyarakat menggunakan metode elektrokoagulasi untuk mengatasi permasalahan air yang mengandung kadar besi (Fe) diatas baku mutu.Kata Kunci   : Elektrokoagulasi, Aluminium, Kadar Besi (Fe), Air Sumur Bor
PENGARUH PROSES BIOFILTER AEROB ANAEROB TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA (STUDI LITERATUR) Maria Margareta Apelabi; Rasman rasman; Rostina Rostina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2089

Abstract

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan dari kegiatan sehari- hari yang berasal dari limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Air limbah rumah tangga mengandung bahan organik, apabila tidak dilakukan pengolahan maka akan mencemari badan air. Air limbah dengan nilai BOD tinggi menunjukkan jumlah pencemar yang tinggi terutama pencemar yang disebabkan oleh bahan organik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses biofilter aerob, anaerob, dan kombinasi anaerob aerob terhadap penurunan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada air limbah rumah tangga. Jenis penelitian ini adalah studi literatur yaitu melakukan pengkajian terhadap jurnal, buku-buku pengetahuan dan sebagainya yang memiliki kaitan dengan penelitian ini.Hasil pengkajian pada 11 jurnal, menunjukkan biofilter aerob, biofilter anaerob, dan biofilter kombinasi anaerob aerob dengan waktu tinggal paling lama dan luas permukaan media besar efektif untuk menurunkan kadar BOD pada air limbah rumah tangga.Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendesain dan membuat alat pengolahan air limbah sendiri agar air limbah rumah tangga tidak mencemari sungai dan tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia. Kata Kunci : Biofilter, BOD, Limbah Cair Rumah Tangga
ANALISA KANDUNGAN KADMIUM (CD) PADA BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI KELURAHAN MATARAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Rosnani Rosnani; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1354

Abstract

Pemakaian bahan agrokimia dalam budidaya pertanian tidak dapat dihindarkan, selain keberhasilan yang dicapai, dapat juga menyebabkan akumulasi dan pencemaran pada tanah, tanaman/bawang merah (Allium Cepa) dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan para petani, karena pupuk mengandung logam berat, salah satunya adalah Cadmium (Cd). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kandungan logam berat Kadmium (Cd) pada bawang merah di Kelurahan mataran kecamatan anggeraja kabupaten enrekang. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan didukung oleh hasil pemeriksaan Laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kandungan kadmium (Cd) pada bawang merah titik kontur atas sebesar 0,1667 mg/kg, titik kontur tengah sebesar 0,1740 mg/kg, titik kontur bawah sebesar 0,2386 mg/kg dan sampel kering sebagai kontrol sebesar 0,2220 mg/kg. sampel titik kontur atas dan titik kontur tengah diperoleh hasil lebih rendah dibandingkan dengan sampel titik kontur bawah dikarenakan terjadinya limpasan unsur hara pada saat penyiraman dan mengalir kebagian bawah sehingga sampel pada bagian bawah mengalami akumulasi logam kadmium lebih banyak. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kandungan logam berat kadmium Pada pemeriksaan sampel bawang merah (Allium Cepa). Dari ke empat sampel tersebut tidak memenuhi syarat hasil pemeriksan menunjukkan > 0,05 sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04 / Permentan / PP.340 / 2 / 2015. Kata Kunci         :  Bahan Agrokimia,  Bawang merah (Allium Cepa), Kadmium (Cd).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA BAWANG MERAH (Allium Cepa) DI DESA PEKALOBEAN KABUPATEN ENREKANG Rasman rasman; Hasmayani Hasmayani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.730

Abstract

Bawang merah (Allium Cepa) merupakan komoditi holtikultural yang dikembangkan dan memiliki prospek yang bagus yang tergolong  sayuran rempah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi  kandungan timbal (Pb)  pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Lahan perkebunan di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) dengan rata-rata 0,1046 ppm. Pestisida yang digunakan oleh petani di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) yaitu Antracol WP sebesar 12,4800 ppm, Dithane M 45 80 WP 19,3710 ppm dan Buldok 25 EC 2,0420 ppm. Dan pupuk mengandung timbal (Pb) yaitu Urea sebanyak 4,4511 ppm dan Nitro Ponska 2,1620 ppm. Dengan dosis penggunaan pestisida 500-900 liter/ha dan pupuk 15-25 kg/ha sedangkan frekuensi penyemprotan 1-2 hari dan pemupukan selama 4 kali dalam 2 bulan. Kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) karena, tercemar oleh residu pestisida dan pupuk dengan dosis tinggi dan frekuensi penyemptotan dan pemupukan yang hampir dilakukan setiap hari. Sehingga petani bawang merah (Allium Cepa) sebaiknya mengganti dengan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan serta mengurangi dosis pemakaian pestisida dan pupuk. Keyword : Bawang merah (Allium Cepa), Timbal (Pb), Pestisida dan Pupuk
STUDI KUALITAS UDARA AMBIEN SULFUR DIOKSIDA (SO2) DI TPA TAMANGAPA KOTA MAKASSAR Sachnaz Chalid; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.956

Abstract

Pada umumnya pemerosesan akhir sampah yang dilaksanakan di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) sebagian besar dilaksanakan dengan open dumping, ketiadaan tanah penutup akan menyebabkan polusi udara tidak teredam. Produksi gas yang timbul dari degradasi materi sampah akan menyebabkan bau yang tidak sedap dan juga ditambah dengan debu yang beterbangan. Gas polutan yang berasal dari TPAS akan menghasilkan antara lain gas sulfur dioksida (SO2)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa, Untuk mengetahui kadar cemaran udara ambien sulfur dioksida (SO2), serta Untuk mengetahui sebaran SO2 di TPA Tamangapa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional.Hasil yang didapat pada saat melakukan pemeriksaan gas Sulfur dioksida (SO2) nilai yang di dapat pada titik I sebesar 0 ppm, titik II sebesar 0.1 ppm, titik III sebesar 0.1 ppm, titik IV sebesar 0.1 ppm,  titk V sebesar 0.1 ppm, dan titik VI sebesar 0.2 ppm. Dengan rata-rata pengukuran konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa sebesar 0.1 ppm (260 μg / Nm3), suhu 34ºC, kelembaban 28%, dan kecepatan angin 5.8 m/s.Kesimpulannya yaitu Kualitas udara ambien Sulfur dioksida (SO2) Di TPA Tamangapa dikategorikan memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Kata kunci: Kualitas Udara Ambien, Sulfur Dioksida (SO2), TPA Tamangapa
KEMAMPUAN KONSENTRASI PASTA GIGI DALAM MEMBUNUH KECOA AMERICANA Rasman Rasman; Asrudi Asrudi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.672

Abstract

ABSTRAK Kecoa merupakan binatang pengganggu yang memakan segalanya (omnivore), menularkan penyakit pada manusia. Kecoa dapat menularkan patogen toxoplasma gondi dan juga membawa salmonella dan E.coli upaya pengendalian kecoa dengan menggunakan bahan kimia yaitu pasta gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan variasi konsentrasi pasta gigi dalam membunuh kecoa. Jenis penelitian ini eksprimen yang bersipat deskriptif.penelitian ini dilakukan dilaboraterium vector kesehatan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah kecoa Americana. Kecoa Americana dewasa yang dijadikan sampel berjumlah 30 ekor pada satu toples terisi 5 kecoa periplaneta Americana. Hasil penelitian menujukkan bahan pasta gigi dengan konsentarsi 2, 4, 6, 8, 10 ,dan 12 gram mampu membunuh kecoa periplaneta Americana dengan waktu kurang dari 1 jam dan efektif membunuh. Konsentrasi 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, 10 gram, dan 12 gram dapat menurunkan populasi kocoa 100% dan konsentasi paling efektif 12 gram dalam waktu 20 menit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasta gigi yang dilarutkan di dalam air (100 ml) dengan konsentrasi yang berbeda seperti 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 gram dapat membunuh kecoa periplaneta Americana. sehingga diharapkan agar memanfaatkan bahan pasta gigi yang mudah dijangkau dalam menurunkan populasi kecoa. Kata Kunci:  Konsentrasi Pasta Gigi, Kecoa, periplaneta Americana
EFEKTIVITAS METODE GABUNGAN MEDIA FILTER CANGKANG KERANG (Anadara granosa) DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN Fe DAN ZAT ORGANIK AIR BERSIH Dian Indah Pratiwi; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1473

Abstract

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem peyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran besi dan zat organik. Salah satu cara yang sederhana yang dapat digunakan adalah dengan pengolahan air yaitu dengan cara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaring cangkang kerang darah (Anadara granosa), karbon aktif dan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode media filter cangkang kerang (Anadara granosa) dan karbon aktif untuk menurunkan Fe dan Zat organik air bersih. Jenis penelitian ini yaitu experiment semu dengan rancangan pretes-posttest with control group design, dan dilakukan dengan tiga kali replikasi. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistic One way anova. Hasil untuk kadar Fe dan zat organik pada air sumur gali sebelum pengolahan adalah 3,23 mg/l dan 51,38 mg/l dan setelah pengolahan dengan media cangkang kerang adalah 0,22 mg/l dan 634,94 mg/l, dengan media karbon aktif adalah 0,14 mg/l dan 36,33 mg/l dengan, dengan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif adalah 0,23 mg/l dan 23,32 mg/l. Penurunan Fe dengan media cangkang kerang,karbon aktif dan kombinasi efektif sedangkan dalam penurunan zat organik tidak efektif. Bagi masyarakat, pengolahan air ini dapat diterapkan dalam skala rumah tangga dan bagi peneliti lain dapat membuat variasi lain seperti ketebalan media yang digunakan. Kata Kunci : Filtrasi, Cangkang Kerang, Kabon Aktif, Besi dan Zat Organik