Landasan pokok pergerakan Muhammadiyah salah satunya adalah kekuatan teologis surat al-Ma’un yang diajarkan oleh Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah. Ahmad Dahlan menafsirkan Al-Ma’un kedalam tiga kegiatan utama, yaitu: pendidikan, kesehatan dan penyantunan orang miskin juga melakukan transformasi pemahaman keagamaan dari sekadar doktrin-doktrin sakral dan “kurang berbunyi” secara sosial menjadi kerjasama atau koperasi untuk pembebasan manusia. Di era modern saat ini perlu kembali dihidupkan spirit al-ma'un ini, apalagi dalam kondisi kehidupan yang penuh dengan ketidakadilan sosial. Pembahasan ini lebih memfokuskan bagaimana pesan-pesan yang ingin disampaikan Kyai Ahmad Dahlan dalam tafsirnya terkait surat al-ma'un ini. Selain itu, dikaji juga implementasi nilai surat al-Ma’un ini dalam kehidupan warga Muhammadiyah. Harapannya adalah ‘Aisyiyah sebagai salah satu ortom Muhammadiyah mampu menerapkan spirit dan pesan sosial dari surah al-Ma’un dalam kehidupan sehari-hari.