Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM (SEBUAH PILIHAN PEMBELAJARAN AKTIF BAGI MAHASISWA STAIN PAMEKASAN) Mukhid, Abd.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pembelajaran konstruktivistik meskipun datangnya dari Negara non muslim, tetapi patut dipertimbangkan untuk diapli­kasi­kan dalam dunia pendidikan. Per­tim­ba­ngannya adalah bahwa pembelajaran konstruktivitik ber­pusat kepada pebelajar (learners). Pertimbangan lain diantaranya ada­lah pebelajar menjadi aktif dalam pembelajaran. Pebelajar dapat mem­bangun pemahaman mereka sendiri melalui kerja kolaborasi dan terhindar dari persaingan individual. Pebelajar bisa mengek­spre­sikan ide, gaga­san, penge­tahuan, pemahaman, dan berpikir kritis mereka le­wat dis­kusi, presentasi, sharing informasi, berdebat, dan lain-lain me­lalui ta­hap-tahap engage, explore, explain, extend/elaborate, dan evaluate.
SELF-EFFICACY (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya terhadap Pendidikan) Mukhid, Abd.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Self-efficacy is judgement of a person to his acabilities to plan and implement the action to reach certain goals. Social cognitive theory views self-efficacy as one’s beliefs to his own capasity in completing the assigned duties. This theory lies on three factors of reciprocal determinism, personal factors, behavi­ors, and environmental influence, which has positive impacts to be implemented in education.
STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING (Perspektif Teoritik) Mukhid, Abd.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 3, No 2 (2008)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Self-regulated learning secara umum dicirikan sebagai partisipan yang aktif yang mengontrol secara efisien pengalaman belajar mereka sendiri dengan cara yang berbeda, mencakup menentukan lingkungan kerja yang produktif dan menggunakan sumber-sumber secara efektif, mengorganisir dan melatih informasi untuk dipelajari, memelihara emosi yang positif selama tugas-tugas akademik, dan mempertahankan kepercayaan motivasi yang positif tentang kemampuan mereka, nilai belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Pebelajar pengaturan diri (self-regulation learners) belajar melalui pengalaman dan refleksi diri (self-reflection).
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN YANG TEPAT Mukhid, Abd.
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pendidikan yang berkualitas telah memasuki babak baru dalam dunia pendidikan. Tak satu pun lembaga penyelenggara pendidikan yang luput dari tuntutan ini. Tuntutan tersebut tidak pandang pilih, baik tingkatannya maupun orang-orangnya, apakah itu di tingkat pendidikan dasar atau pun di tingkat perguruan tinggi; apakah bertindak sebagai pimpinan/kepala sekolah, atau sebagai dosen, guru, karyawan, maupun peserta didik. Semua dituntut secara bersama-sama dalam menciptakan pendidikan yang ber­kualitas. Tentunya tuntutan tersebut disesuaikan dengan tugas dan perannya masing-masing, serta berdasarkan standar atau ukuran kualitas yang telah ditetapkan. Salah satu pertanda bahwa pendidi­kan tersebut berkualitas adalah terlaksananya sistem pembelajaran secara tepat/baik, yang secara menyeluruh  melibatkan semua komponen-komponen yang ada dalam sistem pembelajaran.
Eksplorasi Authentic Assesment Dalam Moderasi Beragama Di SD Al-Qur’an Ummul Quro Pangaporan Plakpak Pegantenan Pamekasan Syafiq Fahmi, Ach; Permatasari, Intan Dwi; Jannah, Faridatul; Mukhid, Abd.
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 23 No 3 (2024): September 2024
Publisher : LP2M STAI Miftahul 'Ula (STAIM) Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/lentera.v23i3.1547

Abstract

This research aims to explore Authentic Assessment in religious moderation at SD Al-Qur'an Ummul Quro Pangaporan Plakpak Pegantenan Pamekasan. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach. The data collection technique uses observation, interviews and questionnaires. The results of this research explain that authentic assessment in religious moderation at Ummul Quro Al-Qur'an Elementary School has been carried out well in accordance with the plan agreed at the beginning of the semester by each teacher. This authentic assessment is carried out by assessing 3 aspects of students, namely the cognitive aspect ( knowledge), Affective (attitude), and Psychomotor (Skills). These three aspects of assessment produce 4 categories of students after the end of the learning activities/at the end of the semester. The 4 categories in question are: 1) Science Star, 2) Religious Star, 3) Creativity Star, and 4) Favorite Star. The implementation of Authentic Assessment in religious moderation at Ummul Quro Al-Qur'an Elementary School has supporting and inhibiting factors. Among the supporting factors are the Full Day School education system implemented at Al-Qur'an Elementary School and the many religious activities, such as congregational Dhuha, Dhuhur and Asar prayers, reciting the Koran together, etc. Meanwhile, the inhibiting factor arises from naughty students, because the presence of naughty students can hinder assessment and influence other students
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN YANG TEPAT Mukhid, Abd.
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2007)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.912 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v2i1.211

Abstract

Pendidikan yang berkualitas telah memasuki babak baru dalam dunia pendidikan. Tak satu pun lembaga penyelenggara pendidikan yang luput dari tuntutan ini. Tuntutan tersebut tidak pandang pilih, baik tingkatannya maupun orang-orangnya, apakah itu di tingkat pendidikan dasar atau pun di tingkat perguruan tinggi; apakah bertindak sebagai pimpinan/kepala sekolah, atau sebagai dosen, guru, karyawan, maupun peserta didik. Semua dituntut secara bersama-sama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Tentunya tuntutan tersebut disesuaikan dengan tugas dan perannya masing-masing, serta berdasarkan standar atau ukuran kualitas yang telah ditetapkan. Salah satu pertanda bahwa pendidikan tersebut berkualitas adalah terlaksananya sistem pembelajaran secara tepat/baik, yang secara menyeluruh melibatkan semua komponen-komponen yang ada dalam sistem pembelajaran.
STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING (Perspektif Teoritik) Mukhid, Abd.
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2008)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.596 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v3i2.239

Abstract

Self-regulated learning secara umum dicirikan sebagai partisipan yang aktif yang mengontrol secara efisien pengalaman belajar mereka sendiri dengan cara yang berbeda, mencakup menentukan lingkungan kerja yang produktif dan menggunakan sumber-sumber secara efektif, mengorganisir dan melatih informasi untuk dipelajari, memelihara emosi yang positif selama tugas-tugas akademik, dan mempertahankan kepercayaan motivasi yang positif tentang kemampuan mereka, nilai belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Pebelajar pengaturan diri (self-regulation learners) belajar melalui pengalaman dan refleksi diri (self-reflection).
SELF-EFFICACY (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya terhadap Pendidikan) Mukhid, Abd.
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2009)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.876 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v4i1.247

Abstract

Self-efficacy is judgement of a person to his acabilities to plan and implement the action to reach certain goals. Social cognitive theory views self-efficacy as one’s beliefs to his own capasity in completing the assigned duties. This theory lies on three factors of reciprocal determinism, personal factors, behaviors, and environmental influence, which has positive impacts to be implemented in education.