Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan Permasalahannya Yani Krishnamurti
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 16, No. 1, Tahun 2000
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.789 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v16i1.7

Abstract

Keberadaan keanekaragaman hayati merupakan pilihan bagi manusia agar dapat melangsungkan kehidupannya di muka bumi ini.  Perlindungan keanekaragaman sumberdaya hayati, diperlukan untuk menjamin kelestarian pemanfaatannya oleh manusia, mulai dari level ekosistem, level komunites, level species sampai dengan level gen. Indonesia merupakan bagian dari negara-negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang perlu dikonservasi tidak hanya untuk kepentingan Indonesia sendiri tetapi juga untuk kepentingan skala ruang dunia. Untuk itu perlu diadakan pembagian beban biaya pemeliharaan keanekaragaman hayati secara internasional, karena selama ini negara-negara majulah yang banyak memperoleh manfaat dari keanekaragaman hayati di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Dan Kegunaan Pohon Enau (Arenga Pinnata) Sebagai Upaya Mewujudkan Ekowisata Desa Dayeuhkolot Kabupaten Subang Jawa Barat Lisnur Wachidah; Teti Sofia Yanti; Yani Krishnamurti; Eti Kurniati; Nety kurniaty; Alfiari Firdaus; Andi Setia Nugraha
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.396 KB) | DOI: 10.31764/transformasi.v1i2.5463

Abstract

Tujuan  kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang kami lakukan ialah untuk meningkatkan wawasan masyarakat Desa Dayeuhkolot kabupaten Subang Jawa Barat menjadi desa Ekowisata, sehingga ada peningkatan pendapatan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di desa Dayeuhkolot, musibah banjir dan tanah longsor adalah kejadian yang terjadi pada musim hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka langkah awal dari kegiatan pengabdian yang kami lakukan adalah melakukan kegiatan tentang pelestarian lingkungan dan kegunaan pohon Enau (Arenga Pinnata). Metode yang kami lakukan adalah dengan sosialisasi, penyuluhan/edukasi tentang lingkungan dan keguanaan dari pohon enau. Untuk mengetahui efektifitas peningkatan pengetahuan sosialisasi dan penyuluhan kami melakukan pretest dan postest, hasil dari pengujian dengan menggunakan statistik uji t dan taraf nyata (α) 5% dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Dayeuhkolot.
Titik Kritis Granul Terapung dan Granul Tenggelam Fildzah Nabilla Putri; Gita Cahya Eka Darma; Yani Krishnamurti
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.855 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.3550

Abstract

Abstract. Feed is food given to livestock, and is a source of energy and substances for the growth and life of living things. Natural feed is food that fish eat naturally. Artificial feed is feed made by humans which is made from a mixture of natural ingredients or processed materials which are then processed and made in a certain form so as to create an attraction for fish to eat them. According to the method of administration, fish feed is divided into 2 types, namely sinking pellets and floating pellets. The two species differ in the time it takes for the feed to sink. The sinking pellet type will quickly sink to the bottom of the pond and the floating pellet type can float on the surface of the water for up to several hours. Granules can float because there are pores in the granule that occur due to friction of the material carried by the extruder with the tube wall and compacted at the end of the extruder by the extrusion process which is a combination of water, heat, and high pressure where water vapor is trapped in the retrogradation process, during the drying process will come out and leave empty spaces or pores. Abstrak. Pakan adalah makanan yang diberikan kepada ternak, dan merupakan sumber energi dan zat bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Pakan alami adalah pakan yang dimakan ikan secara alami. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia yang dibuat dari campuran bahan alami atau bahan olahan yang kemudian dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam bentuk tertentu sehingga menciptakan daya tarik ikan untuk memakannya. Menurut metode pemberiannya, pakan ikan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pelet tenggelam dan pelet terapung. Kedua jenis ini berbeda dalam waktu yang diperlukan untuk pakan dapat tenggelam. Jenis pelet tenggelam dengan cepat akan tenggelam ke dasar kolam dan jenis pelet terapung dapat mengapung di permukaan air sampai beberapa jam. Granul bisa terapung karena ada pori-pori dalam granul yang terjadi karena gesekan dari bahan yang dibawa oleh ekstruder dengan dinding tabung dan dipadatkan diujung ekstruder dengan proses ekstruksi yang merupakan kombinasi antara air, panas, dan tekanan tinggi dimana uap air yang terperangkap pada proses retrogradasi, saat proses pengeringan akan keluar dan meninggalkan ruang kosong atau pori-pori.