Candra
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERDAYAAN ISTRI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DENGAN PENGEMBANGAN PRODUK FILLET Muhammad Ahsin Rifa'i; Candra; Muzdalifah; Hadiratul Kudsiah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v4i3.10463

Abstract

Abstract. The high production of patin fish in South Kalimantan causes the marketing of this fish to have been very tight competition. Under normal conditions, the price of fresh patin fish in traditional markets ranges from IDR 32.000-35,000 per kilogram, but at certain times when production is abundant, the price of patin fish drops drastically to Rp. 12,000 per kilogram. This condition causes some farmers to a decrease in income and even experience a loss. Most of the patin fish production in Banjar Regency is marketed in fresh form in the traditional markets of Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin and other traditional markets in South Kalimantan to Central Kalimantan. The activity aims to increase the knowledge and skills of the target audience in producing and packaging patin fish fillets. The methods used in this service activity are counseling, demonstrating, and providing assistance until the activity is complete. The results of this service have shown a significant increase in the knowledge and skills of the target audience in processing and packaging patin fish fillets and have been able to produce fish fillet products that are ready to be sold to the market.     Abstrak. Tingginya produksi ikan patin di Kalimantan Selatan menyebabkan pemasaran ikan ini memiliki persaingan yang sangat ketat. Jika pada kondisi normal harga ikan patin segar di pasar tradisional berkisar Rp 32.000 - 35.000 per kilogram, namun pada waktu-waktu tertentu ketika produksi melimpah harga ikan patin menurun drastis hingga mencapai Rp 12.000 per kilogram. Kondisi ini menyebabkan beberapa petani mengalami penurunan pendapatan bahkan mengalami kerugian. Sebagian besar produksi patin di Kabupaten Banjar dipasarkan dalam bentuk segar di pasar-pasar tradisional Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin, dan pasar-pasar taradisional lainnya di Kalimantan Selatan hingga ke Kalimantan Tengah. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran dalam melakukan produksi dan pengemasan fillet ikan patin. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan, demonstrasi, dan pendampingan hingga kegiatan berakhir. Hasil kegiatan menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran yang signifikan dalam melakukan pengolahan dan pengemasan fillet ikan patin dan mampu memproduksi produk fillet ikan  yang siap dijual ke pasar.