Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Islam dan Negara Pemikiran Ali Abd. Ar-Raziq Asep Ramdan Hidayat
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 19, No. 2, Tahun 2003
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.169 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v19i2.100

Abstract

Awal abad XX, tepatnya 1924 M, sistem khilafah sebagai bentuk pemerintahan pasca Rasul wafat dan dilestarikan penggunaannya hingga masa Turki Usmani, dihapuskan oleh Mustafa Kemal At-Tarturk.Penghapusan khilafah tersebut mengundang reaksi dan polemik yang berkepanjangan antara ulama di dunia Islam, khususnya ulama Mesir, hingga saat ini. Ali Abd Raziq merupakan salah satu tokoh ulama Mesir yang setuju dengan penghapusan khilafah. Lewat bukunya, al-Islam wa Ushul al-Hukmi, ia mengemukakan ide-ide dan alasan persetujuannya itu, antara lain : Pertama, Al-Qur’an dan hadits tidak mengatur tentang sistem tersebut; Kedua, agama Islam tidak mengenal lembaga semacam itu (khilafah), atau - paling minimal - tidak melarang dan tidak memerintahkannya. Semua itu diserahkan kepada manusia untuk mempertimbangkannya. Manusia bebas memilih landasan dan sistem apapun sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakatnya masing-masing. Gagasan dan ide-idenya itu, tak ayal, mengakibatkan munculnya penentang dan pendukungnya. Bagi para pendukung, Ali Abd. Raziq adalah seorang mujtahid yang brilian, tokoh demokrasi, dan pahlawan bangsa Mesir. Disebut pahlawan bangsa Mesir, karena ide-ide tersebut menentang keinginan Inggris yang akan menancapkan politik kolonialismenya di Mesir dengan bingkai “Kekhilafahan”. Sementara itu Raja Fuad sejalan dengan keinginan Inggris tersebut, karena kesamaan kepentingan. Adapun bagi penentangnya, Ali Abd. Raziq dipandang keliru memandang Islam yang tidak hanya menguasai soal ukhrowi saja melainkan juga aspek duniawi (pemerintahan). Ali Abd. Raziq, meski alumnus Azhar, berbeda pandangan dengan ulama Azhar lainnya, sangat boleh jadi dipengaruhi oleh pengalaman studi dan pergaulannya dengan para ilmuwan Barat di Eropa.  
Tinjauan Fiqih Muamalah dan Perilaku Konsumen dalam Islam terhadap Transaksi Jual Beli Rumah dengan Sistem Borongan Sri Handayani; Asep Ramdan Hidayat
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2022 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.815 KB) | DOI: 10.29313/jres.v2i1.807

Abstract

Abstract. In the practice of buying and selling houses with a wholesale system that occurred in Cihanjuang Village, Parongpong District, some consumers experienced losses because the contractor did not carry out his obligations as agreed at the beginning of the agreement, the contractor was negligent and broke his promise to the consumer. Based on this phenomenon, the problems in this research are formulated as follows: 1). How is the practice of buying and selling houses with a wholesale system? 2). What is the review of muamalah fiqh on buying and selling houses with a wholesale system? 3). What are the factors in consumer behavior towards buying and selling houses with a wholesale system? The research method used is qualitative method or field method. The data collection technique used is interviews, as well as documentation, internet, books, and articles and then collected for analysis using qualitative descriptive methods. The results of this study indicate that the buying and selling of houses with a wholesale system that occurs in Cihanjuang Village is not in accordance with the legal requirements of the istishna sale and purchase in terms of the object, the goods that have been ordered are not according to the agreement at the beginning, and the processing time exceeds the predetermined time limit, and the absence of khiyar rights given by the contractor to consumers, in terms of the factors that cause consumers to choose buying and selling with the wholesale system, which is caused by cultural, social, personal, and psychological factors. Abstrak. Dalam praktek Jual beli rumah dengan sistem borongan yang terjadi di Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong beberapa konsumen mengalami kerugian karena pemborong tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telah di sepakati di awal perjanjian, pemborong telah lalai dan ingkar janji terhap konsumen. Berdasarkan Fenomena tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1). Bagaimana peraktek jual beli rumah dengan sistem borongan ? 2). Bagaimana Tinjauan fiqih muamalah terhadap jual beli rumah dengan sistem borongan ? 3). Apa faktor perilakau konsumen terhadap jual belirumah dengan sistem borongan? Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif atau metode lapangan tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, serta dokumentasi, internet,buku, dan artikel kemudian dikumpulkan untuk dianalisis menggunakan metode deskripstif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jual beli rumah dengan sistem borongan yang terjadi di Desa Cihanjuang tidak sesuai dengan syarat sahnya jual beli istishna dari segi objeknya, barang yang telah di pesan tidak sesuai kesepakatan di awal, serta waktu pengerjaan melampaui batas waktu yang telah ditentukan, dan tidak adanya hak khiyar yang diberikan pemborong kepada konsumen, dari segi faktor-faktor yang mengakibatkan konsumen memilih jualbeli dengan sistem borongan yaitu disebabkan oleh faktor budaya, social, pribadi, dan psikologis.
Analisis Arah Kiblat Masjid Sigi Lamo Kesultanan Ternate Sitti Nurchalifa Umaternate; Asep Ramdan Hidayat
Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam Volume 1, No.1, Juli 2021, Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam (JRHKI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.606 KB) | DOI: 10.29313/jrhki.v1i1.312

Abstract

Abstract. Mosques occupy an important position in the life of Muslims, not only in ritual worship, but also in various aspects of Muslim life. The Sultanate of Ternate is one of the four sultanates in North Maluku. Evidence of the existence of the Sultanate of Ternate is the existence of the Sultanate Mosque, one of the oldest and largest Sultanate mosques in the Sultanate of Ternate is Sigi Lamo which keeps a history of Islamic civilization and culture that still stands today. Until now, the mosque is still standing and has become the center of life for Muslims in Ternate, as a reference in fostering customs, culture and religion. The direction of the Qibla which is part of the valid requirements of prayer is an important thing in carrying out prayer services. Sigi Lamo which is a historical mosque, in determining the direction of the Qibla has been established since its inception. The direction of the Qibla of the Sigi Lamo Mosque in the Sultanate of Ternate has not changed since its inception until now, because of the sacredness of the mosque. Therefore, the author wants to examine the accuracy of the direction of the Sigi Lamo Qibla and in view of the fiqh facing the Qibla and the culture of the Ternate people. This study used a qualitative research method with a descriptive analysis approach. The purpose of this study was to determine the accuracy of the Qibla direction of the Sigi Lamo Mosque in the Sultanate of Ternate and its relationship with Fiqh. The results showed that the direction of the Qibla of the Sigi Lamo Mosque in the Sultanate of Ternate deviated from the direction of the Qibla by 20 ° 24'10 "to the south, whereas the direction of the qibla that should have been 290 ° 24'10" (too westward). This deviation occurs because of the opinion of the surrounding community about the sacredness of the mosque building and the direction of the Qibla. Abstrak. Masjid menduduki posisi penting bagi kehidupan umat Islam, tidak hanya dalam ritual ibadah saja, namun juga dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam. Kesultanan Ternate adalah salah satu dari empat kesultanan yang berada di Maluku Utara. Bukti dari eksistensinya Kesultanan Ternate ialah masih berdirinya Masjid Kesultanan, salah satu masjid Kesultanan yang tertua dan terbesar di Kesultanan Ternate ialah Sigi Lamo yang menyimpan sejarah peradaban dan kebudayaan Islam yang masih berdiri hingga sekarang. Hingga saat ini masjid tersebut masih kokoh berdiri dan menjadi sentra kehidupan umat Islam di Ternate, seperti menjadi rujukan dalam pembinaan adat, budaya, dan agama. Arah kiblat yang merupakan bagian dari syarat sah Shalat menjadi hal yang penting dalam melaksanakan ibadah shalat. Sigi Lamo yang merupakan masjid yang bersejarah, dalam penentuan arah kiblat telah di tetapkan sejak awal di dirikan. Arah kiblat Masjid Sigi Lamo Kesultanan Ternate sejak awal didirikan hingga saat ini tidak mengalami perubahan, karena kesakralan dari Masjid. Oleh karenanya, penulis ingin meneliti akurasi arah kiblat Sigi lamo serta di tinjau dari fiqh menghadap kiblat serta kebudayaan masyarakat Ternate. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui akurasi arah kiblat Masjid Sigi Lamo Kesultanan Ternate dan hubungannya dengan Fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah kiblat Masjid Sigi Lamo Kesultanan Ternate menyimpang arah kiblatnya sebesar 20°24'10" ke arah selatan, padahal arah kiblat yang seharusnya adalah 290°24'10" (terlalu ke arah Barat). Penyimpangan tersebut terjadi karena anggapan masyarakat sekitar tentang kesakralan bangunan masjid berikut arah kiblatnya.
Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 52 Tahun 2012 tentang Hukum Hewan Ternak yang Diberi Pakan dari Barang Najis terhadap Praktik Peternakan di Desa Kampung Pojok Cigondewah Kota Bandung Alvian Wirateja; Asep Ramdan Hidayat; Encep Abdul Rojak
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.467 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.147

Abstract

Abstract. This research was motivated by the large use of animal feed from unclean goods as staple food for livestock, especially in one of the catfish farms in Kampung Pojok Cigondewah. The online provision of animal feed for unclean goods aims to reduce farm operational costs. This study aims to analyze the provision of animal feed based on the MUI Fatwa No. 52 of 2012 concerning the Law of Livestock Feeding from Unclean Goods. This study uses a qualitative type of research with a normative juridical approach, with the data sources used are interviews, books, articles, journals, internet and various literature sources that support the research. Based on the research and analysis that has been done, the provision of feed at the Kampung Pojok Cigondewah farm is not in accordance with the provisions contained in the MUI Fatwa No. 52 of 2012 concerning the Law of Livestock Feeding from Unclean Goods. Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya penggunaan pakan ternak dari barang najis sebagai makanan pokok ternak, terutama di salah satu peternakan lele Kampung Pojok Cigondewah. Pemberian pakan ternak daring barang najis ini bertujuan untuk mengurangi biaya oprasional peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian pakan ternak yang berpedoman pada Fatwa MUI No.52 Tahun 2012 Tentang Hukum Hewan Ternak Yang Diberi Pakan Dari Barang Najis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, dengan sumber data yang digunakan yaitu wawancara, buku, artikel, jurnal, internet dan berbagai sumber literatur yang mendukung penelitian. Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan, pemberian pakan di peternakan Kampung Pojok Cigondewah belum sesuai dengan ketetuan-ketentuan yang ada di dalam Fatwa MUI No.52 Tahun 2012 Tentang Hukum Hewan Ternak Yang Diberi Pakan Dari Barang Najis.
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Pelaku Usaha Jual Beli Bahan Pokok Zahra Sayidatti Nissa; Asep Ramdan Hidayat; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.304 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.339

Abstract

Abstract. Islamic business ethics is defined as a series of business activities in various forms that are not limited, but are limited in the way their assets are achieved. In this study, Islamic business ethics carried out by the Lingga wholesale store in the Arcamanik area of ​​Bandung City contained several Islamic business ethics that were not in accordance with the principles of the Prophet. This study aims to 1) find out the mechanism in buying and selling basic commodities by business actors in the arcamanik area. 2) knowing the review of Islamic business ethics by business actors in buying and selling basic commodities. This research method uses descriptive qualitative research and the approach in this study is a sociological juridical approach and uses field research data types. Data collection techniques were used by means of observation, interviews, documentation, and literature studies. Data analysis used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study, the owner of the Lingga wholesale shop business is not fully in accordance with the principles of Islamic business ethics because there are still several principles that are violated, namely not carrying out the principles of justice, the principle of honesty, and having done a monopoly, causing losses to buyers. So, the buying and selling process carried out at the Lingga wholesale store is not completely legal to do when viewed from Islamic business ethics. Abstrak. Etika bisnis Islam diartikan sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuk yang tidak dibatasi, tetapi dibatasi dalam cara pencapaian hartanya. Pada penelitian ini etika bisnis Islam yang dilakukan oleh toko grosir Lingga daerah Arcamanik Kota Bandung terdapat beberapa etika bisnis Islam yang tidak sesuai dengan prinsip Rasulullah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui mekanisme dalam jual beli bahan pokok oleh pelaku usaha di daerah arcamanik . 2) mengetahui tinjauan etika bisnis islam oleh pelaku usaha dalam jual beli bahan pokok. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan yuridis sosiologis dan menggunakan jenis data penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data digunakan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, pemilik usaha toko grosir Lingga belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam karena masih ada beberapa prinsip yang dilanggar, yaitu tidak menjalankan prinsip keadilan, prinsip kejujuran, dan telah melakukan monopoli sehingga menimbulkan kerugian bagi pembeli. Jadi, proses jual beli yang dilakukan di toko grosir Lingga ini belum sepenuhnya sah untuk dilakukan jika dilihat dari etika bisnis islam.
Tinjauan Akad Ijarah terhadap Sistem Upah Buruh Tani yang Ditangguhkan di Desa Cibuaya Kabupaten Karawang Heny Novitasari; Asep Ramdan Hidayat; Encep Abdul Rojak
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.685 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.389

Abstract

Abstract. Cibuaya village is a village whose average community has rice fields. However, not all Cibuaya village people have rice fields, there are also farm workers. The wage system in Cibuaya Village has two systems, namely cash-shaped wages and grain-shaped wages. Farm workers in Cibuaya Village are often suspended until the harvest and wages given are different from the calculations that have been calculated by farm workers. The purpose of the study was to find out how the wage system of farm workers was suspended in Cibuaya Village. This research method is descriptive with a qualitative approach. Data sources use primary data and secondary data. Data collection techniques are by interviewing rice field owners and farm workers and making observations in Cibuaya Village. The result of this study is a wage system practiced by several communities in Cibuaya Village, Karawang Regency. Abstrak. Desa Cibuaya merupakan desa yang masyarakatnya rata-rata memiliki lahan persawahan. Namun, tidak semua masyarakat Desa Cibuaya memiliki lahan persawahan, ada juga yang menjadi buruh tani. Sistem upah yang ada di Desa Cibuaya ini memiliki dua sistem, yaitu upah berbentuk uang tunai dan upah berbentuk gabah. Buruh tani yang ada di Desa Cibuaya ini upahnya sering sekali ditangguhkan hingga panen dan upah yang diberikan berbeda dengan perhitungan yang sudah buruh tani hitung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem upah buruh tani yang ditangguhkan di Desa Cibuaya. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dengan pemilik sawah dan buruh tani serta melakukan observasi di Desa Cibuaya. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pengupahan yang dipraktekan oleh beberapa masyarakat yang ada di Desa Cibuaya Kabupaten Karawang menyalahi syara’ karena merugikan salah satu pihak yang melakukan pekerjaan. Sedangkan pihak yang melakukan pekerjaan merasa tidak adil atas pemberian hak yang tidak sesuai dengan akad dan tidak jelas ketentuannya. Upah mengupah yang tidak sesuai dengan akad dan tidak jelas atau tidak ditentukan nominalnya tidak diperbolehkan oleh syara.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Jual Beli Photocard pada Album Kpop Selvira Eka Suci; Asep Ramdan Hidayat; Yayat Rahmat Hidayat
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.697 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.1319

Abstract

Abstract. The development of technology is increasingly advanced, making it easier for people to find and get information from outside, especially online media. The rapid development of online media makes it easier for people to get new lessons about foreign cultures, which indirectly affects people as online media users. The outside culture that quite influences teenagers includes South Korea through its entertainment industry from the field of music or better known as kpop or Korean Pop. As a form of support for the preferred group, fans are usually willing to do many things, one of which is buying albums and collecting photocards. Based on this phenomenon, the problems that can be formulated are as follows: (1) the practice of buying and selling kpop album photocards" (2) "How is the fiqh muamalah review of the practice of buying and selling kpop album photocards" in which there is a random photocard which is suspected to have elements gharar in it. Researchers used qualitative research methods using a research approach with empirical methods. The type of research data used by the author is field data (field). The data sources are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques used are observation, interviews, and literature study. As well as data analysis techniques by directly reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results of this study are categorized as buying and selling which contains elements of gharar, but including gharar al-yasir (light gharar) because this sale and purchase does not cause many disputes between the two parties to the contract so that its existence can be accepted. Abstrak. Perkembangan teknologi semakin maju, mempermudah masyarakat untuk mencari dan mendapatkan informasi-informasi dari luar khususnya media online. Berkembang pesatnya media online mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelajaran baru mengenai budaya luar, yang secara tidak langsung mempengaruhi masyarakat sebagai pengguna media online. Budaya luar yang cukup mempengaruhi remaja diantaranya adalah Korea Selatan melalui industri hiburannya dari bidang musik atau lebih dikenal dengan kpop atau Korean Pop. Sebagai bentuk dukungan kepada group/kelompok yang disukai biasanya para penggemar rela melakukan banyak hal salah satunya dengan membeli album serta mengoleksinya photocard. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) praktik jual beli photocard album kpop” (2) “Bagaimana tinjauan fikih muamalah terhadap praktik jual beli photocard album kpop” yang di dalamnya terdapat photocard random/acak yang di duga terdapat unsur gharar didalamnya. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian dengan metode empiris. Jenis data penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu data lapangan (field). Sumber data yaitu dengan sumber data primer dan sumebr data sekunder. Teknik pengumulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Serta teknik analisis data dengan langsung mereduksi data, penyajian data dan penarikan keismpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu dikategorikan pada jual beli yang mengandung unsur gharar, namun termasuk kepada gharar al-yasir (gharar ringan) karena jual beli ini tidak menimbulkan banyak perselisihan di antara kedua belah pihak yang berakad sehingga dapat diterima keberadaannya.
Analisis Strategi Penyesuaian Biro Perjalanan Umrah pada Masa Pandemi Covid-19 Anisa Fitria; Asep Ramdan Hidayat; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.442 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2650

Abstract

Abstract. The Covid-19 pandemic has had an impact on Umrah travel agencies which are threatened with losses and bankruptcy due to the policy of canceling Hajj and Umrah departures. PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung needs to get around this policy in the form of an adjustment strategy in order to survive and attract public interest even though there have been no pilgrims departing due to covid-19 pandemic. Based on these phenomena, the problems in this study are formulated as follows: (1) What are the obstacles experienced by PT. Managemen Mihrab Qolbi Bandung during the Covid-19 pandemic? (2) How is the adjustment strategy of PT. Managemen Mihrab Qolbi Bandung during the covid-19 pandemic?. The purpose of the study was to find out the constraints and determine the strategy for adjusting Mihrab Qolbi Bandung during covid-19 pandemic. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection techniques were obtained from observation, documentation, and interviews. Based on the results of the study, it can be concluded that the problems of Mihrab Qolbi Bandung during the pandemic are the decrease in the number of registrants, delays in departure schedules, increase in the price of Umrah packages, reduction in salaries and employees, and limited company operations. The strategy used is an adaptive strategy of defenders strategy, prospectors strategy, reactor strategy and sharia marketing strategy through a marketing mix (Product, Price, Place, Promotion) which has a good impact, because it can minimize losses and attract public interest during the COVID-19 pandemic. Abstrak. Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap biro perjalanan umrah yang terancam mengalami kerugian dan kebangkrutan karena kebijakan pembatalan keberangkatan haji dan umrah. PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung perlu menyiasati kebijakan tersebut dengan bentuk strategi yang tepat agar dapat bertahan dan menarik minat masyarakat untuk Umrah meski belum ada keberangkatan jamaah akibat pandemi covid-19. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana kendala yang dialami PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi Covid-19? (2) Bagaimana strategi penyesuaian PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi covid-19?. Tujuan penelitian untuk mengetahui kendala dan menentukan strategi yang tepat oleh PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung dalam menghadapi pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kendala Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi yaitu penurunan jumlah pendaftar, penundaan jadwal keberangkatan, kenaikan harga paket umrah, pengurangan gaji dan karyawan, serta operasional perusahaan terbatas. Strategi yang digunakan adalah strategi adaptif jenis defenders strategy, prospectors strategy, reactor strategy dan strategi pemasaran syariah melalui marketing mix (Product, Price, Place, Promotion) yang berdampak baik, karena dapat meminimalisir kerugian dan menarik minat masyarakat pada masa pandemi covid-19.
Tinjauan Maqashid Syariah terhadap Jual Beli Gorengan Menggunakan Kertas Bekas Sartika Herawati; Asep Ramdan Hidayat; Popon Srisusilawati
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.082 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.4782

Abstract

Abstract. The practice of buying and selling must be based on the principle of benefit. Food packaging made from waste paper is one of the food packaging materials that is harmful to human health and soul. The chemicals contained in it contain harmful substances. If the used paper is used to wrap fried foods, then the food is directly contaminated with harmful chemicals. The purpose of this study was to analyze the practice of buying and selling fried foods using used paper at fried food sellers around Jalan Cicaheum, to clearly analyze the maqashid sharia review of buying and selling fried foods using used paper at fried food sellers around Jalan Cicaheum. The research method used is qualitative in the field of normative law. This type of research data uses field research with data sources in the form of primary data and secondary data taken using data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. The results of the research, it can be found that sellers around Jalan Cicaheum still use used paper to wrap fried foods. Judging from the maqashid sharia Al-Nafs (keeping the soul), the use of used paper is not in accordance with Islamic rules, especially Islamic law which is principled for the benefit of mankind. And there are harms that are greater than the benefits, the harms referred to here are the dangers posed by the use of waste paper for food. Abstrak. Praktik jual beli harus didasari dengan prinsip kemaslahatan. Kemasan makanan berbahan kertas bekas merupakan salah satu bahan pembungkus makanan yang berbahaya bagi kesehatan dan jiwa manusia. Zat kimia yang terdapat di dalamnya mengandung bahan yang membahayakan. Apabila kertas bekas itu digunakan untuk membungkus gorengan, maka secara langsung makanan tersebut sudah terkontaminasi zat kimia yang berbahaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis praktik jual beli gorengan menggunakan kertas bekas pada penjual gorengan di sekitar Jalan Cicaheum, untuk menganalisis secara jelas tinjauan maqashid syariah terhadap jual beli gorengan menggunakan kertas bekas pada penjual gorengan di sekitar Jalan Cicaheum. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bidang ilmu hukum normatif. Jenis data penelitian menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder yang diambil menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian, dapat ditemukan bahwa penjual di sekitar Jalan Cicaheum masih menggunakan kertas bekas untuk bungkus gorengan. Ditinjau dari maqashid syariah Al-Nafs (menjaga jiwa), penggunaan kertas bekas tidak sesuai dengan aturan islam, terutama hukum islam yang berprinsip kepada kemaslahatan umat manusia. Dan terdapat mudharat yang lebih besar dari manfaatnya, mudharat yang dimaksud disini adalah bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan kertas bekas untuk makanan.
Analisis Sistem Pembagian Harta Warisan di Kampung Cipicung Girang Dihubungkan dengan Hukum Waris Islam Suci Pebrianti; Asep Ramdan Hidayat
Bandung Conference Series: Islamic Family Law Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Family Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.904 KB) | DOI: 10.29313/bcsifl.v1i1.64

Abstract

Abstract. Indonesia has legislation that is used as a guide for family law, namely the Compilation of Islamic Law (KHI). In (KHI), the share of inheritance between men and women is regulated in Article 176, where the rights of boys and girls are 2:1. The predetermined share of the treasure is 2/3, 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8. This provision is a ta'abudi thing, something that must be implemented because it has become a provision in Qs. An-Nisa verse 13. However, the distribution of inheritance applied by the people of Kampung Cipicung Girang is different from any other law, namely 1:1 between heirs. This research is a qualitative research, namely the results of observations and interviews obtained from the field directly. The data sources in this study are secondary data sources with primary legal materials in the form of Al-Qur'anul Karim and the Compilation of Islamic Law. The results showed that: (1) Some of the people of Kampung Cipicung Girang carried out the distribution of inheritance using the law according to their traditions, namely 1:1 between male and female heirs. (2) This division is carried out to minimize disputes between heirs. Abstrak. Indonesia mempunyai perundang-undangan yang digunakan sebagai pedoman hukum keluarga, yaitu Kompilasi Hukum Islam (KHI). Dalam (KHI), bagian waris antara laki-laki dan perempuan salah satunya diatur dalam Pasal 176, dimana hak anak laki-laki dan anak perempuan yaitu 2:1. Bagian yang telah ditentukan dari harta adalah 2/3, 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8. Ketentuan tersebut merupakan hal yang sifatnya ta’abudi, suatu hal yang wajib dilaksanakan karena sudah menjadi ketentuan dalam Qs. An-Nisa ayat 13. Akan tetapi, pembagian waris yang diterapkan oleh masyarakat Kampung Cipicung Girang berbeda dengan hukum manapun yaitu 1:1 antara ahli waris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu hasil observasi dan wawancara yang didapatkan dari lapangan secara langsung. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dengan bahan hukum primer berupa Al-Qur’anul Karim dan Kompilasi Hukum Islam. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sebagian Masyarakat Kampung Cipicung Girang melaksanakan pembagian waris menggunakan hukum sesuai tradisinya, yaitu 1:1 antara ahli waris laki-laki dan perempuan. (2) Pembagian ini dilakukaan untuk meminimalisir terjadinya sengketa antara sesama ahli waris.