Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FORMULASI SABUN CAIR CUCI PIRING MENGGUNAKAN EKSTRAK AIR TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.): FORMULATION OF DISHWASHING LIQUID SOAP USING THE AQUEOUS PLANT EXTRACT OF (Aloe vera L.) Kiki Yuli Handayani; Suryaneta; Amelia Sri Rezki; Achmad Gus Fahmi; Iwan Syahjoko Saputra
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.644 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i2.314

Abstract

Sabun cair cuci piring dapat digunakan untuk membersihkan berbagai peralatan di rumah mulai dari piring dan noda minyak yang membandel. Bahan utama dalam pembuatan sabun cair cuci piring adalah surfaktan. Selain itu, senyawa gliserin juga digunakan sebagai pelembut dalam sediaan sabun cair cuci piring. Gliserin memiliki harga yang cukup mahal. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) sebagai pengganti gliserin dalam pembuatan sabun cair cuci piring. Tujuan penelitian ini yaitu pembuatan sabun cair cuci piring menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya. Ekstrak air tanaman lidah buaya berfungsi sebagai humektan (pelembut) alami dalam sediaan sabun cair cuci piring. Prekursor yang digunakan adalah sodium lauryl sulfate (SLS), sodium sulfate (Na2SO4), dan ekstrak tanaman Aloe vera L. Metode yang digunakan melalui pendekatan in-situ yaitu dengan mencampurkan prekursor dengan ekstrak air tanaman lidah buaya secara langsung. Hasil uji fitokimia fraksi air ekstrak Aloe vera L. menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Dalam formulasi ini, saponin berperan sebagai penstabil ketinggian busa dan sebagai humektan. Sabun cair cuci piring berwarna hijau transparan dengan nilai pH 8,7, stabilitas tinggi busa 37% selama 25 hari, nilai viskositas 1940 mPa.s, dan densitas 1,082 g/mL. Selain itu, kadar alkali bebas dan kadar air masing-masing 0,02% dan 41,2%, dengan homogenitas partikel yang baik. Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Aloe vera L. berpotensi sebagai sumber humektan alami dalam formulasi sabun cair cuci piring.
Pemberdayaan Perempuan Pedesaan dengan Pendekatan Participatory Action Research: Produksi Sabun Cuci Piring Herbal Rumahan Suryaneta Suryaneta; Kiki Yuli Handayani; Amelia Sri Rezki; Achmad Gus Fahmi; Iwan Syahjoko Saputra
Riau Journal of Empowerment Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/raje.5.1.49-58

Abstract

This article aimed to do research on the economic empowerment of rural women using Participatory Action Research approach. PAR required performing research to define a problem or implement information as solutions to problems that have been defined. PAR is "research by, with, and for people" as opposed to "research on person." Participatory action research is participatory in the sense that it is a necessary condition that people play a key role and have relevant information about the existing social system (community) under review, and that they participate in the design and implementation of the action plan based on the findings of the research. This research was preceded in the search for problems faced by women in Jatisari Village, Lampung Province. The solutions obtained were in the form of providing knowledge, entrepreneurial skills, and examples of how to produce innovative products by utilizing the natural resources around them. Empowerment activities include three stages, namely: (1) Providing counseling about the possible benefits of natural resources in the environment as products for women’s needs by providing examples of the use of plants that are easy to obtain and grow, for example aloe vera which is easily found in the yard to produce a product; (2) Provide counseling on how to become a woman entrepreneur and analyze household products with high demand for daily needs (eg liquid dish soap); and (3) Demonstrating how to use aloe vera as a component in the manufacture of liquid dish soap.
PELATIHAN PEMBUATAN PROCESS FLOW DIAGRAM (PFD) MENGGUNAKAN APLIKASI VISIO DI SMKN 8 BANDAR LAMPUNG Yeni Ria Wulandari; Yeni Variyana; Dedi Teguh; Amelia Sri Rezki; Fadian Farisan Silmi; Dewi Ermaya; Shintawati Shintawati; Andika Wahyu Purnama
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13512

Abstract

ABSTRAKPengembangan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia harus diarahkan untuk beradaptasi dengan dinamika global dan nasional khususnya terhadap Revolusi Industri 4.0. Berdasarkan penerapan Kurikulum Merdeka, program keahlian yang ada di SMK Negeri 8 Bandar Lampung salah satunya adalah Teknik Kimia Industri dengan peserta sebanyak 25 orang. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yaitu memberikan pelatihan desain process flow diagram (PFD) menggunakan microsoft visio kepada siswa jurusan teknik kimia di SMKN 8 Bandar Lampung. Pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam merancang proses pabrik secara sederhana maupun kompleks sangat diperlukan di dunia industri, khususnya bidang keahlian teknik kimia. Dari hasil pelatihan, seluruh peserta sangat antusias dan dapat menyelesaikan desain PFD hingga selesai serta beberapa siswa aktif bertanya terkait materi yang diberikan. Para peserta dengan persentase 98% menyatakan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan terkait pembuatan proses industri fermentasi melalui PFD. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keterampilan siswa jurusan teknik kimia SMKN 8 Bandar Lampung agar siap menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul. Kata kunci: PKM; microsoft visio; PFD. ABSTRACTThe development of Vocational High School education in Indonesia must be directed to adapt to global and national dynamics, especially to the Industrial Revolution 4.0. Based on the implementation of the Merdeka Curriculum, one of the expertise programs in SMK Negeri 8 Bandar Lampung is Industrial Chemical Engineering with 25 participants. The purpose of this community service activity (PKM) is to provide process flow diagram (PFD) design training using microsoft visio to students majoring in chemical engineering at SMKN 8 Bandar Lampung. The knowledge, skills, and experience in designing simple and complex plant processes are needed in the industrial world, especially in the field of chemical engineering expertise. From the results of the training, all participants were very enthusiastic and were able to complete the PFD design to completion and some students actively asked questions regarding the material provided. The participants with a percentage of 98% stated there was an increase in knowledge and skills related to making industrial fermentation processes through PFD. This activity is expected to increase the skills of students majoring in chemical engineering at SMKN 8 Bandar Lampung so that they are ready to become excellent human resources (HR). Keywords: PKM; microsoft visio; PFD.
Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai Bioenergi pada Produksi Bio-Oil dengan Metode Pirolisis: Efek Temperatur: Potential of Empty Fruit Bunches (EFB) Waste as Bioenergy to Produce Bio-Oil Using Pyrolysis Method: Temperature Effects Amelia Sri Rezki; Yeni Ria Wulandari; Livia Rhea Alvita; Nita Pita Sari
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.04

Abstract

Indonesia memiliki banyak sumber daya biomassa seperti limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk alternatif bahan bakar. Limbah padat TKKS memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berpotensi menghasilkan beberapa produk melalui metode pirolisis. TKKS yang digunakan dari PT. Lambang Jaya, Lampung Selatan, Indonesia. Tujuan studi ini adalah karakterisasi bio-oil yang dihasilkan dari limbah TKKS serta mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi bio-oil. Percobaan dilakukan pada variasi temperatur 300°C, 350°C, dan 400°C, dengan biomassa TKKS berukuran 1 mm dalam reaktor pirolisis. Studi karakteristik fisika-kimia bio-oil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu yield bio-oil, pH, densitas, viskositas, dan heating rate. Studi Karakteristik pirolisis TKKS yang diperoleh pada penelitian ini adalah yield bio-oil antara 4,32-6,49%, yield asap cair 33,03%-37,44%, yield arang 33,33%-38,35%, dan yield gas 23,53%-26,91%. Hasil pH bio-oil bersifat asam karena memiliki pH antara 3,4-3,8, densitas bio-oil 1,146-1,296 g/ml, viskositas 18,443-20,860 cP serta heating rate 4,6-6,5 °C/menit yang dikategorikan dalam jenis pirolisis lambat karena dioperasikan pada temperatur rendah dan waktu tinggal ≥ 30 menit. Pengaruh temperatur pada yield bio-oil menunjukkan semakin tinggi temperatur proses yield bio-oil yang dihasilkan semakin tinggi. Melalui studi karakteristik yang dilakukan pada pirolisis TKKS produk yang dihasilkan menarik untuk dikembangkan pemanfaatannya dengan memperhatikan parameter proses yang berpengaruh.
Extraction of Vegetable Oil from Candlenut Seeds (Aleurites Moluccana L. Willd.) Using the Microwave Hydrodiffusion and Gravity (MHG) Method Yeni Variyana; Amelia Sri Rezki; Dewi Ermaya; Mahfud Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v8i1.1555

Abstract

The microwave hydriffusion gravity (MHG) method is a relatively new extraction method in order to improve the quality of oil obtained from plant materials or spices. The extraction process is carried out without involving solvents so it is safe for consumption. However, the MHG method has never been applied to the extraction of candlenut (Aleurites moluccana L) seeds. The operating conditions and variables in the research on the extraction process of Aleurites moluccana L are microwave power (300; 450; 600 W), extraction time (15-75 minutes) with 15-minute intervals, material size (1;2;3 cm), mass of raw material 100 gr, and atmospheric pressure. Material treatment consisted of 3 types of material conditions including seed material which had been roasted for 10 minutes over low heat, seed material which had been in the oven for 45 minutes, and seed material which had been without pretreatment. The results of the oil extract were analyzed using GC-MS to identify the components of the constituent compounds. Then, evaluating the mathematical modeling of the extraction process is based on first and second order kinetics. Roasted material showed the highest yield with material size parameter in 1 cm, microwave power of 600 W, and extraction time at 30 minutes, produced 5.55% (%w/w). Furthermore, the pyrazine component (36.814%) is the largest compound from the extraction of Aleurites moluccana. The first-order kinetic model has a regression that is close to the experiment with (R2 = 0.9453). Modeling quality is also supported by a very small total sum of squares (SST) value of 6,44E10-4. Therefore, the MHG method is quite effective in producing Aleurites moluccana oil with better quantity and quality
Ekstraksi Minyak Nabati dari Biji Kemiri (Aleurites Moluccana L. Willd.) dengan Metode Microwave Hydrodiffusion and Gravity (MHG) Yeni Variyana; Amelia Sri Rezki; Dewi Ermaya; Mahfud Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v8i1.755

Abstract

Studi ini mempelajari penerapan metode microwave hydro dffusion gravity (MHG) yang relatif baru untuk ekstraksi minyak dari biji kemiri (Aleurites Moluccana L.). Proses ekstraksi dengan MHG ini tidak menggunakan pelarut, sehingga minyak yang diperoleh aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini mengeksplorasi beberapa variabel seperti daya gelombang mikro (300-600 W), waktu ekstraksi (0-75 menit), ukuran bahan (1-3 cm), dengan kondisi operasi pada tekanan atmosfir untuk mengoptimalkan proses ekstraksi. Tiga jenis pra-perlakuan yang digunakan yaitu bahan disangrai, bahan yang dioven, dan bahan yang tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan biji yang disangrai menghasilkan rendemen minyak tertinggi (5,55% b/b) dengan parameter ukuran 1 cm, daya gelombang 600 W, dan waktu ekstraksi 30 menit. Analisis GC-MS dari ekstrak minyak mengidentifikasi pirazine sebagai senyawa terbesar (36,814%). Selanjutnya, pemodelan matematis melibatkan tiga model yakni model orde pertama, model orde kedua, dan model Weibull. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model kinetika empiris berbasis Weibull merepresentasikan data eksperimen terbaik dengan nilai R2 sebesar 0,999378 dan RSMD terkecil sebesar 0,022052. Penelitian ini melaporkan bahwa metode MHG merupakan teknik yang efektif untuk menghasilkan minyak kemiri berkualitas tinggi. Temuan penelitian ini memberikan wawasan strategis dalam mengoptimalkan proses ekstraksi untuk produksi minyak kemiri yang memiliki aplikasi potensial dalam industri makanan dan kosmetik.
FORMULASI SABUN CAIR CUCI PIRING MENGGUNAKAN EKSTRAK AIR TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.): FORMULATION OF DISHWASHING LIQUID SOAP USING THE AQUEOUS PLANT EXTRACT OF (Aloe vera L.) Kiki Yuli Handayani; Suryaneta; Amelia Sri Rezki; Achmad Gus Fahmi; Iwan Syahjoko Saputra
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i2.314

Abstract

Sabun cair cuci piring dapat digunakan untuk membersihkan berbagai peralatan di rumah mulai dari piring dan noda minyak yang membandel. Bahan utama dalam pembuatan sabun cair cuci piring adalah surfaktan. Selain itu, senyawa gliserin juga digunakan sebagai pelembut dalam sediaan sabun cair cuci piring. Gliserin memiliki harga yang cukup mahal. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) sebagai pengganti gliserin dalam pembuatan sabun cair cuci piring. Tujuan penelitian ini yaitu pembuatan sabun cair cuci piring menggunakan ekstrak air tanaman lidah buaya. Ekstrak air tanaman lidah buaya berfungsi sebagai humektan (pelembut) alami dalam sediaan sabun cair cuci piring. Prekursor yang digunakan adalah sodium lauryl sulfate (SLS), sodium sulfate (Na2SO4), dan ekstrak tanaman Aloe vera L. Metode yang digunakan melalui pendekatan in-situ yaitu dengan mencampurkan prekursor dengan ekstrak air tanaman lidah buaya secara langsung. Hasil uji fitokimia fraksi air ekstrak Aloe vera L. menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Dalam formulasi ini, saponin berperan sebagai penstabil ketinggian busa dan sebagai humektan. Sabun cair cuci piring berwarna hijau transparan dengan nilai pH 8,7, stabilitas tinggi busa 37% selama 25 hari, nilai viskositas 1940 mPa.s, dan densitas 1,082 g/mL. Selain itu, kadar alkali bebas dan kadar air masing-masing 0,02% dan 41,2%, dengan homogenitas partikel yang baik. Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Aloe vera L. berpotensi sebagai sumber humektan alami dalam formulasi sabun cair cuci piring.