Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Metafora sebagai Kekuatan Retorik dalam Editorial Media Massa Mulharnetti Syas; Udi Rusadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 1 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2021.3663

Abstract

 Editorial as a space of opinion for the media trying to influence its readers both through the structure of editorial anatomy and the use of language. One aspect of language is the use of metaphors. This article reports the results of research about how the rhetorical power of metaphors in the structure of editorial anatomy. The concepts and theories used are about metaphors as thoughts, editorial structures, and persuasive acts of rhetoric, namely: logos, ethos, and pathos. The method used to find the rhetorical meaning of the metaphor is the Metaphor Identification Procedure (MIP) that was presented by the Pragglejaz. The editorial studied is the editorial of the Republika Newspaper and Media Indonesia Newspaper. The results of the study showed that there are two major issues, namely the issue of a new cabinet and the issue of corruption. Metaphors are used in the anatomy of editorial attention, conviction, and direction, but they are not comprehensive. Metaphors become rhetorical powers as part of logos and phatos. The metaphors used in the new cabinet issue give warnings and demands to the elected president about the cabinet being drafted. The metaphors used in the issue of corruption build a picture and thought that the existing parliament does not have legitimacy as people's representatives. Theoretically, this research finds a double metaphorical rhetoric with an editorial anatomical structure that reinforces the persuasive dimensions of rhetoric on the elements of logos and phatos.Keywords: Editorial, Media, Metaphor, Rhetoric, StructureEditorial sebagai ruang opini bagi media berusaha untuk memengaruhi pembacanya, baik melalui struktur anatomi editorial, maupun penggunaan bahasa. Salah satu aspek bahasa adalah penggunaan metafora. Artikel ini melaporkan hasil penelitian tentang bagaimana  kekuatan retorik metafora dalam struktur anatomi editorial. Konsep dan teori yang digunakan ialah tentang metafora sebagai pemikiran, struktur editorial, dan tindakan persuasif retorika, yaitu:  logos, ethos dan pathos. Metode yang digunakan untuk menemukan makna retorik metafora ialah Metaphor Identification Procedure (MIP) yang dikemukakan Pragglejaz Group.  Editorial yang diteliti ialah editorial Suratkabar Republika dan Media Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat dua isu besar yang mengunakan metafora, yaitu isu kabinet baru  dan isu  korupsi. Metafora digunakan pada anatomi editorial attention, conviction, dan direction, tetapi tidak menyeluruh. Metafora menjadi kekuatan retorik sebagai bagian dari  logos dan phatos. Metafora yang digunakan dalam isu kabinet baru memberikan peringatan dan tuntutan pada presiden terpilih tentang kabinet yang disusun. Metafora yang digunakan dalam isu korupsi membangun gambaran dan pemikiran bahwa parlemen yang ada tidak memiliki legitimasi sebagai wakil rakyat. Secara teoritis,  penelitian ini menemukan retorika ganda (double rehoric)  metafora dengan struktur anatomi editorial yang memperkuat dimensi persuasif  reorika pada unsur logos dan phatos. Kata Kunci:  Editorial, Media, Metafora; Retorika, Struktur
Dinamika Relasi dan Kuasa Negara dalam Produksi Konten di Media Siber Pemerintah Menjelang Pemilihan Umum Presiden 2019 Siap Bangun Negara; Udi Rusadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2020.2425

Abstract

This study aims to describe the dynamics of state power in producing political and economic content at www.indonesiabaik.id cyber media prior to the 2019 Presidential Election. This study uses the constructivism paradigm with a qualitative approach and case study methods. Two informants were selected purposively. The validity of data was using source triangulation techniques. The data collective techniques were through interviews, observations, and library studies. The result shows that the Indonesian government intervenes and puts pressure on editors in the news productions in a hard campaign way style. In terms of power relations, the role of government cyber media was to create an open space for public opinion creation through dialogues. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dinamika kuasa negara dalam produksi konten politik dan ekonomi di media siber www.indonesiabaik.id selama Pemilihan Umum Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Informan berjumlah dua orang yang dipilih secara purposif. Uji keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi sumber. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan cara pemerintah memproduksi konten isu politik dan ekonomi di situs ini dengan melakukan intervensi dan memberi tekanan kepada editor untuk membuat konten bermuatan hard campaign. Peran media siber ini dalam relasi kuasa menjelang Pemilu Presiden 2019 yakni membuka ruang dalam membangun opini publik melalui dialog yang terbangun di dalamnya.
Media Sosial sebagai Katalis Pendidikan: Dinamika Gerakan Kesetaraan Gender di Indonesia melalui Perspektif Strukturasi Ni Wayan Giri Adnyani; Udi Rusadi
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sap.v8i1.17797

Abstract

In the context of communication discipline, social media has emerged as a powerful platform for disseminating messages and mobilizing masses for social causes. It can be argued that social media serves as a medium for promoting and advocating social change. This research aims to analyze the role of social media in facilitating the gender equality movement in Indonesia from the perspective of political economy of communication This research focuses on Vincent Mosco's structuration concept by exploring the agency's role in creating social movements regarding gender equality on Instagram. This study uses a qualitative research method with ethnography on social media content related to the gender equality movement in Indonesia. The data collected includes posts, comments and hashtags related to gender issues uploaded on the Instagram platform. This research indicates that Instagram has the potential to play a role in mobilizing and expanding the gender equality movement in Indonesia by enabling youth, advocacy groups, and other individuals to voice gender issues, mobilize support, and spread messages of the movement.
The Commodification of Content, Audiences, and Labor on Instagram Social Media Accounts @raffinagita1717 Dini Agustina; Udi Rusadi
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 05 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i05.1110

Abstract

This research aims to analyze the practices of modifying content, audiences, and labors on the Raffinagita1717 Instagram social media account so that it becomes the influencer with the most followers in Indonesia. The formulation of this research problem is the commodification practices of content, audiences, and labors on Raffinagita1717's Instagram social media account. The literature study research method was used in this research. The research results show that the Raffinagita1717 Instagram social media account has commodified content, audiences, and labors to achieve success as an artist with the most followers in Indonesia. Raffi has proven how to maximize the use of Instagram social media by modifying content, audiences, and labors.
MASA DEPAN TVRI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK MEDIA Grace Heidy Jane Amanda Wattimena; Udi Rusadi
KOMUNIKATA57 Vol 5 No 1 (2024): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v5i1.1057

Abstract

Stasiun televisi publik, Televisi Republik Indonesia (TVRI), memiliki peranan penting dalam menyediakan program-program yang mendidik, menghibur dan menginformasikan perkembangan sosial, budaya ataupun kemasyarakatan. Namun, dalam era perubahan teknologi dan dinamika ekonomi politik media yang terus berkembang, pertanyaan mengenai masa depan TVRI menjadi semakin relevan. Dalam artikel ini, peneliti mendekati pertanyaan tersebut dengan memanfaatkan teori ekonomi politik media yang dikembangkan oleh Vincent Mosco. Teori ini menyoroti hubungan yang kompleks antara media, teknologi dan kekuatan politik dalam konteks ekonomi. Dengan menggunakan kerangka teoretis ini, pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka dalam paradigma kritis, artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana masa depan TVRI dapat dipahami melalui lensa ekonomi politik media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TVRI memerlukan aspek percepatan dalam 3 hal. Pertama, komodifikasi; TVRI sebagai lembaga penyiaran publik sudah seharusnya menyediakan jasa publik yang tidak didorong oleh motif mencari keuntungan, melainkan nilai-nilai sosial dan budaya. Kedua, spasialisasi, yakni proses mengatasi keterbatasan dalam menghadapi perubahan lanskap media dan preferensi konsumen. Ketiga, strukturasi, proses menciptakan dan memelihara struktur dan hubungan sosial melalui praktik komunikasi. TVRI perlu menjunjung independensi dan otonominya dari segala tekanan atau intervensi eksternal, serta melindungi integritas editorial dan profesionalisme.