Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti

KHARAKTERISTIK DATA KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU ANGGREK DESA PALAAN DI WILAYAH PUSKESMAS NGAJUM KABUPATEN MALANG Fitri Mia Rahmawati; Reny Retnaningsih; Rani Safitri
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak balita merupakan generasi penerus bangsa yang harus tetap dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik agar tetap tercapai status gizi yang baik. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah gizi pada balita antara lain melalui pemantauan pertumbuhan yang diselenggarakan di Posyandu. Dalam Renstra Kementrian Kesehatan 2010–2014 dan Instruksi Presiden No 3 tahun 2010 telah ditetapkan bahwa pada tahun 2014 sekurangnya 80% anak di timbang secara teratur di Posyandu. Presentase kunjungan Balita ke Posyandu (D/S) di Jawa Timur sebesar 84,2% di Kabupaten Malang wilayah kerja Puskesmas Ngajum sebesar 59,8%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu Anggrek Desa Palaan Wilayah Kerja Puskesmas Ngajum Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah Deskriptif. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 1– 5 tahun sebanyak 11 subyek. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Februari–5 Maret 2014. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang dilaksanakan dengan penilaian dan klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu yaitu pendidikan ibu menengah atas (46%), faktor pekerjaan ibu sebagai buruh sebanyak 46%, faktor umur sebagian besar pada umur 31–40 tahun (55%), faktor pengetahuan Posyandu sebagian besar cukup (55%), faktor jarak posyandu sebagaian besar dengan jarak tempuh 500–1000 meter (55%). Kesimpulan dari penelitian ini faktor tertinggi yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu adalah faktor pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan ibu. Saran untuk penelitian selanjutnya agar subyek dapat ditambah sehingga mewakili hasil penelitian yang lebih baik lagi. Kata Kunci: faktor, kunjungan posyandu, ibu balita
PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN KATUK (Sauropus adrogynus (L) Merr) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI (Studi Kasus pada Ny ”T” dan Ny ”V” di BPM ”SW” Pakisaji) Ulfatul Amalia; Rani Safitri; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Ada beberapa ibu yang mengalami masalah dalam pemberian ASI. Masalah yang utama adalah karena produksi ASI tidak lancar. Salah satu upaya untuk menggalakkan pemberian ASI eksklusif yaitu dengan teknik pemberian air rebusan daun katuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui dengan pemberian air rebusan daun katuk yang diminum 3x sehari (150 cc dalam 1x minum) selama 15 hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian non eksperimen studi kasus dengan subyek penelitian 2 orang responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu ibu post partum hari ke 3 yang mengalami kurangnya kuantitas produksi ASI. Peneliti memberikan asuhan berupa pemberian air rebusan daun katuk yang diminum 3x sehari selama 15 hari, serta pengumpulan data menggunakan lembar observasi, SOP dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa terjadi peningkatan produksi ASI dalam waktu 15 hari yang awalnya kuantitas produksi ASI kurang hingga pengeluaran produksi ASI yang optimal dengan kriteria pengeluaran ASI dalam perharinya 50–120 ml. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi ibu menyusui mengenai manfaat daun katuk yang salah satu manfaatnya yaitu dapat memperlancar produksi ASI. Kata Kunci: daun katuk, ibu menyusui, produksi ASI
PENERAPAN TEKNIK MASSASE EFFLEURAGE PADA ABDOMEN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI (STUDI KASUS PADA Nn.”N” DAN Nn.”O” DI PRODI KEBIDANAN POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN MALANG) Ardina Ira Andria; Sudarti .; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Dismenorhea merupakan rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan.Derajat rasa nyerinya bervariasi meliputi ringan, sedang dan berat.Beberapa pendekatan non farmasi dalam mengurangi dismenorea telah banyak dikembangkan.Salah satunya adalah penerapan teknik effleurage.Dengan melakukan pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak putus-putus.Teknik ini menimbulkan efek relaksasi sehingga dapat mengurangi rasa nyeri, tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan secara mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan teknik massase effleurage pada abdomen terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea primer pada remaja putri mahasiswa tingkat II prodi kebidanan Poltekkes RS dr Soepraoen Malang.Metode penelitian: yang digunakan adalah deskripsi observasional dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 2 subyek. Observasi dilakukan pada remaja putri usia 19-20 tahun yang mengalami dismenore primer. Penerapan teknik massase effleurage selama 2 hari.Pengumpulan data menggunakan lembar pengkajian, observasi, SOP, dokumentasi.Hasil:Penerapanmassase effleurage dapat mengurangi intensitas nyeri pada Nn “N” dan Nn “O” yang mengalami disminorea primer. Diskusi: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi atau wacana bagi Nn. ”N” dan Nn “O” tentang efektifitas penerapan teknik massase effleurage untuk mengurangi nyeri pada dismenore primer. Kata kunci : menstruasi, disminorhea, massase effleurage
PEMBERIAN TELUR AYAM REBUS PADA REMAJA PUTRI USIA 19 TAHUN YANG MENGALAMI ANEMIA DEFISIENSI BESI Rachelania Welinta Putri; Nur Khomariyah; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh. Anemia pada remaja putri dikarenakan gaya hidup yang dinamis dan adanya fase menstruasi tiap bulan. Tanda khas pada anemia defisiensi besi menunjukkan hasil laboratorium Hb
PENGARUH PEMBERIAN ANTIBODI MONOKLONAL HUMAN ZONA PELUSIDA 3 (Mab hZP3) SEBAGAI KANDIDAT IMUNOKONTRASEPSI TERHADAP KUALITAS FOLIKEL PRE ANTRAL DAN ANTRAL PADA OVARIUM Mus musculus Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPendahuluan : Metode kontrasepsi dengan menggunakan vaksin yang saat ini sedang gencar dikembangkan adalah imunokontrasepsi. Metode kontrasepsi ini dikembangkan sebagai kontrasepsi alternative yang aman, efektif dan reversible. Imunokontrasepsi menggunakan glikoprotein pada zona pellusida 3 (ZP3) mamalia dapat diharapkan karena keberadaan ikatan antibodi spesifik pada antigen ZP3 yang dapat menghambat fertilitas dan tidak menimbulkan kerusakan.Target kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya pembuahan antara sperma dan ovum yang disebut dengan fertilisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemberian antibodi monoklonal human Zona Pellucida 3 ( Mab hZP3) sebagai kandidat imunokontrasepsi terhadap kualitas folikel pre antral dan antral ovarium mencit Mus musculus .Metode : Penelitian yang akan digunakan adalah true experiment posttest only control group design. Replikasi penelitian mencit sebanyak 48 ekor dan dikelompokkan menjadi 12 yaitu kontrol (adjuvan), kelompok perlakuan (Mab hZP3 dosis 20 μg, 40 μg dan 60 μg), pengorbanan mencit masing masing kelompok dilakukan pada hari ke 10, 15 dan 20. Pengamatan kualitas folikel pre antral dan antral ovarium mencit melalui pemeriksaan hematoksilen dan eosin.Hasil dan Diskusi :Hasil analisis deskriptif menunjukkan struktur folikel yang normal dan tidak terdapat perbedaan struktur folikel pre antral dan antral pada ovarium mencit. Hasil yang sama juga terlihat pada observasi periode waktu 10-20 hari. Hal ini terkait erat dengan spesifitas monoklonal antibodi yang dihasilkan.Kesimpulan :Mab hZP3 berpeluang cukup baik sebagai sediaan imunokontrasepsi bagi wanita karena aman dan tidak mengganggu proses folikulogenesis.