Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS IBU-IBU ARISAN SEBAGAI INISIATOR GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) Sarmalina Sarmalina; Sarmadi Sarmadi; Mona Rahmi; Sonlimar Mangunsong
Jurnal LINK Vol 15, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.163 KB) | DOI: 10.31983/link.v15i1.3890

Abstract

AbstrakPenggunaan obat yang benar menjadi kunci keberhasilan terapi. Obat memiliki dosis, cara penggunaan,  aturan pakai, aturan penyimpanan dan peringatan yang berbeda beda, sehingga masyarakat perlu memiliki bekal pengetahuan yang benar, sehingga dapat menggunakan obat dengan benar. Ibu-Ibu Arisan adalah sekelompok ibu-ibu yang secara periodik bertemu dan memiliki potensi menjadi penggerak atau panutan bagi masyarakat disekitarnya dalam berbagai hal. Bila mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, maka mereka dapat membantu keluarga, teman dan masyarakat disekitarnya untuk bertindak benar.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih ketrampilan Ibu-Ibu Arisan dalam memilih dan menggunakan obat dengan benar. Kegiatan ini akan diikuti oleh perwakilan dari beberapa kelompok arisan yang. Nantinya setiap ibu akan melakukan diseminasi tentang materi yang sama di setiap kelompok arisannya. Peserta berjumlah 15 orang berasal dari 8 kelompok arisan yang berbeda. Ibu-ibu dilatih tentang penggunaan dan ketrampilan memilih obat.Pengetahuan ibu-ibu peserta meningkat dari rata-rata 65 %  menjadi 95 % setelah mendapat penjelasan mengenai penggunaan obat. Mereka melakukan kegiatan berbagi informasi di acara arisan dengan baik.  Dengan demikian maka penyebaran informasi yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar cerdas dalam menggunakan obat lebih cepat tercapai dan cakupan wilayahnya lebih luas. 
IDENTIFIKASI KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DENGAN PASIEN DI BEBERAPA APOTEK WILAYAH KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG Sarmadi Sarmadi
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 12 No 1 (2017): JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.182 KB) | DOI: 10.36086/jpp.v12i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi kemampuan komunikasi efektif yang dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian kepada pasien saat pelayanan di beberapa apotek yang ada di kecamatan Kemuning kota Palembang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode survey dengan sistem sampling dari seluruh apotek yang ada di kecamatan Kemuning kota Palembang. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan spss 24, maka didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai p=0,000, p < @ (0,05) berarti Ho ditolak dan H1 diterima, ini berarti telah terdapat komunikasi yang efektif yang meliputi unsure respect, emphaty, audible, clarity, and humble antara petugas apotek dengan pasien.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGGUNA KOSMETIK PEMUTIH WAJAH SPECIAL UV WHITENNG DI DESA CENGAL KABUPATEN OKI NIKE ARDILA; TEDI TEDI; SARMADI SARMADI
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7661.034 KB)

Abstract

Keinginan untuk tampil cantik ataupun menarik dengan warna kulit putih bagi wanita sudah merupakan kodrat, hal tersebut membuat orang menggunakan kosmetik pemutih, adanya efek samping kosmetik pada kulit sudah sejak lama ditemukan.Menurut Tzank (1955) sebanyak 7% dari semua kasus kerusakan kulit di sebuah klinik di Paris adalah akibat kosmetik. Penelitian ini menggunakan metode survey analitic dengan pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika analisis antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat. Dimana variabel yang diteliti variabel dependen adalah pengetahuan dan variabel independen adalah perilaku pengguna Kosmetik Pemutih Wajah Special UV Whitening. Berdasarkan analisa statistik korelasi menggunakan spearman maka didapatkan nilai R = 0.319 yang menandakan ada hubungan yang sedang angka korelasi menunjukkan nilai positif artinya hubungan yang terjadi searah, dengan nilai sig 0.012 < menunjukkan bahwa terdaapt hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pengguna kosmetik pemutih wajah Special UV Whitening di Desa Cengal Kabupaten OKI, sedangkan dengan menggunakan tabel crosstabs uji chi square didapatkan x2 hitung (4.942) > x2 tabel 3.938 yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi kejadian yang artinya sejalan antara pengetahuan dengan perilaku pengguna kosmetik pemutih wajah, dengan nilai sig (0,026 < 0.05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pengguna kosmetik pemutih wajah Special UV Whitening di Desa Cengal Kabupaten OKI. Distribusi frekuensi responden yang berpengetahuan tinggi dalam menggunakan kosmetik pemutih wajah sebanyak 35 (57,4%) dan yang berpengetahuan rendah sebanyak 26 responden (42,6%), respondenyang berperilaku dengan baik dalam menggunakan kosmetik pemutih wajah sebanyak 42 (68,9%) dan yang berperilaku kurang baik sebanyak 19 responden (31,1%). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan Kabupeaten OKI Tahun 2014 nilai p-value = 0.026 < 0.05
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT MENGANDUNG ANTIBIOTIK YANG DIRACIK DI APOTEK TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Nizar Nizar; Sarmadi Sarmadi; RF Pitaloka
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 13 No 2 (2018): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v13i2.230

Abstract

Latar Belakang : Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi, peradangan dapat dipicu oleh bakteri seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Sediaan antibiotik topikal seperti neomycin, tetrasiklin, klindamisin, dan kloramfenikol cukup berguna untuk kebanyakan pasien dengan kondisi jerawat ringan hingga parah. Antibiotik topikal dapat berupa salep dan krim yang dapat mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh suhu sehingga penyimpanannya harus diperhatikan.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena ada perlakuan terhadap sediaan krim antijerawat racikan yang dipengaruhi suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri dengan cara mengukur diameter zona hambat aktivitas antibakteri. Hasil:Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik pada penyimpanan hari ke-28 sediaan mengalami penurunan kecuali pada krim A yang mengandung antibiotik klindamisin mengalami kenaikan.Kesimpulan : Adanya pengaruh suhu dan lama penyimpanan sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureusdengan adanya penurunan daya hambat sediaan diakhir penyimpanan.
EDUCATION ON THE USE OF HERBAL MEDICINE FOR THE WOMEN'S GROUP OF RT 34 KOMPLEK AZHAR PERMAI KELURAHAN KENTEN AND YAYASAN MIFTAHUL JANNAH KENTEN LAUT KABUPATEN BANYUASIN Sarmadi Sarmadi; Mar’atus Sholikhah; M. Nizar
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7148

Abstract

Jamu banyak dikonsumsi oleh masyarakat daerah Kenten Kabupaten Banyuasin untuk tujuan kesehatan, namun hingga saat ini banyak yang masih merasa kesulitan untuk membedakan antara jamu yang terdaftar di Badan POM dengan jamu ilegal. Mitra beranggapan bahwa selama ada nomor registrasi dari Badan POM di suatu kemasan jamu maka jamu tersebut dianggap resmi dan aman. Tidak sedikit juga selama ini mitra tidak pernah memperhatikan nomor registrasi produk pada kemasan jamu yang mereka beli. Di sisi lain, ancaman adanya bahan kimia obat (BKO) di dalam jamu juga banyak ditemukan di sejumlah daerah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan terkait jamu baik cara memperolehnya ataupun cara penggunaannya. Kegiatan ini melibatkan dua kelompok masyarakat yaitu mitra di RT 34 Komplek Azhar Permai Kenten dan Yayasan Miftahul Jannah. Metode kegiatan yang digunakan meliputi observasi, intervensi I, intervensi II, follow up, intervensi III, serta monitoring dan evaluasi. Hasil nilai kuesioner menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada mitra yang telah diberi edukasi tentang pemilihan dan penggunaan jamu. Hasil ini diharapkan dapat berkorelasi dengan tindakan bijak mitra dalam memilih dan menggunakan jamu sehingga mampu menjadi habit.
Uji Resistensi In Vitro Salmonella Typhi Yang Diisolasi Dari Penderita Demam Tifoid Terhadap Berbagai Antibiotik Dengan Metode Difusi Cakram Kirby-Bauer Sarmadi Sarmadi; M Nizar; Erliza Putri
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.792 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v3i1.938

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Salah satu pengobatan demam tifoid adalah pemberian antibiotic. Beberapa jenis antibiotic yang sering digunakan dalam terapi demam tifoid adalah antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan berpotensi menimbulkan resistensi sehingga menimbulkan banyak masalah dalam penanganan pasien demam tifoid. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel dilakukan di RS Bhayangkara dengan mengambil darah penderita demam tifoid sebanyak 3cc-5cc, dimasukkan dalam media gall dan di inkubasi selama maksimal 3 hari. Kemudian jika bakteri pada media tersebut tumbuh, dilakukan uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap cakram antibiotic uji. Lalu di ukur diameter zona hambatnya serta di kategorikan menjadi kategori sensitive, intermediate dan resisten. Hasil : berdasarkan hasil penelitian, pada sampel pasien ke 6 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil yang intermediate pada antibiotic ampisilin sedangkan keempat antibiotic lainnya menunjukkan hasil yang masuk kategori sensitive. Sedangkan pada sampel pasien ke 7 dan 8 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic uji semuanya menunjukkan hasil sensitive. Dan untuk sampel pasien ke 10 menunjukkan hasil resistensi pada antibiotic ampisilin sedangkan untuk antibiotic kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil sensitif. Kesimpulan : antibiotic ampisilin menunjukkan hasil yang resisten dan intermediate yaitu pada sampel pasien ke 10 dan 6 sedangkan antibiotik kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil sensitive pada keempat sampel.
Efek Penambahan Vitamin C Terhadap Aktivitas Kloramfenikol Dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella Typhi Secara In Vitro Sarmadi Sarmadi; Weni Permata Sari; M Nizar
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.871 KB) | DOI: 10.36086/jkpharm.v3i2.1065

Abstract

ABSTRAK Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, biasanya ditularkan melewati makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses atau urin dari orang yang terinfeksi. Menurut perkiraan terbaru, sekitar 21 juta kasus dan 222.000 kematian terkait tifoid terjadi setiap tahun di seluruh dunia (WHO, 2014). Antibiotik merupakan salah satu pilihan terapi yang efektif dalam pengobatan demam tifoid. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rampengan bahwa kloramfenikol masih menjadi lini pertama pengobatan demam tifoid, namun penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan berpotensi menimbulkan resistensi dan mempercepat berkembangnya kuman penyebab infeksi. Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa penambahan vitamin C mampu meningkatkan kerja antibiotik dalam mengeradikasi bakteri. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang efek penambahan vitamin C terhadap aktivitas kloramfenikol dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi secara in vitro.
Gambaran Penyimpanan Sediaan Farmasi Pada Pedagang Besar Farmasi Di Kota Palembang Muhammad Taswin; Sarmadi Sarmadi; Tedi Tedi
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.596 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i2.1238

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kesalahan dalam proses penyimpanan masih menjadi penyebab terbesar kerusakan pada sediaan farmasi yang dapat berdampak pada keselamatan pasien. Sebelum sediaan farmasi sampai ke tangan pasien diperlukan instansi kesehatan yang terlibat dalam kegiatan pendistribusian, yaitu Pedagang Besar Farmasi (PBF). Untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi maka PBF perlu menerapkan operasional penyimpanan yang termasuk dalam salah satu aspek penting pada Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-Mei 2021 pada Pedagang Besar Farmasi di Kota Palembang dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar kuisioner dan checklist lembar observasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif berdasarkan pedoman CDOB, yaitu infrastruktur penyimpanan, sistem penyimpanan, dan sistem pencatatan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,4% infrastruktur penyimpanan telah memenuhi standar CDOB, 85,71% sistem penyimpanan telah memenuhi standar CDOB, dan 95,55% sistem pencatatan telah sesuai dengan CDOB. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan penyimpanan sediaan farmasi pada Pedagang Besar Farmasi di Kota Palembang masuk ke dalam kategori baik dengan persentase 92,17%. Kata kunci: Cara Distribusi Obat yang Baik, Pedagang Besar Farmasi, Penyimpanan Obat ABSTRACT Background: Errors in the storage process are still the biggest cause of damage to pharmaceutical preparations that can have an impact on patient safety. Before pharmaceutical preparations reach the patient's hands, it is necessary to have a health agency involved in distribution activities, namely Pharmacy Wholesalers (PBF). To ensure the safety, efficacy and quality of pharmaceutical preparations, PBF needs to implement storage operations which are included in one of the important aspects of the Guidelines for Good Drug Distribution Methods (CDOB). Methods: This research is a non-experimental research with a descriptive design. Data collection was carried out in March-May 2021 at Pharmaceutical Wholesalers in Palembang City using data collection tools in the form of questionnaire sheets and checklists of observation sheets which were then analyzed descriptively based on CDOB guidelines, namely storage infrastructure, storage systems, and recording systems. Results: The results showed that 99.4% of the storage infrastructure met the CDOB standard, 85.71% of the storage system complied with the CDOB standard, and 95.55% of the recording system complied with the CDOB. Conclusion: From the results of the study, it can be concluded that the application of pharmaceutical preparation storage at Pharmacy Wholesalers in Palembang City is in the good category with a percentage of 92.17%. Keywords : Drug Storage, Good Drug Distribution, Pharmaceutical Wholesalers
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Sediaan Krim Antijerawat Mengandung Antibiotik yang Diracik di Apotek Terhadap Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus Muhammad Nizar; Tedi Tedi; Sarmadi Sarmadi
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.193 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i1.1254

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi, peradangan dapat dipicu oleh bakteri seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Sediaan antibiotik topikal seperti neomycin, tetrasiklin, klindamisin, dan kloramfenikol cukup berguna untuk kebanyakan pasien dengan kondisi jerawat ringan hingga parah. Antibiotik topikal dapat berupa salep dan krim yang dapat mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh suhu sehingga penyimpanannya harus diperhatikan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena ada perlakuan terhadap sediaan krim antijerawat racikan yang dipengaruhi suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri dengan cara mengukur diameter zona hambat aktivitas antibakteri. Hasil: Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik pada penyimpanan hari ke-28 sediaan mengalami penurunan kecuali pada krim A yang mengandung antibiotik klindamisin mengalami kenaikan. Kesimpulan : Adanya pengaruh suhu dan lama penyimpanan sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureus dengan adanya penurunan daya hambat sediaan diakhir penyimpanan. Abstract Background : Acne is a common skin disease, inflammation can be triggered by bacteria like Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, and Staphylococcus aureus. Topical antibiotic preparations such as neomycin, tetracycline, clindamycin, and cloramphenicol are quite useful for most patients with mild to severe acne conditions. Topical antibiotics can be in the form of ointments and creams that can experience changes because they are affected by temperature so that storage must be considered. Method : This type of research is an experimental research because there is a treatment of preparations for anti-acne creams which are influenced by temperature and storage time for antibacterial activity by measuring the diameter of the inhibitory zone of antibacterial activity. Results : Based on the measurement of inhibitory zone diameter on antifungal cream preparations containing antibiotics in storage 28 days the dosage decreased except in cream A which contained antibiotic clindamycin increased. Conclusion : The effect of temperature and storage duration of anti-acne cream preparations containing antibiotics on the inhibitory power of Staphylococcus aureus bacteria with a decrease in dosage inhibition at the end of storage.
Edukasi resiko kesehatan Drug Abuze Napza pada siswa MI Miftahul Jannah Kenten Laut Kabupaten Banyuasin Maratus Sholikhah; Sarmadi Sarmadi
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i3.1486

Abstract

Banyak orang telah menjadi korban penyalahgunaan narkoba, dan hingga saat ini penggunanya telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mendidik dan menanamkan perilaku hidup sehat pada siswa kelas VI MI Miftahul Jannah Kenten Laut Banyuasin sebagai bentuk upaya preventif dan promotif. Total peserta yang terlibat adalah 42 orang. Hasil skor pada saat pretest dan posttest menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman dan dampak penyalahgunaan narkoba. Selama rangkaian kegiatan, masyarakat terlibat secara aktif dan antusias. Hasil ini diharapkan sejalan dengan perilaku masyarakat kedepannya dalam menekan penyalahgunaan narkoba. Atas dasar tersebut dapat diketahui bahwa penyuluhan, edukasi, dan promosi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang cukup efektif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.