M. Lazim
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KAIT TUNGGAL JENIS EYE HOOK DENGAN BEBAN 0,5 TON Zulkarnain Fatoni; M. Lazim
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 JULI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1274.996 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i2.379

Abstract

Sebuah kait biasanya dilengkapi dengan kait pengaman untuk mencegah tali baja terlepas dari kait saat diberikan beban, baik beban angkat maupun angkut. Pada perancangan dan pembuatan kait ini terdapat berbagai proses mesin produksi yang dilakukan, untuk proses awal pembuatan kait dilakukan dengan proses kerja tempa dimana bahan yang digunakan ialah baja kontruksi mesin S45C. Pemilihan bahan ditentukan setelah dilakukannya perhitungan terhadap tegangan-tegangan yang terjadi pada kait akibat adanya beban. Setelah mendapatkan hasil perhitungan tegangan pada kait maka perlu dilakukan perbandingan antara tegangan yang terjadi dengan tegangan yang diizinkan.Untuk mendapatkan tegangan yang diizinkan perlu dilakukan perhitungan terhadap faktor keamanan, jadi kait yang telah dibuat dinyatakan layak untuk digunakan dan aman karena tegangan yang terjadi pada kait lebih kecil dari tegangan yang diizinkan.Kata kunci: kait, baja karbon, tegangan dan faktor keamanan.
PENYULINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR M. Ali; M. Lazim; Abdul Muin; Iskandar Badil
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.45 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.503

Abstract

Abstrak: Penyulingan air laut menjadi air tawar adalah proses untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat pesisirpantai. Hasil lain dari penyulingan air laut adalah garam. Disini diuji suatu peralatan penyulingan air laut untukmendapatkan air tawar sekaligus garam yang terbentuk saat penyulingan. Alat penyuling dibuat sederhana denganmenggunakan bahan bakar LPG sebagai sumber panas untuk penguapan. Jumlah air laut yang di uji dalam penelitian inisebanyak 4 liter, masing-masing 1 liter untuk 4 kali pengujian. Dari hasil pengujian rata-rata air tawar yang dapatdisuling sebanyak 814,5 ml air bersih, garam sebanyak 34,75 gr. Waktu pendidihan rata-rata 13 menit, jumlah bahanbakar yang dipergunakan setiap pengujian rata rata 190 gr setara energi sebesar 1530,329 Watt, jumlah panas untukpendidihan hingga penguapan setara dengan1020.139 Watt dan waktu yang diperlukan untuk penguapan sampai habisadalah 2 jam 12 menit. Efisiensi alat penyuling sebesar 66.6 %.Kata kunci: penyulingan, air laut, air tawar dan garam dapur
DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING GABAH ROTARY DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN BAKAR SEKAM GABAH Abdul Muin .; Madagaskar .; Hermanto Ali; M. Lazim
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 1 JANUARI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.81 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i1.388

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pengurang kadar air gabah yang dihasilkan saat pengeringan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah gabah dari hasil panen daerah Mata Merah Palembang dengan kadar air 18%. Pengujian pengeringan dilakukan dengan sebuah alat pengering sistim rotary dengan menggunakan sekam, pilihan bahan bakar sekam dikarenakan di area penggilingan beras sangat banyak sekali dijumpai sekam, sehingga sekam inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk penghasil panas pengeringan dengan kapasitas pengeringan sebanyak 20 kg gabah basah. Alat pengering berupa silinder berjumlah 4 buah berdiameter 25 cm dan dengan masing-masing kapasitas 5 kg, laju pengeringan dihitung berdasarkan pengurangan massa gabah yang terjadi selama proses pengeringan hingga berat gabah sebesar 150 gram (Berdasarkan pengukuran lapangan gabah kering berdasarkan sample). Temperatur nyala sekam 1900C.Temperatur ruang pengering rata-rata 66,50C dengan berat sample awal gabah 170 gram, pengujian dilakukan dari pukul 12.20 Wib hingga pukul 15.13 Wib sampai capaian berat gabah 150 gram yaitu selama 173 menit (2 jam 53 menit). Panas penguapan dan panas udara pengering masing-masing sebesar 18 J/s dan 65 J/s. Efisiensi alat pengering diperoleh sebesar 27, 6%.Kata kunci: gabah, panas penguapan, panas pengeringan, efisiensi
PERANCANGAN ALAT UKUR UJI KONDUKTIVITAS TERMAL BAHAN LABORATORIUM FENOMENA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Abdul Muin; Mada gaskar; M. Lazim; Sukar mansyah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 10 No. 2 Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i2.940

Abstract

Abstrak: Sebagai sarana untuk memahami fenomena perpindahan panas secara konduksi, maka telah dilakukan pengujian terhadap beberapa material logam untuk dicari nilai konduktivitas termalnya. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah perpindahan panas secara konduksi. Dalam praktikum ini menggunakan tiga jenis sampel material, yakni Aluminium, Tembaga dan Besi. Masing-masing sampel material berbentuk silinder padat dengan diameter 15 mm dan tebal 50 mm. Pengujian dengan cara silinder tersebut dipanaskan dengan menggunakan heater pemanas listrik, kemudian mengukur temperatur dasar dan sisi ujung silinder.  berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai konduktivitas thermal Aluminium  249,342 W/m0C, Tembaga 419,562 W/m0C dan Besi 115,811 W/m0C. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas suatu material padatan yaitu ikatan yang terjadi pada masing-masing material, kalor jenis benda, luas penampang material.Kata kunci: perpindahan panas konduksi, konduktivitas termal bahan