R. Kohar
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Kekuatan Baja Paduan Rendah Yang Dilas Listrik Elektroda Terbungkus Dengan Kampuh V Dan Elektroda RD – 320 E.6013 R. Kohar; Madagaskar .; Togar Partai Oloan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.411 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.24

Abstract

Abstrak: Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalahpengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksiseperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasanini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana.Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimialogam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitaslas dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere.Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masihtermasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jikadibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebuttidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logamisian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat padasaat menerima beban tarikan.Kata Kunci: Heat Affected Zone.
LAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH YANG MENDAPAT PERLAKUAN PADA SUHU AUSTENIT DIUJI DI DALAM LARUTAN NaCl 3 N R. Kohar
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.159

Abstract

Baja yang mengalami perlakuan panas pada suhu Austenit, maka ketahanan korosinya akan menurun. Korosimerupakan gejala alamiah yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikendalikan.Dalam penelitian ini, benda uji adalah baja karbon menengah yang mendapat perlakuan panas pada suhu 750oC,800oC dan 850oC yang ditahan selama 15 menit dan dilanjutkan dengan pendinginan cepat di dalam air.Pengujian korosi dilakukan dengan cara merendam benda uji di dalam larutan NaCl 3N, selama 1, 2, 3, 4 dan 5hari. Diperoleh bahwa dengan memberikan perlakuan panas austenit pada benda uji, maka laju korosi akan meningkat.Semakin tinggi suhu austenit yang diberikan, laju korosi akan membesar dan bentuk korosi yang diperoleh adalah korosimerata.Kata Kunci : Suhu Austenit
PERANCANGAN KONDENSOR TIPE U TUBE YANG MEMANFAATKAN UAP SISA (HEAT RECOVERY)PADA SISTEM PEMANAS PINDANG Muh. Amin Fauzie; R. Kohar
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 1 JANUARI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.209 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i1.365

Abstract

Kondensor merupakan alat penukar kalor yang memegang peranan untuk merubah wujud uap menjadi cair sehingga air yang tadinya menjadi uap yang bertekanan tinggi menjadi air kembali dan air tersebut sangat bermanfaat bagi ketel atau vesel Heat Recovery dan untuk menjaga agar air yang ada di dalam vesel tidak kering dan bisa dimanfaatkan kembali menjadi uap sebagai pemanas kuah pindang. Pada penelitian ini, Saya juga mengamati kondensor tipe U tube ini belum sempurna tetapi sudah cukup baik dan berhasil sebagai alat penukar kalor. Dengan metode ini, uap yang menjadi air cukup banyak lebih kurang 80% dari hasil yang kita harapkan.Kata kunci: Kondensor, Uap Air
LAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA HQ-760 YANG MENDAPAT PERLAKUAN HARDENING DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT R. Kohar; Sofwan Hariady; M. Amin Fauzie; Hermanto Ali
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2022): VOL 10 No. 1 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i1.854

Abstract

Abstrak: Baja yang mengalami perlakuan hardening, maka ketahanan korosinya akan menurun. Korosi merupakan gejala alamiah yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikendalikan. Dalam penelitian ini, benda uji yang digunakan adalah baja HQ-760 setara dengan baja karbon menengah yang mendapat perlakuan panas pada suhu 830oC, 840oC dan 850oC yang ditahan selama 20 menit dan dilanjutkan dengan pendinginkan cepat di dalam oli. Pengujian korosi dilakukan dengan cara merendam benda uji di dalam larutan NaCl pengganti air laut, selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari. Dari pengujian tersebut diperoleh bahwa dengan memberikan perlakuan hardening pada benda uji, maka laju korosi akan meningkat. Semakin tinggi suhu perlakuan hardening yang diberikan, laju korosi akan membesar dan bentuk korosi yang diperoleh adalah korosi merata. Kata kunci : hardening, HQ-760, korosi merata
Pengaruh Perbedaan Kedalaman Potong Pada Proses Bubut dan Perlakuan Panas Normalizing Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah (HQ 760) R. Kohar; Madagaskar .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.111 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.181

Abstract

Pada proses bubut, terjadi pergeseran antara benda uji dengan pahat. Akibat daripergeseran tersebut, maka pada permukaan benda uji akan mengalami panas yang cukuptinggi. Dengan demikian sifat kekerasan akan berubah. Dalam penelitian ini, benda ujiadalah baja karbon menengah yang dibubut dengan variabel kedalaman potong 0,5 mm,1,0 mm, 1,5 mm dan kedalaman potong 2 mm. Sedangkan putaran mesin dibuat konstan100 rpm. Kemudian benda uji tersebut dilanjutkan dengan proses perlakuan normalizingpada suhu 850oC yang ditahan selama 15 menit, dan dilanjutkan dengan pendinginan diudara terbuka. Hasil penelitian diperoleh bahwa, nilai kekerasan permukaan benda uji tanpaproses bubut lebih rendah dibandingkan dengan benda uji yang mengalami proses bubut.Dengan mempertebal proses penyayatan maka nilai kekerasan cenderung meningkat.Peningkatan nilai kekerasan dapat ditandai dengan perubahan warna pada geram dari warnaputih menjadi abu-abu. Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap benda uji sangat besar.Dengan proses normalizing pada benda uji, maka kekerasannya akan mendekati kekerasanbenda uji asal yang belum diproses bubut.
STUDI LAJU KOROSI PADA BAJA PADUAN RENDAH YANG MENGALAMI PERLAKUAN BENDING DI DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT R. Kohar; Sofwan Hariady; M. Amin Fauzie
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 10 No. 2 Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i2.936

Abstract

Abstrak: Salah satu penyebab kegagalan pada logam adalah akibat serangan korosi. Laju korosi akan meningkat saat material tersebut mengalami pengerasan permukaan akibat dari perlakuan bending. Pada penelitian ini spesimen yang digunakan berupa pelat baja Creusabro 8000, yang setara dengan AISI 4130, yang ditekuk sampai membentuk sudut 120o. Selanjutnya, spesimen diuji korosi dengan metode kehilangan berat, dimana spesimennya direndam di dalam air yang setara dengan air laut selama 24 jam sampai 120 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa spesimen yang mendapat perlakuan bending memiliki laju korosi sebesar 0,0736 mm/yr sementara spesimen yang tidak mengalami perlakuan bending sebesar 0,0685 mm/yr. Ini disebabkan oleh adanya tegangan dalam yang diterima saat proses bending yang memicu inisiasi korosi, sedangkan jenis korosinya bisa dikategorikan sebagai korosi merata.Kata kunci: laju korosi, bending, air laut, creusabro 8000
PENGARUH PERLAKUAN ANNEALING HARDENING DENGAN PENDINGINAN VARIASI KEKENTALAN OLI TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI-1037 R. Kohar; M. Amin Fauzie
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 11 No. 1 Januari 2023
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v11i1.1019

Abstract

Abstrak: Perlakuan panas berperan penting dalam mendapatkan sifat-sifat tertentu sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini, baja AISI 1037 mendapatkan perlakuan annealing pada temperatur 820oC selama 20 menit kemudian didinginkan di dalam furnace. Selanjutnya dilakukan proses hardening pada temperatur 840oC selama 15 menit dan dilanjutkan dengan pendinginan cepat di dalam oli yang memiliki kekentalan bervariasi. Hasil pengujian kekerasan pada benda uji asal yang tanpa perlakuan adalah sebesar 91,1 HRB dengan struktur mikronya campuran pearlit dan ferrit, sementara setelah annealing kekerasannya turun menjadi 85,8 HRB dengan struktur mikronya relatif tetap tetapi disertai adanya peregangan lamel antara ferit dan sementit. Dengan pengerasan dan pendinginan cepat dalam oli (SAE 10), kekerasannya adalah 93,7 HRB dengan struktur mikro martensit. Selain itu, peningkatan viskositas dari media pendinginnya menyebabkan penyerapan panasnya melambat dan kekerasannya menurun sehingga struktur mikronya adalah campuran martensit, perlit dan ferit.Kata kunci: baja AISI 1037, perlakuan panas, annealing, hardening