Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN DESAIN LANSKAP KORIDOR JALAN DAGO BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG CITY BRANDING KOTA BANDUNG Kusriantari Fenny Aprillia; Estuti Rochimah
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 8 No 1 (2021): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v8i1a8

Abstract

Abstrak_Kota Bandung sedari dulu dikenal dengan julukan Paris Van Java, memberikan citra tersendiri bagi masyarakat. Paris Van Java lahir dari suasana ruas Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika pada zaman Kolonial Belanda. Hingga saat ini pun kedua ruas tersebut merupakan citra kota yang paling kuat dalam slogan Paris Van Java. Kota Bandung sama halnya dengan kota lain di Indonesia, ikut membangun city branding. Pembangunan city branding di Kota Bandung dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah pembangunan fisik. Pembangunan fisik dilakukan Pemerintah Kota Bandung salah satunya dengan merevitalisasi ruas-ruas jalan. Koridor Jalan Dago adalah salah satu jalan yang ikut direvitalisasi, yaitu dengan konsep trotoar lebar dan penggunaan prinsip panca trotoar bergaya vintage seperti di Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika. Adanya revitalisasi Jalan Dago memberikan citra baru pada koridor jalan ini. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap sejauh mana desain lansekap koridor Jalan Dago setelah revitalisasi dapat mendukung City Branding Kota Bandung, yaitu Paris Van Java. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, serta teknik pengambilan data menggunakan cara survey lapangan dan kuesioner. Hasil yang  didapatkan adalah, revitalisasi koridor Jalan Dago memberikan image positif bagi citra kota dan dapat merepresentasikan Paris Van Java.Kata kunci: City Branding; Koridor jalan; Paris Van Java. Abstract_ The City of Bandung known as the so-called Paris Van Java gives its own image to the local community. Paris Van Java was born of the atmosphere of Braga and Asia Afrika roads in the days of Dutch colonialism. Until today, those roads are the most powerful city image of the Paris Van Java slogan. Bandung city as well as other cities in Indonesia builds city branding. Building city branding in Bandung City is done in many ways, one of them by physical development. Physical development by local government executed by the revitalization of road corridors. Dago corridor is one of the corridors that revitalized, namely by wider sidewalk concept and using the principle of panca protostar (five sidewalks) which is vintage as in Braga and Asia Afrika road. Dago corridor revitalization gives a new image to this corridor. Therefore this research has the purpose to uncover the extent of the landscape corridor design of Dago after revitalization can support city branding of Bandung City, which is Paris Van Java. The methodology used is descriptive quantitative, then data collection by site observation and questionnaire. The result is, the revitalization gives a positive image to the city and presents Paris Van Java.Keywords:  City Branding; Road Corridor; Paris Van Java.
ADAPTASI PERILAKU PEDAGANG BAZAR DALAM TERITORI RUANG DAGANG Estuti Rochimah; Handajani Asriningpuri
NALARs Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.17.1.21-28

Abstract

ABSTRAK. Bazar telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Tangerang Selatan, kegiatan ini makin marak berkembang dan dikunjungi masyarakat. Bazar memiliki jadwal hari rutin dengan tempat penyelenggaraan yang berpindah-pindah, antara lain di halaman rumah seseorang, ruang terbuka dalam komplek hunian, penggal jalan lingkungan, depan pertokoan. Uniknya, para pedagang tidak saling berebut area serta mampu melaksanakan kegiatan berdagangnya di lingkungan lokasi dagang berbeda-beda. Para pedagang ini kebanyakan merupakan pedagang kecil dan menjajakan barang dagangannya dengan cara membuat lapak. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk adaptasi perilaku pedagang pada area dagangnya, sehingga memperkuat terbentuknya teritori ruang dagang bazar. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya data diidentifikasi, dikategorikan dan diinterpretasikan untuk menemukankan faktor-faktor, serta keterkaitan antar faktor yang melatarbelakangi adaptasi perilaku hingga terwujudnya teritori ruang dagang bazar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pedagang; berjalan keliling, duduk di sela-sela barang dagang atau duduk di salah satu sisi tatanan barang yang dijualnya. Bentuk adaptasi tersebut dipengaruhi adanya fleksibilitas perilaku pedagang sebagai upaya adaptasi terhadap ruang dagang yang tersedia, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan mengontrol, mengawasi dan berkomunikasi dengan pengunjung, sebagai upaya memperkuat terwujudnya teritori ruang dagang bazar di Tangerang Selatan. Kata kunci: Adaptasi, Pedagang Bazar, Perilaku, Teritori ABSTRACT. Bazaar has become the main interest for the people of South Tangerang. It is increasingly visited by the people, widespread, and also growing. The bazaar has a regular schedule using moveable stalls; in front of houses, on the open space within the residential area, on the sidewalk, and at the storefront. However, the Sellers are not fighting over the venue and they are able to execute their selling activities in a different location. The sellers are mostly small-scale sellers, and they peddle their wares by making stalls. The study aims to determine the way of adapting behavior from the sellers using moveable stall method. Thus it can strengthen the formation of the bazaar trading space. The research method is descriptive qualitative using observation and interviews. Furthermore, the data were already identified, categorized and interpreted for finding the factors as well as the relationship among the factors behind the establishment of the territory behavioral adaptations to the bazaar trading space. The results showed that the behavior of the sellers was; moving around and sitting in between or aside their selling goods. Those adaption behavior were influenced by their flexibilities in adapting to available stall space with taking into account the ability to control and monitor their stalls as well as communicate with visitors as the effort to strengthen the realization of trading fairs territorial space in South Tangerang. Keywords: adaptations, behavioral, the sellers of bazaar, territory
QUANTIFYING WINDOW EFFECTIVENESS TO AFFECT WIND VELOCITY BY EXPERIMENTAL STUDY Intan Findanavy Ridzqo; Estuti Rochimah; Jerrino Soedarno
SINERGI Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2021.2.003

Abstract

Particular ventilation design can create effective natural air movement into the indoor environment by flowing the outside wind. The window, as a kind of ventilation, has various designs. It combines three primary constructions: simple opening, vertical-pivot, and horizontal-pivot opening. Each has a particular characteristic to control air velocity and direction which flows through it. However, the wind is not always certain in the mean of its velocity and direction, which heavily relies on the season. This study is written to investigate the single window’s performance by measuring its effectiveness to control wind velocity in some directions. The effectiveness is conceived as a percentage rate that a window could maintain the outside wind velocity when it flows through the window. This experimental study employs three factors that are wind direction, window design and opening angle. This study operated 1:1 model of ten window designs, a simulation wall, and an electric fan to generate the Building Physics Laboratory's intended wind in the Department of Architecture, Institut Teknologi Indonesia. The result shows that maximum opening angle with perpendicular wind is the most effective situation to flow wind through all window—except simple casement window—with the rate ranging at 85,16% – 123,76%. The wind could also be more speeded up 109,63% – 193,90% when it aligned to all windows. Simple casement window even reaches 266,22% when the wind perpendicular.
Pemanfaatan Ruang Bawah Jalan Layang Ciputat, Tangerang Selatan Estuti Rochimah
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v1i2.116

Abstract

Jalan layang Ciputat, tepatnya di Jalan H. Juanda Ciputat Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu jalur pintu gerbang memasuki Kota Tangerang Selatan. Keberadaan jalan ini sangat menguntungkan bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan tidak hanya sebagai prasarana transportasi semata. Namun di sisi lain mampu menghadirkan adanya ruang kosong terbuka di bawah jalan layang. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang kosong tersebut berfungsi sebagai ruang terbuka publik dengan berbagai ragam pemanfaatannya. Keragaman pemanfaatan tersebut sangat menarik untuk dikaji terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, secara deskriptif kualitatif, melalui pengamatan dan interview dikatagorikan dan didialogkan untuk menemukan strategi, faktor-faktor, serta keterkaitan antar faktor yang melatarbelakangi pemanfaatan ruang bawah jalan layang tersebut. Hasilnya didapatkan bahwa keragaman pemanfaatan ruang bawah jalan layang sebagai ruang terbuka publik lebih didasarkan pada faktor fisik (wujud, posisi, atribut ruang) dan faktor non fisik (pengelolaan, kompromi warga, komunitas, Pemkot).
KEEFEKTIFAN KEGIATAN KOLABORATIF MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA SKEMA MENGAJAR DI SATUAN PENDIDIKAN Estuti Rochimah; Refranisa Refranisa; Titieandy Lie; Intan Findanavy Ridzqo; Aliviana Demami; Mutiara Eka Puspita
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v15i1.552

Abstract

The effectiveness of school-university collaboration through the teaching assistance scheme as part of the Emancipated Learning Emancipated Campus (Merdeka Belajar Kampus Merdeka - MBKM) program. This research aims to analyze factors that influence the effectiveness of the MBKM program through the teaching assistant schemes in schools. The research was conducted using multiple linear regression method with SPSS as the tool. The independent variables were students’ interest and learning facilities, and the dependent variable was effectiveness. The result of the f test showed that students’ interest and learning facilities jointly affect 60.4% of the effectiveness of the MBKM implementation. Based on the results of the t test, interest had an influence of 40.221% on the effectiveness of MBKM implementation and learning facilities had an influence of 20.2176% on the effectiveness of MBKM implementation. From the results, it can be concluded that the teaching assistant scheme in schools had an influence of 60.4%, consisting of 40.2% students’ interest in SMKN 4 of South Tangerang towards MBKM activities and 20.2% learning facilities provided by mentors as teachers.
KEEFEKTIFAN KEGIATAN KOLABORATIF MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA SKEMA MENGAJAR DI SATUAN PENDIDIKAN Estuti Rochimah; Refranisa Refranisa; Titieandy Lie; Intan Findanavy Ridzqo; Aliviana Demami; Mutiara Eka Puspita
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v15i1.552

Abstract

The effectiveness of school-university collaboration through the teaching assistance scheme as part of the Emancipated Learning Emancipated Campus (Merdeka Belajar Kampus Merdeka - MBKM) program. This research aims to analyze factors that influence the effectiveness of the MBKM program through the teaching assistant schemes in schools. The research was conducted using multiple linear regression method with SPSS as the tool. The independent variables were students’ interest and learning facilities, and the dependent variable was effectiveness. The result of the f test showed that students’ interest and learning facilities jointly affect 60.4% of the effectiveness of the MBKM implementation. Based on the results of the t test, interest had an influence of 40.221% on the effectiveness of MBKM implementation and learning facilities had an influence of 20.2176% on the effectiveness of MBKM implementation. From the results, it can be concluded that the teaching assistant scheme in schools had an influence of 60.4%, consisting of 40.2% students’ interest in SMKN 4 of South Tangerang towards MBKM activities and 20.2% learning facilities provided by mentors as teachers.
STRATEGI MENINGKATKAN BRANDING USAHA MELALUI DESAIN LOGO BAGI PELAKU USAHA RUMAH POTONG AYAM Refranisa; Estuti Rochimah; Vega Desnaniar Ramdina; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.2069

Abstract

Usaha ternak dan pemotongan ayam kini menjadi solusi bagi beberapa masyarakat yang terdampak pemutusan hubunga kerja pada masa covid-19. Namun karena ada banyak permasalaham fluktuasi harga dipasaran karena beradaptasi dengan era new normal, maka pelaku usaha dibidang ternak dan pemotongan ayam harus lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan bagaimana produk usahanya dipasarkan. Pak Harryanto sebagai salah stau pelau usaha rumah potong ayam merupakan mitra dalam abidams ini. Usaha milik Pak Harryanto yang sedang berjalan ini. perlu adanya branding usaha yang meyakinkan agar bisa menarik banyak relasi mitra untuk kerjasma dalam pemasaran. Program PKM ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang merintis usaha dalam bentuk rumah potong ayam agar dapat meningkatkan proses pengenalan usaha melalui desain logo yang dipatenkan sebgai branding dari usaha tersebut. Metode yang digunakan berupa tahap pendampingan, tahap desain, dan tahap evaluasi hasil. Pelaksanaan kegiatan PkM ini menghasilkan logo branding paten yang dapat meningkatkan pemasaran usaha yang dirintis oleh Mitra.
STRATEGI MENINGKATKAN BRANDING USAHA MELALUI DESAIN LOGO BAGI PELAKU USAHA RUMAH POTONG AYAM Refranisa; Estuti Rochimah; Vega Desnaniar Ramdina; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.2069

Abstract

Usaha ternak dan pemotongan ayam kini menjadi solusi bagi beberapa masyarakat yang terdampak pemutusan hubunga kerja pada masa covid-19. Namun karena ada banyak permasalaham fluktuasi harga dipasaran karena beradaptasi dengan era new normal, maka pelaku usaha dibidang ternak dan pemotongan ayam harus lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan bagaimana produk usahanya dipasarkan. Pak Harryanto sebagai salah stau pelau usaha rumah potong ayam merupakan mitra dalam abidams ini. Usaha milik Pak Harryanto yang sedang berjalan ini. perlu adanya branding usaha yang meyakinkan agar bisa menarik banyak relasi mitra untuk kerjasma dalam pemasaran. Program PKM ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang merintis usaha dalam bentuk rumah potong ayam agar dapat meningkatkan proses pengenalan usaha melalui desain logo yang dipatenkan sebgai branding dari usaha tersebut. Metode yang digunakan berupa tahap pendampingan, tahap desain, dan tahap evaluasi hasil. Pelaksanaan kegiatan PkM ini menghasilkan logo branding paten yang dapat meningkatkan pemasaran usaha yang dirintis oleh Mitra.
Informasi Lingkungan sebagai Sarana Sistem Wayfinding di The Breeze Bumi Serpong Damai City: Environmental Information As A Means Of Wayfinding System At The Breeze Bumi Serpong Damai City Astuti Widoretno; Estuti Rochimah
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i2.1767

Abstract

The Breeze Bumi Serpong Damai (BSD) City adalah pusat kegiatan hiburan dari gaya hidup, yang berada di kawasan BSD Green Office Park Kota Tangerang Selatan. The Breeze BSD City menjadi sebuah mal dengan konsep ruang tanpa dinding, baik di bangunan gedung dan fasilitas penunjang yang saling terintegrasi antar gedung dengan danau dan taman sekitar. Rancangan ini apabila tidak dilengkapi dengan wayfinding yang tepat, akan menimbulkan banyak kemungkinan bagi pengunjung dalam menginterpretasikan jalan menuju tempat yang diinginkan dan akan memberikan kesan rumit bagi pengunjung yang baru pertama kali datang. Oleh karenanya perlu adanya sistem wayfinding yang baik agar pengunjung tidak kesulitan dalam mengenal tempat dan menemukan lokasi yang ingin dituju. Penelitian ini bertujuan memaparkan dan mengevaluasi sistem wayfinding pada bangunan mall The Breeze BSD City, menggunakan teori yang dikemukakan oleh Lynch dan Passini, yaitu elemen arsitektur wayfinding, signage, dan sensori informasi lainnya sebagai bagian dari sistem wayfinding.