Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TECHNICAL ANALYSIS OF FOOD AND BEVERAGE SECTOR STOCKS IN JII Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva; Faisal Fachroji
Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/manajemen.v7i1.1945

Abstract

ABSTRAK Investasi merupakan upaya menanamkan dana untuk dikembangkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk mendapatkan keuntungan. Investasi bisa dilakukan melalui sektor rill, maupun non rill. Pada penelitian ini akan membahas investasi sektor non rill terutama di pasar modal yang sudah jelas return dan kemanannya, yang akan berfokus pada saham. JII (Jakata Islmaic Index) adalah 30 saham syariah yang paling liquid di BEI. Terdapat empat saham sektor food and beverage, seperti ICBP, INDF, JPFA, dan UNVR. analisis teknikal menggunakan historis harga dari suatu perusahaan atau saham itu sendiri, yang berasumsi bahwa itu dapat merefleksikan harga dimasa depan, biasanya yang menggunakan analisis teknikal adalah investor jangka pendek, jangka pendek disini adalah mereka para tradder yang aktif berdagang saham. Grafik adalah indikator utama untuk analisis teknikal, terutama grafik candlestick karena grafik ini mampu menampilkan pergerakan harga secara menyeluruh. Resistance adalah keadaan dimana harga sulit bergerak lebih tinggi, sedangkan support adalah kebalikannya yaitu harga sudah sulit untuk lebih rendah, kedua garis batas ini digunakan sebagai pengambil keputusan dalam analisis teknikal. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah menggunakan pendekatan fibonacci dan umunya dibantu lagi oleh stochastic oscillator untuk menunjukan posisi closing relatif pada suatu periode. Saham ICBP dilihat dari hasil fibonacci dan indikator stochastic oscillator yang menunjukan saham ICBP mendekati resistance dan stochastic oscillator berada pada titik 70 normal zone tetapi mulai mendekati zona overbought yaitu melewati titik 80. Kata kunci : : Investasi, Analisis Teknikal, Fibonnaci, Support, Resistance, Stochastic Oscillato
Analisis Kelayakan Tekno-Ekonomi Produk Agroindustri Kacang Lurik Sangrai di Kota Tangerang Selatan Shinta Leonita; Graha Djustika Marsudi Harta; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva; Heru Irianto
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v4i1.156

Abstract

Salah satu produk olahan kacang tanah yang cukup popular di Kota Tangerang Selatan adalah kacang sangrai.  Kacang tanah varietas lurik (Arachis Hypogaea L. ‘Lurik’ ) adalah kacang tanah unggul yang memiliki karakteristik berbeda dari  jenis kacang tanah pada umummnya dan berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pada agroindustri kacang sangrai di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknoekonomi industri pengolahan kacang lurik sangrai. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi, studi pustaka untuk mempelajari deskripsi produk, serta penelitian pengembangan industri kacang sangrai yang meliputi analisis produksi, analisis manajemen dan organisasi, analisis finansial, analisis sensitivitas, serta desain kemasan produk. Hasil penelitian diperoleh bahwa usaha kacang Lurik sangrai layak dijalankan dengan nilai investasi sebesar Rp520.095.000, biaya variabel Rp.1.638.128.668, kapasitas produksi 220 kemasan dengan netto 500 g, harga jual Rp. 29.908/kemasan, dan analisis usaha diperoleh nilai break even point 59.081/tahun, pay back period 1.23 tahun, net present value Rp. 1.097.788.068, net benefit cost ratio 1,34, internal rate of return 49,42%, dengan kapasitas produksi 405.594 kg per tahun, serta teknologi proses pengolahan kacang Lurik sangrai harus dilakukan sortasi bahan baku dan sortasi produk jadi agar menghasilkan produk kacang sangrai dengan karakteristik mutu yang baik.  
Kajian Awal Pembuatan Corpus Istilah Marketing Asuransi di Tangerang Selatan Gharizi Matiini; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/inovbiz.v7i2.1136

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lebih jauh pemakaian bahasa dan istilah marketing asuransi yang digunakan para agen asuransi dalam mempromosikan produknya. Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah hasil rekaman video promosi Asuransi yang dilakukan oleh 30 agen Asuransi di Tangerang Selatan. Penelitian ini mengumpulkan dan mengkategorikan sejumlah koleksi teks dari setiap istilah dan terminologi yang sering dipakai oleh partisipan. Koleksi tersebut nantinya akan dijadikan suatu Corpus bahasa dan Istilah Marketing Asuransi Indonesia. Observasi dan questionnaire adalah dua instrument yang dimasukan dalam metode pencarian data dalam penelitian ini. Data observasi akan diencode dan dianalisis melalui pengkategorian kata, kalimat, dan frase. Sedangkan Questionnaire akan menjadi data pembantu dalam mencari rasional dari hasil analisa observasi. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah kumpulan kata, frase, dan klausa yang paling sering digunakan oleh agen asuransi berikut dengan pernyataan rasional dan latar belakang hasil tersebut. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu Corpus bahasa dan Istilah Asuransi. Corpus ini diharapkan menjadi salah satu sumber belajar untuk mahasiswa Manajemen dalam mencari istilah dan kalimat yang umum dipakai dalam dunia marketing asuransi.  Kata Kunci: Marketing Asuransi, Corpus, Kata, Frase, dan Kalimat
Entrepreneur Orientation and Social Capital As A Key To Developing Dynamic Capability: A Conceptual Framework Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva; Lilik Noor Yuliati; Hartoyo; Agus W Soehadi
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 9 No. 2 (2023): IJBE, Vol. 9 No. 2, May 2023
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.9.2.186

Abstract

Various economic problems can be solved with good entrepreneurship. SMEs are part of entrepreneurship that plays an essential role in the economy, including reducing unemployment and improving a country's economy. Environmental conditions that are VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) make SMEs have obstacles such as lack of competence, capacity, knowledge and skills of SME actors to adapt in running a business. The ability of SMEs to be able to continue to run their business makes SMEs must have dynamic capabilities that come from internal and external SMEs. Therefore, the purpose of this paper is to review the relevant literature in determining the theories that can shape the dynamic capabilities of SMEs. Based on a literature review, this research generated the result that entrepreneurial orientation (internal) and social capital (external) is critical in developing SMEs' dynamic capability. Keywords: dynamic capability, entrepreneur orientation, literature review, small medium entrepreneur, social capital
Analisis Komparatif Literasi Keuangan Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva; Rizka Dwi Khasanah
Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/manajemen.v8i2.5317

Abstract

A B S T R A C TThis study aims to determine whether or not there is a difference in the level of financial literacy between Generation Z and Millennials in terms of age, gender, and level of education. The sample used is 150 respondents, with 75 respondents per generation, each using a questionnaire that can be filled out online. This research is a type of quantitative comparative research. The normality test results using the Kolmogorov-Smirnov test or the Shapiro-Wilk test showed that the data used in this study were not normally distributed. The data used in this study have met the requirements to be able to use the MannWhitney test. The results of this study indicate that (1) The level of financial literacy between Generation Z and Millennials is the same in terms of age. This is because the results of the calculation and analysis of Mann-Whitney show the asymp. Sig (2-tailed) value for the age variable is 0.827 > alpha 0.05. Based on the decision-making criteria, if the value of asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0.05, then H01 is accepted, and H11 is rejected, (2) There is no difference in the level of financial literacy between Generation Z and Millennials in terms of gender. This is because the results of the calculation and analysis of MannWhitney show the value of the asymp.Sig (2-tailed) value of 0.133 > alpha 0.05. Based on the decision-making criteria, if the value of asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0.05, then H02 is accepted, and H12 is rejected, and (3) There is no difference in the level of financial literacy between Generation Z and Millennials in terms of education level. This is because the results of the calculation and analysis of Mann-Whitney show the value of the asymp.Sig (2-tailed) value of 0.827 > alpha 0.05. Based on the decision-making criteria, if the value of asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0.05, then H03 is accepted, and H13 is rejected. A B S T R A KTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak pada tingkat literasi keuangan antara generasi Z dan Millenial ditinjau dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Sampel yang digunakan 150 responden dengan masing-masing jumlah responden 75 per generasi dengan menggunakan kuesioner yang dapat diisi secara online. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif kuantitatif. Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorof Smirnov atau uji Shapiro Wilk dapat diketahui bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak berdistribusi secara normal. Data yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dapat menggunakan uji Mann-Whitney. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan antara Generasi Z dan Millenial ditinjau dari usia. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan dan analisa Mann-Whitney menunjukan nilai asymp.Sig (2-tailed)variabel usia sebesar 0,827 > alpha 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, jika nilai asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0,05 maka H01 diterima dan H11 ditolak, (2) Tidak terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan antara Generasi Z dan Millenial ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan dan analisa Mann-Whitney menunjukan nilai menunjukkan nilai asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,133 > alpha 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, jika nilai asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0,05 maka H02 diterima dan H12 ditolak, dan (3) Tidak terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan antara Generasi Z dan Millenial ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan dan analisa Mann-Whitney menunjukan nilai menunjukkan nilai nilai asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,827 > alpha 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, jika nilai asymp.Sig (2-tailed) > alpha 0,05 maka H03 diterima dan H13 ditolak.
STRATEGI MENINGKATKAN BRANDING USAHA MELALUI DESAIN LOGO BAGI PELAKU USAHA RUMAH POTONG AYAM Refranisa; Estuti Rochimah; Vega Desnaniar Ramdina; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.2069

Abstract

Usaha ternak dan pemotongan ayam kini menjadi solusi bagi beberapa masyarakat yang terdampak pemutusan hubunga kerja pada masa covid-19. Namun karena ada banyak permasalaham fluktuasi harga dipasaran karena beradaptasi dengan era new normal, maka pelaku usaha dibidang ternak dan pemotongan ayam harus lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan bagaimana produk usahanya dipasarkan. Pak Harryanto sebagai salah stau pelau usaha rumah potong ayam merupakan mitra dalam abidams ini. Usaha milik Pak Harryanto yang sedang berjalan ini. perlu adanya branding usaha yang meyakinkan agar bisa menarik banyak relasi mitra untuk kerjasma dalam pemasaran. Program PKM ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang merintis usaha dalam bentuk rumah potong ayam agar dapat meningkatkan proses pengenalan usaha melalui desain logo yang dipatenkan sebgai branding dari usaha tersebut. Metode yang digunakan berupa tahap pendampingan, tahap desain, dan tahap evaluasi hasil. Pelaksanaan kegiatan PkM ini menghasilkan logo branding paten yang dapat meningkatkan pemasaran usaha yang dirintis oleh Mitra.
STRATEGI MENINGKATKAN BRANDING USAHA MELALUI DESAIN LOGO BAGI PELAKU USAHA RUMAH POTONG AYAM Refranisa; Estuti Rochimah; Vega Desnaniar Ramdina; Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.2069

Abstract

Usaha ternak dan pemotongan ayam kini menjadi solusi bagi beberapa masyarakat yang terdampak pemutusan hubunga kerja pada masa covid-19. Namun karena ada banyak permasalaham fluktuasi harga dipasaran karena beradaptasi dengan era new normal, maka pelaku usaha dibidang ternak dan pemotongan ayam harus lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan bagaimana produk usahanya dipasarkan. Pak Harryanto sebagai salah stau pelau usaha rumah potong ayam merupakan mitra dalam abidams ini. Usaha milik Pak Harryanto yang sedang berjalan ini. perlu adanya branding usaha yang meyakinkan agar bisa menarik banyak relasi mitra untuk kerjasma dalam pemasaran. Program PKM ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang merintis usaha dalam bentuk rumah potong ayam agar dapat meningkatkan proses pengenalan usaha melalui desain logo yang dipatenkan sebgai branding dari usaha tersebut. Metode yang digunakan berupa tahap pendampingan, tahap desain, dan tahap evaluasi hasil. Pelaksanaan kegiatan PkM ini menghasilkan logo branding paten yang dapat meningkatkan pemasaran usaha yang dirintis oleh Mitra.