Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RESIDU PESTISIDA PIRETROID PADA BAWANG MERAH DI DESA SRIGADING KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL Narwanti, Iin; Sugiharto, Eko; Anwar, Chairil Anwar
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap residu pestisida piretroid pada sampel bawang merah di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mengidentifikasi dan mengevaluasi residu pestisida piretroid pada bawang merah. Sampel bawang merah diekstraksi menggunakan alat homogenizer dengan pelarut aseton. Clean-up dilakukan dengan kolom kromatografi menggunakan florisil dan selanjutnya kadar residu pestisida ditentukan dengan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor tangkapan elektron (Electron Capture Detector/ECD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel bawang merah terdeteksi adanya residu pestisida piretroid (_-sipermetrin dan _-sihalotrin). Kisaran residu pestisida pada sampel bawang merah untuk _-sipermetrin (98,8-245,6 ppb) dan _-sihalotrin (14,4-120,0 ppb). Terdapat sampel bawang merah yang melebihi Batas Maksimum Residu (BMR).
UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN POLIMERISASI HEME (1)-N-(2-NITROBENZIL)-1,10- FENANTROLINIUM IODIDA DAN (1)-N-(4-NITROBENZIL)-1,10- FENANTROLINIUM IODIDA SECARA IN VITRO Nurani, Laela Hayu; Utami, Dwi; Widyaningsih, Wahyu; Narwanti, Iin; Nurwening, Eti; Jumina, Jumina
Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.12 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v4i2.1575

Abstract

The inhibitory activity of heme polymerization of (1)-N-(2-nitrobenzyl)-1,10- phenantrolinium iodide and (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolinium iodide have been done. This study aims to analyse the (1)-N-(2-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolinium iodide and (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolinium iodide as inhibitory of polimerization heme. Analysis of heme inhibtory polimerization activity used the experimental in vitro method. The activity showed by IC50 (the capable concentration of extract to inhibiting polymerization heme by 50% ). The IC50 value acquired by probit analysis. Assess IC50 of (1)-N-(2-nitrobenzyl)- 1,10-phenantrolinium iodide not to be identified, (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolinium iodide and chloroquine by successively are 0,571±0,071; 25,498±1,876 mg/mL. The result showed the (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolinium iodide had the highest value of the heme polymerization inhibitory activity than chloroquin, (1)-N-(2-nitrobenzyl)-1,10- phenantrolinium iodide hadn’t the heme polymerization inhibitory activity.
PEMBINAAN KESADARAN PANGAN THOYIB YANG AMAN PENGAWET SINTETIS PADA PENGURUS CABANG ‘AISYIYAH WIROBRAJAN Khairi, Amalya Nurul; Juwitaningtyas, Titisari; Narwanti, Iin
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.431 KB) | DOI: 10.12928/jp.v2i2.446

Abstract

Ibu-ibu anggota PCA Wirobrajan sebagian besar adalah pengusaha makanan dan minuman yang terampil dalam pengolahan panganan basah tradisional maupun street food. Kondisi ini merupakan akibat dari banyaknya jumlah sekolah dan adanya Pasar Klitihikan yang khusus menjual makanan jenis camilan di Kecamatan Wirobrajan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Ibu-ibu anggota PCA Wirobrajan terhadap bahaya penggunaan pengawet sintetis sekaligus membekali dengan keterampilan membuat pengawet dari bahan alami dan deteksi sederhana kandungan formalin. Metode yang dilakukan adalah dengan pelatihan dan pemaparan materi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam tiga kali sesi. Dari hasil pembinaan yang dilakukan diperoleh hasil antusiasme keikutsertaan Ibu-ibu PCA Wirobrajan dan semangat mereka untuk memperbaiki proses pengolahan pangan dengan meminimalisir penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) sintetis yang berbahaya.