Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Gizi Kesmas

Generasi Z Siap Jadi Pemimpin: Edukasi Leadership dan Decision Making Kesehatan Remaja di Banyuwangi Syifa'ul Lailiyah; Susy Katikana Sebayang; Desak Made Sintha Kurnia Dewi; Erni Astutik; Septa Indra Puspikawati; Diansanto Prayoga; Jayanti Dian Eka Sari; Rizki Putri Hariyani; Erlin Qur'atul Aini
Media Gizi Kesmas Vol. 10 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i1.2021.89-96

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten dengan jumlah kasus pernikahan dini tertinggi di Jawa Timur tahun 2019 sebanyak 352. Pernikahan dini memberikan dampak yang serius terhadap kesehatan reproduksi dan mental perempuan. Remaja perempuan yang menikah usia muda berpotensi mengalamai kehamilan berisiko tinggi dan bahkan kematian. Pernikahan dini juga membatasi perkembangan kedewasaan fisik, emosional, dan pribadi yang diperlukan untuk keberhasilan dan keamanan transisi menuju dewasa. Secara umum, pernikahan dini memiliki dampak yang besar bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, remaja penting dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk menangkal pengaruh negatif, informasi kesehatan yang tidak benar (hoax) dan mencegah terjadinya perilaku yang berisiko terhadap kesehatan.Tujuan : Pengabdian kepada masyarakat Siap Jadi Pemimpin bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang leadership dan decision making dalam kesehatan remaja pada generasi Z di Banyuwangi.Metode : Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat Siap Jadi Pemimpin adalah edukasi secara daring. Edukasi secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting. Media edukasi yang digunakan adalah video dan poster. Edukasi dilaksanakan sebanyak 3 sesi. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas VII sampai XI di Kecamatan Licin dan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Evaluasi pengabdian kepada masyarakat meliputi kehadiran peserta, pelaksanaan kegiatan, dan pengetahuan peserta. Hasil : Jumlah peserta yang hadir adalah 120 orang (27,21%). Evaluasi pelaksanaan kegiatan termasuk dalam kategori sangat baik. Peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebesar 3,63%. Jumlah peserta yang pengetahuannya meningkat sebesar 36,36% dengan peningkatan pengetahuan sebesar 15,63%.Kesimpulan : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan tentang leadership dan decision making dalam kesehatan remaja pada generasi Z di Kabupaten Banyuwangi.  Kata Kunci : Edukasi, Generasi Z, leadership, decision makingABSTRACTBackground : Banyuwangi was the district with the highest early marriage number of cases in East Java in 2019, with amount were 352 cases. Early marriage has a serious impact on women's reproductive and mental health. The adolescent girls who married at a young age have the potential to experience high-risk pregnancies and even death. Early marriage also limited the development of physical, emotional, and personal maturity necessary for a successful and secure transition to adulthood. In generally, early marriage has a big impact on public health. Therefore, it was important for adolescents to be equipped with the knowledge and abilities toward off negative influences, false health information (hoaxes) and prevented behaviors that posed a risk to health.Objective : The purpose of Ready to be a Leader Community Services was to increasing the knowledge about leadership and decision making adolescent health in Banyuwangi District.Methods : Leadership and decision  making in adolescent health education for generation Z used the zoom meeting application. The media education  were video and poster. The method of Ready to be a Leader Community Services was online education. The education was carried out in 3 sessions. The target of this activity were students in grades VII to XI in Licin Sub-district and Banyuwangi Sub-district, Banyuwangi District. This activity was held in October 2020. Evaluation of community service included participant attendance, activity implementation, and participant knowledge.Results : The number of participants who attended were 120 people (27.21%). The result evaluation of the implementation of the activities was very good category. The increased knowledge of participants was 3.63%. Tthe number of participants whose knowledge increased was 36.36% with an increased knowledge was 15.63%.Conclusions : This community services activity increased the knowledge of participants about leadership and decision making of  generation Z adolescents health in Banyuwangi District. Keywords : Education,  Z Generation, leadership, decision making 
Pendidikan Gizi tentang Anemia dan Konseling Kesehatan Mental pada Remaja melalui Program Kenal Sebaya Septa Indra Puspikawati; Susy Katikana Sebayang; Desak Made Sintha Kurnia Dewi; Rochmanita Ilvanadewi Fadzilah; Afan Alfayad; Dhea Aulia Hera Wardoyo; Rina Pertiwi; Arini Banowati Azalia Adnin; Sarda Ika Devi; Tyas Ratna Manggali; Mela Septiani; Dewi Yunita
Media Gizi Kesmas Vol. 10 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i2.2021.278-283

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan sebuah negara dengan kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi kejadian anemia yang terjadi pada Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini memiliki arti 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah salah satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya di dalam penanganan anemia. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada remajaputri sebesar 76,2%, dengan 80,9% diantaranya mendapat TTD di sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di sekolah dan mengonsumi ≥52 butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6% lainnya mengonsumsi <52 butir. Dengan demikian kesadaran remaja putri tentang pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk mencegah terjadinya anemia masih cukup rendah.Tujuan: Mengetahui perbedaan antara pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan gizi tentang anemia pada remajaMetode: Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Banyuwangi. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Sasaran kegiatan adalah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Banyuwangi.Hasil: Rata – rata skor pengetahuan meningkat sebesar 11,23. Sebanyak 75,3% siswa menjawab sangat setuju bahwa sosialisasi ini memberikan informasi baru.Kesimpulan: Edukasi tentang anemia dan TTD pada remaja dengan media video dan leaflet secara online dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia dan TTD.Kata kunci: remaja, anemia, tablet tambah darah