Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemilihan Prioritas Bahan Baku Plastik Biodegradable Dengan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP) Furqon Cipta Ismaya; Tri Yuni Hendrawati; Muhammad Kosasih
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik mudah terurai adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme setelah dibuang ke lingkungan. Plastik konvensional sendiri berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman atau hewan misalnya pati, selulosa, dan protein.Tujuan penelitian ini adalahmemilih prioritas alternatif bahan baku bioplastik dari pati, selullosa, dan protein berdasarkan kriteria dan sifatnya dengan menggunakan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP).Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pemilihan prioritas bahan baku bioplastik. Data yang digunakan adalah data publikasi dan atau rujukan. Dalam menentukan bahan baku mana yang nantinya akan dijadikan plastik biodegradable ditentukan dengan software AHP dengan mempertimbangkan beberapa kriteria diantaranya biodegradabilitas,kekuatan mekanik,penyerapan air, harga dan ketersediaan bahan baku. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa dari hasil pemilihan prioritas bahan baku bioplastik biodegradable, selulosa merupakan bahan baku prioritas dengan bobot 0,374 diikuti dengan pati dengan bobot 0,333 dan protein 0,293.
Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Politik di Indonesia: Ceramah dan Diskusi di Majelis Ta’lim Nurkhozin Al-Jaelani, Tangerang Selatan Ali Noer Zaman; Endang Sulastri; Hilaly Basya; Usni Usni; Muhammad Kosasih; Putri Ade Fitriani; Muhammad Eggy; Marlina Sintyawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 3 (2023): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i3.325

Abstract

Women's participation in politics in Indonesia is a problem that is still being faced by the country and Indonesian community. Even though women have been involved in various problem solving-activities, when viewed from the 2019 election, the number of women’s representative has only reached around 20%, and failed to fulfil 30% quota as stipulated in the law. Various problems hindered the sufficient presence of women in politics including the electoral system in Indonesia, the policies and political will of political parties, and the patriarchal culture that still dominates. To increase awareness of the importance of women's participation in politics, it is necessary to conduct political education. One way is through discussions held at the Nurkhozin Al-Jaelani Ta'lim Assembly, South Tangerang, Banten Province which succeeded in sparking public awareness about the need for women to play a role in politics as evidenced by their responses during the discussion of the issue.