Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PADA PENYULANG PAKUSARI UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Dana Dwi Yanuarta; Suprihadi Prasetyono; Azmi Saleh
BERKALA SAINSTEK Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini dijelaskan solusi meminimalkan rugi-rugi daya listrik pada jaringan distribusi yaitu dengan caramerekonfigurasi penyulang yang berpedoman bahwa semakin pendek konduktor yang digunakan, maka rugi-rugi daya yangterjadi akan semakin minimal. Rekonfigurasi dilakukan dengan cara menambahkan cabang baru yang dapat menggantikancabang lama yang terlalu panjang. Metode optimasi yang digunakan adalah metode Ant Colony Optimization (ACO) yangdijalankan pada program matlab. Metode ini mempelajari perilaku semut pada dunia nyata yang berjalan dari sarang menujumakanan. Pada awalnya beberapa semut berjalan secara acak mencari makanan sambil meninggalkan jejak pheromone, salahsatu semut tidak sengaja menemukan jalur terpendek menuju makanan. Jalur terpendek lebih sering dilalui dari pada jaluryang lebih panjang, sehingga memiliki intensitas lebih besar. Akibatnya semut-semut lain mengikuti jalur terpendektersebut.
Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase Dengan Sumber Satu Fase Menggunakan Boost Buck Converter Regulator Dan InverterTiga Fase Pulse Width Modulation (PWM) Menggunakan Software Matlab Alexander Aqui Islamy; Triwahju Hardianto; Suprihadi Prasetyono
BERKALA SAINSTEK Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor induksi merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam dunia industri karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu perawatan yang sederhana, memiliki struktur yang kokoh, harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat dipasaran. Pengoprasian motor induksi tiga fase dengan sumber satu fase menjadi pilihan yang sangat baik untuk keaadaan dimana sumber tiga fase tidak tersedia. Tegangan nominal pada sumber satu fase adalah 220 volt, jika menggunakan motor induksi tiga fase dengan tegangan nominal 380 volt maka dibutuhkan boost buck konverter untuk menaikkan tegangan dari sumber satu fase dan control PI untuk mengontrol tegangan dalam merespon perubahan beban pada motor induksi. Proses konversi tiga fase menggunanakan inverter pulse width modulation. Simulasi unjuk kerja pada motor induksi dalam penelitian ini menggunakan matlab R2010b dengan spesifikasi motor 5 HP, 380 volt 50 Hz 1500 rpm. Hasil simulasi diperoleh nilai faktor daya saat terhubung dengan sumber satu fase saat tanpa beban 0,0925 dan saat beban nominal 0,8259. Hasil dari efisiensi rata – rata sebesar 89,64% pada saat motor terhubung dengan sumber satu fase lebih besar dari saat motor terhubung dengan sumber tiga fase yaitu 89,22%. Kata kunci : motor induksi, boost buck konverter, PI controller, inverter pulse width modulation.
Studi Perencanaan Upgrade Transmisi Tegangan Tinggi 150 kV Perak-Ujung Menggunakan Konduktor HTLS (High Temeprature-Low Sag) Rahmad Yusuf Desprianto; Suprihadi Prasetyono; Dedy Kurnia Setiawan
BERKALA SAINSTEK Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v5i2.5704

Abstract

Saluran transmisi udara 150 kV pada umumnya menggunakan konduktor ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinfoiced) yang mempunyai titik kerja suhu yang terbatas. Saluran transmisi udara akan mengalami titik jenuh seiring meningkatnya kebutuhan listrik. Dengan menyempitnya lahan dan masalah investasi maka saluran yang telah ada perlu dioptimalkan dengan melakukan reconductoring menggunakan konduktor HTLS (High Temperature Low Sag). Konduktor HTLS mempunyai titik kerja suhu yang tinggi dibandingkan konduktor ACSR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas hantar arus serta untuk memenuhi kehandalan N-1 dari saluran transimsi udara dengan memilih konduktor jenis HTLS yang meliputi ACCC, ACCR dan TACSR yang sesuai dengan struktur jaringan transmisi. Dengan menggunakan metode keseimbangan panas dalam menghitung ampacity dan metode cartenary dalam menghitung andongan dan tegangan tarik maka akan diketahui konduktor yang sesuai dengan struktur yang telah ada. Dari hasil penelitian menunjukkan konduktor ACCC jauh lebih handal dengan mampu menaikkan kapasitas hantar arus hingga 96,3 % sedangkan ACCR sebesar 83,9 % dan TACSR sebesar 40,7%. Dan andongan maksimal ACCC sebesar 4,692 m, ACCR sebesar 6,550 m dan TACSR sebesar 8,076 m dengan tegangan tarik yang dibutuhkan pada andongan maksimal berturut-turut sebesar 12,825 kN; 9,086 kN dan 8,119 kN. Kata Kunci: konduktor HTLS, reconductoring, transmisi udara.
PEMANFAATAN POTENSI SUMBER AIR PANAS DI BLAWAN BONDOWOSO SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF BERBASIS TEC Jamaluddin Khalily; Suprihadi Prasetyono; Bambang Sri Kaloko
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menyimpan potensi energi terbarukan yakni geotermal berupa sumber air panas. Salah satu daerah yang berpotensi dalam pemanfaatan air panas untuk dijadikan pembangkit listrik berada di Blawan Bondowoso. Dalam penelitian ini, TEC dialih fungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga panas / TEG (thermoelectric generator) yang menggunakan efek Seebeck. Digunakan 9 buah TEC berdimensi 4x4cm yang dirangkai secara seri, dengan bahan berupa Bi2Te3 (Bismuth telluride) sebagai alat bantu pengambilan data. Sumber air panas di Blawan memiliki temperatur pada kisaran 45-49,5 °C. Pengambilan data potensi dilakukan selama 3 hari yakni 21-23 Agustus 2015. Pukul 9:00–15:00 WIB, dengan pencatatan keluaran data potensi setiap selang 30 menit. Tercatat VTEG tertinggi dimiliki hari ke-2 sebesar 4,506 V pada pukul 9:00 WIB dan VTEG terendah dimiliki hari ke-1 sebesar 2,001 V pada pukul 13:30 WIB. Variasi besar arus tercatat pada angka 0,04 A dan 0,03 A, namun rata-rata stabil pada 0,03A. Daya tertinggi yang dicapai pada ketiga hari sebesar 0,48 Watt, dan daya terendah dicapai pada hari pertama sebesar 0,07962 Watt.
ANALISIS PERBANDINGAN PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK ANTARA METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN METODE REGRESI LINEAR Fakhruddin Rafi Rizqulloh; Suprihadi Prasetyono; Widya Cahyadi
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 6 No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v6i3.19210

Abstract

Peningkatan pada jumlah populasi serta berbagai macam aktivitas manusia di dunia, ini memungkinkan adanya perubahan pada peningkatan kebutuhan tenaga listrik dengan permintaan yang tidak sama dalam setiap waktunya. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini akan membuat penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek antara Metode Backpropagation Neural Network dengan Metode Regresi Linear”. Penggunaan metode backpropagation neural network dan metode regresi linear dengan harapan meningkatkan iakurasi dari sistem peramalan beban listrik. Hasil peramalan beban listrik menggunakan metode backpropagation neural network didapatkan nilai error terkecil sebesar -0.022554% dengan nilai MSE sebesar 0.0249909% dan hasil peramalan beban listrik menggunakan metode regresi linear didapatkan nilai error terkecil sebesar -0.179% dengan nilai MSE sebesar 3.118%.
Analisis Karakteristik Dielektrik Berbagai Minyak Nabati Sebagai Alternatif Isolasi Cair untuk Transformator Tenaga Gustio Riki Kartiko Anggara; Suprihadi Prasetyono; RB. Moch. Gozali
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v8i1.26079

Abstract

This article discusses the analysis of the dielectric characteristics of various vegetable oils as an alternative to liquid insulation for power transformers. Vegetable oil in this study focused on three kinds of vegetable oil, namely kemiri sunan oil, castor oil, and palm oil. This study reviews the dialectical characteristics of the three oils with respect to temperature changes. This vegetable oil will be compared with transformer oil, namely Shell Diala B, to determine the feasibility of vegetable insulating oil. This article uses literature study and data collection methods, using the basic theory of transformers, namely when alternating electric current flows around an iron core, the iron core will turn into a magnet. The results of this study indicate that these three vegetable oils have the same breakdown voltage characteristics to temperature changes, namely at a temperature voltage of 30°C. Furthermore, these three types of oil are still below the standard SPLN 49-1: 1982 which is 30 kV and still do not have the feasibility of transformer insulation oil. When palm oil is increased to 70°C, the breakdown voltage increases quite drastically, which is 48.58 kV. This has met the standard when compared to Sell diala B oil which when the temperature changes 70°C the breakdown voltage is 47.09 kV. Kata Kunci — Karakteristik Dialektrik, Minyak Nabati, Transformator, Minyak Isolasi, Perubahan Suhu
Pengaruh Kecepatan Angin pada Karakteristik Performansi Konduktor SUTET Suprihadi Prasetyono
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractWind speed changes at SUTET conductor besides having coolingeffects it also improves the transmission line capacities and will giveinfluence to conductor performances. This research aimed to knowthe influence of the wind speed to performance conductorcharacteristics such as temperature, tension, length, sag andcurrent carrying capacity of conductor. As simulation model, anextra high voltage transmission line 500kV Paiton – Kediri span no10 is used. Temperature of Conductor is calculated based on hotbalanceequation, whereas Catenary method and Rulling spanmethod used to determine sag conductor and length. The result ofcalculation shows, that the wind speed can be used to coolconductor with the range from 1 - 3 degree of celcius each for everyincrease of wind speed for 0,5 m / s. While conductor mechanicalcharacteristics such as tension, length, and sag does not having anysignificant changes.Keyword : Mechanical performance, Transmission line, Conductor.
Uji Karakteristik Bio Minyak Trafo Berbahan Dasar Minyak Kemiri Sunan dengan Penambahan Zat Aditif Butylated Hydroxytoulene (BHT) Sebagai Alternatif Isolasi Cair Transformator Daya 150 KVA Erwin Setiyandani; Widjonarko; Suprihadi Prasetyono
Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan Terapan Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan Terapan
Publisher : FT- UNDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.457 KB) | DOI: 10.48056/jintake.v12i1.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan variasi Apar Poweroil TO 20 terhadap karakteristik fisika yaitu massa jenis dan viskositas kinematik, pada campuran minyak kemiri sunan dengan penambahan BHT, serta mengetahui persentase dari tiga bahan yaitu minyak kemiri sunan, BHT, dan Apar Poweroil TO 20 dari hasil pengujian untuk mendapatkan komposisi dengan karakteristik yang baik. Dimana satandar isolasi cair transformator untuk massa jenis 0,8957 gram/cm3, viskositas kinematik 40 cSt, dan tegangan tembus 30 kV/2,5mm. Pada penelitian terdapat 4 sampel dengan variasi penambahan Apar Poweroil TO 20 sebanyak 5%, 10%, 15%, dan 20%. Dari hasil pengujian karakteristik fisika yaitu pengujian massa jenis dan viskositas kinematik, dapat diketahui bahwa penamhan variasi Apar Poweroil TO 20 pada sampel campuran minyak kemiri sunan dengan BHT dapat menurunkan nilai massa jenis maupun viskositas kinematik yaitu setiap penambahan Apar Poweroil TO 20 sebesar 5% mampu menurunkan nilai massa jenis sebesar 0,007 gram/cm3 dan menurunkan nilai viskositas kinematik sebesar 3,48 cSt. Dimana hasil pengujian massa jenis dari penambahan Apar Poweroil TO 20 sebesar 5% memiliki nilai 0,8605 gram/cm3, penambahan 10% nilai massa jenis 0,8551 gram/cm3, penambahan 15% nilai massa jenis 0,8461 gram/cm3, dan penambahan 20% nilai massa jenis 0,8397 gram/cm3. Hasil pengujian viskositas kinematik yaitu pada penambahan persentase Apar Poweroil TO 20 sebesar 5% memiliki nilai 20,70 cSt, penambahan 10% memiliki nilai 17,98 cSt, penambahan 15% memiliki nilai 13,58 cSt, penambahan 20% memiliki nilai 10,49 cSt. Dari data hasil pengujian untuk nilai perhitungan korelasi massa jenis memiliki hubungan negatif yaitu – 0,99 dan pada pengujian viskositas kinematik memiliki hubungan negatif yaitu – 1,06. Untuk nilai tegangan tembus yang didapat dari perhitungan secara matematis, maka penambahan Apar Poweroil TO 20 mampu meningkatkan nilai tegangan tembus dari bio minyak tafo dan juga mampu memperbaiki karakteristik fisika. Penambahan Apar Poweroil TO 20 dapat memperbaiki karakteristik fisika pada bio minyak trafo. Diharapkan dengan hasil pengujian tersebut minyak kemiri sunan dengan penambahan BHT (Butylated Hydroxytoulene) bisa dijadikan alternatif bahan baku isolasi cair untuk transformator daya 150 kVA.
Analisa Koordinasi Setting Ground Fault Relay terhadap Hubung Singkat 1 Fasa Tanah: Coordination Analysis of Ground Fault Relay Setting for 1 Phase Ground Short Circuit Muhammad Sany Aji Saputro; Suprihadi Prasetyono; R. B. Moch. Ghozali
MALCOM: Indonesian Journal of Machine Learning and Computer Science Vol. 1 No. 2 (2021): MALCOM October 2021
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.53 KB) | DOI: 10.57152/malcom.v1i2.109

Abstract

Berbagai macam gangguan pada sistem tenaga listrik, salah satunya gangguan fasa ke tanah. Akibat dari gangguan fasa ke tanah ini menyebabkan sistem tenaga listrik menjadi tidak normal. Hubung singkat 1 fasa ke tanah merupakan gangguan yang sering terjadi di penyulang Gajahmada. Sistem proteksi yang digunakan untuk menangani gangguan pada penyulang Gajahmada ini adalah relay Ground Fault Relay (GFR), untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan resetting ulang pada feeder Gajahmada agar menciptakan sistem proteksi yang handal dan kemudian melakukan perbandingan antara sistem proteksi GFR PLN dengan hasil resetting yang sudah dilakukan. Hasil analisa waktu kerja relay yang didapat dari setting PLN yaitu sebesar 0,1 s pada tipikal 1A dan 0,1 s pada tipikal 1B. Setting waktu kerja relai yang didapat dari hasil resetting yaitu sebesar 0.05 s pada tipikal 1A dan 0,15 s pada tipikal 1B. Dalam hal ini dapat dilihat hasil resetting yang sudah dilakukan lebih efektif dan terkoordinasi untuk menciptakan koordinasi proteksi yang baik pada penyulang Gajahmada.
ANALISIS PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI BERKONFIGURASI RADIAL DAN LOOP MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE gozali; Suprihadi Prasetyono; Rizkiyatul Mufaizah
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering Vol. 3 No. 02 (2022): JASEE-September
Publisher : Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jasee.v3i02.113

Abstract

Electric power is needed in all sectors of life because basically, electric power is one of the basic human needs. With the existence of electric power in the daily activities of society and industry, it will also have an impact on increasing electrical energy which is increasing day by day. With the increasing number of consumers, the demand for quality in the supply of electrical energy will increase. So that the reliability of the electric power system is needed in increasing the availability of electricity to consumers. To find out that the distribution of electrical energy is maintained, it is necessary to have a very good level of reliability. The reliability method chosen in determining the reliability index is the Section Technique method. Section Technique is a structured method for analyzing a particular system. The results of calculations using the section technique method on the Arjasa feeder with loop configuration obtained a SAIFI reliability index of 1.5471 times/year, SAIDI of 1.1843 hours/year, and CAIDI of 0.7654 hours/year, while for feeders with radial configuration the SAIFI value is 1.4762 times/year, SAIDI of 5.2587 hours/year and CAIDI of 3.5623 hours/year.