Niar Nurmauli
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas lampung Jl. Sumantri Brojonegoro 1 Bandar Lampung 35145

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN DAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIKDENGAN DEMONSTRASI APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN BIOPESTISIDA DI DESA BRAJA CAKA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Darwin H. Pangaribuan; Niar Nurmauli; Sarno Sarno
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v22i3.4692

Abstract

Pertanian alamiah belum banyak diterapkan di Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan penerapan iptek bagi masyarakat (IbM) ini dilaksanakan di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Aneka Guna” Desa Braja Caka, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, sejak bulan Februari 2016 sampai dengan November 2016.  Tujuan pengabdian ini adalah mengadakan pelatihan dan demplot teknologi pertanian organik dengan demonstrasi aplikasi pupuk organik cair dan biopestisida. Kegiatan ceramah dilakukan sebanyak 2 kali.  Setiap kegiatan ceramah ini dihadiri oleh petani sebanyak 40 orang. Materi yang disampaikan meliputi materi pertanian organik secara umum, budidaya  tanaman pangan secara organik, cara pembuatan pupuk organik cair, dan cara membuat biopestisida botani.  Hasil analisis laboratorium pupuk organik cair menunjukkan bahwa pupuk organik cair urine sapi memiliki kandungan unsur hara N sebesar 6657,08 ppm, P sebesar 12,21 ppm, dan K sebesar 2738,05 ppm.  Dari petak demplot dihasilkan panen padi 4.5 ton ton ha-1 dan panen jagung 10 ton ha-1.  Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan petani tentang pertanian organik, pembuatan pupuk organik cair dan pembuatan biopestisida telah meningkat. Peningkatan pengetahuan petani  meningkat berkisar dari 30% sampai dengan 50%.  Keterampilan petani bertambah setelah demplot pertanian organik.
UJI EFIKASI HERBISIDA NATRIUM BISPIRIBAK TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA, PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Elizabeth Hardini P; Hidayat Pujisiswanto; Niar Nurmauli; Herry Susanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 22, No 2 (2020): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi padi mengalami penurunan akibat keberadaan gulma. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara kimiawi menggunakan herbisida berbahan aktif natrium bispiribak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) dosis herbisida natrium bispiribak yang dapat mengendalikan gulma padi sawah, (2) apakah terjadi perubahan komposisi jenis gulma setelah aplikasi herbisida, (3) apakah terjadi fitotoksisitas dan penghambatan pertumbuhan serta hasil padi sawah akibat aplikasi herbisida natrium bispiribak. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah dan Laboratorium Ilmu Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung bulan Juli sampai Oktober 2018. Hasil penelitian menunjukkan herbisida natrium bispiribak dosis 30 hingga 60 g ha-1 dan penyiangan manual mampu mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, golongan rumput, dan golongan teki. Aplikasi herbisida natrium bispiribak dosis 30 hingga 60 g ha-1 dan penyiangan manual menyebabkan terjadinya perubahan komposisi gulma. Aplikasi herbisida natrium bispiribak tidak meracuni dan tidak menghambat pertumbuhan dan hasil padi sawah
Efficacy of atrazine 500 g/l Herbicide against Various Types of Weeds and Its Impact on Maize Plants (Zea mays Linnaeus) Ibrohim Ibrohim; Hidayat Pujisiswanto; Niar Nurmauli; Herry Susanto
Jurnal Proteksi Tanaman Vol 7 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Plant Protection Departement, Faculty of Agriculture, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpt.7.1.22-33.2023

Abstract

Atrazine 500 g/l is a selective herbicide that can be applied during pre- or post-growth of corn. This study aimed to determine the effective level of dosage in controlling weeds in the corn planting area and its impact on growth and corn yields. The study was conducted at the Experimental Garden of Universitas Lampung, South Lampung, and the Weed Laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, from August to November 2022. The study used a Randomized Block Design (RBD) with seven treatments and four replications. The treatment consisted of 5 herbicide doses (Atrazine 500 g/l (500, 750, 1,000, 1,250, and 1,500 g/ha), manual weeding, and control. The results showed that Atrazine 500 g/l at doses of 750 - 1,500 g/ha effectively controlled the growth of total weeds, broadleaf and grass weeds, Digitaria ciliaris, and Richardia brasiliensis. While at doses of 500–1,500 g/ha, it effectively controlled Eleusine indica, Cleome rutidosperma, and Commelina benghalensis. Those doses did not poison, and did not inhibit growth, and the yield of maize.
PEMANFAATAN BOKASHI UNTUK BUDIDAYA TANAMAN DI PEKARANGAN Darwin H. Pangaribuan; Niar Nurmauli; Joko Prasetyo; Dame Trully Gultom
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i1.5803

Abstract

Pekarangan mempunyai potensi yang besar sebagai penunjang berbagai kebutuhan hidup sehari-hari pemiliknya. Salah satu pertanian yang diandalkan tersebut adalah pertanian organik yaitu kompos bokashi. Tujuan penyuluhan pertanian ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan petani dalam membuat pupuk organik kompos bokashi (2) meningkatkan pemahaman petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan dengan menerapkan teknologi budidaya sayuran dan tanaman obat yang ramah lingkungan secara organik. Metode penyuluhan yang digunakan yaitu denagan daemonstrasi cara teknik pembuatan bokashi pupuk kandang dilaksanakan sesuai dengan teknik pembuatan pupuk hayati. Hasil penyuluhan menunjukan bahwa pengetahuan petani tentang manfaat pupuk hayati untuk budidaya tanaman pangan dan tanaman obat di pekarangan mereka meningkat sampai rata-rata 70%. , Tanggapan petani terhadap kegiatan demonstrasi cara membuat pupuk hayati positif serta petani ingin mencoba melaksanakannya pada musim tanam selanjutnya, Petani berencana untuk membuat pupuk hayati sendiri dan menerapkannya pada tanaman pangan, tanaman sayuran dan tanaman obat-obatan di sekitar pekarangan
PENYULUHAN INTENSIFIKASI PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT PADA KWT DELIMA DUSUN KARANG ENDAH DESA KARANG ANYAR, JATI AGUNG, LAMPUNG SELATAN sugiatno sugiatno; Herry Susanto; Niar Nurmauli
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i1.5761

Abstract

Pekarangan merupakan lahan di sekitar hunian rumah yang ditanami berbagai jenis tanaman dengan fungsi yang berbeda. Tanaman obat yang didominasi oleh empon-empon  merupakan tanaman dari suku jahe jahean (Zingiberaceae) yang tumbuh dengan agroklimat yang terlindung sehingga sangat sesuai jika dibudidayakan di pekarangan. Tanaman empon-empon disebut apotik hidup karena dapat menyimpan bahan obat dalam bentuk hidup yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga tani setiap saat. Produk empon-empon banyak dikonsumsi masyarakat untuk meningkatkan stamina tubuh. Pentingnya manfaat empon-empon tersebut maka dipandang perlu untuk disampaikan kepada wanita tani di Dusun Karang Endah, mengingat wanita tani merupakan agen kesejahteraan keluarga tani di pedesaan.  Kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita tani Dusun Karang Endah mengenai intensifikasi pekarangan dengan tanaman obat dilaksanakan di Dusun Karang Endah, Desa Karang Anyar, Kecamatan jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Juli sampai November 2021.   Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode tatap muka (ceramah) di dalam ruangan dan demontrasi budidaya tanaman empon-empon. Kegiatan pengabdian dievaluasi melalui evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir.  Evaluasi awal dan evaluasi akhir, dilakukan dengan menggunakan lembar daftar pertanyaan (kuisioner) yang berkaitan dengan materi penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan: Tingkat pengetahun wanita tani tentang intensifikasi pekarangan melalui budidaya tanaman obat sebelum dilakukan penyuluhan sangat rendah dengan nilai rata-rata 24,4; Tanggapan wanita tani tentang kegiatan penyuluhan ini sangat antusias baik pada saat penyampaian materi maupun pada saat kegiatan praktik di lahan; Setelah kegiatan penyuluhan, tingkat pengetahuan wanita tani tentang intensifikasi pekarangan melalui budidaya tanaman obat meningkat menjadi kategori tinggi dengan nilai rata-rata 73,6 dan terjadi peningkatan pengetahuan wanita tani terhadap materi penyuluhan sebesar 49,2%.