This Author published in this journals
All Journal Biocelebes
Nurvita Nurvita
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Sulawesi Tengah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN MISELIUM JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIUM DASAR JERAMI DAN TONGKOL JAGUNG umrah umrah; I Nengah Suwastika; eny Yuniati; Rifka Rifka; Nurvita Nurvita
Biocelebes Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Mathematics and natural science, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/bioceb.v15i2.15621

Abstract

Laju pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq) P. Kumm) dengan medium dasar jerami dan tongkol jagung telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan Penelitian; (a) Untuk mengamati pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada formulasi media limbah jerami dan tongkol jagung; (b) Untuk mengetahui perbandingan dosis limbah jerami dan tongkol jagung yang dapat memberikan pertumbuhan terbaik terhadap jamur tiram putih. Penelitian ini didesain berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Susunan perlakuan merupakan perbandingan antara Serbuk jerami jagung : serbuk Tongkol Jagung yakni P1 (Serbuk Jerami 100%, tanpa Serbuk Tongkol Jagung), P2 (80% + 20%), P3 (60% + 40%), P4 (40% + 60%), P5 (20% + 80%), P6 (Serbuk Tongkol Jagung 100%, tanpa Serbuk jerami), P7 (Serbuk Gergaji 70% + Dedak Padi 20% + Tepung Jagung 10%, tanpa Serbuk Jerami dan Tongkol Jagung). Parameter pengamatan; (a) Media dasar pertumbuhan; (b) Karakteristik mikroskopik hifa; (c) Laju pertumbuhan miselium; (d) Karakteristik makroskopik koloni; (e) Masa inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan miselium tercepat pada perlakuan P4 yaitu 103 mm dan terendah pada perlakuan P1 yaitu 75 mm. Jumlah koloni (CFU) tertinggi pada perlakuan P7 yaitu 1,6x1012CFU/g dan terendah pada perlakuan P4 yaitu 0,2x1012CFU/g. Waktu inkubasi paling cepat pada perlakuan P7 yaitu 28 hari dan terendah pada perlakuan P4 yaitu 30 hari.