Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Equilibrium

PENGEMBANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (STUDI KASUS PADA HMI CABANG KUNINGAN) Tania Pratiwi, Rani
Equilibrium Vol 10, No 19 (2014): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan extra universiter tertua di Indonesia yang memiliki pengaruh cukup besar dalam sejarah NKRI. Dengan membawa nama besar dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia setiap anggota HMI Cabang Kuningan harus mampu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu dalam menghadapi berbagai tantangan agar dapat terus berkibar dan eksis menjalankan perannya.Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengembangan Organisasi yang dapat diterapkan di HMI Cabang Kuningan untuk menghadapi tuntutan perubahan zaman melalui analisis Pengembangan Organisasi?Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket dan studi dokumentasi serta menggunakan analisis SWOT. Perkembangan yang terjadi di HMI Cabang Kuningan adalah status, tugas dan wewenang, kekuasaan dan perkembangan lainnya sesuai dengan AD/ART organisasi. Dari analisis SWOT diperoleh nilai kekuatan 3.38, kelemahan 3.01, peluang 3.58 dan ancaman 3.73. Maka, diperoleh nilai faktor internal 0.37 dan faktor eksternal -0.15. Sehingga, HMI Cabang Kuningan posisinya ada di Kuadran II dan cocok menerapkan strategi Threat and Strength (TS) dengan memanfaatkan/mengoptimalkan kekuatan (strength) untuk mengurangi berbagai ancaman (threats) yang mungkin melingkupi organisasi.Saran-saran dari penulis diantaranya mengantisipasinya beberapa pengurus yang tidak aktif harus mempertegas aturan yang berlaku dalam organisasi itu sendiri, untuk mengatasi kesulitan pendanaan, dengan kerja keras dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada melalui kerja sama dengan beberapa pihak terkait dapat mendukung kegiatan berjalan lancar, untuk mengatasi melemahnya wawasan ke-Islaman, dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi kegiatan kajian ke-Islaman agar wawasan ke-Islaman anggota HMI semakin luas, Untuk meningkatkan  kedisiplinan organisasi diperlukan adanya peraturan yang tegas dan pelaksanaan sanksi yang jelas. Diharapkan ke depannya HMI Cabang Kuningan dapat memiliki sekretariat tetap untuk mendukung kelancaran perkembangan organisasi.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KOMUNIKASI BAWAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN Tania Pratiwi, Rani; Elsa, Ristia
Equilibrium Vol 13, No 1 (2016): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFIL LEARNING ORGANIZATION PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS KUNINGAN Tania Pratiwi, Rani
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pada penelitian ini adalah bahwa mahasiswa kurang memahami konsep berorganisasi itu sendiri. Konsep organisasi yang harus mereka pahami adalah konsep organisasi pembelajaran. Sehingga, dalam menjalankan roda organisasi mereka seperti ”bingung”. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Kuningan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner,Hasil penelitian, maka dapat diketahui mengenai gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan. Skor rata-rata diperoleh sebesar 4.1624, hal ini menunjukkan gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan sudah baik. Berdasarkan hasil pengolahan angket dapat diketahui bahwa nilai rata-rata terendah terdapat pada indicator system thinking dengan nilai sebesar 4.0423 dan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indicator mental models dengan nilai sebesar 4.4036.Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner, dapat kita ketahui bersama bahwa rata-rata nilai angket terendah diperoleh pada indicator personal mastery pada item No. 09. Maka, dalam hal ini perlu sekali meningkatkan kesadaran anggota organisasi dalam mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Selain itu, untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat ditekankan pada upaya peningkatan kemampuan system thinking. Selain itu, dapat juga dilihat pengaruhnya terhadap kompetensi, komitmen, kinerja, maupun variabel lainnya yang terkait.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN VARIABEL MODERATOR KECERDASAN EKOLOGIS Nurohmah Darmayanti; Rani Tania Pratiwi
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 16, No 02 (2019): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v16i02.2169

Abstract

Abstract: The problem in this research is the low student learning outcomes. This is indicated bythe number of students who still get scores below the Minimum Completion Criteria. The lowlearning outcomes can be influenced by vaious factors one of which is the level of intelligencepossessed by the students themselves one of which is ecological intelligence.The purpose of thisresearch was to find the influence of the Project Based Learning model on learning outcomes withmoderators of ecological intelligence. The design in this research is to use a 2x2 factorial design.Based on the results of the analysis, the following results are obtained. First, there are differencesin student learning outcomes between classes using the Project Based Learning learning modeland classes that use the lecture learning model based on the significance values obtained by thelearning model that is equal to 0.003 0.05. Second, there is no difference in learning outcomesbetween students who have high ecological intelligence and students who have low ecologicalintelligence based on the obtained significance values of 0.925 0.05. Third, there is no interactionbetween the learning model and the ecological intelligence of the students in influencing thelearning outcomes based on the significance values obtained which is equal to 0.802 0.05. Thesuggestions in this research are that there is a need to prepare for project-based learning so thatstudents have no difficulty in solving problems and finding solutions in the form of works. Inproject-based learning the teacher acts as a facilitator and motivator so that material mastery andgood classroom management are needed.Keywords: Project Based Learning, Ecological Intelligence, Student Learning Outcomes.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Rani Tania Pratiwi; Nita Hadiyanti; Iyan Setiawan; Atin Nuryatin
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 01 (2023): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i01.7042

Abstract

AbstractThe problem in this research is the low critical thinking skills of students. This is shown by the number of students who still get scores below the KKM from the results of the critical thinking skills test. The low level of critical thinking skills can be influenced by various factors, one of which is that students who answer questions are very fixated on the material they have learned, find it difficult to understand terms, and analyze to find solutions to the problems they face. This study aims to determine the effect of the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model on students' critical thinking skills. The design in this study used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design. Based on the results of the analysis, the following results were obtained. First, there are differences in students' critical thinking skills between classes that receive the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model and classes that receive the learning model. Second, there was an increase in students' critical thinking skills between classes that received the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model and classes that received the learning model. The suggestion in this study is that it is necessary to prepare learning with the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), so students have no difficulty in forming concepts to show the results of the learning process. In the Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) learning model, educators act as facilitators and motivators so that mastery of the material and good classroom management are neededKeywords: Critical Thinking Skill; Learning Mode; Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI ModeAbstrakMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM dari hasil tes kemampuan berpikir kritis. Rendahnya keterampilan berpikir kritis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya siswa menjawab soal sangat terpaku pada materi yang telah dihafalnya, sulit memahami istilah, dan menganalisis hingga menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan desain pretest-posttest control group design. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapat model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) dan kelas yang mendapat model pembelajaran ceramah. Kedua, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapatkan model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model) dengan kelas yang mendapatkan model pembelajaran ceramah. Saran dalam penelitian ini adalah perlu mempersiapkan pembelajaran dengan model Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam membentuk konsep untuk mempresentasikan hasil proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran Reflective Activity As Naturalist Intelligence (RANI Model), pendidik berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga diperlukan penguasaan materi dan pengelolaan kelas yang baik.Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis; Model pembelajaran; Reflective Activity As Naturalis Intelligence (RANI Model);
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MARKETPLACE SHOPEE Iyan Setiawan; Sri Mulyati; Yeyen Suryani; Rani Tania Pratiwi; Sri Wulandini; Aditiya Putri
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8008

Abstract

AbstrakPada era globalisasi, penggunaan internet semakin terus berkembang seiring dengan perubahan perilaku dalam pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa mengenai produk, harga, promosi, sikap, dan pelayanan dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian Marketplace Shopee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dengan kuesioner sebagai pengumpulan data utama. Sampel penelitian 87 responden, menggunakan Penelitian total sampling. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa  Program Studi Pendidikan Ekonomi  tahun akademik 2020/2021 di Kuningan, Indonesia. Teknik analisis data menggunakan Regresi Linear berganda dengan SPSS. Studi ini memiliki temuan. Pertama, faktor produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Kedua, faktor harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Ketiga, faktor promosi berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Keempat, faktor sikap berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee serta kelima faktor pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hasil yang diperoleh adalah promosi berpengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hal ini menunjukkan bahwa promosi mampu memobilisasi perilaku mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian Marketplace Shopee. Sementara faktor produk mempunyai hubungan yang rendah, bahwa terdapat temuan ketidaksesuaian material produk yang diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor promosi perlu menjadi pertimbangan yang akan meningkatkan loyalitas mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian online.Kata kunci: persepsi mahasiswa; keputusan pembelian; marketplace shopee AbstractIn the era of globalization, the use of the internet continues to grow along with changes in behavior in making purchasing decisions. This study aims to analyze student perceptions of products, prices, promotions, attitudes, and services in influencing Shopee Marketplace Purchase Decisions. The method used in this research is a survey with a questionnaire as the main data collection. The research sample was 87 respondents, using total sampling research. This research was conducted on students of the Economic Education Study Program for the academic year 2020/2021 in Kuningan, Indonesia. The data analysis technique uses multiple linear regression with statistical software SPSS. This study has findings. First, the product factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Second, the price factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Third, the promotion factor has a significant positive effect on purchasing decisions. Fourth, the attitude factor has a significant positive effect on purchasing decisions and the five service factors have a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. The results obtained are that promotions have a greater effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. This shows that promotion is able to mobilize student behavior in making Shopee Marketplace purchasing decisions. While the product factor has a low relationship, that there are findings of non-conformance of the product material received. This study proves that promotional factors need to be considered that will increase student loyalty in making online purchasing decisions.Keywords : student perception; purchase decision; marketplace shopee
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN VARIABEL MODERATOR MOTIVASI BELAJAR Sri Mulyati; Atin Nuryatin; Rani Tania Pratiwi
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8266

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry dan dengan model pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain faktorial 2x2. Subjek penelitian yaitu kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda kompleks dan angket. Analisis data menggunakan two way Anova. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapatkan model guided inquiry dengan kelas yang mendapatkan model ekspositori. Hal ini terlihat dari nilai mean untuk kelas guided inquiry yang lebih besar dibandingkan dengan mean siswa kelas kontrol. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memiliki tingkat motivasi tinggi dan rendah dimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi lebih efektif dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat motivasi yang rendah. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar. Hal ini mengandung arti bahwa pengaruh model terhadap kemampuan berpikir kritis tergantung pula oleh tingkat motivasi belajar siswa. Dalam mengimplementasikan model pembelajaran guided inquiry sebaiknya guru harus mempertimbangkan aspek waktu yang akan digunakan agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif serta mampu memberikan tahap orientasi atau permasalahan awal dengan materi-materi yang lebih bersifat kontekstual.   Kata Kunci : guided inquiry; motivasi belajar; kemampuan berpikir kritis AbstractThis study aims to determine differences in students' critical thinking skills between the use of the guided inquiry learning model and the expository learning model. The method used is a quasi experiment with a 2x2 factorial design. The research subjects were class XI IPS 2 and XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Data collection techniques used multiple choice tests and questionnaires. Meanwhile, data processing uses two way Anova. From the results of data analysis, it was concluded that there were differences in students' critical thinking skills between the class that received the guided inquiry model and the class that received the expository model. This can be seen from the mean value for the guided inquiry class which is greater than the mean for the control class students. There is a difference in students' critical thinking skills between those with high and low levels of motivation where the critical thinking skills of students who have high levels of motivation are more effective than students who have low levels of motivation. There is an interaction between the learning model and learning motivation. This implies that the effect of the model on critical thinking skills also depends on the level of student learning motivation. In implementing the guided inquiry learning model, the teacher should consider the aspect of time that will be used so that the implementation of learning is more effective and able to provide an orientation stage or initial problems with materials that are more contextual in nature. Keywords: guided inquiry; motivation to learn; critical thinking