Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT COVID 19 DI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Ira Megasyara; Suryani Yuli Astuti; Tatag Satria Praja
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 18, No 02 (2021): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v18i2.4150

Abstract

Abstrak Kehidupan sosial ekonomi masyarakat selalu ada perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dinamika masyarakat terlihat bahwa perubahan sosial terjadi di tahun 2020 menjadi tahun yang mengejutkan bagi seluruh dunia termasuk masyarakat Indonesia, yaitu adanya corona virus (Covid 19) yang sudah menyebar hampir seluruh dunia. Data sebaran penderita covid 19 terpublish setiap waktu. Penyebaran covid 19 merambah hingga di kabupaten lamongan.  Jumlah pasien yang dinyatakan positif covid 19 sejumlah 121 orang. Kecamatan Paciran yang terletak di Kabupaten lamongan menjadi tempat penelitian dengan alasan karena selain jumlah pasien yang positif banyak juga menjadi sentra industry dan pariwisata dan perekonomian Kabupaten Lamongan. Karakter masyarakat pesisir yang keras menyebabkan himbauan pemerintah akan protokol kesehatan social selalu diindahkan masyarakat Paciran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengambilan sampel 33 warga Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan yang terdampak secara social ekonomi yang terdampak mulai dari pekerja, tidak bekerja sampai pada pengusaha industry pariwisata dan pendukungnya di Kecamatan Paciran. Pengambilan data dengan menyebar kuisioner melalui grup whatsapp dan sosial media lainnya diharapkan hasilnya dapat digunakan dalam penambahan ilmu masyarakat dan strategi yang akan diambil pemerintah daerah dalam memulihkan perekonomian dan memperbaiki status sosial masyarakat.
Relevansi Pendidikan Islam Berbasis Ilmu Sosial Profetik Terhadap Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah Tatag Satria Praja; Muslih Muslih
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2021): July : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan 
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.068 KB) | DOI: 10.55352/mudir.v3i2.244

Abstract

Islamic education is not just a process of inculcating moral values to fortify negative access, but how the instilled moral values are able to play a role as the strength of Islam to get out of poverty, ignorance, social and cultural backwardness. Today, the current of modernization gives birth to a culture that leads to liberalization, rationalization, and materialization. This article is a literature review that tries to explore the socio-cultural values that are integrated in the realm of Islamic education that are inseparable from one another. So that Islamic education can adapt and adopt local cultural values of course that do not conflict with the essence of Islamic teachings, so that Islamic education can be easily accepted and grounded in the reality of the society where Islamic education is taught. Islamic education using culture is needed as part of forming the identity of a Muslim. Prophetic social science is an alternative choice of Islamic culture format introduced by Kuntowijoyo through three domains, humanization (amar maruf), liberation (nahyi mungkar), and transcendence, related to the word of Allah Q.S. li-Imran 3:110. Related to these interests, changes are also needed in the National Education System related to the curriculum, in this case the 2013 curriculum in madrasah.
Blended Assessment dalam Pembelajaran Fikih untuk Menilai Aspek Kognitif Peserta Didik Tatag Satria Praja; Muslih Muslih; Siti Fauziyah
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1 No 1 (2019): January : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan 
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.691 KB) | DOI: 10.55352/mudir.v1i1.245

Abstract

Assessment has a very vital role in learning process. In Jurisprudence learning many teachers focus on written cognitive assessment, where results become a matter of pride, teachers often forget to assess student understanding, practice and creativity, even though 21st century assessment demands the latest knowledge and abilities. This article uses a blended assessment (tahriri, syafahi, and capstone project) as an alternative solution to cognitive assessment, the assessment of fiqh learning will be comprehensive and make the product of learning. This article includes a literature study with a qualitative-descriptive approach. The result is blended assessment is a combination of two or more types of assessments, to determine students' abilities and improve the quality of learning. Blended assessment in fiqh learning cognitive aspects, has a level, that tahriri test consisting of C1 and C2, functioning to assess memory skills and comprehension, syafahi test consists of C3 and C4, functioning to assess applicative and analytical abilities, and capstone projects consisting of C5 and C6, to assess the evaluation skills and creations of students. The method of evaluation by combining results of tahriri, syafahi, and capstone projects, the percentage is 30 percent tahriri, 30 percent syafahi, and 40 percent capstone project. Three tests are combined into one with the percentage and value of each test result.
PELATIHAN EVALUASI AKUSTIK RUANG DI MASJID KI BAGUS HADIKUSUMO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN Tatag Satria Praja; Muhamad Azwar Annas; Aris Widodo
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.2107-2116

Abstract

Rancang bangun masjid di Indonesia menyesuaikan budaya masing-masing daerahnya. Namun, dibalik keindahan interior maupun eksterior masjid tersebut kurang menghiraukan aspek akustik ruangannya. Hal ini mengakibatkan munculnya permasalahan akustik seperti waktu dengung yang tinggi dan kurang meratanya distribusi SPL. Pemuda masjid yang biasa membantu pengurusan masjid berupa menyiapkan fasilitas ibadah, menjadi muazin, menggantikan imam saat tidak hadir, mengadakan kegiatan keagamaan di masjid dan lain sebagainya. Peran pemuda masjid yang vital ini bisa menjadi kader akustik masjid di daerah masing-masing. Hal ini menjadikan inisiasi Takmir Masjid KBH untuk memperbaiki kondisi masjid dan sekaligus membimbing pada pemuda masjid agar lebih peka terhadap permasalahan sarana dan prasarana ibadah di masjid, utamanya terkait tata suara atau akustik masjid. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah, ceramah, diskusi, demo alat dan praktek langsung. Analisis pengamatan dan evaluasi tingkat pemahaman peserta menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Hasil dari kedua tes tersebut didapatkan peningkatakan nilai rata-rata dari yang awalnya 48% menjadi 75%. Sehingga kenaikan pemahaman rata-rata peserta adalah 27%. Simpulan dari kegiatan pelatihan ini adalah Adanya peningkatkan pemahaman peserta tentang akustik ruang masjid dibuktikan dari hasil kedua tes.
Sejarah Pembelajaran Edutainment Tatag Satria Praja
JOIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 2 No. 2 (2017): December
Publisher : Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/joies.2017.2.2.187-203

Abstract

The purpose of human life is happiness which is synonymous with pleasure. During this time, learning in class has been a scary thing. Many teachers force students to study a pile of learning material, giving rise to fear for students and even stress. Edutainment is learning to design by combining the content of education and entertainment in harmony, so that learning activities take place fun. Edutainment was formally introduced in the 1980s. Edutainment-based learning theory, among others: cooperative learning theory, triune brain, multiple intelligences, and Quantum learning. Learning concepts that support edutainment includes: The concept of a "risk-free" learning environment, AMBAK, learning styles, and active learning. Edutainment transformation in learning, among others: humanizing the classroom, active learning, the accelerated learning, quantum learning, and quantum teaching.