Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Recovery of Lithium from Geothermal Fluid at Lumpur Sidoarjo by Adsorption Method Noerochim, Lukman; Satriawangsa, Gita Akbar; Widodo, Amien
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 48, No 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.054 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2016.48.2.6

Abstract

The recovery of lithium from geothermal fluid at Lumpur Sidoarjo, Indonesia was investigated employing an adsorption method with polymer membrane as container. The lithium concentration in geothermal fluid from Lumpur Sidoarjo used in the present study was about 5 mg/l. Lithium manganese oxide (LMO) was selected as a promising adsorbent material due to its non-toxic, topotactical behavior and low cost. In this study, LMO with single Li/Mn mole ratio was prepared, i.e. Li1.6Mn1.6O4. The adsorbent was synthesized by solid state reaction at 500 °C for 5 hrs. A lithium uptake yield from the geothermal fluid of around 6.6 mg/g was obtained.
EFFECT OF CALCINATION TEMPERATURE ON F-DOPED LiFePO4 CATHODE MATERIAL ON FORMATION OF OLIVINE PHASE Ahmad Ilham Ramadhani; Lukman Noerochim; Diah Susanti; Eli Novita Sari
Indonesian Physical Review Vol. 4 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v4i3.99

Abstract

Olivine single phase of LiFePO4 was successfully synthesized by solid-state reaction (SSR) method through the formation of Fe2P2O7 from precursors of Li2CO3, F2O3, NH4H2PO4, and LiF as materials doping. Variations at temperatures of calcination 670 0C, 700 0C and 750 0C with doped 0.1F. TGA-DSC test results show that the LFP sample undergoes decomposition in the temperature range 0-600 0C. The olivine phase formed at temperatures of more than 650 0C and the oxidation process on the LiFePO4/C sample was completed, and the sample mass was constant. The olivine phase formed was determined by comparing the 2???? value obtained through characterization with the ICDD LFP (01-081-1173), and accordingly with experiment. The increase of the temperature results from a dominant LFP phase with a larger grain size. The effect of increasing the calcination temperature at 0.1F has resulted in an enlargement of the particle size.
Evaluasi Numerik Untuk Delaminasi Tengah pada Pelat Komposit dengan Model Cohesive Zone Mega Lazuardi Umar; Mas Irfan Purbawanto Hidayat; Lukman Noerochim
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.338 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17989

Abstract

Semakin berkembangnya material komposit, menjadikan komposit sebagai material yang sering menjadi concern bahan penelitian. Namun, komposit juga bisa mengalami kegagalan, salah satunya adalah delaminasi. Oleh sebab itu, penulis mengulas beberapa pengaruh ukuran, lokasi, konfigurasi lay-up, dan distribusi initial crack terhadap respon delaminasi pada material komposit. Komposit yang digunakan pada penelitian ini adalah carbon/epoxy yang disimulasikan pada ANSYS Mechanical/APDL. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa semakin panjang initial crack, reaction force yang dibutuhkan untuk membuka interface element delaminasi tengah semakin kecil. Sebaliknya, semakin pendek initial crack, reaction force-nya semakin besar. Lokasi dan distribusi initial crack juga berhubungan dengan ketebalan, dimana nilai ketebalan menyebabkan perbedaan reaction force untuk membuka interface. Sementara itu, konfigurasi serat unsymetric lebih tahan terhadap fenomena delaminasi daripada konfigurasi symetric.
Evaluasi Numerik Untuk Delaminasi Layer Sub-Bagian Turbin Angin Dengan Model Cohesive Zone Fikan Mubarok Rohimsyah; Mas Irfan Purbawanto Hidayat; Lukman Noerochim
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.195 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18046

Abstract

Area dimana terjadi ketidaksempurnaan ikatan atau tidak terdapatnya ikatan permukaan antara layer pada material komposit didefinisikan sebagai delaminasi. Delaminasi dapat terjadi pada material sederhana hingga material kompleks seperti turbin angin. Oleh sebab itu, penulis mengulas beberapa pengaruh ukuran initial crack, lokasi dan konfigurasi lay-up terhadap respon delaminasi layer sub-bagian turbin angin yaitu spar cap pada turbin angin berukuran 25 m. Sub-bagian turbin angin menggunakan material E-glass/Epoxy prepeg. Simulasi dilakukan menggunakan ANSYS dengan menggunakan metode Cohesive Zone. Delaminasi terjadi antara layer dan dimodelkan dengan interface element.  Didapatkan bahwa Initial crack dengan panjang a = 400 mm, memiliki nilai reaction force yang lebih kecil nilainya dibandingkan dengan initial crack dengan  a = 200 mm. Letak initial crack berhubungan dengan ketebalan (t) dimana pada saat a berada pada 1/2 t memiliki ketahanan lebih baik terhadap delaminasi, sementara saat a berada pada 3/5 t, peak reaction force menurun.  Sementara arah serat dengan konfigurasi unsymetric memiliki reaction force yang lebih kecil dibandingkan dengan material symetric (unidirectional)
Pengaruh Konsentrasi Lisin Pada Pembentukan Fe2O3 Hasil Proses Sintesis Hidrotermal Sebagai Anoda Baterai Ion Lithium Muhammad Ainun Taimiyah Indra; Lukman Noerochim
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.049 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17325

Abstract

Penelitian tentang anoda baterai ion lithium sebagai sistem penyimpanan energi berkembang begitu pesat. Pada penelitian ini  anoda Fe2O3 yang akan digunakan dihasilkan dari sintesis Hidrotermal FeCl3.6H2O dengan penambahan Lisin sebagai Hydrolising Controlling Agent untuk menghasilkan anoda Fe2O3 microsphere. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh perbedaan konsentrasi lisin sebagai pereaksi hidrolisis terhadap performa elektrokimia anoda Fe2O3 yang dihasilkan. Variasi Lisin yang digunakan adalah 0,5 mol, 1 mol, dan 2 mol. Dari hasil pengujian diperoleh sampel dengan penambahan lisin 2 mol menghasilkan performa terbaik. Hal ini didasarkan pada kristalinitas yang baik serta bentuk morfologi microsphere yang memiliki ukuran permukaan paling kecil. Hasil pengujian charge/discharge yang menunjukan kapasitas spesifik mencapai 121.89 mAH/gr pada siklus pertama dan hanya mengalami capacity fading sebesar 28% serta menghasilkan  charge transfer resistance yang cukup rendah mencapai 109.31 Ω.
Studi Mekanisme Kerusakan Tube Reformer Pada Industri Petrokimia Novielly Lolong; Nizhamul Latif; Lukman Noerochim Noerochim; Budi Agung Kurniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.963 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18559

Abstract

Reformer biasanya dipakai pada industri Petrokimia untuk menghasilkan hidrogen. Salah satu permasalahan kerusakan/kegagalan yang  terjadi adalah pada bagian Tube reformer yang disebabkan oleh pengoperasian pada pengaruh temperatur tinggi. Kegagalan yang terjadi pada tube reformer yang secara visual yaitu adanya crack pada bagian permukaan OD. Analisis yang akan dilakukan yaitu ada 5 pengujian antara lain SEM, Uji tarik, Uji Kekerasan, Uji Komposisi, dan Metalografi. Didapatkan bahwa kegagalan disebabkan oleh overheating yang menyebabkan terjadinya crack yang terdapat pada batas butir. Dari hasil pengujian metalografi ditemukan adanya void – void dan microcrack. Timbulnya void ini disebabkan oleh overheating dan menyebabkan nilai hardness yang tinggi, nilai hardness yang tinggi juga didukung oleh hasil dari EDX, hasil EDX menunjukkan adanya unsur kromium yang tinggi sehingga material menjadi getas. Void yang terdapat pada material HP modified mempengaruhi hasil dari tensile dikarenakan void membuat nilai tensile menjadi rendah. Dari hasil Uji komposisi didapatkan bahwa terdapat unsur yang tidak sesuai seperti Sulfur dan Pospor yang dapat menurunkan sifat dari ketahanan pada temperature tinggi
Analisis Pengaruh Variasi Tekanan Hot Press Decal Transfer terhadap Morfologi Membrane Electrode Assembly dan Performa Elektrokimia PEM Fuel Cell Berlian Aulia Rachman; Lukman Noerochim; Agung Purniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63983

Abstract

Saat ini, bahan bakar fosil yang memenuhi 80% kebutuhan energi dunia memiliki keterbatasan dan cepat atau lambat akan habis. Proton Exchange Membrane Fuel cell (PEMFC) dapat menjadi solusi untuk masalah ini karena efisiensinya yang tinggi dan ramah lingkungan. Namun terdapat beberapa kendala, seperti kinerja, daya tahan, dan efektivitas biaya, sehingga pengembangan Membrane Electrode Assemblies (MEA) yang merupakan tempat terjadinya reaksi elektrokimia harus dioptimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan tekanan hot press terhadap morfologi dan kinerja elektrokimia fuel cell selama proses transfer decal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah fabrikasi MEA dengan variasi tekanan hot press 5, 6, dan 7 MPa. Berdasarkan hasil SEM didapatkan bahwa pengaruh tekanan terhadap morfologi adalah porositas terus menurun linier dengan penambahan tekanan hot press. Morfologi yang terbentuk untuk sampel 5, 6, dan 7 MPa yaitu berupa struktur karbon tipikal yang terdiri dari partikel karbon primer yang teraglomerasi dengan diameter 58-61 nm, dan pori-pori yang terdistribusi secara acak. Berdasarkan hasil pengujian performa elektrokimia didapatkan bahwa fuel cell dengan variasi tekanan 6 MPa merupakan sampel yang memiliki performa paling baik diantara variasi lainnya yaitu memiliki power density sebesar 8,21 mW/cm2 dan RTotal yang terkecil sebesar 101,5 ohm.
Analisis Pengaruh Variasi Rasio Berat Nafion/Karbon pada Lapisan Katalis Membrane Electrode Assembly terhadap Performa Elektrokimia PEM Fuel Cell (PEMFC) Muhamad Akbar Wicaksono; Lukman Noerochim; Agung Purniawan
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63997

Abstract

Saat ini, penggunaan fuel cell semakin meningkat dari tahun ketahun, hal tersebut terjadi karena fuel cell memiliki efisiensi tinggi, dan ramah terhadap lingkungan. Akan tetapi terdapat permasalahan terkait kinerja fuel cell, dan biaya pembuatan yang relatif mahal, oleh karena itu dilakukan pengembangan pada Membrane Electrode Assembly (MEA) yang merupakan bagian paling vital dan mahal pad PEMFC, untuk dapat meningkatkan pemanfaatan Pt dan luas permukaan elektrokimia aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi rasio berat nafion dengan karbon penyangga (N/C) yaitu 0,45, 0,6, dan 0,75 pada lapisan katalis MEA terhadap morfologi dan performa PEMFC. Metode deposisi yang digunakan pada penelitian ini adalah doctor blade method. Berdasarkan hasil pengujian SEM sampel lapisan katalis dengan rasio berat N/C 0,6 terbentuk agregat nafion pada katalis Pt-C dan nafion membentuk ikatan yang seragam dan terhubung, pada pengujian cyclic voltammetry didapat nilai electrochemical surface area sebesar 37 m2/g. Dan hasil pengujian EIS, dengan nilai Rct terendah yaitu sebesar 91,59 Ω.cm2, serta mendapatkan nilai power density tertinggi pada pengujian polarisasi yaitu sebesar 6,75 mW.cm-2.
Pengaruh Komposisi Filler Limbah Cangkang Kerang dan Fiberglass terhadap Sifat Fisis dan Mekanik Komposit untuk Aplikasi Papan Partikel Semen Mukhammad Khoirul Umam; Lukman Noerochim; Sigit Tri Wicaksono
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.837 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.44167

Abstract

Papan partikel yang saat ini populer dikembangkan adalah papan partikel semen. Namun semen memiliki dampak buruk untuk lingkungan, maka penggunaan limbah sebagai campuran matriks dan filler akan mengurangi penggunaan semen. Material limbah tersebut adalah bata ringan dan cangkang kerang. Selain cangkang kerang, digunakan juga penguat berupa serat gelas yang memiliki sifat fisis dan mekanis yang baik.. Penelitian ini dilakukan dengan berbagai variasi komposisi cangkang kerang, dan serat gelas pada komposit untuk aplikasi papan partikel semen. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian fisis (absorpsi air dan densitas) dan pengujian mekanik (beban lentur dan kuat tekan). Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan cangkang kerang dan serat gelas mampu membuat sifat fisis dan mekanik papan partikel lebih baik jika dibandingkan tanpa filler. Hasil dari pengujian sudah memenuhi semua standard ISO 8335, dengan nilai kuat lentur dan kompresi tertingginya masing-masing adalah 118,26 kgf/cm2 dan 547 kgf/cm2.
Pengaruh Waktu Hidrotermal Pada Proses Sintesis Lithium Mangan Oksida Spinel (Limn2o4) Nanopartikel Terhadap Efisiensi Adsorpsi Dan Desorpsi Ion Lithium Dari Lumpur Sidoarjo Gede Panca Ady Sapputra; Lukman Noerochim
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.131 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.6601

Abstract

Di Indonesia terdapat geothermal fluid yaitu Lumpur Sidoarjo, yang menurut ilmuwan dari Jepang, Prof. Wataru Tanikawa, Lumpur Sidoarjo mengandung unsur Lithium yang besar dan dapat dimanfaatkan sebagai baterai. Dari berbagai macam metode ekstraksi yang ada dipilih ialah metode adsorpsi dan desorpsi dengan Lithium Mangan Oksida Spinel sebagai adsorben. Proses sintesis lithium mangan oksida spinel menggunakan metode hidrotermal pada temperatur 200oC dengan waktu 24, 48, dan 72 jam. Kemudian dilakukan acid treatment untuk proses adsorpsi dan desorpsi (ekstraksi). Karakterisasi pengujian menggunakan XRD, SEM, dan ICP. Morfologi yang terbentuk masih terdapat aglomerasi (penggumpalan), namun semakin bertambahnya waktu reaksi, adanya perubahan morfologi yaitu semakin tinggi tingkat homogenitasnya. Efisiensi adsorpsi dan desorpsi dari hasil sintesis dengan metode hidrotermal variasi waktu 24, 48 dan 72 jam pada temperatur 200°C, sebesar 41,76%, 42%, 42,76% untuk efisiensi adsorpsinya dan sebesar 1,21%, 1,06%, 0,94% untuk efisiensi desorpsinya.