Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisa Penggunaan Beberapa Jenis Arang Lokal Sebagai Reduktor dalam Proses Pembuatan Besi Spon (Sponge Iron) dari Bahan Baku Pasir Besi Menggunakan Metode Reduksi Langsung Abdul, Fakhreza; Wasik, Hairul
Jurnal IPTEK Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.046 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.417

Abstract

Pemanfaatan pasir besi sebagai bahan baku pembuatan besi dan baja merupakan solusi atas masih kecilnya produksi baja dalam negeri. Metode reduksi langsung merupakan metode yang umumnya diaplikasikan untuk mengolah pasir besi. Reduksi langsung dilakukan dengan memanfaatkan reaksi reduksi karbotermik antara karbon dalam batu bara dengan besi oksida dalam pasir besi. Namun, penggunaan batu bara sebagai reduktor saat ini menimbulkan kontra, yaitu tentang dampaknya terhadap lingkungan. Sehingga, pemanfaatan arang untuk mengganti baik sebagian ataupun keseluruhan penggunaan batu bara menjadi alternatif solusi. Peneilitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi beberapa jenis arang lokal (arang tempurung kelapa, kayu Laban dan kayu Asem) sebagai reduktor dalam proses reduksi langsung pasir besi. Adapun respon untuk membandingkan variasi jenis arang tersebut ialah kandungan Fe total dan derajat metalisasi yang diperoleh. Proses reduksi langsung dilakukan pada temperatur 13500C dan waktu tunggu selama 10 jam. Hasil proses reduksi kemudian diuji menggunakan EDX, derajat metalisasi dan XRD untuk mengetahui kandungan Fe total, kandungan Fe logam dan senyawa yang terbentuk. Hasilnya, arang kayu Laban merupakan arang yang paling baik untuk proses reduksi langsung pasir besi. Dengan menggunakan arang kayu Laban, dapat diperoleh besi spon dengan kandungan Fe total sebesar 64,145% dan derajat metalisasi sebesar 88,54%.
Pembuatan Alat Produksi Bata Ringan dari Pasir Silika di Desa Tegalwangi Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur Pintowantoro, Sungging; Rochiem, Rochman; Susanti, Diah; Setiyorini, Yuli; Abdul, Fakhreza; Nurdiansah, Haniffudin
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i1.1199

Abstract

Perkembangan zaman dan teknologi pembuatan material telah banyak berubah dengan pesat. Setiap perkembangan material biasanya akan mengarah kepada bagaimana membuat suatu material tersebut ringan, mudah didapat dan juga dengan biaya produksi yang lebih rendah. Salah satu material yang mengalami perkembangan adalah material penyusun dari batu bata. Batu bata merah tersusun dari material tanah liat yang cukup berat. Hal ini menyebabkan beban bangunan akan menjadi lebih berat secara keseluruhan salah satu solusinya adalah dibutuhkan batu bata dengan massa jenis yang lebih rendah untuk mengurangi beban dari bangunan secara keseluruhan. Keunggulan dari batu bata yang lebih ringan adalah memiliki sifat mekanik yang lebih kuat, bentuk dan ukurannya yang presisi dan biaya produksi serta pengaplikasian yang lebih efisien jika dibandingkan dengan batu bata merah yang konvensional. Bahan baku pembuatan batu bata ringan juga mudah ditemukan, dapat menggunakan pasir silika dengan kadar yang rendah yang banyak terdapat di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Bata ringan adalah yang memiliki massa jenis dibawah dari 1.800 kg/m3. Komponen dari bata ringan biasanya terdiri dari pasir silika, semen dan juga kapur. Namun pada proses pembuatan bata ringan kali ini ditambahkan zat pengembang dan zat aditif khusus dengan komposisi tertentu agar proses pengembangan bata dan campuran lebih homogen serta cepat kering tanpa mengalami retakan dan penyusutan saat dicetak. Alat produksi bata ringan dan prosedur pembuatannya diterapkan di wilayah Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.
Review Pengaruh Temperatur Tahan Pada Reduksi Langsung Bijih Besi Naufal Muzakkii; Dian Mughni Fellicia; Fakhreza Abdul
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53996

Abstract

Pada tahun 2018 konsumsi baja nasional mengalami peningkatan sebesar 11% atau mencapai 15,1 juta ton dimana konsumsi baja nasional masih didominasi penggunaan raw material besi scrap. Dengan ketersediaan bijih besi yang melimpah, Indonesia dapat mengolah bijih besi menjadi besi spons yang memiliki nilai lebih. Bahan baku yang umum digunakan untuk pembuatan sponge iron antara lain adalah bijih besi, reducing agent (batubara, kokas, arang, gas, dll), dan flux agent (batu kapur). Reduksi langsung bijih besi merupakan metode peningkatan kadar Fe pada besi dengan mereduksi bijih besi yang sudah dijadikan pelet dibawah titik lebur besi yang bertujuan mengikat oksigen menggunakan karbon yang didapatkan dari batubara. Review ini bertujuan untuk mengetahui temperatur optimal pada reduksi bijih besi. Didapatkan temperatur dengan hasil paling optimal pada 1000°C - 1200°C. Pada beberapa kasus yang sudah dilakukan, didapatkan hasil yang berbeda walaupun menggunakan temperatur proses yang sama. Hal ini disebabkan karena karakteristik bahan yang digunakan seperti bijih besi, reduktan, dan batu kapur memiliki karakteristik yang berbeda serta waktu proses yang digunakan juga memiliki pengaruh pada hasil reduksi.
Proses Pembuatan Besi Menggunakan Injeksi Gas Hidrogen ke Dalam Blast Furnace: Sebuah Alternatif untuk Mengurangi Emisi CO2 Fakhreza Abdul; Sungging Pintowantoro; Mas Irfan Purbawanto Hidayat
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.59337

Abstract

Semakin ketatnya aturan lingkungan hidup khususnya emisi karbon membuat industri besi dan baja yang sudah stabil dan mapan selama puluhan tahun menghadapi tantangan baru di masa depan. Adanya Paris Agreement tahun 2015, dengan target nol emisi CO2 pada tahun 2050 membuat banyak industri besi dan baja di dunia mulai mengembangkan berbagai alternatif teknologi untuk mereduksi emisi gas CO2 nya. Saat ini, industri besi dan baja telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas CO2, salah satu alternatif untuk mereduksi gas CO2 tanpa mengubah jalur produksi dan teknologi pembuatan besi dan baja yang sudah ada, yaitu dengan menggunakan injeksi gas hidrogen ke dalam blast furnace. Tentunya, penggunaan injeksi gas hidrogen dalam jumlah yang besar akan mempengaruhi proses dan fenomena yang ada di dalam blast furnace. Terdapat beberapa reaksi reduksi oksida besi yang menjadi semakin banyak terjadi dan mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan dalam proses di dalam blast furnace. Sehingga, blast furnace dengan injeksi gas hidrogen membutuhkan banyak penelitian dan studi yang lebih rinci.
Kelor Leaf Extraction As Organic Inhibitor Of Steel In Seawater Training To Increase Competence Luqman Al-Hakim Surabaya High School Teachers And Students. Tubagus Noor Rohmannudin; Agung Purniawan; Moh. Farid; Fakhreza Abdul; Zaid Sulaiman; Sulistijono Sulistijono
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Materials Engineering Department held the training as a public service program with participants coming from Teachers and Students of Luqman Al-Hakim Surabaya High School. This training was held at the Materials Engineering Department. The training method used was the presentation of material by the Team, followed by experiments in the Laboratory. These results indicate an increase in the competency, insight and understanding of Luqman Al-Hakim High School Teachers and Students regarding the process of Kelor leaves as an organic inhibitor.
Analisa Penggunaan Beberapa Jenis Arang Lokal Sebagai Reduktor dalam Proses Pembuatan Besi Spon (Sponge Iron) dari Bahan Baku Pasir Besi Menggunakan Metode Reduksi Langsung Fakhreza Abdul; Hairul Wasik
Jurnal IPTEK Vol 22, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.417

Abstract

Pemanfaatan pasir besi sebagai bahan baku pembuatan besi dan baja merupakan solusi atas masih kecilnya produksi baja dalam negeri. Metode reduksi langsung merupakan metode yang umumnya diaplikasikan untuk mengolah pasir besi. Reduksi langsung dilakukan dengan memanfaatkan reaksi reduksi karbotermik antara karbon dalam batu bara dengan besi oksida dalam pasir besi. Namun, penggunaan batu bara sebagai reduktor saat ini menimbulkan kontra, yaitu tentang dampaknya terhadap lingkungan. Sehingga, pemanfaatan arang untuk mengganti baik sebagian ataupun keseluruhan penggunaan batu bara menjadi alternatif solusi. Peneilitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi beberapa jenis arang lokal (arang tempurung kelapa, kayu Laban dan kayu Asem) sebagai reduktor dalam proses reduksi langsung pasir besi. Adapun respon untuk membandingkan variasi jenis arang tersebut ialah kandungan Fe total dan derajat metalisasi yang diperoleh. Proses reduksi langsung dilakukan pada temperatur 13500C dan waktu tunggu selama 10 jam. Hasil proses reduksi kemudian diuji menggunakan EDX, derajat metalisasi dan XRD untuk mengetahui kandungan Fe total, kandungan Fe logam dan senyawa yang terbentuk. Hasilnya, arang kayu Laban merupakan arang yang paling baik untuk proses reduksi langsung pasir besi. Dengan menggunakan arang kayu Laban, dapat diperoleh besi spon dengan kandungan Fe total sebesar 64,145% dan derajat metalisasi sebesar 88,54%.
Pembuatan Alat Produksi Bata Ringan dari Pasir Silika di Desa Tegalwangi Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur Sungging Pintowantoro; Rochman Rochiem; Diah Susanti; Yuli Setiyorini; Fakhreza Abdul; Haniffudin Nurdiansah
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i1.1199

Abstract

Perkembangan zaman dan teknologi pembuatan material telah banyak berubah dengan pesat. Setiap perkembangan material biasanya akan mengarah kepada bagaimana membuat suatu material tersebut ringan, mudah didapat dan juga dengan biaya produksi yang lebih rendah. Salah satu material yang mengalami perkembangan adalah material penyusun dari batu bata. Batu bata merah tersusun dari material tanah liat yang cukup berat. Hal ini menyebabkan beban bangunan akan menjadi lebih berat secara keseluruhan salah satu solusinya adalah dibutuhkan batu bata dengan massa jenis yang lebih rendah untuk mengurangi beban dari bangunan secara keseluruhan. Keunggulan dari batu bata yang lebih ringan adalah memiliki sifat mekanik yang lebih kuat, bentuk dan ukurannya yang presisi dan biaya produksi serta pengaplikasian yang lebih efisien jika dibandingkan dengan batu bata merah yang konvensional. Bahan baku pembuatan batu bata ringan juga mudah ditemukan, dapat menggunakan pasir silika dengan kadar yang rendah yang banyak terdapat di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Bata ringan adalah yang memiliki massa jenis dibawah dari 1.800 kg/m3. Komponen dari bata ringan biasanya terdiri dari pasir silika, semen dan juga kapur. Namun pada proses pembuatan bata ringan kali ini ditambahkan zat pengembang dan zat aditif khusus dengan komposisi tertentu agar proses pengembangan bata dan campuran lebih homogen serta cepat kering tanpa mengalami retakan dan penyusutan saat dicetak. Alat produksi bata ringan dan prosedur pembuatannya diterapkan di wilayah Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.
UPAYA SERTIFIKASI HALAL PRODUK UMKM UNTUK MEMPERMUDAH KEWIRAUSAHAAN MANDIRI Tubagus Noor Rohmannudin; Sulistijono Sulistijono; Diah Susanti; Fakhreza Abdul; Haniffudin Nurdiansyah; Mavindra Ramadhani
-
Publisher : Jurnal KeDayMas: Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14414/kedaymas.v2i2.3068

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pengembangan ekonomi syariah di tingkat nasional, dan untuk membantu dan mempermudah kewirausahaan mandiri atau UMKM untuk menjual produknya dan meningkatkan ekonominya sesuai masterplan ekonomi Syariah Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan awal-awal mengikuti pelatihan sertifikasi halal yang diadakan oleh ITS Tekno Sains. Sertifikasi halal dilakukan bertahap dengan kontak UMKM masing-masing yang bertotalkan 3 UMKM yaitu Sinom Mbok Na, Pisang Monyet, Keripik Melinjo Yes dari dibantu pembuatan NPWP, NIB, pengajuan izin pengedaran BPOM dan terakhir sertifikasi halal.
PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL PRODUK MAKANAN PADA UMKM DEMI MENDUKUNG PERKEMBANGAN USAHA MANDIRI Tubagus Noor Rohmannudin; Sulistijono Sulistijono; Diah Susanti; Fakhreza Abdul; Haniffudin Nurdiansyah; Mavindra Ramadhani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.442-448

Abstract

Adanya kegiatan ini diharapkan mampu mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya pengembangan ekonomi syariah di tingkat nasional, membantu wirausaha mandiri atau UMKM untuk menjual produk, dan untuk meningkatkan perekonomian. Kegiatan ini diawali dengan mengikuti pelatihan sertifikasi halal yang dilakukan oleh ITS Tekno Sains. Total UMKM yang dibantu dalam sertifikasi halal ini adalah 9 UMKM dengan rincian: Pawon Jeng Ninik, Toko Putri Kue, Sofi Pastry, Telur Asin Azza, Rizky Cookies, Snack Hidayah, Mandiri Ladrang, Klemben Jadoel, Sambal Pecel Pawone Murah. Proses pendampingan dimulai dari pembuatan NPWP, NIB, pengajuan surat izin edar BPOM, hingga pengajuan sertifikasi halal.
Pemanfaatan Black Soldier Fly (BSF) untuk Mengolah Sampah Organik di Kota Surabaya Sungging Pintowantoro; Yuli Setiyorini; Tubagus Noor Rohmannudin; Fakhreza Abdul; Mavindra Ramadhani
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3227.983 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.129

Abstract

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Banyaknya penduduk tersebut juga mempengaruhi produksi sampah di Surabaya. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 2.800 ton sampah dihasilkan oleh sekitar 2,9 juta penduduk Kota Surabaya tiap harinya. Dari nilai tersebut, sekitar 60% nya merupakan sampah organik. Sampah organik tersebut dapat diurai oleh Black Soldier Fly (BSF). Selain menguraikan sampah, BSF juga dapat dimanfaatkan untuk diekstrak kandungan kitin dan kitosannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait pengolahan sampah organik dengan BSF dan nilai tambah BSF pada proses daur ulang sampah yang ada di Kedung Turi RW. 08, Kelurahan Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya dengan memanfaatkannya menjadi material kitosan. Kegiatan ini dimulai dengan survei dan wawancara dengan warga setempat. Kemudian, dilakukan uji coba penguraian sampah menggunakan fresh maggot BSF dan ekstraksi kitin di Laboratorium. Selanjutnya, kegiatan workshop dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang nilai tambah BSF pada warga setempat agar semakin tertarik untuk melakukan proses penguraian sampah menggunakan maggot BSF. Selain itu, saat kegiatan workshop juga diserahkan peralatan untuk penguraian sampah menggunakan BSF kepada warga setempat.