Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika; Mahardika Supratiwi; Fadjri Kirana Anggarani; Rini Setyowati
Wacana Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.239 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i2.115

Abstract

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika, Mahardika Supratiwi, Fadjri Kirana Anggarani, Rini Setyowati Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK Perilaku korupsi telah menjadi budaya dan memberikan dampak kerugian di masyarakat. Promosi nilai anti korupsi seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, berani, peduli, kerja keras, sederhana, mandiri, dan adil perlu diberikan sejak dini serta berkelanjutan, sehingga menampakkan dampak nyata di masa mendatang. Permainan tradisional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan dan tanpa alat. Permainan tradisional menggunakan alat yang akan diberikan adalah Dakon, Benthik, dan Main Kelereng, sedangkan permainan tanpa alat adalah Becak-becakan, Gobak Sodor, dan Kontrakol. Permainan tradisional dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan model pembelajaran pendekatan taktis (teaching games for understanding) agar anak memahami apa dan mengapa tujuan permainan dilakukan. Pendampingan permainan tradisional diberikan kepada siswa taman kanak-kanak usia empat sampai tujuh tahun di Surakarta. Hasil pengabdian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pendampingan pemberian permainan tradisional siswa taman kanak-kanak terbukti telah meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai anti korupsi.   Kata kunci : permainan tradisional, nilai antikorupsi, anak usia dini
Hubungan Harga Diri dan Kesepian dengan Pengungkapan Diri Remaja Surakarta Pengguna Instagram Astri Dwidiyanti; Hardjono Hardjono; Fadjri Kirana Anggarani
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 6, No 2 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instagram memfasilitasi remaja melakukan pengungkapan diri sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan sosial yang bila tak terpenuhi, maka akan mengarahkan mereka ke permasalahan mental. Pengungkapan diri dengan pengiriman foto atau video ke instagram membuat remaja terhubung dengan manusia lain secara luas sehingga kebutuhannya bisa terpenuhi. Kondisi harga diri dan kesepian bisa mengarahkan remaja melakukan pengungkapan diri di instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan kesepian dengan pengungkapan diri pada remaja pengguna instagram di Surakarta. Sebanyak 350 remaja dari seluruh kecamatan di Surakarta dilibatkan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala pengungkapan diri (α=0,8), skala harga diri (α=0,899), dan skala kesepian (α=0,928). Analisis data dilakukan dengan regresi logistik ordinal sebab data tak berdistribusi normal. Hasil menunjukkan tak ada hubungan signifikan antara harga diri (β1=0,016) dan kesepian (β2=0,012) dengan pengungkapan diri (r=0,05; p=0,638 (>0,05)), tak ada hubungan signifikan antara harga diri dengan pengungkapan diri (p=0,391 (>0,05)), dan tak ada hubungan signifikan antara kesepian dengan pengungkapan diri pada remaja pengguna instagram di Surakarta (p=0,376 (>0,05)). Artinya rendah atau tingginya harga diri dan kesepian tak akan memengaruhi remaja di Surakarta dalam pengungkapan dirinya di instagram. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi remaja agar memaksimalkan penggunaan instagram untuk pengembangan diri sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Instagram dapat remaja jadikan media interaksi dan komunikasi dengan pengguna instagram lainnya sehingga membantu meningkatkan hubungan interpersonal. Namun, diharapkan juga remaja pengguna instagram untuk tetap memerhatikan interaksi sosialnya di dunia nyata agar terbangun hubungan intim dengan individu lain tidak hanya di instagram, tetapi juga di dunia nyata.Kata Kunci: harga diri, kesepian, pengungkapan diri
Hubungan Harga Diri dan Kesepian dengan Pengungkapan Diri Remaja Surakarta Pengguna Instagram Astri Dwidiyanti; Hardjono Hardjono; Fadjri Kirana Anggarani
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instagram memfasilitasi remaja melakukan pengungkapan diri sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan sosial yang bila tak terpenuhi, maka akan mengarahkan mereka ke permasalahan mental. Pengungkapan diri dengan pengiriman foto atau video ke instagram membuat remaja terhubung dengan manusia lain secara luas sehingga kebutuhannya bisa terpenuhi. Kondisi harga diri dan kesepian bisa mengarahkan remaja melakukan pengungkapan diri di instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan kesepian dengan pengungkapan diri pada remaja pengguna instagram di Surakarta. Sebanyak 350 remaja dari seluruh kecamatan di Surakarta dilibatkan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala pengungkapan diri (α=0,8), skala harga diri (α=0,899), dan skala kesepian (α=0,928). Analisis data dilakukan dengan regresi logistik ordinal sebab data tak berdistribusi normal. Hasil menunjukkan tak ada hubungan signifikan antara harga diri (β1=0,016) dan kesepian (β2=0,012) dengan pengungkapan diri (r=0,05; p=0,638 (>0,05)), tak ada hubungan signifikan antara harga diri dengan pengungkapan diri (p=0,391 (>0,05)), dan tak ada hubungan signifikan antara kesepian dengan pengungkapan diri pada remaja pengguna instagram di Surakarta (p=0,376 (>0,05)). Artinya rendah atau tingginya harga diri dan kesepian tak akan memengaruhi remaja di Surakarta dalam pengungkapan dirinya di instagram. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi remaja agar memaksimalkan penggunaan instagram untuk pengembangan diri sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Instagram dapat remaja jadikan media interaksi dan komunikasi dengan pengguna instagram lainnya sehingga membantu meningkatkan hubungan interpersonal. Namun, diharapkan juga remaja pengguna instagram untuk tetap memerhatikan interaksi sosialnya di dunia nyata agar terbangun hubungan intim dengan individu lain tidak hanya di instagram, tetapi juga di dunia nyata.Kata Kunci: harga diri, kesepian, pengungkapan diri
Hubungan antara Growth Mindset dan Grit Akademik pada Mahasiswa Bekerja Aisya Azlina Mayshita; Fadjri Kirana Anggarani; Laelatus Syifa Sari Agustina
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i1.69360

Abstract

Abstract. Academic grit is a behavior to maintain perseverance and enthusiasm in achieving long-term goals. To increase grit, growth mindset is needed. Individuals with a growth mindset believe that their abilities can be continuously improved with certain effort and hard work. This study aims to determine the relationship between growth mindset and academic grit in working college students of UNS with 86 students used as sample which determined by incidental sampling technique. The measurement tools used are the growth mindset scale (α=0.913) and the academic grit scale (α=0.869). The data was processed using a simple linear regression analysis technique and showed a positive and significant relationship between the two variables with Fcount>Ftable (89.626 > 3.96) and R is 0.718 (strong correlation). R2 is 0.516 which can be interpreted that the growth mindset variable in this study has 51,6% effectively contributed to the academic grit variable.Abstrak. Grit akademik merupakan perilaku untuk mempertahankan ketekunan dan semangat dalam mencapai tujuan jangka panjang. Grit dapat ditingkatkan dengan growth mindset. Individu dengan growth mindset meyakini bahwa kemampuan seseorang dapat terus ditingkatkan dengan usaha dan kerja keras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara growth mindset dan grit akademik pada mahasiswa UNS yang bekerja dengan sampel sebanyak 86 mahasiswa yang ditentukan melalui teknik incidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala growth mindset (α=0,913) dan skala grit akademik (α=0,869). Data diolah menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dan menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua variabel dengan Fhitung>Ftabel (89,626 > 3,96) dan R sebesar 0,718 (korelasi kuat). R2 sebesar 0,516 dengan artian variabel growth mindset memiliki sumbangan efektif sebesar 51,6% terhadap variabel grit akademik.