Sylvi Nezi Azwita
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pada PT Nusantara Beta Farma Silvia Adi Putri; Sylvi Nezi Azwita
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.337 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i1.94

Abstract

Berdasarkan observasi di PT Nusantara Beta Farma Bulan Mei 2015 dari 50 pekerja terlihat 23 orang tidak lengkap dalam penggunaan APD, 17 lengkap, 10 lainnya tidak memakai APD, kemudian dilakukan wawancara dengan beberapa pekerja mengenai penggunaan APD, karena berbagai alasan tenaga kerja seperti tidak nyaman dalam bekerja. Berdasarkan laporan tahunan PT Nusantara Beta Farma terdapat 2 orang jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2020. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study karena Variabel Independen (Pengetahuan, Sikap) dan Dependen (Tindakan Tenaga Kerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri) dikumpulkan pada waktu yang bersamaan. Populasi adalah seluruh tenaga kerja bagian teknisi, produksi, gudang, laboratorium di PT Nusantara Beta Farma tenaga kerja berjumlah 50 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan analisis Univariat dan Bivariat menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian dari 50 responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 33 orang (66%), sikap negatif 31 orang (62%), yang tidak ada dalam penggunaan APD sebanyak 27 orang. orang (54%), tindakan kurang baik dalam penggunaan APD sebanyak 29 orang (58%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan tenaga kerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menunjukkan nilai p = 0,411, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap tindakan tenaga kerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menunjukkan nilai p = 0,040, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarana prasarana dengan tindakan tenaga kerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menunjukkan nilai p = 0,214. Kesimpulan bahwa responden yang memiliki pengetahuan rendah (66%), sikap negatif (62%), yang tidak ada dalam penggunaan APD sebanyak (54%), tindakan kurang baik dalam penggunaan APD (58%). Untuk menumbuhkan sikap positif tenaga kerja terhadap penggunaan APD, sebaiknya perusahaan terus memberikan motivasi dan aturan yang tegas pada tenaga kerja.
Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Serenada Aryn Mutia; Silvia Adi Putri; Irma Fidora; Elsi Susanti; Sylvi Nezi Azwita
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.765 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.125

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan dimana fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di lingkungan kerja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adnaan WD Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas sudah sesuai standar dimulai daridistribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit. Namun ditemukan ketidaksesuain pada kepatuhan petugas dalam pengunaan APD. Kesimpulan penelitian ini pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakitdi RSUD dr.Adnaan WD Payakumbuh sudah sesuai dengan teori
GAMBARAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DI RUANG RAWAT INAP Vauzyatari Tilawa Suci; Elsi Susanti; Sylvi Nezi Azwita
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.3843

Abstract

Belakang: Manajemen berfungsi untuk memberikan arahan, koordinasi, dan pengendalian yang baik berdasarkan rencana yang sebelumnya telah ditetapkan, fungsi manajemen secara umum ada empat yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengawasan, dan fungsi pengarahan. Empat fungsiini sangat dibutuhkan untuk menetukan apakah fungsi manajemen kepala ruangan terlaksakan atau belum. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran fungsi manajemen kepala ruang di ruang awat inap RSUD Prof. Dr. MA. Hanfiah SM Batusangkar. Metodologi: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel random sempling.Populasi dalam penelitian ini 147 perawat rawat inap dan sampel 45 responden. Hasil: fungsi manajemen kepala ruangan, fungsi perencanaan diperoleh gambaran bahwa dari 45 responden 24 orang (53,3%) menyatakan kurang baik dan 21 orang (46,7%) menyatakan baik, fungsi pengorganisasian kepala ruang diperoleh gambaran bahwa 13 orang (28,9%) menyatakan kurang baik dan 32 orang (71,1%) menyatakan baik, fungsi pengarahan kepala ruangan diperoleh gambaran bahwa 21 orang (46,7%) menyatakan kurang baik dan 24 orang (53,3%) menyatakan baik, fungsi pengawasan kepala ruangan diperoleh gambaran bahwa 32 orang (71,1%) menyatakan kurang baik dan 13 orang (28,9%) menyatakan baik. Diskusi: bahwa fungsi manajemen kepala ruangan di ruang rawat inap masih belum berjalan dengan baik seperti fungsi perencanaan dan pengawasan, untuk fungsi pengorganisasian dan fungsi pengarahan sudah berjalan dengan baik.Saran untuk kepala ruangan agar meningkatkan fungsi manajemen perencanaan dan pengawasan serta mempertahankan fungsi pengorganisasian dan fungsi pengarahan supaya tujuan organisasai nya dapat tercapai.