Muhammad Abdul Aziz
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISASI BATUBARA LOW-RANK ASAL JAMBI DAN BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK HUMAT Muhammad Abdul Aziz; Sri Wahyuni; Hana Fadila; Fauziatul Fitriyah; Sulastri Sulastri; Insyiah Meida Luktyansyah; Siswanto Siswanto; Priyono Priyono
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1222

Abstract

Pemanfaatan batubara low-rank sebagai bahan baku pupuk humat berpotensi menghasilkan produk dengan nilai jual tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi batubara low-rank asal Jambi dan beberapa daerah di Indonesia sebagai bahan baku pupuk humat. Penelitian ini menggunakan metode komparasi terhadap sampel batubara low-rank dari berbagai daerah seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Jambi berdasarkan kandungan humatnya. Batubara low-rank asal Jambi dianalisis proksimat dan ultimat menggunakan metode ASTM. Pengamatan gugus fungsi senyawa humat dilakukan dengan uji FTIR. Pengamatan fisik, pengujian kadar humat dan berat jenis dilakukan pada semua sampel batubara low-rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel batubara asal Jambi memiliki kadar air 10,18%, abu 7,52%, zat terbang 38,70%, karbon tetap 43,60%, gross calorific value (GCV) 5118 Kkal/kg, hardgrove grindability index (HGI) 69 dan total sulfur 0,16%. Selain itu teramati beberapa unsur penting seperti karbon 55,47%, hidrogen 4,13% dan oksigen 32,18%. Berdasarkan uji FTIR, senyawa humat yang diekstrak memiliki gugus fungsi –OH fenolik, hidrokarbon alifatis dan aromatis, eter, serta karboksilat. Sampel batubara low-rank asal Palembang dan Jambi dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pupuk humat skala industri, karena memiliki kandungan humat tertinggi yaitu 21,87% dan 20,35% (cair) serta 36,15% dan 31,85% (padat) secara berturut-turut.
Synthesis of Chitosan Composite based on Black Soldier Fly (BSF) Exuviae with Kipahit Leaf Extract and its Inhibition Test against Xanthomonas Oryzae. Sri Wahyuni; Ridha Fauziyah; Muhammad Abdul Aziz; Deden Dewantara Eris; Haryo Tejo Prakoso; Siswanto siswanto; Priyono Priyono
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2021.005.02.03

Abstract

HDB disease caused by the bacteria Xanthomonas oryzae pv.oryzae (Xoo) is an important disease in rice plants. Recently, many organic based antibacterial agents are being developed, one of which is chitosan. One of the potential raw materials for producing chitosan is Black Soldier Fly (BSF) exuviae. During the development, chitosan was formulated with other ingredients such as kipahit leaves (Tithonia diversifolia). The purpose of this study is to synthesize BSF-based chitosan, formulate BSF-based chitosan composites with kipahit leaf extract using 0.1% sodium tripolyphosphate and test the antibacterial activity against Xanthomonas oryzae composites. The process of optimizing the extraction of kipahit leaves was carried out with a variety of solvents (2% acetic acid, 96% ethanol and 20% DMSO). The antibacterial activity test was carried out by the disc diffusion method at a concentration of 0.1; 0.2; 0.4; 0.6; 0.8 and 1% (w / v). The results showed that the best kipahit leaf extraction was obtained using 96% ethanol as a solvent. 
KARAKTERISASI BATUBARA LOW-RANK ASAL JAMBI DAN BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK HUMAT Muhammad Abdul Aziz; Sri Wahyuni; Hana Fadila; Fauziatul Fitriyah; Sulastri Sulastri; Insyiah Meida Luktyansyah; Siswanto Siswanto; Priyono Priyono
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1222

Abstract

Pemanfaatan batubara low-rank sebagai bahan baku pupuk humat berpotensi menghasilkan produk dengan nilai jual tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi batubara low-rank asal Jambi dan beberapa daerah di Indonesia sebagai bahan baku pupuk humat. Penelitian ini menggunakan metode komparasi terhadap sampel batubara low-rank dari berbagai daerah seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Jambi berdasarkan kandungan humatnya. Batubara low-rank asal Jambi dianalisis proksimat dan ultimat menggunakan metode ASTM. Pengamatan gugus fungsi senyawa humat dilakukan dengan uji FTIR. Pengamatan fisik, pengujian kadar humat dan berat jenis dilakukan pada semua sampel batubara low-rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel batubara asal Jambi memiliki kadar air 10,18%, abu 7,52%, zat terbang 38,70%, karbon tetap 43,60%, gross calorific value (GCV) 5118 Kkal/kg, hardgrove grindability index (HGI) 69 dan total sulfur 0,16%. Selain itu teramati beberapa unsur penting seperti karbon 55,47%, hidrogen 4,13% dan oksigen 32,18%. Berdasarkan uji FTIR, senyawa humat yang diekstrak memiliki gugus fungsi –OH fenolik, hidrokarbon alifatis dan aromatis, eter, serta karboksilat. Sampel batubara low-rank asal Palembang dan Jambi dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pupuk humat skala industri, karena memiliki kandungan humat tertinggi yaitu 21,87% dan 20,35% (cair) serta 36,15% dan 31,85% (padat) secara berturut-turut.