Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Aplikasi Pupuk Kompos Isi Rumen dalam Meningkatkan Produktivitas Rumput Gajah di Lahan Marginal Nurul Hidayati; Desi Kurniati Agustina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.576 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.9858

Abstract

ABSTRAKPupuk kompos isi rumen sapi masih belum banyak digunakan dalam pertanian utamanya penanaman Rumput gajah di lahan marginal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos isi rumen terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah di lahan marginal.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu, P0: rumput gajah tanpa pemupukan, P1: rumput gajah diberikan pupuk NPK 500 kg/ha, P2: rumput gajah diberikan pupuk kompos isi rumen 1000 kg/ha, P3-P5 berturut-turut : rumput gajah diberikan pupuk NPK 500 kg/ha dan  pupuk kompos isi rumen 500 kg/ha, 750 kg/ha, dan 1000 kg/ha. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan, produksi, serta kandungan kimia Rumput gajah. Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk kompos isi rumen sapi dapat meningkatkan pertumbuhan rumput gajah yaitu pada tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun pada pengamatan minggu ke 5 dan ke 6, P<0.05. Rumput gajah yang diberi Perlakuan pupuk anorganik dan pupuk kompos Isi rumen (P3-P5) memiliki produksi lebih tinggi dibandingkan P1 dan P2. Kandungan serat kasar, protein kasar, N, P, dan K dan jumlah bakteri pada perakaran lebih tinggi pada rumput gajah yang diberi pupuk anorganik NPK dan pupuk kompos isi rumen.Kata kunci: isi rumen sapi, lahan marginal, pupuk kompos, rumput gajahABSTRACTThe compost fertilizer of cow’s rumen contains is still not widely used in agriculture yet, mainly the planting of elephant grass on marginal land. Therefore, the purpose of this study was to determine the effect of rumen content compost fertilizer on the growth and production of elephant grass in marginal land. This study used an experimental method using a randomized block design (RBD) with 6 treatments and 3 replications. The treatments given are, P0: elephant grass without fertilization, P1: elephant grass with NPK fertilizer 500kg/ha, P2: elephant grass with compost rumen content of 1000kg/ha, P3-P5 successively: Elephant grass with NPK fertilizer 500kg/ha and 500kg/ha, 750kg/ha, and 1000kg/ha of rumen compost fertilizer. Observations were made on the growth, production, and chemical content of elephant grass. The results of research, compost rumen content can increase the growth of elephant grass, namely on plant height, the number of leaves and leaf width at the 5th and 6th week of observation, P<0.05. Elephant grass treated with inorganic fertilizer and compost rumen content (P3-P5) has higher production than P1 and P2. The content of crude fiber, crude protein, NPK and number of bacteria in roots is higher in Elephant Grass which is given inorganic fertilizer and compost rumen fertilizer.Keywords: compost fertilizer, elephant grass, marginal land
PEMANFAATAN FERMENTASI BATANG PISANG (GEDEBOG) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK KELINCI Miftahur Rizkiyah; Desi Kurniati Agustina
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 1, No 1 (2016): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.77 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi batang pisang (gedebog) sebagai pakan alternatif ternak kelinci terhadap pertambahan bobot badan. Materi penelitian menggunakan 32 ekor ternak kelinci lokal sebagai objek yang akan diteliti, sedangkan batang pisang (gedebog), dedak padi, dedak jagung, gaplek, hijauan (rumput, kangkung, bayam dan daun pepaya), molases sebagai bahan pakan, dan EM4 Peternakan sebagai bahan fermentor. Metode penelitian yang digunakan adalah RAK Faktorial dengan 2 perlakuan yaitu: 1. fermentasi batang pisang (gedebog) yang dicacah kasar, 2.fermentasi batang (gedebog) pisang yang dicacah halus, setiap perlakuan terdiri dari 4 taraf yaitu: 0%, 10%, 20% dan 30% dengan 2 ulangan dan 2 kelompok dan dilanjutkan dengan uji BNT (beda nyata terkecil). Variabel yang diamati meliputi pertambahan bobot badan. Hasil analisis ragam menunjukkanbahwa metode fermentasi (cacah kasar dan cacah halus) berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan, pada pakan fermentasi batang (gedebog) pisang dengan taraf pemberian yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badandan interaksi antara metode fermentasi (cacah kasar dan cacah halus) dengan taraf pemberian yang berbeda tidak berpengaruh nyata(P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi untuk mengembangkan manfaat pakan fermentasi batang pisang (gedebog) sebagai pakan pakan alternatif ternak kelinci.
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK DAN KELOMPOKWANITA TANI DESA PANGGUNG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG Riszqina Riszqina; Desi Kurniati Agustina
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 2, No 1 (2017): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.116 KB)

Abstract

Program IbM bertujuan agar dapat membantu meningkatkan peran anggota tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Panggung dalam meningkatkan sumberdaya yang ada disekitarnya; meningkatkan keterampilan para kaum perempuan/ wanita tani serta dapat membentuk masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan dapat menciptakan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan IbM di Desa Panggung Kecamatan Sampang terdiri dari 20 orang anggota PKK dan Kelompok Wanita Tani. Kegiatan dilaksanakan dari bulan April hingga Nopember 2016. Metode pelaksanaan program IbM adalah pelatihan dan pendampingan. Sebelum pelaksanaan pelatihan dilakukan pre test dan setalah pelaksanaan pelatihan dilakukan post test. Hasil pelatihan menjadi acuan dalam kegiatan pendampingan. Kegiatanpelatihan yang dilakukan berupa: (1) Pelatihan manajemen kelompok (2) Peningkatan ketrampilan anggota kelompok dalam mengolah limbah pertanian (3) Pengelolaan hasil limbah pertanian. Hasil kegiatan penerapan teknologi pengolahan hasil limbah pertanian, ditunjukkan dengan (a) adanya peningkatan pengetahuan anggota tentang pemanfaatan limbah pertanian yang sangat nyata (b) adanya peningkatan keterampilan anggota mengolah limbah pertanian (c) cukup mampu menghasilkan produk pakan alternatif (fermentasi jerami dan kue sapi). hasil usaha pengolahan limbah pertanian ditandai dengan (a) semakin banyak petani/peternak yang memanfaatkan limbah pertanian (kulit kacang, janggel jagung dan jerami padi) untuk pakan ternak sapi dengan memberikan perlakuan sebelum diberikan kepada sapi (b) kelompok wanita tani cukup mampu mengolah limbah pertanian serta mengemas menjadi kue sapi yang siap jual dan dipasarkan ke masyarakat. Kesimpulan dari kegiatan iptek bagi masyarakat di desa Panggung yaitu: (1)peserta mulai mengetahui pembukuan kelompok sesuai dengan standar manajemen kelompokpembukuan yang harus dimiliki oleh setiap organisasi (2) peserta sudah bisa memproduksi pakan alternatif sapi dengan berbahan dasar limbah pertanian (3) peserta sudah bisa membuat kue sapi yang telah kemas sehingga mempunyai nilai jual.
BUDIDAYA SAPI SONOK DI KECAMATAN WARU – PAMEKASAN Desi Kurniati Agustina
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 8 (2011): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.952 KB)

Abstract

The research was conducted on the basis of the researcher's curiosity about the development effort Sonok cow. Cattle Sonok not just a hobby and something that prestige but would be profitable if packaged or in creative concept in its development. The study used a descriptive exploratory approach. The results showed that the development of cattle farming Sonok increasingly growing, concern was triggered by cattle ranchers to continue to preserve cultural Sonok cow sonok through frequent holding of the contest, to lift cow sale value of Madura. Intensive maintenance Sonok cow in cattle and institutional Sonok already neatly with the Society "Pantura" as the mother of institutional district level down to the district level. Efforts to develop viable cattle Sonok of technical feasibility, social and environmental, as well as institutional. Balum but still worth it if viewed from a managerial aspect 
Keragaman Fenotip Sapi Madura dari Perspektif Budaya di Kabupaten Pamekasan: The Diversity of Madura Cattle Phenotypes from A Cultural Perspective in Pamekasan District Desi Kurniati Agustina; Nurul Hidayati
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v12i1.181

Abstract

This study aims to characterize the phenotypic diversity of Madura cattle based on their cultural status, namely Sonok and Kerapan Cattle. Phenotypic diversity of madura cattle is used as the basis for the selection of the offspring of madura cattle that show performance to Sonok or Kerapan cattle. This research was conducted at the center of Sonok cattle and Kerapan cattle, namely in Waru and Pademawu districts, Pamekasan Regency. The samples used were 20 Kerapan and 20 Sonok cattle with an age range of 2 - 3 years. The parameters observed included qualitative and quantitative characteristics. The data obtained were analyzed descriptively and made in tabular form for easy discussion. The results showed the quantitative properties of sonok and kerapan cattle respectively, namely for chest circumference 167.50 ± 8.36, 174.15 ± 8.71, body length 127.30 ± 6.37, 160.45 ± 8.02, Tail length 77.95 ± 3.90, 81.10 ± 4.06, horn length 7.00 ± 0.35, 10.55 ± 0.53. Based on the qualitative analysis, Sonok and Kerapan cattle have diversity in terms of coat color, horn shape, eye pattern, eye line, and back line. This diversity can be used as a basis for selection related to its cultural values.
Online college English teaching-learning amidst Covid-19 pandemic: Opportunities, challenges, and solutions Fujiono Fujiono; Nurul Hidayati; Desi Kurniati Agustina; Citra Siwi Hanayanti
EnJourMe (English Journal of Merdeka) : Culture, Language, and Teaching of English Vol 7, No 1 (2022): July, 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/enjourme.v7i1.6580

Abstract

During Covid-19 outbreak, the lecturers and learners adjust to carry out class by applying online teaching-learning. Online teaching-learning built a new approach of communication between lecturers and learners in online course. This research aimed to describe online college English teaching-learning amidst Covid-19 pandemic: opportunities, challenges, and solutions. This research applied phenomenological research design in which the data sources were questionnaire and observation results dealing with the learners’ responses on teaching-learning amidst covid-19 emergency. It was found that almost all students studied English more accessible and flexible without came and met the lecturers in college, they could share information each other through online platform, nothing interaction among of them to prevent the outbreak. However, majority of college learners complained about financial, internet package, trouble networks, and time management that the learners sometimes got boring to study English. Dealing with the issues, Indonesia has contributed the internet package to assist the learners’ financial, and the lecturers has implemented games to create class more interactive, and energetic.DOI: 10.26905/enjourme.v7i1.6580
KORELASI BOBOT BADAN DENGAN DIMENSI UKURAN TUBUH PEDET SAPI MADURA Desi Kurniati Agustina; Ahmad Faqih
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 6, No 2 (2021): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v6i2.1739

Abstract

Pertambahan bobot badan sapi memiliki hubungan yang relatif terhadap pertumbuhan dimensi ukuran tubuh ternak. Salah satu indikator untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan tersebut adalah dengan mengukur peningkatan dimensi tubuh dengan indikator berupa lingkar dada, panjang badan dan tinggi tubuh ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi bobot badan dengan dimensi ukuran tubuh pedet sapi Madura. Penelitian ini dilaksanakan Desa Waru Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dengan metode survey. Ternak yang digunakan adalah pedet sapi Madura betina umur 7 – 8 bulan sebanyak 47 ekor. Peubah yang diamati yaitu lingkar dada (LD), Panjang badan (PB), tinggi badan (TB), dan Bobot badan (BB). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif berdasar nilai koefisien korelasi, koefisien determinasi dan regresi linear sederhana. Lingkar dada memiliki koefisien korelasi paling kuat terhadap bobot badan diikuti tinggi badan dan Panjang badan (r = 0,97; r = 0,93; dan r = 0,95) dengan koefisien determinasi masing-masing R2 = 0,95; R2 = 0,87; dan R2 = 0,90. Hasil persamaan regresi berturut-turut BB = 4,56 + 0,99LD; BB = 5,07 + 0,90 PB; BB = BB = 2,37 + 0,97 TB. Secara keseluruhan lingkar dada memiliki keeratan yang lebih baik dibandingkan dengan panjang badan dan tinggi badan.
PERBEDAAN PERAN KEPEMIMPINAN KELOMPOK TANI DAN EFEKTIFITAS PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA BETTET DAN DESA NYALABU LAOK KEC.PAMEKASAN Desi Maharani Agustini; Desi Kurniati Agustina
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1763

Abstract

Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Sejauh mana hubungan kepemiminan dengan efektivitas program pemberdayaan petani melalui kelompok tani, i, Untuk Mengetahui Sejauh mana hubungan faktor lingkungan dan faktor personal dengan keberdayaan anggota kelompok tani.  Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu di Desa Bettet , Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan dan di Desa Nyalabu Laok, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.  Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Semua data kuantitatif yang diperoleh dimasukkan ke dalam Microsoft Excel 2007 serta diolah menggunakan Program SPSS 20.0. for Windows. Pada pengujian tujuan penelitian, dilakukan dengan menggunakan statistik non-parametik Uji Korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan variabel yang diukur dengan skala ordinal dan Uji Korelasi Chi Square untuk melihat hubungan variabel yang diukur dengan skala nominal.  Hasil dari penelitian ini adalah Peran kepemimpinan pada kelompok tani Rukun Tani 2 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peran kepemimpinan pada kelompok tani Sumber Murni 1. Faktor personal yang meliputi usia dan tingkat pendidikan menunjukkan hubungan nyata positif dengan proses pemberdayaan, sedangkan pengalaman bertani menunjukkan hubungan nyata negatif dengan proses pemberdayaan. 
Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif Ternak Ruminansia Dari Bahan Lokal Di Desa Prekbun Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan A. Yudi Heryadi; Selvia Nurlaila; Nurul Hidayati; Malikah Umar; Desi Kurniati Agustina; Bambang Kurnadi
NGABDIMAS UNIRA Vol 3, No 2 (2023): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v3i2.2142

Abstract

Desa Prekbun  merupakan salah satu desa yang wilayahnya luas dan cukup tersedia sumberdaya hijauan lokal sebagai pakan ternak sehingga sangat cocok bagi pengembangan ternak. Jenis ternak yang dipelihara yakni sapi, kambing dan unggas. Hasil pertanian yang dihasilkan di desa ini antara lain padi, jagung, kacang tanah, dan singkong. Pada saat musim hujan banyak hijauan pakan ternak namun tidak diolah menjadi pakan yang berdaya simpan lama sehingga pada musim kemarau Desa Prekbun kekurangan pakan pada ternak. Alternatif dari permasalahan ini adalah pelatihan pembuatan pakan alternatif supplement ternak (kue sapi) dan Biouerine sebagai pupuk cair untuk membantu pertumbuhan rumput/pakan ternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah penyuluhan disertai dengan praktek pembuatan pakan alternatif untuk ruminansia; praktek pembuatan supplement ternak (kue sapi)  dan Pembuatan Biourine. Kegiatan pengabdian yang dilakukan melalui penyuluhan serta praktek (demonstrasi pembuatan pakan silase dan pembuatan supplement ternak) serta pengaplikasian pakan  alternative; supplement (kue sapi)  pada ternak ruminansia; dan pengaplikasian Biourine pada HMT (Hijauan Makanan Ternak).