Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potensi Kandungan Gas Metana sebagai Sumber Energi Alternatif di TPA Kebon Kongok Abdullah, Taufik; Hidayat, Nur Rosman; Sholehah, Hijriati
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 17, No 3 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.518 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v17i3.334-343

Abstract

Waste management in West Nusa Tenggara Provincial Government focuses on two main things, namely the reduction and handling and providing of TPA which is still operated with an open dumping system. Application of an open system in TPA will cause many problems, including air pollution by methane gas and the greenhouse effect. This study aims to determine the potential methane gas content of the Kebon Kongok landfill as an alternative energy source by modelling using LandGEM. The data in this study consisted of the year of the TPA operation plan and the annual data on the waste generation of TPA. The results showed that the potential content of methane gas was 12,999,633.62 m3/year, or equivalent to 14,520.88 MWh/year, in the form of gas as much as 9,966.38 Megagrams of LPG/ year. Therefore, the Kebon Kongok TPA has the potential to be used as a power plant fuelled by methane gas and facilitates electricity connections for the surrounding community because when compared to other existing renewable energy plants in the Lombok Electricity System, the capacity of 1.66 Megawatts was already  equivalent to the power generation  capacity which are already operating commercially.
PENGADAAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH PADAT BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3) LABORATORIUM LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN (STTL) MATARAM ENIDA FATMALIA; DINI YULIANSARI; TAUFIK ABDULLAH; TINA MELINDA
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v1i2.872

Abstract

The current problem in STTL Mataram Environmental Laboratory is that it does not yet have a Temporary Disposal Site for Hazardous and Toxic Solid Waste (TPS LP-B3), which is produced either during the practicum or equipment that cannot be reused and has been contaminated by Hazardous and Toxic Materials. Based on these problems STTL Mataram Environmental Laboratory should have a Temporary Storage Place specifically for Hazardous and Toxic Solid Waste so that the Hazardous and Toxic Solid Waste produced will not have a negative impact on the campus environment if it does not have an adequate Temporary Storage. The purpose of the service is to design and organize a Temporary Waste Disposal Site for Laboratory B3 Solid Waste in the STTL Mataram environment. The method used. The activities carried out in this service are 1) Design of Temporary Disposal Sites for Hazardous and Toxic Solid Waste (TPS LP-B3), 2) Determination of Development Locations, 3) Brick Laying Process, 4) Plastering Process, 5) Acian Process, 6 ) Installation of the Bordes Plate Cover, 7) Labeling of B3 Solid Waste TPS. The conclusion of this activity is that the production of B3 waste from the Mataram STTL laboratory every year is 0.26 m3, so that the planned B3 Waste TPS building with a capacity of 0.5 m3 is feasible, and most of the Service Activities carried out can run as they should, although there are adjustments time with the conditions and situations of the Campus environment. ABSTRAKPermasalahan di Laboratorium Lingkungan STTL Mataram saat ini yakni belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LP-B3), yang dihasilkan baik pada saat Praktikum berlangsung ataupun alat-alat yang sudah tidak bisa digunakan kembali dan telah terkontaminasi oleh Bahan Berbahaya dan Beracun. Berdasarkan permasalahan tersebut Laboratorium Lingkungan STTL Mataram sudah seharusnya memiliki Tempat Penyimpanan Sementara terkhusus untuk Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun agar Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun yang dihasilkan tidak akan memberikan dampak yang negatif ke lingkungan Kampus apabila tidak memiliki Tempat Penyimpanan Sementara yang memadai. Tujuan pengabdian untuk merancang dan mengadakan Tempat Pembuangan Sampah Sementara Limbah Padat B3 Laboratorium di lingkungan STTL Mataram. Adapun metode yang digunakan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian ini adalah 1) Rancangan Tempat Pembuangan Sementara Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LP-B3), 2) Penentuan Lokasi Pembangunan, 3) Proses Pemasangan Bata, 4) Proses Plesteran, 5) Proses Acian, 6) Pemasangan Tutup Plat Bordes, 7) Pemasangan Label TPS Limbah Padat B3. Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah Produksi limbah B3 laboratorium STTL Mataram setiap tahun sebesar 0,26 m3, sehingga bangunan TPS Limbah B3 yang direncanakan berkapasitas 0,5 m3 layak dilaksanakan, serta Kegiatan Pengabdian yang dilaksanakan sebagian besar dapat berjalan sebagaimana mestinya, walaupun ada penyesuaian waktu dengan kondisi dan situasi lingkungan Kampus.
Perhitungan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida Taufik Abdullah; Rachmat Boedisantoso
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.295 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i1.997

Abstract

Kota Surabaya banyak mengalami perkembangan dibidang transportasi dan industri. Perkembangan ini menyebabkan meningkatnya emisi CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan ruang terbuka hijau yang dikeluarkan tiap-tiap area khusus di Kota Surabaya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode perhitungan ruang terbuka hijau berdasarkan total emisi karbon dioksida yang dikeluarkan tiap-tiap area di sektor transportasi dan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran emisi total CO2 di Surabaya Utara adalah 30.500,07 ton CO2/bulan dengan luas ruang terbuka hijau kira-kira 6,16 km2. Surabaya Timur sebaran emisi total CO2 adalah 115.653,46 ton CO2/bulan dengan luas ruang terbuka hijau kira-kira 23,24 km2. Untuk Surabaya Pusat, total emisi CO2 adalah 23.256,46 ton CO2/bulan luas ruang terbuka hijau kira-kira 4,75km2. Surabaya Utara memiliki total emisi CO2 adalah 865.709,04 ton CO2/bulan dengan luas ruang terbuka hijau kira-kira 14,54  km2. Sedangkan di Surabaya Barat, total emisi CO2 adalah 89.203,81 tonCO2/bulan dengan luas ruang terbuka hijau kira-kira 17,73 km2. Jadi kebutuhan ruang terbuka hijau di Surabaya Timur lebih besar dibandingkan dengan area lain karena memiliki total emisi CO2 yang tinggi.
Tobacco extract-based biopesticide from cigarette butt waste for corn plants (Zea mays L.) Nurhidayah Nurhidayah; Taufik Abdullah; Hijriati Sholehah; Fairuz Safhira
Jurnal Pijar Mipa Vol. 17 No. 6 (2022): November 2022
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v17i6.4256

Abstract

Cigarette butt waste can be used for biopesticides for environmentally friendly agricultural activities. Biopesticides cigarette can be produced by conducting a maceration extraction test using polar, non-polar, and semi-polar compounds and conducting a Mass Spectrometer Chromatography (GC-MS) test. This study aims to determine the effectiveness of bio-pesticide based on tobacco extract from cigarette butt waste for maize (Zea mays L.)". The highest yield value was the ethanol sample of 1.208%, compared to the N-hexane sample of 0.25% and the DCM sample of 0.6%. For the comparison of solvents used were 500 ml of ethanol, 250 ml of N-hexane, and 250 ml for DCM as well. After conducting the GC-MS test, the compounds obtained are alkaloid compounds, phenolic compounds, sesquiterpenoid compounds, and terpenoid compounds, each of which has benefits as a pest control or deterrent to plants. For the effectiveness test results on Corn (Zea mays L.), there was no intensity of pest attack on the ethanol sample, N-hexane sample, and DCM sample. In contrast, there was a pest attack intensity of 0.3% for the control sample. Therefore, the Biopesticides studied are similar to synthetic pesticides because they can eradicate pests and make growth effective faster.
Sosialisasi Gerakan CTPS Di Madrasah Ibtida’iyah Kebun Kongok Desa Suka Makmur Kecamatan Gerung Sri Wahyuningsih; Tina Melinda; Taufik Abdullah; Azwarudin Azwarudin; Mulhidin Mulhidin
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.303 KB) | DOI: 10.56248/zadama.v1i2.29

Abstract

Gerakan pola hidup sehat di masyarakat sedang ditingkatkan melalui berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah. Menurut Kementerian Kesehatan kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat. Program tersebut dinamakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan PHBS salah satunya dengan tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada Guru serta Siswa Madrasah Ibtida’iyah Kebun Kongok tentang tatalaksana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Baik dan benar. Kegiatan Pengabdian Mayarakat ini dilaksanakan pada tanggal 24 September 2022, Adapun sosialisasi yang diberikan adalah Bagaimana cara melakukan Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS) dengan baik dan benar serta akibat yang ditimbulkan apabila tidak mencuci tangan menggunakan pakai sabun, kegiatan sosialiasasi ini dirangkaikan dengan pembagian masker kepada para siswa dan guru di Madrasah Ibtida’iyah Kebun Kongok. Selama sosialisai Kegiatan pemberdayaan masyarakat berjalan dengan lancar. Dengan adanya Program Pengabdian Masyarakat ini, diharapkan para siswa serta guru di Madrasah Ibtida’iyah Kebun Kongok dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya dengan menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lingkup sekolahnya.