Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PKN DENGANPRESTASIBELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR Sepriandison Saragih
Jurnal Bahastra Vol 3, No 1 (2018): Edisi September 2018
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v3i1.2708

Abstract

Abstrak. Kompetensi pedagogis adalah kompetensi yang dimiliki seorang guru dalam mengelola proses belajar siswa. Selain itu, kompetensi pedagogis juga ditunjukkan dalam memberikan bantuan, membimbing, dan memimpin siswa. Kompetensi pedagogis yang baik akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru pendidikan kewarganegaraan dan prestasi belajar siswa. Selain itu, ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru pendidikan kewarganegaraan dan prestasi belajar siswa di siswa kelas X SMA Negeri 1 Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Sampel diperoleh secara acak dengan lotere. Dalam mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Temuan penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan pengujian korelasi Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil pengujian korelasi Product Moment sebesar 0,596, yang disesuaikan dengan tabel interpretasi nilai r. Dengan demikian, nilai 0,596 dikategorikan ke dalam interval koefisien antara 0,40 hingga 0,599. Interval ini diartikan sebagai kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bahwa sekolah harus meningkatkan kompetensi pedagogis guru dan perlu kerja sama antara sekolah dan pemerintah untuk memilih guru yang berkualitas tinggi, mampu mendidik, mengajar, membimbing, memimpin , latih, nilai dan evaluasi siswa. Karena itu, upaya ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Kata kunci: Kompetensi Pedagogis, Prestasi Belajar Siswa Abstract. Pedagogical competence is a competence a teacher has in managing students’ learning process. Besides, pedagogical competence is also indicated in giving help, guiding, and leading the students. A good pedagogical competence will result in students’good learning achievement. Furthermore, this researc haims to find out how strong the correlation between the students’ perception about pedagogical competence of civic education teachers and the students’ learning achievement. Additionally, it aims to find out the significant correlation between the students’ perception about pedagogical competence of civic education teachers and the students’ learning achievement at the tenth-grade students of SMK Muhammadiyah 1Banjarmasin. This research used quantitative approach with the sampling technique using table of Krejcie and Morgan. The sample was obtained randomly by lottery. Incollecting the data, techniques used were observation, interview, questionnaire, and documentation. The research findings were analyzed by using descriptive analysis and testing of Product Momentcorrelation. The result of this research shows that there is significant correlation between pedagogical competence of teachers and the students’ learning achievement. It is seen from the testing result of Product Moment correlation as much as 0,596, which was adjusted to table of r value interpretation. Thus, 0,596 value was categorized into coefficient interval between 0,40 to 0,599. This interval is interpreted as medium category. Based on the result of this research, it is suggested that the school should increase the teachers’ pedagogical competence and it needs cooperation between the school and the government in order toselect teachers whose high quality, are able to educate, teach, guide, lead, train, assess and evaluate the students. Therefore, this effort can increase the education quality inIndonesia.Keywords: Pedagogical Competence, Students’ Learning                   Achievement
KORELASIONAL KARAKTER BERDEMOKRASI DAN HASIL BELAJAR PKN DI SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR Sepriandison Saragih
Jurnal Bahastra Vol 4, No 1 (2019): Edisi September 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v4i1.3218

Abstract

Abstrak. Karakter demokratisasi dikembangkan dengan paradigma baru tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, yang tidak hanya aktif dalam proses pembelajaran, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk menentukan kegiatan belajar yang akan mereka lakukan, bersama dengan guru-guru mereka yang memiliki semua bentuk-bentuk hubungan positif antara persepsi karakter dengan hasil belajar siswa. Prioritas pendidikan karakter yang tertanam pada siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar tercermin dalam proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru kewarganegaraan yang sangat mendukung pembentukan karakter demokrasi. Tujuan atau penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan karakter siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2) untuk mengetahui hasil belajar kewarganegaraan siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar; dan (3) untuk mengetahui korelasional antara karakter demokrasi dan hasil belajar kewarganegaraan siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian adalah semua siswa di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Jumlah sampel penelitian adalah 60orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakter demokrasi kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar cukup baik, dan tinggi, di mana siswa menegakkan karakter demokrasi dengan baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat;(2) hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar cukup baik dengan rata-rata 75,98; dan (3) terdapat korelasional antara karakter demokrasi dan hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar di mana berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh r hitung (0,396) r tabel (0,148). Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasional untuk 0,396 adalah signifikan, yang berarti ditemukan hubungan antara variabel X (karakter demokrasi) dan variabel Y (hasil belajar kewarganegaraan).Kata kunci: Relasi, Karakter Demokrasi, Kewarganegaraan,                     Hasil Belajar Abstract. The character of democratization was developed with a new paradigm of student involvement in the learning process, which is not only active in the learning process, but they are also given the opportunity to determine the learning activities they will do, together with their teachers who have all forms of positive relations between character perception with student learning outcomes. The priority of character education embedded in SMA Negeri 2 Pematangsiantar is reflected in the learning process implemented by citizenship teachers who strongly support the formation of democratic character. The objectives of this research are: (1) to describe the character of Grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2) to find out the results of citizenship learning at SMA Negeri 2 Pematangsiantar students; and (3) to find out the correlation between the character of democracy and the citizenship learning outcomes of SMA Negeri 2 Pematangsiantar students. The research method uses a quantitative descriptive approach with the correlational method. The study population was all students in class X SMA Negeri 2 Pematangsiantar. The number of research samples is 60 people. The results of this study indicate that: (1) the democratic character of citizenship in class X of SMA Negeri 2 Pematangsiantar is quite good, and high, where students uphold the democratic character well in the school and community environment; (2) the citizenship learning outcomes of grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar were quite good with an average of 75.98; and (3) there is a correlation between the character of democracy and citizenship learning outcomes of grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar where based on the results of data processing r counts (0.396) r tables (0.148). So, it can be concluded that the correlational coefficient for 0.396 is significant, which means that the relationship between variable X (democratic character) and Y variable (citizenship learning outcomes) is found.Keywords: Relationships, Character of Democracy,                   Citizenship, Learning Outcomes
EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR Sepriandison Saragih
Jurnal Bahastra Vol 3, No 2 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v3i2.3187

Abstract

Abstrak. Salah satu komponen keberhasilan pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik serta kemampuan guru dalam penggunaan metode tersebut. Metode demonstrasi jarang digunakan oleh guru karena dianggap sulit dalam penerapannya, sehingga guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, tanya jawab atau diskusi. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan diskusi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan metode diskusi dengan sampel 2 rombel di kelas X SMA Negeri 1 Pematangsiantar. Dengan demikian penelitian ini menggunakan desain eksperimental jenis post test equivalent group, yaitu desain dengan memberikan post test setelah kedua kelas diberi perlakuan. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil belajar peserta didik yang berasal dari kelompok pembelajaran dengan metode demonstrasi rata-rata 84,5 dengan standar deviasi 8,39 dan kelompok peserta didik dengan metode pembelajaran diskusi rata-rata skor 59,73. Berdasarkan perhitungan,maka didapat hasil Thitung=35,89Ttabel= 2,001 (ɑ= 0,05) Oleh karena ThitungTtabelmaka hipotesis Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan menggunakan  metode  diskusi   pada peserta didik. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode diskusi. Oleh karena itu disarankan bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk  dapat  menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih tinggi.Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Hasil Belajar,                      Pendidikan Kewarganegaraan Abstract. One component of the success of learning is the use of appropriate learning methods in accordance with the characteristics of the material and students and the ability of teachers to use these methods. The demonstration method is rarely used by teachers because it is considered difficult in its application, so most teachers use the lecture, question and answer or discussion methods. Therefore, a study was conducted to compare learning outcomes with the demonstration and discussion methods. This study uses an experimental method that compares learning outcomes with the demonstration method and the discussion method with a sample of 2 classes in class X SMA Negeri 1 Pematangsiantar. This study uses an experimental design type post test equivalent group, namely design by providing a post test after both classes are treated. From the results of this study obtained the learning outcomes of students who came from the learning group with an average demonstration method of 84.5 with a standard deviation of 8.39 and a group of students with a learning method of discussion with an average score of 59.73. So, it can be concluded that the learning outcomes of Citizenship Education students who use the demonstration method is higher than the learning outcomes of Citizenship Education students who use the discussion method. Therefore it is recommended for Civics Education teachers to be able to apply the demonstration method in the learning process so that higher learning outcomes are obtained.Keywords: Demonstration Method, Discussion Method, Learning                  Outcomes, Civics Education
EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR Sepriandison Saragih
Jurnal Bahastra Vol 3, No 1 (2018): Edisi September 2018
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v3i1.2706

Abstract

Abstrak. Salah satu komponen keberhasilan pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik serta kemampuan guru dalam penggunaan metode tersebut. Metode demonstrasi jarang digunakan oleh guru karena dianggap sulit dalam penerapannya, sehingga guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, tanya jawab atau diskusi. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan diskusi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang membandingkan hasil belajar dengan metode demonstrasi dan metode diskusi dengan sampel 2 rombel di kelas X SMA Negeri 1 Pematangsiantar. Dengan demikian penelitian ini menggunakan desain eksperimental jenis post test equivalent group, yaitu desain dengan memberikan post test setelah kedua kelas diberi perlakuan. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil belajar peserta didik yang berasal dari kelompok pembelajaran dengan metode demonstrasi rata-rata 84,5 dengan standar deviasi 8,39 dan kelompok peserta didik dengan metode pembelajaran diskusi rata-rata skor 59,73. Berdasarkan perhitungan,maka didapat hasil Thitung=35,89Ttabel= 2,001 (ɑ= 0,05) Oleh karena ThitungTtabelmaka hipotesis Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan menggunakan  metode  diskusi   pada peserta didik. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang menggunakan metode diskusi. Oleh karena itu disarankan bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk  dapat  menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih tinggi.Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Hasil Belajar,                      Pendidikan Kewarganegaraan Abstract. One component of the success of learning is the use of appropriate learning methods in accordance with the characteristics of the material and students and the ability of teachers to use these methods. The demonstration method is rarely used by teachers because it is considered difficult in its application, so most teachers use the lecture, question and answer or discussion methods. Therefore, a study was conducted to compare learning outcomes with the demonstration and discussion methods. This study uses an experimental method that compares learning outcomes with the demonstration method and the discussion method with a sample of 2 classes in class X SMA Negeri 1 Pematangsiantar. This study uses an experimental design type post test equivalent group, namely design by providing a post test after both classes are treated. From the results of this study obtained the learning outcomes of students who came from the learning group with an average demonstration method of 84.5 with a standard deviation of 8.39 and a group of students with a learning method of discussion with an average score of 59.73. So, it can be concluded that the learning outcomes of Citizenship Education students who use the demonstration method is higher than the learning outcomes of Citizenship Education students who use the discussion method. Therefore it is recommended for Civics Education teachers to be able to apply the demonstration method in the learning process so that higher learning outcomes are obtained.Keywords: Demonstration Method, Discussion Method, Learning                  Outcomes, Civics Education
KORELASIONAL KARAKTER BERDEMOKRASI DAN HASIL BELAJAR PKN DI SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR Sepriandison Saragih
Jurnal Bahastra Vol 3, No 1 (2018): Edisi September 2018
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v3i1.2707

Abstract

Abstrak. Karakter demokratisasi dikembangkan dengan paradigma baru tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, yang tidak hanya aktif dalam proses pembelajaran, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk menentukan kegiatan belajar yang akan mereka lakukan, bersama dengan guru-guru mereka yang memiliki semua bentuk-bentuk hubungan positif antara persepsi karakter dengan hasil belajar siswa. Prioritas pendidikan karakter yang tertanam pada siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar tercermin dalam proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru kewarganegaraan yang sangat mendukung pembentukan karakter demokrasi. Tujuan atau penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan karakter siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2) untuk mengetahui hasil belajar kewarganegaraan siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar; dan (3) untuk mengetahui korelasional antara karakter demokrasi dan hasil belajar kewarganegaraan siswa SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian adalah semua siswa di kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar. Jumlah sampel penelitian adalah 60orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakter demokrasi kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar cukup baik, dan tinggi, di mana siswa menegakkan karakter demokrasi dengan baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat;(2) hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar cukup baik dengan rata-rata 75,98; dan (3) terdapat korelasional antara karakter demokrasi dan hasil belajar kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 2 Pematangsiantar di mana berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh r hitung (0,396) r tabel (0,148). Jadi, dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasional untuk 0,396 adalah signifikan, yang berarti ditemukan hubungan antara variabel X (karakter demokrasi) dan variabel Y (hasil belajar kewarganegaraan).Kata kunci: Relasi, Karakter Demokrasi, Kewarganegaraan,                     Hasil Belajar Abstract. The character of democratization was developed with a new paradigm of student involvement in the learning process, which is not only active in the learning process, but they are also given the opportunity to determine the learning activities they will do, together with their teachers who have all forms of positive relations between character perception with student learning outcomes. The priority of character education embedded in SMA Negeri 2 Pematangsiantar is reflected in the learning process implemented by citizenship teachers who strongly support the formation of democratic character. The objectives of this research are: (1) to describe the character of Grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar; (2) to find out the results of citizenship learning at SMA Negeri 2 Pematangsiantar students; and (3) to find out the correlation between the character of democracy and the citizenship learning outcomes of SMA Negeri 2 Pematangsiantar students. The research method uses a quantitative descriptive approach with the correlational method. The study population was all students in class X SMA Negeri 2 Pematangsiantar. The number of research samples is 60 people. The results of this study indicate that: (1) the democratic character of citizenship in class X of SMA Negeri 2 Pematangsiantar is quite good, and high, where students uphold the democratic character well in the school and community environment; (2) the citizenship learning outcomes of grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar were quite good with an average of 75.98; and (3) there is a correlation between the character of democracy and citizenship learning outcomes of grade X students of SMA Negeri 2 Pematangsiantar where based on the results of data processing r counts (0.396) r tables (0.148). So, it can be concluded that the correlational coefficient for 0.396 is significant, which means that the relationship between variable X (democratic character) and Y variable (citizenship learning outcomes) is found.Keywords: Relationships, Character of Democracy,                   Citizenship, Learning Outcomes