Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrium

Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo Pada Lahan Bekas Tambang LNG Dengan Aplikasi Biofertilizer Laila Nazirah; Hafifah Hafifah; Maisura Maisura
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6770

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyeleksi varietas padi gogo yang adaptif pada lahan bekas tambang gas alam cair (LNG) di aceh utara. Bahan yang digunakan adalah 10 varietas padi gogo, mikoriza,tanah top soil dari areal lahan bekas tambang gas LNG, pupuk kandang, pupuk Phonska + Urea (300 kg/ha + Urea 200 kg/ha), Dithane M-45, Curater 2G,polybag ukuran 40 cmx50 cm. Alata yang digunakan terdiri dari: ayakan kasa ukuran  6 mm, timbangan portable kapasitas 25 kg, timbangan digital kapasitas 0.5 kg, papan lat, triplex, meteran, selang  plastik, ember plastik, tali rafia, sprayer dan hand sprayer, gelas ukur erlenmeyer, thermometer digital, soil tester dan oven. Metode penelitian menggunakan  Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan, dengan dua faktor yaitu Faktor pertama Varietas (V) terdiri dari 10 taraf : inpago 9, Situbagendit, inpago 6, batutugi, Situpatenggang, Inpago 4, Towuti,  inpago 7,Inpari 33, Sintanur. Faktor kedua Mikoriza (M) terdiri dari 3 taraf yaitu  M0 (tanpa mikoriza), M1 ( mikoriza 15 g/lubang tanam), M2 (25 g/lobang tanam).  Hasil analisis tanah menunjukkan Kandungan Hg melampaui ambang kritis yakni 118,60 ppm dan Pb 25 ppm, unsur Pb masih normal yaitu < 0,01 ppm. Tingginya kandungan merkuri disebabkan karena sangat dekat dengan pengolahan tambang LNG dan konsentrasi Pb di permukaan tanah sekitar 25 ppm tetapi dengan menyebarnya polutan Pb, sudah cukup banyak lahan pertanian yang tercemar Pb. Dari hasil penelitian Varietas Inpago 7 dengan mikoriza 25 g/tanaman memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan tertinggi pada umur 20, 40 HST begitu juga dengan kandungan klorofil daun dan berat gabah. 
Pengaruh Konsentrasi Bap Pada Perkecambahan Biji Pamelo Asal Aceh Secara In-Vitro Ira Handayani; Laila Nazirah; Ismadi Ismadi; Muhammad Rusdi; Rd. Selvy Handayani
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2927

Abstract

Pamelo (Citrus  maxima  (Burm.)  Merr.) besar merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mendapat perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya karena memiliki prospek pemasaran yang baik. Permasalahan utama pengembangan tanaman pamelo Aceh adalah ketersediaan biji yang sangat sedikit atau bahkan sering dijumpai tanpa biji dan juga bijinya sulit sekali dikecambahkan dikecambahkan secara konvensional. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh BAP terhadap keberhasilan perkecambahan biji pamelo lokal Aceh secara in vitro. Penelitian  dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada bulan Desember 2018 sampai dengan Februari 2019. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Perlakukuannya adalah konsentrasi BAP yaitu 0 dan 2 mg/L dengan 30 ulangan, sehingga didapat 60 satuan percobaan. Pada percobaan ini setiap eksplan ditanam pada botol kultur dengan jumlah 2 eksplan per botol. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam. Jika hasil uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata antar perlakuan, maka analisis dilanjutkan dengan Uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dapat mempengaruhi pertumbuhan eksplan biji pamelo secara in vitro.  Pemberian BAP 2 mg/L pada awal menyebabkan biji lebih lambat membentuk tunas dan akar, namun pada akhir pengamatan didapatkan biji menghasilkan tunas dan daun yang lebih banyak.
Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Terhadap Pemotongan Umbi dan Aplikasi Pupuk Organik Laila Nazirah; Dwi Indahwan Libra
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1940

Abstract

Shallots is a horticultural commodity that has high economic value. One way to improve the growth and yield shallots is by cutting the tubers and providing it with chicken manure. This research was conducted in Paloh Lada Village which is located in Dewantara Sub-district, North Aceh Regency and Agroecotechnology Laboratory at the Faculty of Agriculture, Malikussaleh University starting from September-November 2018 with the aim to determine the effect the size the tuber cuts and the adduction chicken manure doses to Bima Brebes shallots growth and yield. This research uses a Randomized Block Design with Factorial pattern. The first factor is the size of the tuber cuts which consists of three levels, namely level 0 (without cutting), cutting 1/4 part of the tuber and the last one is cutting 1/3 part of the tuber. The second factor is the dose of the chicken manure which also consists of 3 levels, namely dose 0 (without chicken manure), 75 grams of chicken manure/polybag and 100 grams of chicken manure/polybag. This research consists of 9 treatment combinations 3 replications and 27 experimental units. The results of this research shows that the tuber cutting significantly affected the number of leaves at 14 days after planting, then it has a very significant effect on the number of leaves at 42 days after planting and it has an effect on the tuber dry weight. Meanwhile, the tuber cutting has no significat effect on the plant height, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss. The adduction of chicken manure significantly affected the plant height at 28 days after planting and the tuber dry weight, although it doesn’t have any significant effect on the plant height at 14 and 42 days after planting, number of leaves, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss.