Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KONSERVASI KAWASAN PESISIR DI DESA PULAU KAMPAI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT MELALUI PENANAMAN POHON MANGROVE Fitra Syawal Harahap; Hilwa Walida; Badrul Ainy Dalimunthe; Asnan Siregar; Rini Susanti; Ida Zulfida; Laila Nazirah; Abdul Rauf; Zuriani Ritonga; Rahmawaty Rahmawaty; Ida Rumia Manurung
MINDA BAHARU Vol 5, No 1 (2021): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v5i1.2881

Abstract

Dalam penanggulangan dan pencegahan kerusakan ekosistem hutan dan lahan pertanian, keterlibatan para pihak sangat diperlukan, baik dari sejak perencanaan hingga implementasi kegiatan. Keterlibatan masyarakat dalam merealisasikan teknologi pemanfaatan lahan pada setiap kegiatan sosial-ekonominya sangat penting dengan prinsip dasar pada perbaikan kapasitas penyerapan (infiltrasi) dan kapasistas penyimpanan tanah terhadap air (memperbesar daya jerap dan daya simpan tanah terhadap air). Teknologi pemanfaatan lahan, seperti penanaman pohon, manajemen tanah dan pemupukan merupakan rentetan teknologi pengelolaan DAS yang penting dan memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat. Adapun metode kegiatan yang diterapkan dalam kegiatan ini menggunakan metode, ceramah, diskusi, simulasi, dan penyuluhan. Sasaran dari kegiatan ini yaitu kelompok tani pulau kampai, Anak-anak sekolah, dan masyarakat sekitar pantai. Berbekal informasi inilah, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dilakukan untuk lebih memberikan wawasan pada masyarakat di Desa Pulau Kampai tentang pemgelolaan hutan mangrove melalui penanaman pohon-pohon mangrove dan manajemen tanah dan pemupukan. Dari hasil kegiatan tersebut, penanaman pohon mangrove berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan, hal ini terlihat jumlah pohon mangrove yang 500 batang 1 bulan setelah selesai kegiatan terlihat tumbuh dengan baik. Disamping itu juga masyarakat terlihat sangat antusias dalam menjaga lingkungan setelah kegiatan selesai.
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman Bawang Merah (Alium ascalonicum L.) Akibat Pemotongan Umbi Laila Nazirah; Anjas Maulana
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i2.4348

Abstract

Onions (Allium ascalonicum L) are one of the horticultural crops that are widely used as a seasoning mixture.One of the important factors in onion cultivation is the selection of varieties.In addition to the selection of varieties, cutting the tip of the tuber 1/4 or 1/3 is possible to stimulate buds, accelerate growth and establishment of seedlings.This research aimed to study and evaluate the growth and yield response of several onion varieties due to tuber cutting treatment..This research was carried out in the Tambon Tunong community garden, Dewantara District, North Aceh Regency and the Malikussaleh University Agricultural Laboratory, starting from February 2020 to April 2020.This study used a factorial randomized block design consisting of 9 treatment combinations with 3 replications in order to gain 27 experimental units.The first factor is the onion varieties, while the second factor is cutting the tubers, each consisting of 3 levels of treatment.The results showed that the different varieties had a very significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers, wet and dry weight of tubers.Tuber cutting treatment has a significant effect on tuber yield.Treatment interactions were obtained on the number of tillers due to tuber cutting treatments and the use of different varieties.The best treatment was obtained in Bauji varieties by cutting 1/3 of the onion bulb.
The Effect of BAP and IBA on In Vitro Root Cultures of Acehnese Pomelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Ira Handayani; Laila Nazirah; Rd. Selvy Handayani
Journal of Tropical Horticulture Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Indonesian Society for Horticulture (Perhimpunan Hortikultura Indonesia Komisariat Aceh)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.145 KB) | DOI: 10.33089/jthort.v3i1.43

Abstract

Acehnese pomelo is considered as a potential fruit to be developed for its economic and nutritional values. However, there is a main problem in developing this fruit. Pomelo sometimes is grown from seeds, but nowadays the fruits are often found to be having lesser seeds or even seedless. Besides, it is quite challenging to grow this local pomelo not only due to the scarce of the seeds, but it also cannot be conventionally germinated. Therefore, we need to develop this fruit through tissue culture. The purpose of this study was to investigate the effect of growth regulators on germination of pomelo seeds in vitro and its organ formation from in vitro root explants seed-originated of pomelo. The study was conducted at Plant Tissue Culture Laboratory, Faculty of Agriculture, Malikussaleh University. In October 2018 to April 2019. The research was divided into two separate experiments: 1) in vitro germination of pomelo seeds and 2) in vitro organ formation from root explants from of pomelo seeds. The first experiment using Complete Randomized Design (CRD) with 10 replications. The only factor observed was the use of BAP (0 and 2 mg/l). The second experiment was the examination of plant organ formation from root explants of pomelo seeds. This experiment had 2 factors observed. The first factor was different concentrations of BAP (0, 1, and 2 mg/l). The second factor was the different concentration of IBA (0, 1.25, and 2.5 mg/l). The results indicated that the application of BAP influenced the germination of pomelo seeds. The application of 2 mg/l BAP attributed to slower growth of shoots and roots, but it demonstrated better number of shoots, roots and leaves compared to application of 0 mg/l BAP. Pamelo root explants can form adventitious shoots on media eventhough without growth regulator (BAP 0 mg/l + IBA 0 mg/l), but optimization still needs to be done in order to obtain the best concentration to initiate shoot formation.
Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo Pada Lahan Bekas Tambang LNG Dengan Aplikasi Biofertilizer Laila Nazirah; Hafifah Hafifah; Maisura Maisura
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6770

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyeleksi varietas padi gogo yang adaptif pada lahan bekas tambang gas alam cair (LNG) di aceh utara. Bahan yang digunakan adalah 10 varietas padi gogo, mikoriza,tanah top soil dari areal lahan bekas tambang gas LNG, pupuk kandang, pupuk Phonska + Urea (300 kg/ha + Urea 200 kg/ha), Dithane M-45, Curater 2G,polybag ukuran 40 cmx50 cm. Alata yang digunakan terdiri dari: ayakan kasa ukuran  6 mm, timbangan portable kapasitas 25 kg, timbangan digital kapasitas 0.5 kg, papan lat, triplex, meteran, selang  plastik, ember plastik, tali rafia, sprayer dan hand sprayer, gelas ukur erlenmeyer, thermometer digital, soil tester dan oven. Metode penelitian menggunakan  Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan, dengan dua faktor yaitu Faktor pertama Varietas (V) terdiri dari 10 taraf : inpago 9, Situbagendit, inpago 6, batutugi, Situpatenggang, Inpago 4, Towuti,  inpago 7,Inpari 33, Sintanur. Faktor kedua Mikoriza (M) terdiri dari 3 taraf yaitu  M0 (tanpa mikoriza), M1 ( mikoriza 15 g/lubang tanam), M2 (25 g/lobang tanam).  Hasil analisis tanah menunjukkan Kandungan Hg melampaui ambang kritis yakni 118,60 ppm dan Pb 25 ppm, unsur Pb masih normal yaitu < 0,01 ppm. Tingginya kandungan merkuri disebabkan karena sangat dekat dengan pengolahan tambang LNG dan konsentrasi Pb di permukaan tanah sekitar 25 ppm tetapi dengan menyebarnya polutan Pb, sudah cukup banyak lahan pertanian yang tercemar Pb. Dari hasil penelitian Varietas Inpago 7 dengan mikoriza 25 g/tanaman memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan tertinggi pada umur 20, 40 HST begitu juga dengan kandungan klorofil daun dan berat gabah. 
Pengaruh Konsentrasi Bap Pada Perkecambahan Biji Pamelo Asal Aceh Secara In-Vitro Ira Handayani; Laila Nazirah; Ismadi Ismadi; Muhammad Rusdi; Rd. Selvy Handayani
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.2927

Abstract

Pamelo (Citrus  maxima  (Burm.)  Merr.) besar merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mendapat perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya karena memiliki prospek pemasaran yang baik. Permasalahan utama pengembangan tanaman pamelo Aceh adalah ketersediaan biji yang sangat sedikit atau bahkan sering dijumpai tanpa biji dan juga bijinya sulit sekali dikecambahkan dikecambahkan secara konvensional. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh BAP terhadap keberhasilan perkecambahan biji pamelo lokal Aceh secara in vitro. Penelitian  dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada bulan Desember 2018 sampai dengan Februari 2019. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Perlakukuannya adalah konsentrasi BAP yaitu 0 dan 2 mg/L dengan 30 ulangan, sehingga didapat 60 satuan percobaan. Pada percobaan ini setiap eksplan ditanam pada botol kultur dengan jumlah 2 eksplan per botol. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam. Jika hasil uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata antar perlakuan, maka analisis dilanjutkan dengan Uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dapat mempengaruhi pertumbuhan eksplan biji pamelo secara in vitro.  Pemberian BAP 2 mg/L pada awal menyebabkan biji lebih lambat membentuk tunas dan akar, namun pada akhir pengamatan didapatkan biji menghasilkan tunas dan daun yang lebih banyak.
Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Terhadap Pemotongan Umbi dan Aplikasi Pupuk Organik Laila Nazirah; Dwi Indahwan Libra
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1940

Abstract

Shallots is a horticultural commodity that has high economic value. One way to improve the growth and yield shallots is by cutting the tubers and providing it with chicken manure. This research was conducted in Paloh Lada Village which is located in Dewantara Sub-district, North Aceh Regency and Agroecotechnology Laboratory at the Faculty of Agriculture, Malikussaleh University starting from September-November 2018 with the aim to determine the effect the size the tuber cuts and the adduction chicken manure doses to Bima Brebes shallots growth and yield. This research uses a Randomized Block Design with Factorial pattern. The first factor is the size of the tuber cuts which consists of three levels, namely level 0 (without cutting), cutting 1/4 part of the tuber and the last one is cutting 1/3 part of the tuber. The second factor is the dose of the chicken manure which also consists of 3 levels, namely dose 0 (without chicken manure), 75 grams of chicken manure/polybag and 100 grams of chicken manure/polybag. This research consists of 9 treatment combinations 3 replications and 27 experimental units. The results of this research shows that the tuber cutting significantly affected the number of leaves at 14 days after planting, then it has a very significant effect on the number of leaves at 42 days after planting and it has an effect on the tuber dry weight. Meanwhile, the tuber cutting has no significat effect on the plant height, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss. The adduction of chicken manure significantly affected the plant height at 28 days after planting and the tuber dry weight, although it doesn’t have any significant effect on the plant height at 14 and 42 days after planting, number of leaves, number of tillers, tuber gross weight and tuber weight loss.
Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max(L.) Merrill) Laila Nazirah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.391 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1758

Abstract

Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan bergizi. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kedelai adalah dengan varietas dan kompos yang bersumber dari eceng gondok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil dari berbagai varietas kedelai pada penambahan kompos eceng gondok. Penelitian ini dilakukan di Aula Teungku Mahmud, Desa Uteun Geulinggang, Dewantara, Aceh Utara, mulai dari bulan Maret hingga Juli 2018. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai (V1 = Baluran, V2 = Anjasmoro, V3 = Kipas Merah). Faktor kedua adalah dosis kompos eceng gondok (terdiri dari 3 level: E0 = 0 g, E1 = 17,5 g, E2 = 24,5 g). Untuk membandingkan setiap perlakuan, tes lebih lanjut dilakukan menggunakan uji lanjutan Duncan pada tingkat 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis varietas memiliki diameter batang, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji kering per tanaman, Sedangkan pemberian kompos eceng gondok mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan volume akar. Interaksi antara penambahan kompos eceng gondok dan varietas tidak mempengaruhi semua variabel yang diamati.
Pertumbuhan Varietas Jagung (Zea Mays L) Dengan Pengaturan Jarak Tanam: Pertumbuhan Varietas Jagung (Zea Mays L) Dengan Pengaturan Jarak Tanam Laila Nazirah; Maisura Maisura; Deri Triansyah; Halus Satriawan
VARIASI : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim Vol. 13 No. 2 (2021): Variasi
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/vrs.v13i2.588

Abstract

Tanaman Jagung (Zea mays L) merupakan komoditas pangan nomor 3 terpenting setelah padi dan kedelai, serta telah dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, minyak dan tepung. Budidaya untuk beberapa varietas jagung di Aceh Utara belum memiliki acuan atau rekomendasi jarak tanam yang tepat sehingga hasil yang dicapai belum maksimal. Untuk itu perlu dikaji kombinasi antara varietas dan jarak tanam untuk mendapatkan jarak tanam sesuai dengan varietas yang ditanam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambon Tunong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut (mdpl) dari bulan November 2020 s.d Januari 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Faktor pertama adalah Varietas (V) terdiri dari 4 taraf, yaitu V1 (Varietas Lamuru), V2 (Varietas Bisma), V3 (Varietas Srikandi Kuning-1), dan V4 (Varietas Anoman-1). Faktor kedua adalah jarak tanam (J) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu J1 (60 cm x 20 cm), J2 (70 cm x 50 cm), dan J3 (80 cm x 20 cm). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur (2 dan 4 MST) serta jumlah daun (2 MST). Perlakuan varietas juga berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (8 MST), umur berbunga, namun perlakuan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (6 MST), jumlah daun (4, 6 dan 8 MST), diameter batang (2, 4, 6 dan 8 MST). Sedangkan pada perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, namun perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (2, 4, 6 dan 8 MST), jumlah daun (2, 4, 6 dan 8 MST), diameter batang (2, 4, 6, dan 8 MST). Terdapat interaksi antara kombinasi perlakuan varietas dan jarak tanam terhadap jumlah daun 2 MST, kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan varietas Bisma dan jarak tanam 60x20 cm.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBUATAN POC GUNA MENAMBAH KETERAMPILAN DAN PENGHASILAN TAMBAHAN RUMAH TANGGA DI DESA UTEUNKOT LHOKSEUMAWE Halus Satriawan; Laila Nazirah
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): Rambideun: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v6i2.2068

Abstract

Realizing a commitment to food security is closely related to social security, economic stability, political stability and national security or resilience. Continuous improvement of fertile land through the use of liquid organic fertilizers is expected to maintain the quality of soil nutrients which in turn will improve the quality of agriculture and the productivity of food crops. Based on observations in the field, the people of Uteunkot Village, Lhokseumawe City, had not managed waste properly, organic and inorganic waste had not been separated from one another, and waste was often thrown away without proper handling, causing foul odor that disturbs the environment. To overcome this problem, a solution was needed, namely utilizing organic waste as liquid organic fertilizer which is useful for the community in fertilizing plants in the yard of the house. This community service was held from July to September 2022 in Uteunkot Village, Lhokseumawe City. The purpose of this service activity was to find out the impact of counseling on the community regarding the manufacture and use of liquid organic fertilizer. The results of the community service activities showed the compatibility between the implementation and the guidelines for making liquid organic fertilizer from household organic waste, as well as increasing the knowledge of farmer groups in Uteunkot Village, Lhokseumawe City.
PENGARUH PEG (POLIETILENA GLIKOL) 6000 TERHADAP KETAHANAN KEKERINGAN PADA FASE PERKECAMBAHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Laila Nazirah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4160

Abstract

The use of varieties that are tolerant to drought stress is an alternative in dealing with current climate change conditions. This research aims to determine the effect of administering PEG (Polyethylene Glycole) 6000 compounds on drought resistance in the germination phase of rice plants (Oryza sativa L.). in the research were rice seeds of varieties G1 = Mustakmal 5, G2 = Inpari 32, G3 = CBD, G4 = Inpari 78, G5 = MR 4, G6 = Mokonga, PEG (Polyethylene Glycole) 6000, filter paper, distilled water. Tools used are ruler, analytical scale, label paper, stationery, calculator, camera, bucket, petri dish, measuring cup, tweezers, basket, 500 ml measuring flask, spatula, plastic crab, auto meter set counter, stirrer, and supporting tools other. The results of this research show that there is a combination of factors between several types of rice with the use of PEG 6000 compounds in the variable of giving 10% PEG 6000 with the Mustakmal (G1) rice variety which is the best combination treatment for the observed variables of plumule length and root length. The Mustakmal (G1) rice variety is the best type for the observed variables of plumule length, root length and tolerance index. The use of PEG 6000 at a concentration of 10% (P2) was the best for observing variables plumule length, root length, plumule-radicle length ratio, and tolerance index. Keywords: water stress, types of rice, PEG 6000 INTISARIPenggunaan varietas yang toleran terhadap cekaman kekeringan merupakan salah satu alternatif dalam menghadapi kondisi perubahan iklim saat ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pemberian senyawa PEG (Polyethylene Glycole) 6000 terhadap ketahanan kekeringan pada fase perkecambahan tanaman padi (Oryza sativa L.) Bahan yang di gunakan dalam penelitian adalah benih padi varietas G1 = Mustakmal 5, G2 = Inpari 32 , G3 = CBD, G4 = Inpari 78, G5 = MR 4, G6 = Mokonga, PEG (Polyethylene Glycole) 6000, kertas saring, aquades. Alat yang digunakan pengaris, timbangan analitik, kertas lebel, alat tulis, kalkulator, kamera, ember, cawan petri, gelas ukur, pinset, keranjang, labu ukur 500 ml, spatula, plastik crab, auto metic set counter, stirrer, dan alat pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kombinasi antar-faktor beberapa varietas padi dengan penggunaan senyawa PEG 6000 pada variabel pemberian PEG 6000 10% dengan varietas padi Mustakmal (G1) merupakan perlakuan kombinasi terbaik pada variabel pengamatan panjang plumula dan panjang akar. Varietas padi Mustakmal (G1) merupakan varietas terbaik pada variabel pengamatan panjang plumula, panjang akar, dan indeks toleransi. Penggunaan PEG 6000 pada konsentrasi 10% (P2) merupakan pemberian terbaik pada variabel pengamatan panjang plumula, panjang akar, rasio panjang plumula-radikula, dan indeks toleransi. Kata Kunci : cekaman air, varietas padi, PEG 6000