Zedi Muttaqin
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EMPOWERING WOMEN IN CHILD PARENTING PATTERNS THROUGH PAAR "CINTA KASIH" EDUCATION Sri Rejeki; Siti Hasanah; Zedi Muttaqin; Ibrahim Ibrahim; Saddam Saddam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5680

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan ini adalah edukasi perempuan dalam pola asuh anak melalui edukasi paar “Cinta Kasih”. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah pengurus PKK Desa Juru Mapin khususnya POKJA 1, Perwakilan Pengurus Organisasi Remaja Desa Juru Mapin. Kegiatan telah melalui 3 tahapan yaitu; persiapan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan melalui metode ceramah dan role-playing. Kegiatan berhasil dilaksanakan, terlihat dari semangat peserta mengikuti kegiatan, semangat untuk memahami konsep Paar “Cinta Kasih”, memiliki keinginan yang kuat untuk menerapkan konsep Paar “Cinta Kasih” dengan harapan anak tumbuh kembang sesuai harapan, dan mulai berkomitmen untuk menerapkan konsep Paar “Cinta Kasih” agar terwujud keluarga yang harmonis, antara orangtua dan anak. Dari kegiatan ini juga terbentuk PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dan pengembangan kelompok BKR (Kelompok Bina Keluarga Remaja) di Desa Juru Mapin.Abstract: The purpose of this activity is the education of women in the parenting pattern through the education of "Cinta Kasih" paar. The target of this devotional activity is the management of PKK Juru Mapin Village, especially POKJA 1, Representative of the Youth Organization of Juru Mapin Village. The activity has gone through 3 stages, namely; preparation, implementation, and monitoring and evaluation. Implementation of activities through lecture and role-playing methods. The activity was successfully carried out, seen from the spirit of participants following the activity, the spirit to understand the concept of Paar "Cinta Kasih", have a strong desire to apply the concept of Paar "Cinta Kasih" with the hope of the child to grow up as expected, and began to commit to apply the concept of Paar "Cinta Kasih" to realize a harmonious family, between parents and children. From this activity also formed PIKR (Youth Information and Counseling Center) and the development of BKR group (Youth Family Development Group) in Juru Mapin Village.
THE US OF GADGETS WISELY DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN JUNIOR HIGHT SCHOOL STUDENTS Linda Ayu Darmurtika; Akhmad Akhmad; I Made Suyasa; Halus Mandala; Zedi Muttaqin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6185

Abstract

Abstrak: Gawai atau dalam bahasa Inggris gadget yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, merupakan salah satu bagian dari teknologi yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Penggunaan gawai dimasa pandemi Covid-19 banyak disalahgunakan oleh pelajar, seperti bermain game, karena pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan). Penggunaan gawai tidak sepenuhnya salah, melainkan diperlukan sikap bijak untuk menyikapi hal tersebut, sehingga tidak menimbulkan akibat yang fatal bagi kesehatan fisik maupun mental. Sebagai perangkat elektronik yang praktis, gawai memiliki sisi positif dan negatif dan hal terpenting yaitu memiliki sikap yang mampu membatasi diri, sehingga segala hal yang dilakukan tidak berlebihan dan mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Berdasarkan fenomena tersebut, maka tim tergerak untuk mensosialisasikan pentingnya penggunaan gawai dengan bijak, seperti yang diketahui, bahwa anak usia remaja senang menggunakan gawai hanya untuk bermain game dan sosial media.Abstract:  A gadget or in English gadget which means a small electronic device that has a special function, is one part of technology that can help various human activities. The use of gadgets during the Covid-19 pandemic is widely misused by students, such as playing games, because learning is done online (on a network). The use of gadgets is not entirely wrong, but a wise attitude is needed to respond to it, so that it does not cause fatal consequences for physical and mental health. As a practical electronic device, gadgets have positive and negative sides and the most important thing is to have an attitude that is able to limit oneself, so that everything that is done is not excessive and interferes with teaching and learning activities. Based on this phenomenon, the team was moved to socialize the importance of using gadgets wisely, as it is known that teenagers like to use gadgets only for playing games and social media.
Kajian Penggunaan Waktu Menonton Tayangan Layar Kaca Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Rumah Aliahardi Winata; Muhamad Yunus; Zedi Muttaqin
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7429

Abstract

Abstrak: Tayangan layar kaca tidak bisa dipungkiri memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara positif maupun negative. Salah satu efek negative yang ditimbulkan oeh yayangan layar kaca ini adalah dapat menyita waktu keseharian masyarakat khususnya siswa yaitu disiplin belajar mereka. Televisi dan video gem sebagai media layar kaca yang paling disukai, sebagai factor penyebab siswa menjadi malas dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Berdasarkan isi pokok masalah dapat dirumuskan bagaimana penggunaan waktu menonton tayangan layar kaca terhadap disiplin belajar siswa dirumah yan kemudian di spesifikan lagi untuk mencari jumlah waktu yang digunakan, waktu penggunaaan ,tempat penggunaan baru kemudian dicari hubungannya dengan disiplin belajar siswa tersebut Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jumlah waktu yang digunakan oleh siswa dalam menonton layar kaca rata-rata selama 4-5 jam dalam sehari anak laki-laki dan anak SMA lebih banyak menonton dari pada anak SMP dan anak perempuan. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menonton lebih sering pada malam hari dari pada siang atau sore harinya. Tempat untuk menonton televisi juga lebih banyak dirumah daripada diluar rumah, tetapi untuk bermain video game lebih sering diluar rumah. Berasarkan jumlah, waktu dan tempat tersebut ditemukan bahwa sebanyak 80% siswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton tanyangan layar kaca daripada belajar dirumah. Abstract: It is undeniable that glass screen shows have a considerable effect on people's lives, both positively and negatively. One of the negative effects caused by the glass screen foundation is that it can take up people's daily time, especially students, namely their learning discipline. Television and video gems are the most preferred screen media, as factors that cause students to be lazy in studying and doing school assignments. Based on the main content of the problem, it can be formulated how the use of screen time watching television shows on students' learning discipline at home which is then specified again to find the amount of time used, the time of use, the place of use and then look for the relationship with the student's learning discipline. The approach in this study uses research qualitative with descriptive research type. The results of this study found that the average amount of time spent by students watching television for 4-5 hours a day, boys and high school students watched more than junior high school students and girls. While the time spent watching more often at night than in the afternoon or evening. There are also more places to watch television at home than outside, but to play video games more often outside the home. Based on the number, time and place, it was found that 80% of students spent more time watching television than studying at home. 
Peran Komite Sekolah dalam Mengembangkan Mutu Pendidikan di Sekolah Zedi Muttaqin; Nurwati Nurwati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5988

Abstract

Mutu Pendidikan masih belum mengembirakan belakangan ini, hal ini terjadi karena pengelolaan pendidikan pada tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan yang sepenuhnya belum terwujud. Komite sekolah mempunyai peran penting dalam mengembangkan mutu pendidikan di Sekolah, keberadaan Komite Sekolah merupakan bagian dari perwujudan manejemen berbasis Sekolah yang melibatkan berbagai komponen, termasuk masyarakat dan wali murid. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran Komite Sekolah dalam mengembangkan mutu Pendidikan di SMPN 1 Mbelilin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian yaitu Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan anggota Komite Sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Sekolah berperan sebagai penimbang terhadap penyediaan dan penggunaan sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh sekolah, pengontrol terhadap proses pengambilan keputusan sekolah, dan sebagai mediator untuk mewujudkan berupa penghubung antara kepala sekolah dengan masyarakat dalam membuat ulasan kebijakan dan beberapa program pendidikan.The quality of education has not been improved lately, this is because the management of education at the local government level and education units have not fully materialized. School committees have an important role in developing the quality of education in schools, the existence of school committees is part of the realization of school-based management involving various components, including the community and parents. The purpose of the research is to find out the role of the School Committee in developing the quality of Education at SMPN 1 Mbelilin. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Research informants are the Chairman of the School Committee, the Principal, and members of the School Committee. The data collection methods used are observation, interview, and documentation. The results showed that the School Committee serves as a weigher against the provision and use of facilities and infrastructure needed by the school, controller of the school decision-making process, and as a mediator to realize the liaison between the principal and the community in making policy reviews and some educational programs.
Pemahaman dan Implementasi Ideologi Pancasila di Kalangan Generasi Muda Zedi Muttaqin; Wahyun Wahyun
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 2: September 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.608 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v7i2.1139

Abstract

Generasi muda di era globalisasi saat ini dimana tingkat pemahaman terhadap ideologi Pancasila masih kurang. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 25 Juli 2017 yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kasus atau permasalahan generasi muda di Desa Sumi. Hal ini mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang terhadap nilai Pancasila dan norma di dalam masyarakat Desa Sumi. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahuai pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila; 2) Untuk mengetahui pengimplementasian ideologi Pancasila dikalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan penentuan informan menggunakan purpossive sampling. Sumber dari data sekunder dan primer. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila. Pengimplementasian ideoiogi pancasila di kalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima masih kurang. Hal ini terlihat dari belum terealisasikan dengan baik rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat serta masih banyaknya generasi muda yang tidak peduli tentang pengertian dan cara pengimplementasian ideoiogi Pancasila di kalangan generasi muda; 2) Pengimplementasi Ideoiogi Pancasila masih kurang. Hal ini terilihat dari beberapa bidang kehidupan: a) Bidang sosial psikologis generasi muda memiliki beberapa permasalahan yaitu mabuk-mabukan, bolos sekolah, trak-trakan di jalan raya; b) Bidang sosial budaya memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda berpakaian yang tidak pantas dengan umur, mengacuhkan tradisi adat Desa Sumi; c) Bidang sosial ekonomi memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda Desa Sumi susah mendapat pekerjaan, banyaknya pemuda Desa Sumi yang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mengangur; d) Bidang sosial politik memiliki permasalahan seperti dalam pemilihan umum banyak generasi muda dijadikan sasaran many politic dan dijadikan alat untuk memenangkan pemilihan umum oleh pihak yang besangkutan.
Proses Penyelesaian Sengketa Pembagian Kasus Harta Gono Gini Akibat Perceraian Pasangan Suami Istri di Pengadilan Agama Mataram Zedi Muttaqin; Siti Urwatul Usqak
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v8i2.2947

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas dan peran pengadilan agama dalam menyelesaikan kasus harta gono gini sebagai upaya penyelesaian konflik keluarga pasca bercerai suami dan istri (studi kasus di Pengadilan Agama Mataram).  Penelitian ini adalah  penelitian kualitatif dengan pendekataan deskriptif. Subyek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Kepala Pengadilan Agama, Hakim, dan Panitera Pengadilan Agama Mataram. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer, Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian  yang diperoleh bahwa tugas dan peran pengadilan agama mataram dalam menyelesaikan kasus harta gono gini yaitu : Tugas dan Peran Pengadilan Agama Mataram yaitu menerima, memeriksa, memutuskan, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diaajukan oleh para pihak penggugat., dan Proses penyelesaian dan pertimbangan hakim dalam menentukan pembagian harta gono gini yaitu : Hakim dalam proses pembagian harta bersama yaitu membagi harta bersama tersebut sama-sama ½ (seperdua) penggugat dan tergugat sedangkan hakim dalam mempertimbangkan pembagian harta gono gini atau harta bersama tidak mesti terpaku terhadap UU tetapi sebagai hakim proses pertimbangan pembagian harta gono gini harus berdasarkan rasa keadilan karna hakim sendiri mempunyai asas kontralegen.Abstract:  The purpose of this study was to determine the duties and roles of religious courts in resolving inheritance cases as an effort to resolve family conflicts after divorce (a case study at the Mataram Religious Court). This research is qualitative research with a descriptive approach. The research subjects of the study were the Head of the Religious Courts, Judges, and Registrars of the Mataram Religious Court. Data collection methods used were observation, interviews, and documentation. Sources of data used were primary data sources; data analysis techniques were data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that the duties and roles of the Mataram Religious Court in resolving the case of the Mataram Religious Court are the Duties and Roles of the Mataram Religious Court such as receiving, examining, deciding, adjudicating and completing cases filed by the plaintiffs, and the process of settlement and judges' considerations. In determining the distribution of assets of inheritance, the judges in the process of sharing joint assets are dividing the joint assets together ½ (half) of the plaintiff and the defendant, while the judge in considering the distribution of assets or joint assets does not have to be fixated on the law but as a judge in consideringthe process of the distribution of assets must be based on a sense of justice because the judges themselves have theprinciple of contralegem.
MENELUSURI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) PADA MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS IV DI SDN 1 TERONG TAWAH KEC.LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Zedi Muttaqin; Muhamad Rais; Candra Candra
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 2: September 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.575 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i2.345

Abstract

Abstrak: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Depertemen Pendidikan Nasional telah menetapkan berbagai kebijakan dan upaya, antara lain dengan terus menerus mengusahakan pemerataan/perluasan akses terhadap pendidikan, peningkatan mutu dan relepansi pendidikan serta mengembangkan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah dan masyarakat.  Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015, Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn  Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 dan Bagaimana Peran Guru dalam melaksanakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam mata pelajaran PPKn  Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan purposif sampling dan Snowbell Sampling yang dijadikan sampel adalah guru dan Siswa kelas IV SDN 1 Terong Tawah. Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yang berasal dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.  Berdasarkan hasil penelitian pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) menyebabkan minat dan perhatian siswa lebih meningkat hususnya dalam pelajaran PPKn, adapun usaha yang dilakukan sekolah yaitu menambah jumlah kegiatan ekstra kurukuler yang ada dengan mempasilitasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler mendatangkan pelatih yang memiliki kemampuan dan dari hasil penelitian diketahui bahwa peran guru dalam pengembangan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill). guru sudah diposisikan atau memposisikan diri pada hakekat yang sebenarnya, yaitu guru merupakan pengajar dan pendidik, yang berarti disamping mentransfer ilmu pengetahuan, juga mendidik dan mengembangkan kepribadian peserta didik melalui intraksi yang dilakukannya di kelas dan luuar kelas.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII di MTs. Al-Intishor Tanjung Karang Mataram zedi Muttaqin; sri Muliyati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.156 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.859

Abstract

Penggunaan metode ceramah yang begitu sering oleh guru PKn MTs. AL-Intishor khususnya guru kelas VII mengakibatkan sebagian besar siswa sering mengalami kesulitan  memahami materi yang diajarkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII MTs. Al-Intishor Tanjung Karang. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus yang memuat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs. Al-Intishor yang berjumlah 21 siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Data yang diperoleh berupa hasil tes yaitu berupa tes siklus I (SI), tes siklus II (SII), tes siklus III (SIII) serta lembar observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yaitu pada siklus I 46,4 dengan persentase ketuntasan 76,19%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 50,6 dengan persentase ketuntasan 100% kemudian pada siklus III rata-rata hasil belajar siswa adalah 51,13 dengan persentase ketuntasan 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group  dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VII MTs. Al-Intishor. The use of a lecture method that is so frequent by the teacher of PKn MTs. AL-Intishor especially the teacher of class VII resulted in most students often having difficulty understanding the material being taught. The research aims to determine how the implementation of cooperative learning Model type Group To Group towards the improvement of student learning outcomes on PKn class VII. Al-Intishor Tanjung Karang. The research method uses class action research with 3 cycles that contain planning, implementation, observation, and reflection stages. The subject of the study is a student of class VII MTs. Al-Intishor, numbering 21 students. The approach used is a qualitative approach and a quantitative approach. Data collection methods using study results tests, and observation sheets. The Data obtained in the form of a test result is tested cycle I (SI), Cycle test II (SII), Cycle III test (SIII) as well as student observation sheet in teaching learning activities. The results showed that there was an increase in the average student learning outcome at the I 46.4 cycle with a percentage of 76.19%. On the average cycle of student learning outcomes is 50.6 with a percentage of 100% at the end of the III percent of student learning outcomes is 51.13 with a percentage of the compensation of 100%, so it can be concluded that the learning Model implementation Cooperative type Group To Group can improve student learning outcomes in the subjects of PKn-class VII MTs. Al-Intishor.
Studi Politik dan Hukum Terhadap Tarian Kalero Masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Zedi Muttaqin; Maemunah Maemunah; Kristina Nona Woro
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8250

Abstract

Tarian Kalero merupakan tarian klasik yang masih tetap dipelajari oleh Masyarakat Donggo sampai sekarang, tarian kalero ini termasuk tarian yang mempunyai nilai original yang kental dengan adat setempat karena sejak dulu hingga sekarang gerakan tarian kalero tetap sama dan tidak ada modifikasi. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian yang didapatkan yang telah diidentifikasi untuk memberikan infromasi penelitian ini adalah tokoh adat sebanyak 4 orang, tokoh agama sebanyak 3 orang, tokoh masyarakat 4 orang dan aparat desa Mbawa seperti kepala desa, sekretaris desa, para kaur desa. Selain itu informan juga dilibatkan adalah pemberhati budaya di masyarakat bima. Pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu obervasi, interview dan dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, verifikasi data, pemiliha data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam upacara  pelaksanaan tarian kalero yaitu nilai soaial, gotong royong, religi, oraganisasi, mufakat,  dan nilai kesenian. Aspek politik dalam tradisional tarian kalero masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menunjukkan bahwa masyarakat donggo dalam menyambut tamu Negara, pemerintah daerah, bupati, gubernur maupun aparat Negara lainnya yang datang ke wilayah Donggo maka masyarakat menyambut dengan ritual tarian kalero. Adanya tarian kalero mengundang masyarakat banyak untuk dapat menyaksikan pagelaran tarian tersebut serta melihat dan menyambut para tamu yang datang. Aspek hukum dalam tradisional tarian kalero bahwa tradisi ritual tarian kalero masyarakat Donggo perlu diberikan perlindungan hukum terhadap legalitas sebagai kebudayaan masyarakat donggo asli, karena sumber kebudayaan daerah merupakan sumber kebudayaan nasional yang memiliki nilai kulturalistik kedaerahan.Kalero dance is a classical dance that is still being studied by the Donggo people until now, this kalero dance is a dance that has original values that are thick with local customs because from the past until now the kalero dance movements have remained the same and there are no modifications. The research method used in this study uses qualitative research with a descriptive approach. The research subjects that have been identified to provide information for this research are 4 traditional leaders, 3 religious leaders, 4 community leaders and Mbawa village officials such as village heads, village secretaries, village heads. In addition, the informants also involved are cultural observers in the Bima community. Data collection uses 3 methods, namely observation, interview and documentation. This analysis is carried out with the stages of data collection, data verification, data selection and data inference. The results of the study indicate that the values contained in the ceremony of carrying out the kalero dance are social values, mutual cooperation, religion, organization, consensus, and artistic values. The political aspect in the traditional kalero dance of the Mbawa community, Donggo District, Bima Regency, shows that the Donggo community in welcoming state guests, local governments, regents, governors and other state officials who come to the Donggo area, the community welcomes the kalero dance ritual. The existence of the kalero dance invites many people to be able to watch the dance performance and see and welcome the guests who come. The legal aspect in the traditional kalero dance is that the ritual tradition of the kalero dance of the Donggo community needs to be given legal protection against legality as the culture of the indigenous Donggo community, because the source of regional culture is a source of national culture that has regional culturalistic values.
Tradisi Pemindahan Perempuan dalam Perkawinan Adat Masyarakat Nyura Lele Suku Wee Leo Kabupaten Sumba Barat Daya Zedi Muttaqin; Hafsah Hafsah; Yuan Aristo Malo
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.851 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v8i1.1933

Abstract

Perkawinan adat Sumba, suatu hal yang masih melekat hingga saat ini yaitu tradisi pemindahan perempuan sebagai salah satu tahapan yang harus di lalui agar perkawinan dikatakan sah dan dapat dijemput oleh keluarga laki-laki. Perkembangan zaman dan peradaban yang semakin maju, akhirnya tradisi ini tidak berjalan sesuai dengan kebiasaan yang telah disepakati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer di peroleh melalui hasil wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen dan informasi lain yang terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan proses Tradisi pemindahan perempuan (Padikina Minne Pala Koro Burru Nauta) pada perkawinan adat masyarakat desa Nyura Lele suku Wee Leo kabupaten Sumba Barat Daya meliputi tahapan perkenalan, tahapan perkenalan adat, tahapan ikat adat dan tahapan pindah dinding turun tangga/ikat pindah. Dalam proses pelaksanan tradisi pemindahan perempuan dalam istilah masyarakat Sumba disebut  padikkina mine pala koro burru nauta (pemindahan perempuan/ mempelai wanita pindah dinding turun tangga) meliputi yaitu membuka/memulai pembicaraan, pemberian Tagu Loka (bagian om/paman), pemberian Tagu Umma Kalada (Belis untuk rumah besar), pemberian Imbalan Air Susu Ibu (Itta Kere Puaro Mata), dan urusan Belis. The traditional wedding of Sumba, a thing that is still inherent to the present is the tradition of Padikkina Minne mone nutmeg Velvet (the transfer of women/brides moved the wall down the stairs) as one of the stages that must be passed so that the marriage is said to be valid and can be picked up by the male family. The development of the time and civilization is progressing, eventually this tradition does not go according to the agreed habit. The method used in this research is a qualitative method with a phenyomological approach. In this research researchers use primary data sources in obtaining through the results of interviews while secondary data is obtained through documents and other information related to the study. The data collection techniques used are observations, interviews and documentation. The results of the study showed the process of women's removal tradition (Padikina Minne Pala Koro Burru Nauta) on the indigenous marriage of the villagers Nyura Lele tribe Wee the West Sumba Regency Power includes the introductory stage, the stage of customary introduction, the stage of customary ikat and the stage of moving the wall down stairs  In the process of the tradition of the removal of women in the community term Sumba called Padikkina mine pala Koro burru Nauta (Transfer of women/bride moving Wall down stairs) covering the opening/starting talks, giving Tagu Loka (part om/uncle), giving Tagu Umma Kalada (Belis for Big House), giving breast milk (Itta Kere Puaro Mata), and Belis affairs.