Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGUKURAN STATUS GIZI PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK ASISYAH VII KOTA PEKANBARU Tengku Silawati Hartian; Siska Mulyani; Mustika Hana Harahap; Hamidah Sari Batu Bara; Andriani Andriani
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6766

Abstract

Abstrak: Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan perkembangan. Anak Indonesia merupakan generasi penerus untuk melanjutkan kegiatan pembangunan bangsa. Pemantauan tumbuh kembang anak usia prasekolah merupakan fase yang penting karena dapat menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku di masa mendatang. anak yang memiliki awal tumbuh kembang yang baik akan tumbuh menjadi dewasa yang lebih sehat, hal ini dipengaruhi oleh hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan, sehingga nantinya memiliki kehidupan yang lebih baik. Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan pemeriksaan Antropometri. Tujuan dari pengabdian masyarakat terpantaunya tumbuh kembang anak (Antropometri) sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan secara dini. Metode pelaksanaan kegiatan secara garis besar meliputi tahapan sosialisasi, pemeriksaan TB, BB dan Lila. Setelah dilakukan pemeriksaan TB, BB dan Lila telah diperoleh hasil yaitu BB/U gizi baik 43, gizi lebih 1, gizi kurang 4. TB/U normal 47, tinggi 1, IMT/U kurus 3, gemuk 4, obesitas 2. Normal 39. Perlu dilakukan kegiatan pemantauan secara terus menerus dan pendampingan berkelanjutan untuk mencegah masalah-masalah yang dialami anak bisa teratasi.Abstract: Preschoolers are children aged two to five years. This age range is a golden period of a child in growth and development. Indonesian children are the next generation to continue nation-building activities. Monitoring the growth and development of preschool-aged children is an important phase because it can determine the quality of health, well-being, learning and behavior in the future. Children who have a good early growth and development will grow into healthier adults, this is influenced by the result of the interaction of genetic factors and environmental factors, so that later they have a better life. Measurement of children's nutritional status can be done with anthropometric examination. The purpose of community service is to monitor children's growth and development (anthropometry) so that they can prevent early growth and development deviations. The method of carrying out activities in general includes the stages of counseling, examination of WAZ, HAZ, BAZ. After examination for WAZ, HAZ, BAZ and MUC, the results obtained were WAZ good nutrition 43, over nutrition 1, under nutrition 4. HAZ normal 47, height 1, BAZ thin 3, fat 4, obese 2. Normal 39 MUC weighs less than 1, normal 47. It is necessary to carry out continuous monitoring activities and ongoing assistance to prevent problems experienced by children from being resolved.
PENGARUH SENAM LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PRA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SAIL KOTA PEKANBARU Siska Mulyani; Apriyanto Apriyanto; Sri Yanti
Ensiklopedia of Journal Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Edisi 2 Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.12 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v2i2.431

Abstract

Hypertension is one of the highest causes of death in people in the world. This disease is call silent killer. The prevalence of hypertension has reached 31.7% of the population in Indonesia. it increase because many factors such as genetics, less of physical activity and smoking. The purpose of this study was to see the effect of low impact exercise on pre-blood pressure in elderly with hypertension. This research was conducted on 12 respondents in Puskesmas Sail Pekanbaru.with bivariate. analysis this research is a quantitative with a quasi experimental design "pre and post test without control". with Wilcoxon test analysis. The results of this study showed that the average blood pressure before low impact exercise was 145.83 mmHg and after low impact exercise was 129.17 mmHg, while the average diastolic blood pressure before low impact exercise was 92.50 mmHg and the mean diastolic blood pressure after it was done impact low exercise is 81.67 mmHg. Based on the Wilcoxon test it can be concluded that there is the effect of low impact exercise in reducing systolic and diastolic blood pressure before and after low impact exercise with p value = 0.001 (systolic blood pressure) and p value 0,001 (diastolic blood pressure) (p = 0,05 ), it is recommended for further research to develop the effect of low gymnastics on the blood pressure of DM patients with hypertension.
EFEKTIVITAS CABBAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI MASTITIS PADA IBU MENYUSUI DI HOMECARE MOMINHA PEKANBARU Tengku Hartian; Mustika Hana Harahap; Siska Mulyani; Andriani; Hamidah Sari Batubara
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v1i2.415

Abstract

ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama bulan6 bulan. Berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa bayi dengan pemberian ASI saja hingga usia 0-5 bulan hanya sebesar 62,2%. Nyeri payudara mulai timbul pascapartum. Gangguan ini apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan terjadinya mastitis. Mastitis merupakan kejadian yang ditandai dengan adanya rasa sakit pada payudara yang disebabkan adanya peradangan yang bisa disertai infeksi maupun non infeksi. pencegahan mastitis bisa diatasi dengan pengobatan Non Farmakologis yaitu dengan menggukan Cabbage (Daun Kubis). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas Cabbage terhadap penurunan skala nyeri mastitis pada ibu mneyusui di Homecare Mominha Pekanbaru. Jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain Quasy Eksperimen dengan pendekatan one group pretestpostest dilakukan selama satu bulan yaitu dari tangggal 10 Juni-23 Juli 2022 di Homecare Mominha Pekanbaru. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien mastitis di Homecare Mominha Pekanbaru sebanyak 50 kasus. Pengambilan sampel menggunakan metode Accidental sampling sebanyak 13 orang penderita mastitis Hasil penelitian di dapatkan rata-rata skala nyeri responden setelah melakukan kompres cabbage turun, yang bisa dilihat dari nilai mean pretest dan posttest yaitu 5.69 turun menjadi 3.23, dan nilai P-value 0,000. Ada efektivitas pemberian cabbage jadikan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di Homecare Mominha Pekanbaru terhadap skala nyeri mastitis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dapat untuk dijadikan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di Homecare Mominha Pekanbaru dalam hal menangani pasien mastitis dan menganjurkan agar pasien mau melakukan terapi yang salah satunya kompres Cabbage untuk menurunkan nyeri mastitis
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DAUN KATU DAN LABU SIAM TERHADAP PRODUKSI ASI Mustika Hana Harahap; Siska Mulyani
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v1i2.416

Abstract

Pencapaian ASI eksklusif di kabupaten Kampar masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Mengingat pentingnya ASI bagi bayi dan sangat bermanfaat untuk proses pertumbuhan dan perkembangan bayi serta program pemerintah yang ingin menggalakkam pemberian ASI kepada bayi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI adalah melalui penggunaan obat ramuan tradisional seperti daun katu (Sauropus androgynus) labu siam (Sechium edule). Tujuan penelitian ini mengetahui perbandingan efektifitas daun katu dan labu siam terhadap produksi ASI. Metode penelitian yaitu Quasy Experimen. Waktu penelitian pada bulan Mei – Agustus 2021. Populasi dalam penelitian ini aadalah 18 orang dengan sampel penelitian adalah 18 orang. Teknik pengambilan sample total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji T-Dependent. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh mean 0,50000 nilai P value = 0,001 maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara daun katu dan labu siam terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh siginifikan terhadap pemberian daun katu dan labu siam terhadap produksi ASI. Diharapkan kepada ibu yang sedang menyusui untuk mengkonsumsi daun katu dan labu siam secara rutin karena sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang guna meningkatkan produktifitas di masa yang akan datang dan disarankan kepada Puskesmas Tambang agar bekerja sama dengan kader setempat guna memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu menyusui.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI MAKANAN BERGIZI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI DAN BALITA DI DI RW 1 LEMBAH SARI RUMBAI KOTA PEKANBARU Tengku Hartian SN; Siska Mulyani; Mustika Hana Harahap; Andriani Andriani; Hamidah Sari Batubara
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.12898

Abstract

Abstrak: Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan melakukan promosi kedsehatan salah satunya edukasi. Pemberian edukasi memberikan efek positif terhadap pengetahuan dan prilaku seseorang dalam merubah pola pikir dan sikap. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini agar ibu-ibu bayi dan balita tahu dan mengerti bagaimana memilih, megolah dan menyajikan makanan yang bergizi dalam usaha pencegahan stunting sedini mungkin. Metode pelaksanaan kegiatan secara garis besar meliputi tahapan Penyuluhan dan evaluasi. Sebelum pemberian sedukasi terlebih dahulu dilakuakan pretest untuk menilai pengetahuan ibu dan membandingkan hasil posttest setelah pemaparan materi dan tanyajawab, terdapat peningkatan pengetahuan ibu bayi dan balita tentang pemenuhan makanan bergizi dalam usaha pencegahan stunting. Perlu dilakukan edukasi, pengawasan dan pemantauan secara terus menerus mengenai status gizi anak karena hal ini dapat berdampak kepada penurunan daya tahan tubuh yang dapat mengakibatkan mudah terserang penyakit, dengan dilakukannya pemantauan dan edukasi secara berkala dan terjadwal di Posyandu RW 1 Lembah Sari Rumbai dapat terdeteksinya sedini mungkin masalah kesehatan pada anak.Abstract: Optimal nutrition is essential for normal growth and physical and intellectual development in infants, children and all age groups. Efforts that can be made to improve public health status by promoting health, one of which is education. Providing education has a positive effect on a person's knowledge and behavior in changing mindsets and attitudes. The purpose of this community service is so that mothers of babies and toddlers know and understand how to choose, process and serve nutritious food in an effort to prevent stunting as early as possible. The method of implementing activities in general includes the stages of counseling and evaluation. Prior to providing education, a pretest was carried out to assess the mother's knowledge and compare the results of the posttest. After the presentation of the material and questions and answers, there was an increase in the knowledge of mothers of infants and toddlers about fulfilling nutritious food in an effort to prevent stunting. It is necessary to carry out continuous education, supervision and monitoring regarding the nutritional status of children because this can have an impact on decreasing body resistance which can result in being susceptible to disease, by carrying out periodic and scheduled monitoring and education at Posyandu RW 1 Lembah Sari Rumbai it can be detected as early as possible health problems in children.
Penyuluhan Dan Pelayanan Keluarga Berencana Pada Pasangan Usia Subur Di Desa Sendayan Hamidah Sari; Andriani Andriani; Linda Suryani; T. Hartian; Mustika Hana Harahap; Siska Mulyani
COVIT (Community Service of Health) Vol. 3 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i1.15827

Abstract

: Family planning is a program launched by the government, with the aim of planning pregnancy, so that pregnancy occurs at the desired time. Where the distance between births is extended and subsequent births can be prevented if the number of children is reached as desired, to foster the health of all family members as well as possible towards the norm of a small happy and prosperous family. contraception and provide free contraceptive installation services. The result of this service is that the client understands the benefits of using contraceptives and is willing to using contraceptives Keywords : Counseling, Family Planning, Using of Contraceptive Devices
Pelatihan Terapi Pijat Bayi Bagi Ibu Dengan Balita Di Desa Kualu Kecamatan Tambang Eva Santi Hutasoit; Linda Suryani; Yessi Azwar; Siska Mulyani; Tengku Hartian; Rika Sri Wahyuni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Radisi Vol 2 No 3 (2022): Desember
Publisher : Yayasan Kajian Riset dan Pengembangan RADISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/pkmradisi.v2i3.220

Abstract

The purpose of this community service activity is to provide understanding to mothers with toddlers about the implementation of infant massage therapy. Apart from having good benefits for the baby, this therapy is also a solution for ARI and bloating in babies. The implementation of this activity uses consultation, practice, and evaluation methods with four stages of activity. Based on the implementation of the activities, it was found that after receiving infant massage therapy training, the mother's understanding of infant massage therapy would increase. This result is proven by the mother's pre-test knowledge test in the poor category as many as 9 people (53%), good category as many as 8 people (47%). And at the time of the post test the level of mother's knowledge was less than 1 person (6%) and good as many as 16 people (94%).