Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat

Edukasi Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal sebagai Booster ASI Hesti Wulandari; Aswita Aswita; Nurmiaty Nurmiaty
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.518 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v1i1.271

Abstract

Potensi penggunaan pangan lokal seperti daun kelor, daun katuk, pepaya muda, dan jantung pisang dapat dimanfaatkan sebagai booster ASI oleh ibu menyusui. Edukasi tentang pemanfaatan bahan makanan lokal sebagai booster ASI diperlukan agar para ibu menyusui dan keluarga dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan produksi ASI. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui dan keluarga tentang pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai booster ASI. Metode yang digunakan yaitu ceramah tanya jawab dengan memberikan modul. Lokasi pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Telaga Biru Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Hasil pre-postest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dari rerata skor pengetahuan 68,5 menjadi 89 setelah diberikan edukasi. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan ibu dapat memaksimalkan konsumsi bahan pangan lokal yang dapat meningkatkan produksi ASI sehingga ibu berhasil menyusui.
Pemberdayaan Keluarga dan Kader Posyandu melalui KIE tentang Pijat Oksitosin dan Penanganan Masalah Menyusui di Desa Atowatu, Kecamatan Soropia Nurmiaty Nurmiaty; Aswita Aswita; Hesti Wulandari
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Juni-November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.657 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v1i2.280

Abstract

Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung gerakan 1000 HPK sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden mengenai Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi melalui pemberian ASI eksklusif. Namun terkadang dalam masa menyusui sering muncul masalah-masalah yang mengakibatkan bayi tidak mendapat ASI Ekslusif. Agar ibu-ibu berhasil menyusui diperlukan bantuan moril berupa dukungan dari keluarga, kader dan tenaga kesehatan. Salahsatunya dengan melibatkan suami dan keluarga dalam pemberian ASI melalui pelaksanaan pijat oksitisin. Pijat oksitosin dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI sehingga sangat berpengaruh dalam pemberian ASI dalam 6 bulan pertama. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga dan kader dalam pelaksanaan pijat oksitosin dan penanganan masalah menyusui di Desa Atowatu Kecamatan Soropia. Sasarannya kegiatan adalah ibu hami, menyusui, ibu - ibu yang memiliki bayi 0-24 bulan , Kader Posyandu, Suami dan keluarga ibu di Desa Atowatu. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemberian pre-test, ceramah, demonstrasi dan tanya jawab serta post-test. Hasil analisis dari data kuesioner diperoleh informasi bahwa nilai terendah saat pre test adalah 2. Dan nilai tertinggi saat pretest adalah 10. Rata-rata nilai skor saat pretest adalah 7,2. Setelah dilakukan intervensi diperoleh nilai terendah adalah 7 dan nilai tertinggi adalah 10. Rata-rata skor saat post test adalah 9,1. Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan pijat oksiotosin dan mengetahui masalah-masalah dalam menyusui dan cara penanganannya.
Pemberdayaan Remaja dan Orangtua tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dan Dampak Perkawinan Usia Dini di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Hesti Wulandari; Nurmiaty Nurmiaty; Sitti Aisa; Halijah Halijah
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.014 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v2i1.493

Abstract

Pendewasaan usia perkawinan (PUP) sangat penting digalakkan karena dampaknya sangat kompleks. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan angka perkawinan anak meningkat pada masa pandemi Covid-19. Tercatat kenaikannya mencapai 24 ribu. Sulawesi Tenggara termasuk dalam 5 besar Provinsi dengan proporsi perempuan berstatus kawin sebelum umur 18 tahun Perkawinan anak/remaja berdampak pada berbagai parameter kependudukan yang telah menjadi pusat perhatian pemerintah saat ini seperti kematian bayi, kematian ibu, perceraian, KDRT dan angka putus sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya remaja dan orangtua tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan. Pelaksanaan kegiatan di Desa Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari dengan metode ceramah tanya jawab, pemberian komik edukasi, pemutaran video dan diskusi interaktif. Hasil evaluasi pretest dan posttes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu dari 77,86 menjadi 88,8. Luaran yang dihasilkan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan remaja dan orangtua tentang pendewasaan usia perkawinan dan dampak perkawinan usia dini.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Mengatur Kehamilan dan Kelahiran menggunakan Kontrasepsi Efektif Terpilih Nurmiaty Nurmiaty; Sitti Aisa; Halijah Halijah; Hesti Wulandari; Muliati Dolofu
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.305 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v2i2.687

Abstract

Latar Belakang: Salah satu ancaman dari pandemic covid 19 adalah baby booming. Hal ini berpotensi terjadi jika pasangan usia subur tidak mengakses layanan kontrasepsi selama pandemic. Sehingga masyarakat perlu diberdayakan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan pada masa pandemic. Tujuan: Meningkatkan peran masyarakat dan keluarga melalui KIE untuk mengatur jumlah kehamilan dan kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi efektif terpilih di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo. Metode: Kegiatan PKM dilaksanakan dalam 4 tahapan, tahap 1 dilakukan pre test, tahap 2 pemberian edukasi, tahap 3 pelayanan kontrasepsi dan tahap 4 evaluasi melalui post test. Kegiatan edukasi dilaksanakan dalam ruangan terbuka, menggunakan media LCD dan PPT, dan modul. Semua Kegiatan dilaksanaka dengan memperhatikan protocol covid 19. Hasil: Pelaksanaan pengabdian didahului dengan pengukuran pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi menggunakan kuesioner diperoleh hasil mean rata-rata saat pretest adalah 12,56. Selanjutnya dilakukan pemberian materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Yang mana terungkap bahwa terdapat beberapa ibu yang menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengacu pada penggunaan kontrasepsi yang rasional. Selanjutnya para peserta kegiatan pengabdian dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi efektif terpilih melalui pelayanan KB yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kedari. Lalu dilakukan post test untuk mengukur pengetahuan dan diperoleh mean rata-rata post test adalah 15,9. Hasil analisis paired t test menunjukkan bahwa ada perbedaan antara mean skor pretest dengan mean skor posttest. Dari 30 responden, 10 orang memilih metode kontrasepsi Implant dan 2 orang menggunakan IUD. Sedangkan responden yang lain yang masih melanjutkan kontrasepsi yang saat ini digunakan seperti suntik. Kesimpulan: Pemberian KIE mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi terpilih dan penggunaan kontrasepsi yang rasional. Tersedianya modul sebagai bahan bacaan bagi ibu khususnya dan masyarakat secara umum. Saran: Kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi efektif terpilih khususnya kontrasepsi seperti implat, IUD dan MOW maupun MOP. Perlu disosialiasikan tentang pentingnya menunda kehamilan masa pandemic.