Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INOVASI PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUK SAYURAN YANG BERNILAI EKONOMIS Mulyati Mulyati; Soesetio R. MF. A; Afriadin Afriadin; Sefiana R.R; Sabrina A.; Paksindra R.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6737

Abstract

ABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pelatihan  kepada petani sayuran melalui teknik meramu media berbasis standar budidaya pertanian yang baik atau “Good Agriculture Practices”, dan sekaligus  memperkenalkan konsep budidaya sayuran melalui pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Kegiatan PKM  ini  dilaksanakan dengan  metode pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan melibatkan anggota kelompok tani, ketua kelompok tani, Penyuluh Pertanian setempat, ketua dan anggota Karang Taruna, tokoh masyarakat dan beberapa staf desa. Hasil kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman peserta tentang teknik pembuatan pupuk organik dari berbagai limbah pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah dan meramu media tanam untuk meningkatkan produksi sayuran organik. Secara umum, peserta PKM  sangat antusias dan memberikan respon yang positif terhadap materi yang disampaikan dan bersedia menerapkan penggunaan pupuk organik  ramah lingkungan tersebut dalam teknik budidaya sayuran organik dilahan pertaniannya. Di akhir sosialisasi dan pelatihan ini peserta berharap dapat diberikan pendampingan secara berkelanjutan dari mahasiswa KKN Universitas Mataram. Kata kunci : inovasi;  pupuk organik;  sayuran;  nilai ekonomis. ABSTRACTThe objective  of this Community Service Activity (PKM) is to increase knowledge and training to vegetable farmers through the technique of combining various waste material as plant growth media based on good agricultural cultivation standards or "Good Agriculture Practices", and at the same time introduce the concept of vegetable cultivation through the use of Environmentally Friendly organic fertilizers. This Community Service Activity is carried out by Participatory Rural Appraisal (PRA) approach method by involving members of farmers groups, farmers group chairmen, local Agricultural Extension, chairmen and members of Karang Taruna, community leaders and some village staff. The results of this PKM activity showed that there was an increased understanding of participants understanding of organic fertilizer manufacturing techniques from various agricultural wastes to increase soil fertility and concoct planting media to increase organic vegetable production. In general, PKM participants are very enthusiastic and give a positive response to the material delivered and are participants are willing to apply the use of environmentally friendly organic fertilizers in organic vegetable cultivation techniques in their farms. At the end of this socialization and training participants hope to be provided with ongoing assistance from KKN students of Mataram University. Keywords: innovation; organic fertilizers; vegetables; economic value.
PENERAPAN MODEL USAHATANI SEHAT MELALUI PENGGUNAAN PUPUK SILIKAT PLUS PADA TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA Mulyati Mulyati; Joko Priyono; Muliatiningsih Muliatiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.559 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3241

Abstract

ABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada petani kakao tentang teknik usahatani kakao yang sesuai dengan standard praktik pertanian yang baik atau Good Agriculture Practices (GAP); dan   memperkenalkan konsep usahatani sehat kepada petanik melalui penggunaan pupuk silikat plus (SiPlus). Kegiatan PKM dilakukan melalui penyuluhan secara langsung dengan cara memutarkan video tentang penerapan GAP untuk tanaman kakao dan slide tentang konsep dan penerapan bertani sehat dengan menggunakan pupuk SiPlus di balai desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.  Kegiatan ini dihadiri oleh 21 orang petani dan staf desa serta beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Tayangan video tentang GAP kakao difokuskan pada penerapan PSP2S (Panen sering, pemangkasan, pemupukan dan sanitasi).  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tayangan video tersebut telah memberikan motivasi  bagi petani kakao tentang teknik pengelolaa  kebun kakao yang baik. Penggunaan SiPlus merupakan metode baru, sehat dan ramah lingkungan. Secara umum, petani sangat antusias dan menyambut baik ajakan tim PKM untuk menerapkan GAP kakao dan konsep bertani sehat dengan SiPlus.  Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, kombinasi metode GAP dan penerapan model usahatani sehat menggunakan SiPlus direkomendasikan untuk dapat dijadikan sebagai model usahatani kakao di KLU serta dapat disebar-luaskan ke petani kakao lainnya. Kata kunci: model usahatani; silikat plus;  kakao. ABSTRACTThe purpose of this community service (CS) was to provide knowledge and traning to cocoa farmers that are in accordance  with good Agriculture practices (GAP) standard; and  introducing the concept of healthy farming through the use of silicate plus fertilizer (Si plus).  This activities are carried out through direct counseling by playing  a video about the application of GAP for cocoa plants and a slide about the concept  of healthy  farming  using Si plus fertilizer.  The activity was held at the Genggelang village hall. Gangga District,  Noth Lombok Regency, with 21 farmers attended and village staff as well as several community  leaders in the village. The video presented about GAP for cocoa is focused on implementing PSP2S (frequent harvesting, pruning, fertilizing and sanitation). The results showed that the video was motivated cocoa farmers about good cocoa garden management techniques  and synergistic manner.  In general, the farmes were very enthusiastic and welcome the community service team’s invitation to apply GAP for cocoa and the concept of healthy farming with Siplus . To follow-up this activity, a combination of the GAP and applying Siplus  is  recommended to be used as a cocoa farming  model in North Lombok Regency and it can be distributed to other cocoa farmers. Keywords: farming model; silicate plus; cocoa.
MODIFIKASI APLIKASI BIOMASSA (BIOCHAR, PUPUK KANDANG DAN JERAMI JAGUNG) PADA PERTANAMAN UBI KAYU DI TANAH LEMPUNG BERPASIR (SANDY LOAM) LAHAN KERING LOMBOK UTARA Sukartono Sukartono; Suwardji Suwardji; Mulyati Mulyati; Baharuddin Baharuddin; Tejo Wulan
BUANA SAINS Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v14i2.338

Abstract

Improved management of dryland agriculture could be one strategy to increase cassava production in order to meet national demand particularly for food and bioetanol industry. A field experiment was carried out to evaluate the influence of biomass modification addition (biochar, cattle manure, and corn-straw) on the growth and yield of cassava grown on sandy soils of northern Lombok. The treatments tested were: without addition of organic biomas as control (M0); the straw was put in the lowest part of rhyzoshere, biochar in the middle and subsequently followed by manure mixed with soil on top (M1); biochar, cattle manure, straw were mixed thoroughly within rhyzosphre (M2); biochar and cattle manure were only mixed with soil (M3); the manure was put down in the bottom part of rhyzoshere, straw in the middle and subsequently followed by biochar mixed with soil on top (M4). Results of the research showed that modification of biomass addition (biochar, manure and corn-straw) within soil increased significantly the growth and yiled as a results of better nutrient retention compared to soil without organic addition. The yield was increased by 32 and 33% at M1 and M4 respectivelly and reached closed to 40% at treatments of both M2 and M3 (27 ton ha-1)
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA DUMAN, KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Kukuh Ulhaq Wiantoro; Ahmad Baehaki; Mulyati Mulyati
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.615 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v2i1.95

Abstract

Desa Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah dengan potensi utama terletak pada sektor peternakan. Kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dan keahlian dari peternak tersebut untuk memanfaatkan limbah ternak yang ada. Limbah ternak tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan namun para peternak hanya membiarkan limbah ternak tersebut tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengadakan penyuluhan pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi pupuk kompos di Desa Duman. Tujuan dari program ini adalah untuk mengubah pola pikir para peternak tentang limbah ternak tersebut yang awalnya tidak bernilai menjadi sesuatu yang mempunyai manfaat. Metode yang digunakan adalah persiapan program, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan pupuk, pemanfaatan, monitoring, dan mengevaluasi. Hasil dari program ini adalah masyarakat desa duman  dapat membuat pupuk kompos dari limbah-limbah disekitar lingkungan seperti, kotoran sapi, sekam padi, jerami, dan lainnya serta air dan obat molasis untuk pencampurannya. masyarakat Duman dapat mengolah limbah dan sampah organik untuk dijadikan sebagai pupuk pertanian. Selain mengunakan biaya yang sedikit juga dapat menjaga kebersihan lingkungan yang sehat dan indah dan masyarakat berkoitmen untuk upaya mengembangkan berkelanjutan program.Kata Kunci: Limbah Ternak Sapi, Pupuk kompos, Desa Duman.
SOSIALISASI ANTISIPASI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI RAWIT Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Rika Andriani Sukma Dewi; Mulyati Mulyati; Baharuddin Baharuddin; Sri Tejowulan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.17150

Abstract

ABSTRAKDesa Sukadana merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian yang besar. Sebagai salah satu desa penyangga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, desa ini berpotensi menjadi desa pemasok kebutuhan pangan di kawasan tersebut. Desa yang berada di wilayah beriklim kering ini dapat memanfaatkan lahan pertanian untuk tanaman hortikultura salah satunya adalah tanaman cabai. Dalam pembudidayaan tanaman hortikultura cabai tidak luput dari adanya hambatan yaitu hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai. Sebagai langkah untuk mengantisipasi hal tersebut kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Sukadana dengan Masyarakat sasaran yaitu kelompok Tani Patuh Bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi antisipasi serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai khususnya cabai rawit. Kegiatan ini dilakukan dengan metode diskusi dua arah dan sosialisasi dengan melibatkan anggota kelompok tani yang telah melakukan pembudidayaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai beragam hama dan penyakit serta obat-obatan yang dapat mencegah hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit yang diketahui melalui hasil pretest sebelum sosialisasi dan posttest setelah diadakannya sosialisasi. Kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa memberikan manfaat yang besar pada anggota kelompok tani terutama dalam perawatan tanaman cabai. Kata kunci: budidaya; hortikultura; cabai rawit; hama penyakit. ABSTRACTSukadana Village is one of the villages that has great agricultural potential. As one of the buffer villages in the Mandalika Special Economic Zone (KEK), this village has the potential to become a village that supplies food needs in the area. This village, which is located in a dry climate area, can utilize agricultural land for horticultural crops, one of which is chili. In cultivating horticultural crops, chilies cannot escape obstacles, namely pests and diseases that attack chili plants. As a step to anticipate this, this community service activity was carried out in Sukadana Village with the target community, namely the Patuh Bersama Farmer Group. This activity aims to provide socialization in anticipation of attacks by pests and diseases that attack chili plants, especially cayenne pepper. This activity was carried out using a two-way discussion method and socialization by involving members of farmer groups who had already carried out cultivation. The results obtained from this activity are that it can increase public knowledge about various pests and diseases as well as drugs that can prevent pests and diseases in cayenne pepper which are known through the results of the pretest before socialization and posttest after the socialization. It can be concluded that this service activity provides great benefits to members of farmer groups, especially in caring for cayenne pepper plants. Keywords: harvest; horticulture; cayenne pepper; pest.