Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EVALUASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X” KOTA MATARAM BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 73 TAHUN 2016 Baiq Lenysia Puspita Anjani; Yuli Fitriana; Reza Afifatul Hasanah
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i1.424

Abstract

Tenaga kefarmasian di Apotek memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa tenaga kefarmasian berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Tenaga kefarmasian harus men­jalankan pelayanan kefarmasian sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Standar Pelayan­an Kefarmasian Di Apotek “X” Kota Mataram Berdasarkan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan Kualitatif, dengan sumber data primer yaitu Cheklist dan wawancara sesuai dengan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016, serta sumber data sekunder yang mendukung data primer pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Apotek “X” Kota Mataram Berdasarkan Permenkes No 73 Tahun 2016 diperoleh hasil sebagai berikut, standar pelayanan kefarmasian pada kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di Apotek “X” sudah sepenuhnya diterapkan. Standar pelayanan kefarmasian pada kegiatan pelayanan farmasi klinik, informasi obat terkait farmakokinetik tidak dilakukan. Kegiatan konseling tidak dilakukan konseling yang terdokumentasi, kegiatan pelayanan kefarmasian dirumah belum sepenuhnya dilaksanakan. Pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat belum dilaksanakan sepenuhnya.Kata Kunci: Evaluasi; Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek; Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016.
EDUKASI PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DI ERA NEW NORMAL Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nadya Silva Rosa; Yuli Fitriani; Dzun Haryadi Ittiqo; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6201

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan permukaan obyek di sekitar kegiatan manusia, yang tentunya akan sangat rentan sebagai pembawa kuman dan pathogen termasuk virus covid-19 yang saat ini menjadi musuh terbesar dunia. Untuk mendukung kegiatan sosial manusia, mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah sanitasi yang dianjurkan di era new normal ini untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga, sabun cuci tangan dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Bertepatan dengan memperingati “Hari Cuci Tangan Sedunia”, maka kegiatan pengabdian ini meliputi edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penyakit dan hidup yang aman di era new normal Kata kunci: sabun; mencuci tangan; new normal. ABSTRACTHands are part of body which touch hundreds of surfaces stuff a day which contain all kind of  germs in the middle of our activities. But it might not realize just how much pathogens cause diseases especially COVID-19 that seriously case in the world. To support daily activities of society, washing hands is one of the best sanitation defences to against spread and infectious COVID-19 in this new era. So that, the important role played by hand hygiene is routinely washing hand with soap. To advocacy Global Handwashing Day in October 15, this program of activities for the community dedicated to increasing awareness and understanding about the importance of handwashing with soap as an effective and affordable way to prevent diseases and save live in new normal era. Keywords: soap; washing hand; new normal. 
Pengaruh Pemberian Leaflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Beyond Use Date Obat Pada ISMAKES Kota Mataram Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Shah Iqbal Ikraman Akbar
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.9680

Abstract

ABSTRAKPada setiap rumah biasanya orang menyimpan obat sebagai persediaan atau merupakan sisa dari pemakaian sebelumnya. Sebelum menggunakan obat salah satu hal yang menjadi patokan obat tersebut masih layak digunakan adalah Expired Date (ED). ED merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diproduksi oleh pabrik, sebelum kemasannya dibuka. Dalam praktiknya tidak jarang terjadi salah pengertian terkait tanggal kadaluawarsa obat setelah kemasan dibuka. Beyond Use Date merupakan batas waktu penggunaan obat diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi obat melalui leaflet terhadap tingkat pengetahuan masyarakat terkait beyond use date. Penelitian ini dirancang dengan desain ekperimental dengan pemberian kuesioner pre dan post pemberian informasi obat dengan leaflet pada mahasiswa ISMAKES Kota Mataram yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang dianalisis dengan metode Paired Sampels t-test. Berdasarkan hasil penelitian pada 35 responden didapatkan tingkat pengetahuan saat pretest yaitu baik sebesar 51.43%, cukup 45.715 dan kurang 2.86% sedangkan saat post pemberian informasi terjadi peningkatan tingkat pengetahuan responden yaitu baik sebesar 82.86%, cukup sebesar 17.14% dan kurang 0%. Hasil analisis menggunakan uji paired sampels T-Test menunjukkan nilai sig. 0.000 yang artinya terdapat pengaruh pada pemberian pelayanan informasi obat tentang BUD terhadap tingkat pengetahuan responden. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan; Beyond Use Date; Obat.ABSTRACTIn every house, people usually store drugs as supplies or are left over from previous use. Before using a drug, one of the things that determines whether the drug is still suitable for use is the Expired Date (ED). ED is the time limit for the use of drugs after they are produced by the factory, before the packaging is opened. In practice, it is not uncommon for misunderstandings to occur regarding the expiration date of the drug after the packaging is opened. Beyond Use Date is the time limit for using the drug to be formulated or prepared or after the primary packaging is opened or damaged. The purpose of this study was to determine the effect of providing drug information through leaflets on the level of public knowledge regarding beyond use date. This study was designed with an experimental design by giving pre and post questionnaires giving drug information with leaflets to ISMAKES students in Mataram City who met the inclusion and exclusion criteria which were analyzed using the Paired Samples t-test method. Based on the results of the research on 35 respondents, it was found that the level of knowledge at the pretest was good at 51.43%, sufficient was 45,715 and less was 2.86%, while at the time of post giving information there was an increase in the level of knowledge of respondents, namely good at 82.86%, sufficient at 17.14% and less than 0%. The results of the analysis using the paired samples T-Test show the sig value. 0.000 which means that there is an influence on the provision of drug information services about BUD on the level of knowledge of respondents.Keywords : Knowledge Level; Beyond Use Date; Medicine
PEMBUATAN VIDEO EDUKASI : BERANTAS HOAKS SEPUTAR VAKSIN COVID-19 DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.7086

Abstract

ABSTRAKProgram vaksinasi COVID-19 kini telah menyasar masyarakat umum, termasuk anak-anak usia 12 tahun ke atas, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Pada awal 2021 telah tersedia berbagai vaksin untuk COVID-19 di Indonesia, yaitu vaksin buatan Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Berdasarkan hasil Survei Penerimaan Vaksin COVID-19 di Indonesia, di Kepulauan Nusa Tenggara ada 65–70% responden yang mengetahui rencana Pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 dan hanya 58% yang bersedia menerima Vaksin COVID-19. Adanya hoaks seputar Vaksin COVID-19 dapat menurunkan minat masyarakat atau menimbulkan keraguan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Sehingga pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan sebagai upaya edukasi terkait hoaks dan fakta seputar Vaksin COVID-19 untuk meningkatkan capaian vaksin COVID-19 di masyarakat. Metode yang dilakukan yaitu pembuatan video edukasi hoaks dan fakta seputar Vaksin COVID-19, dan disebarkan melalui media sosial kanal YouTube FIK UMMAT. Target yang diharapkan dapat meningkatkan ketercapaian 100% vaksinasi COVID-19 di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat dan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram, guna mempercepat tercapainya herd immunity. Kata kunci: hoaks; fakta; vaksin covid-19 ABSTRACTThe COVID-19 vaccination program has now targeted the general public, including children aged 12 years and over, pregnant women, breastfeeding mothers, and the elderly. In early 2021, various vaccines for COVID-19 were available in Indonesia, namely vaccines made by Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, and Pfizer. Based on the results of the COVID-19 Vaccine Acceptance Survey in Indonesia, in the Nusa Tenggara Islands there were 65–70% of respondents who are aware of the Government's plan to carry out the COVID-19 vaccination and only 58% were willing to receive the COVID-19 Vaccine. The existence of hoaxes about the COVID-19 vaccine can reduce public interest or raise doubts about vaccinating COVID-19. So that this community service is carried out with the aim of being an educational effort related to hoaxes and facts about the COVID-19 vaccine to increase the achievement of the COVID-19 vaccine in the community. The method used is making educational videos of hoaxes and facts about the COVID-19 vaccine, and distributed through social media on the FIK UMMAT YouTube channel. The target is expected to increase the 100% achievement of COVID-19 vaccination in Indonesia, especially in West Nusa Tenggara and at the University of Muhammadiyah Mataram, in order to accelerate the achievement of herd immunity. Keywords: hoax; facts; covid-19 vaccine
EDUKASI TENTANG BEYOND USE DATE OBAT KEPADA ISMAKES KOTA MATARAM Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo; Shah Iqbal Ikraman Akbar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9679

Abstract

ABSTRAKBeyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan yang benar terkait obat menjadi kebutuhan masyarakat agar terhindar dari dampak buruk kesehatan diri maupun lingkungan. Pemberian informasi kepada pasien oleh tenaga kesehatan mengenai cara penyimpanan dan batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka sangat penting untuk ketahui. Namun informasi tentang BUD ini masih sangat rendah di kalangan tenaga kesehatan, apalagi di kalangan mahasiswa calon tenaga kesehatan yaitu Ikatan Mahasiswa Kesehatan Kota Mataram (ISMAKES) yang belum sepenuhnya menerima informasi terkait dengan pendidikan yang mereka tempuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi terkait Beyond Use Date Obat kepada mahasiswa ISMAKES Kota Mataram untuk peningkatan keamanan dalam penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh anggota ISMAKES Kota Mataram. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa ISMAKES Kota Mataram tentang Beyond Use Date Obat dari nilai rata-rata pretest peserta adalah 73,43% (Cukup) meningkat menjadi 87,14% (Baik) pada saat posttes dengan peningkatan pengetahuan tentang BUD sebesar 13,71%. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: beyond use date; obat; leaflet ABSTRACTBeyond Use Date (BUD) is the time limit for using the drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. The importance of the community having the correct knowledge related to drugs is a community need to avoid the adverse effects on personal and environmental health. Providing information to patients by health workers regarding storage methods and the time limit for using drugs after the packaging is opened is very important to know. However, information about BUD is still very low among health workers, especially among prospective health worker students, namely the Mataram City Health Student Association (ISMAKES) who have not fully received information related to the education they are taking. The purpose of this community service activity is to provide information regarding the Beyond Use Date of Drugs to ISMAKES students in Mataram City to increase safety in the use of drugs. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets, and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are all members of the Mataram City ISMAKES. The instruments used are power points, leaflets, and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in the knowledge of ISMAKES students in Mataram City about the Beyond Use Date of Drugs from the average pretest score of participants was 73.43% (Enough) increased to 87.14% (Good) at the posttest. with an increase in knowledge about BUD by 13.71%. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: beyond use date; drug; leaflet
EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Irmatika Hendriyani; Anna Pradiningsih; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9688

Abstract

ABSTRAKDemam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi  salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik. Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%. Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
Profil Penyimpanan Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Terdampak Gempa Bumi Lombok Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Nurul Qiyaam; Dzun Haryadi Ittiqo
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.9396

Abstract

Bencana alam gempa bumi yang melanda Pulau Lombok pada Agustus 2018 mengakibatkan kerusakan berat dan kerusakan sedang pada puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa puskesmas di Kabupaten Lombok Timur. Kerusakan sarana dan prasarana di puskesmas dapat berpengaruh pada penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas yang terdampak gempa bumi Lombok. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur yang terdampak gempa pada bulan Mei-Juli 2019 dengan total sebanyak 22 puskesmas. Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang telah divalidasi dengan 3 indikator, yaitu sarana prasarana, keadaan lemari es dan pengelolaan vaksin. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap pada 8 puskesmas di Kabupaten Lombok Utara menunjukan rata-rata kategori baik (87,87%), dan 14 Puskemas di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan rata-rata kategori baik (79%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas terdampak gempa bumi Lombok termasuk dalam kategori baik.
Cost-Effectiveness Analysis Penggunaan Ceftriaxone Dibandingkan Dengan Levofloxacin Pada Pasien Community-Acquired Pneumonia Di RSUD Provinsi NTB Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nur Furqani
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.13164

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit infeksi dengan jumlah kasus terbanyak di RSUD Provinsi NTB. Dampak terburuk pneumonia adalah risiko kematian terutama di negara berkembang seperti di Indonesia serta berdampak pada tingginya biaya pelayanan kesehatan. Sehingga diperlukan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien. Pilihan terapi  untuk community-acquired pneumonia yang digunakan di RS tersebut adalah seftriakson dan levofloksasin yang memiliki selisih harga yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pilihan antibiotik yang memberikan efektifitas terbaik dan lebih efisien biaya antara seftriakson dengan levofloksasin untuk pasien pneumonia komunitas di rawat inap RSUD Provinsi NTB dengan perspektif BPJS Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah farmakoekonomi dengan metode kuantitatif analisis dengan menggunakan data sekunder. Komponen biaya langsung medis yang dihitung adalah biaya obat, perawatan, dokter, IGD, akomodasi, dan laboratorium. Efektivitas yang diukur adalah kondisi klinis (batuk, sesak nafas, nyeri dada, suhu tubuh) dan jumlah leukosit. Didapatkan hasil bahwa seftriakson dan levofloksasin mempunyai efektivitas yang tidak berbeda secara signifikan (P>0,05). Untuk mengubah seftriakson ke levofloksasin membutuhkan biaya lebih sebesar Rp.1.178 untuk menurunkan 1 µL leukosit tapi pasien mendapatkan tambahan 1.123 efektivitas. Disimpulkan bahwa levofloxacin memberikan nilai rupiah yang terendah dan menjadi pilihan yang lebih efisien dengan efektivitas yang sama dibandingkan seftriakson pada pasien pneumonia komunitas di rawat inap RSUD Provinsi NTB tahun 2018.
EDUKASI KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT PADA MASYARAKAT DI DUSUN MAPONG DESA JURANG JALER, LOMBOK TENGAH Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Nur Furqoni; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Putu Gede Suriya Gunawan; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15511

Abstract

ABSTRAKEfek samping obat atau Adverse Drug Reactions (ADRs) adalah efek obat yang tidak diinginkan yang terjadi selama penggunaan klinis pada dosis normal atau dosis terapi. Efek samping obat dapat berpengaruh pada kualitas hidup pasien, bahkan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai obat yang aman, ditambah dengan banyaknya informasi kurang tepat yang beredar melalui media sosial merupakan tantangan baru bagi tenaga kefarmasian untuk melakukan edukasi kejadian efek samping obat yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kejadian efek samping obat. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi survei lokasi kegiatan di Dusun Mapong Desa Jurang Jaler, Lombok Tengah, proses pembuatan leaflet dan pencetakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2022 bertempat di Rumah Kepala Dusun. Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi secara lansung menunjukkan adannya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang efek samping obat. Edukasi efek samping obat membuka wawasan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat, dan segera melaporkan kejadian efek samping obat kepada Tenaga Kesehatan atau fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat untuk meminimalisir kejadian efek samping yang lebih berbahaya. Kata kunci: efek samping obat; edukasi; dusun mapong ABSTRACTAdverse drug reactions (ADRs) are unwanted drug effects that occur during clinical use at normal or therapeutic doses. Drug side effects can affect the patient's quality of life, and can even cause morbidity and mortality. The low level of public understanding and awareness about safe drugs, coupled with a lot of inaccurate information circulating through social media, is a new challenge for pharmacy staff to educate the public on the incidence of adverse drug reactions. The purpose of this activity is to educate the public about the incidence of adverse drug reactions. The pre-activity implementation includes a survey of activity locations in Mapong Hamlet, Jurang Jaler Village, Central Lombok, the process of making leaflets and printing leaflets. The activity was carried out on Wednesday, June 29, 2022 at the Dusun Head's House. Leaflets that have been prepared are distributed to activity participants. At the post-activity stage,. The evaluation was conducted by interviews and direct observations showing an increase in public knowledge about drug side effects education.Education on adverse drug reactions opens the public's insight to be more careful about the possibility of adverse drug reactions, and immediately reports the occurrence of adverse drug reactions to Health Workers or the nearest health service facility to minimize the incidence of more dangerous adverse drug reactions. Keywords: adverse drug reactions; education; mapong hamlet
EDUKASI BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DI PASAR BAMBU BUNJERUK Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Safwan Safwan; Anna Pradiningsih; Nur Furqani; Iche Rahma Saputri; Ida Ayu Tiara Dita; Indah Rahmawati; Indri Natasari; Intan Sahira; Isti Aulia Febrianti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14588

Abstract

ABSTRAKSwamedikasi oleh masyarakat seringkali pada obat keras, termasuk antibiotik yang seharusnya didapatkan dengan resep dokter. Berdasarkan hasil riset di Indonesia menyatakan bahwa proporsi masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep cukup tinggi, di antaranya termasuk antibiotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dapat menyebabkan masalah kesehatan, yaitu tujuan pengobatan tidak tercapai bahkan terjadi resistensi bakteri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penggunaan antibiotik. Sehingga perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi Bijak menggunakan antibiotik pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan antibiotik yang benar. Metode yang digunakan adalah metode interaktif melalui CBIA (Cara Belajar Insan Aktif), yang dilakukan dengan ceramah dan memberikan brosur BIJAK menggunakan antibiotik. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan sikap terkait penggunaan antibiotik. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari pengetahuan kurang menjadi pengetahuan baik. Selain itu, terjadi peningkatan sikap masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari sikap cukup menjadi sikap baik. Kata kunci: edukasi; antibiotik; bijak; peningkatan pengetahuan; pasar bambu bunjeruk ABSTRACTSelf-medication by the community is often on strong drugs, including antibiotics that should be obtained with a doctor's prescription. Based on the results of research in Indonesia, it is stated that the proportion of people who store strong drugs without a prescription is quite high, including antibiotics. The use of antibiotics without a doctor's prescription can cause health problems, namely, the goal of treatment is not achieved and even bacterial resistance occurs. Based on the results of observations made on the community at the Bunjeruk Bamboo Market, shows that the level of public knowledge is still lacking about the use of antibiotics. So it is necessary to carry out community service activities in the form of education on the wise use of antibiotics in the community at the Bunjeruk Bamboo Market to increase people's knowledge and attitudes toward the correct use of drugs. The method used is an interactive method through CBIA (Active Human Learning Method), which is carried out with lectures and giving BIJAK brochures using antibiotics. Before and after education, participants were asked to fill out a knowledge and attitude questionnaire regarding the use of antibiotics. The results showed that there was an increase in public knowledge about the wise use of antibiotics from less knowledge to good knowledge. In addition, there has been an increase in people's attitudes about the wise use of antibiotics from a moderate attitude to a good attitude. Keywords: education; antibiotics; wisdom; increase in knowledge; bunjeruk bamboo market