I Komang Wahyu Wiguna
STAHN Mpu Kuturan, Singaraja, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match (ICM) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha ., I Komang Wahyu Wiguna; ., Dr. I Gusti Ngurah Pujawan,M.Kes; ., Drs.Djoko Waluyo,M.Sc
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 5, No 2 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v5i2.8392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Index Card Match lebih tinggi daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha tahun ajaran 2015/2016 dimana seluruh kelas memiliki kemampuan yang setara dengan total populasi 202 siswa pada 7 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang mana sebanyak 2 kelas terpilih sebagai sampel dengan total sampel 58 siswa. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian post-test only control group. Data prestasi belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar matematika. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t satu ekor. Hasil analisis data mendapatkan harga thitung = 2,4780 sedangkan harga t(0,05;56) = 1,6725. Jadi , yang berarti bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Index Card Match lebih tinggi daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Index Card Match berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematika siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha.Kata Kunci : prestasi belajar matematika, model pembelajaran kooperatif Index Card Match, matematika. This study aims to determine whether students' mathematical achievement that learned by cooperative learning Index Card Match is better than mathematical achievement of students that learned by conventional learning. The population in this study is all of tenth grades students of SMA Laboratorium Undiksha in the academic year 2015/2016 which all of class already be equal on ability with the total of population is 202 students on 7 classes. Sample was determined by random sampling technique which 2 classes was chosen as samples with the total of sample is 58 students. One class as an experimental group and the other one as the control group. This study classified as quasi experiment study with uses Post Test Only Control Group Design. Data mathematical achievement of students collected through test students' mathematical achievement. Next, data were analyzed using t-test. From the analysis of the data obtained, the value of t is 2,4780 and from the table the value of t is 1,6725. So the value of t from the analysis is greater than the value of t table. This means that students' mathematical achievement that learned by cooperative learning Index Card Match is higher than mathematical achievement of students that learned by conventional learning. So it can be concluded that cooperative learning Index Card Match gives positive effect toward mathematical achievement of tenth grade of SMA Laboratorium Undiksha.keyword : Mathematical achievement, cooperative learning Index Card Match, math.
Pengembangan Model Guided Discovery Learning Berorientasi Pembelajaran Abad 21 Bermuatan Tri Kaya Parisudha Winangun, I Made Ari; Wiguna, I Komang Wahyu; Tristaningrat, Made Adi Nugraha
Mimbar Ilmu Vol 26, No 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mi.v26i3.39893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (i) menghasilkan model guided discovery berorientasi pembelajaran Abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha; (ii) menghasilkan model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha yang valid. Model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha mengkaitkan keterampilan pada pembelajaran abad 21, yaitu critical thinking, collaboration, communication, dan creativity dengan konsep Tri Kaya Parisudha, yaitu Manacika, Wacika, dan Kayika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan desain dan produk (Design and Development) dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek pada penelitian ini terdiri atas 2 orang ahli, 5 orang mahasiswa, dan 5 orang guru sekolah dasar. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i) bentuk pengembangan model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha berupa sintaks model discovery learning berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha; (ii) pengembangan model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21  bermuatan Tri Kaya Parisudha secara empiris telah menunjukkan validitasnya baik berdasarkan hasil ahli bahasa, ahli konten, respon mahasiswa, maupun respon guru SD yang memberikan penilaian pada kategori sangat baik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI BACA TULIS DAN LITERASI DIGITAL SISWA SD I Putu Suardipa; Ida Bagus Putrayasa; I Komang Wahyu Wiguna
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.534 KB) | DOI: 10.38048/jipcb.v9i1.605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran terhadap Literasi digital dan Literasi Baca Tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Model Pembelajaran Student Fasilitator and Explaining. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan populasi siswa kelas VI SD Gerokgak-Buleleng yang berjumlah 112 siswa, dan sampel penelitian berjumlah 60 siswa yang di. Data dianalisis dengan menggunakan MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam Literasi digital antara siswa yang mengikuti Model Pembelajaran Student Fasilitator and Explaining dan siswa yang mengikuti model konvensional, (dengan F= 11,331; taraf signifikansi 0,001<0,05); (2) Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam Kemampuan Literasi Baca Tulis antara siswa yang mengikuti Model Pembelajaran Student Fasilitator and Explaining dan siswa yang mengikuti model konvensional (dengan F= 22,749; taraf signifikansi 0,000<0,05); (3) Dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat perbedaan yang signifikan dalam Literasi digital dan Kemampuan Literasi Baca Tulis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Student Fasilitator and Explaining dan siswa yang mengikuti model konvensional (F= 14,550 taraf sig 0,000< 0,05).
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match (ICM) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha I Komang Wahyu Wiguna .; Dr. I Gusti Ngurah Pujawan,M.Kes .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v5i2.8392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Index Card Match lebih tinggi daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha tahun ajaran 2015/2016 dimana seluruh kelas memiliki kemampuan yang setara dengan total populasi 202 siswa pada 7 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang mana sebanyak 2 kelas terpilih sebagai sampel dengan total sampel 58 siswa. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian post-test only control group. Data prestasi belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar matematika. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t satu ekor. Hasil analisis data mendapatkan harga thitung = 2,4780 sedangkan harga t(0,05;56) = 1,6725. Jadi , yang berarti bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Index Card Match lebih tinggi daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Index Card Match berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematika siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha.Kata Kunci : prestasi belajar matematika, model pembelajaran kooperatif Index Card Match, matematika. This study aims to determine whether students' mathematical achievement that learned by cooperative learning Index Card Match is better than mathematical achievement of students that learned by conventional learning. The population in this study is all of tenth grades students of SMA Laboratorium Undiksha in the academic year 2015/2016 which all of class already be equal on ability with the total of population is 202 students on 7 classes. Sample was determined by random sampling technique which 2 classes was chosen as samples with the total of sample is 58 students. One class as an experimental group and the other one as the control group. This study classified as quasi experiment study with uses Post Test Only Control Group Design. Data mathematical achievement of students collected through test students' mathematical achievement. Next, data were analyzed using t-test. From the analysis of the data obtained, the value of t is 2,4780 and from the table the value of t is 1,6725. So the value of t from the analysis is greater than the value of t table. This means that students' mathematical achievement that learned by cooperative learning Index Card Match is higher than mathematical achievement of students that learned by conventional learning. So it can be concluded that cooperative learning Index Card Match gives positive effect toward mathematical achievement of tenth grade of SMA Laboratorium Undiksha.keyword : Mathematical achievement, cooperative learning Index Card Match, math.
Peningkatan Hasil Belajar dalam Menyelesaikan Persoalan Geometri Melalui Penerapan Media Visual GeoGebra I Komang Wahyu Wiguna
Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.944 KB) | DOI: 10.55115/edukasi.v1i2.920

Abstract

The purpose of this research is to improve students' mathematics learning outcomes who are below the standard B grade (good ≥ 70), especially in geometry solving problems through the application of Geogebra visual media. This research is a Classroom Action Research which is conducted in two cycles with 18 students of A2 third semester as subjects and an observer. Each cycle includes planning, implementing actions, observing and reflecting. The success of this research if at least 75% of students get a value of ≥ 70. The results show that the minimum standard value of students in the first cycle is 16.67% with an average value of 60.89 and in the second cycle it is 77.78% with an average value is 70.11. The conclusion of this research is that Geogebra visual media can improve mathematics learning outcomes of A2 third Semester students of PGSD STAHN Mpu Kuturan Singaraja Keywords: learning outcomes, GeoGebra, geometry
Model Guided Discovery Learning Berorientasi Pembelajaran Abad 21 Bermuatan Tri Kaya Parisudha I Made Ari Winangun; I Komang Wahyu Wiguna; Made Adi Nugraha Tristaningrat
Mimbar Ilmu Vol. 26 No. 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mi.v26i3.39893

Abstract

Pihak guru tidak dapat memastikan seluruh siswa mampu belajar daring dengan baik atau dengan kata lain kualitas belajar daring tidak dapat berjalan seoptimal pembelajaran tatap muka. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan model guided discovery berorientasi pembelajaran Abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan desain dan produk (Design and Development) dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek pada penelitian ini terdiri atas 2 orang ahli, 5 orang mahasiswa, dan 5 orang guru sekolah dasar. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Instrumen yang diguankan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha secara empiris telah menunjukkan validitasnya baik berdasarkan hasil ahli bahasa, ahli konten, respon mahasiswa, maupun respon guru SD yang memberikan penilaian pada kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha layak diterapkan dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu model guided discovery berorientasi pembelajaran abad 21 bermuatan Tri Kaya Parisudha dapat membangun karakter siswa.
Kebutuhan Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika SD pada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar I Komang Wahyu Wiguna; I Nengah Suastika; L. Heny Nirmayani
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 10 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v10i1.43232

Abstract

Mata kuliah konsep dasar mapel Matematika SD merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester dua pada program studi PGSD. Bahan ajar yang selama ini digunakan dalam kegiatan pembelajaran merupakan bahan ajar sederhana yang dibuat oleh dosen dengan mengggunakan referensi yang ada pada perpustakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bahan ajar yang perlu dikembangkan untuk mata kuliah konsep dasar mapel matematika SD. Subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD yang pernah menempuh mata kuliah ini. Sampel dipilih secara acak sebanyak 123 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan angket terbuka untuk mahasiswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi pada pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar mapel Matematika SD adalah belum adanya bahan ajar yang bisa dijadikan sebagai pegangan dalam proses perkuliahan. Hasil analisis angket kebutuhan mahasiswa menunjukkan bahwa bahan ajar diperlukan oleh mahasiswa adalah berupa buku ajar; materi di dalam buku ajar berisi tentang logika matematika, konvers, invers, kontraposisi, tautologi, kontradiksi, dan kontingensi suatu pernyataan, serta himpunan dan fungsi. Implikasi penelitian ini diharapkan menjadi bagian dari studi awal pengembangan buku ajar sebagai bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar mapel Matematika SD. 
Pengembangan RPP Berorientasi Pembelajaran Abad 21 dengan Model Cooperative Learning Berbasis Tri Kaya Parisudha I Komang Wahyu Wiguna; L. Heny Nirmayani; Ni Putu Candra Prastya Dewi
Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyacarya.v6i1.1892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengembangkan RPP Kurikulum 2013 berorientasi pembelajaran abad 21 dengan model cooperative learning berbasis Tri Kaya Parisudha; (ii) mengetahui validitas pengembangan RPP Kurikulum 2013 berorientasi pembelajaran abad 21 dengan model Cooperative Learning berbasis Tri Kaya Parisudha. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan desain dan produk (Design and Development) dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek pada penelitian ini terdiri dari 2 orang ahli, 6 orang mahasiswa, dan 6 orang guru sekolah dasar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i) RPP Kurikulum 2013 berorientasi pembelajaran abad 21 dengan model Cooperative Learning  berbasis Tri Kaya Parisudha. Hasil uji validitas ahli maupun respons guru SD dan mahasiswa PGSD menunjukkan kategori sangat baik, sehingga pengembangan RPP Kurikulum 2013 dengan model Cooperative Learning  berbasis Tri Kaya Parisudha layak untuk diterapkan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Model Aligned and Skilled Learning pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar I Komang Wahyu Wiguna; Ni Putu Candra Prastya Dewi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 6 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v6i1.51993

Abstract

Pandemi Covid-19 mengakibatkan adanya proses belajar yang hilang (learning loss), degradasi karakter, dan kurangnya pemahaman terhadap materi pembelajaran yang bermuara pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan Model Aligned and Skilled Learning untuk Mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan desain dan produk (design and development) dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementatian, Evaluation). Tahapan penelitian ini yaitu tahap Analysis, Design dan Development. Tahap analisis (analysis) bertujuan untuk menganalisa perlunya pengembangan model pembelajaran. Tahap desain (design) yaitu merancang produk yang akan dibuat serta konten yang akan diisi (dalam hal ini konten buku). Tahap pengembangan (development) adalah proses mewujudkan blue-print atau desain menjadi sebuah produk. Pada tahap ini dilakukan dengan penyusunan buku mengenai model pembelajaran aligned and skilled. Kemudian tahap pengembangan dilanjutkan dengan uji validasi ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Model Aligned and Skilled Learning dilakukan menghasilkan sebuah buku referensi berjudul “Teori dan Aplikasi Model Aligend and Skilled Learning”. Validitas model aligned and skilled learning memiliki kategori baik dengan hasil analisis data uji validitas ahli bahasa memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 2,6 yang berada pada kategori cukup baik dan hasil analisis data uji validitas ahli konten memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 3,8 yang berada pada kategori sangat baik. model aligned and skilled. learning memiliki kategori baik dan hasil kepraktisan model aligned and skilled learning memiliki kategori sangat baik. Efektivitas model aligned and skilled learning dapat dicermati melalui perbedaan secara signifikan capaian skor karakter mahasiswa pada kelompok eksperimen dan kelompok control.