This Author published in this journals
All Journal ENGINEERING
M. Fajar Nurwildani
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING ., Suharjo; ., Mustaqim; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB)

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel. Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik) terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal 20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest
Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang ., Zulfah; Luthfianto, Saufik; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB)

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING ., Suharjo; ., Mustaqim; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB)

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel. Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik) terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal 20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest
Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang ., Zulfah; Luthfianto, Saufik; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB)

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 8, No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.38 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh bagi calon mahasiswa dalam menentukan tempat melanjutkan studi tingkat sarjana. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, maka mereka melanjutkan ke perguran tinggi. Dari berbagai perguruan tinggi dengan bermacam-macam penawaran maka calon akan mempertimbangkan beberapa factor dalam menentukan dimana mereka melanjutkan studinya. Oleh karena itu akan dicari factor yang paling berpengaruh dalam menentukan keputusan pemilihan perguruan tinggi. Metode yang digunakan adalah metode AHP dengan menghitung bobot prioritas dari hasil quisoner calon Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan Quisoner terhadap 50 responden yaitu mahasiswa yang telah melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah Dari perhitungan dengan Metode AHP didapatkan criteria yang tertinggi Dari Subkriteria Jenis adalah Universitas dengan bobot 0.741, Dari Subkriteria kualitas adalah akreditasi dengan bobot 0.559, Dari Subkriteria biaya adalah murah dengan bobot 0,661. Dari Subkriteria Sarana/prasanar adalah tempat kuliah nyaman dengan bobot 0,543,Dan dari criteria utama adalah kualitas dengan bobot 0,400, Jadi Faktor yang sangat mempengaruhi pemilihan tempat melanjutkan studi adalah kualitas dengan pilihan univeritas, biaya murah, akreditasi dan ruang kuliah nyaman.   Kata kunci: Analisa Faktor, AHP
PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING Suharjo .; Mustaqim .; M. Fajar Nurwildani
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i2.80

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel. Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik) terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal 20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest
Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang Zulfah .; Saufik Luthfianto; M. Fajar Nurwildani
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 4 No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB) | DOI: 10.24905/eng.v4i2.269

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M. Fajar Nurwildani
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 5 No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.38 KB) | DOI: 10.24905/eng.v5i1.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh bagi calon mahasiswa dalam menentukan tempat melanjutkan studi tingkat sarjana. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, maka mereka melanjutkan ke perguran tinggi. Dari berbagai perguruan tinggi dengan bermacam-macam penawaran maka calon akan mempertimbangkan beberapa factor dalam menentukan dimana mereka melanjutkan studinya. Oleh karena itu akan dicari factor yang paling berpengaruh dalam menentukan keputusan pemilihan perguruan tinggi. Metode yang digunakan adalah metode AHP dengan menghitung bobot prioritas dari hasil quisoner calon Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan Quisoner terhadap 50 responden yaitu mahasiswa yang telah melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah Dari perhitungan dengan Metode AHP didapatkan criteria yang tertinggi Dari Subkriteria Jenis adalah Universitas dengan bobot 0.741, Dari Subkriteria kualitas adalah akreditasi dengan bobot 0.559, Dari Subkriteria biaya adalah murah dengan bobot 0,661. Dari Subkriteria Sarana/prasanar adalah tempat kuliah nyaman dengan bobot 0,543,Dan dari criteria utama adalah kualitas dengan bobot 0,400, Jadi Faktor yang sangat mempengaruhi pemilihan tempat melanjutkan studi adalah kualitas dengan pilihan univeritas, biaya murah, akreditasi dan ruang kuliah nyaman.   Kata kunci: Analisa Faktor, AHP