Mustaqim .
Unknown Affiliation

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA VARIASI BEBAN PENDINGIN UDARA KAPASITAS 1 PK PADA RUANG INSTALASI UJI DENGAN PEMBEBANAN LAMPU ., Mustaqim; ., Rusnoto; Subedjo, Slamet
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.281 KB)

Abstract

Faculty Of Technique, University Pancasakti Non irigated dry field. This Research aim to to  know air cooler burden variation influence to prstasi work cooler machine ( AC) 1PK. This research its nucleus;core do with its it lamp burden test installation space will have an effect on to achievement coefficient This research use installation space test and appliance test that is column cooler machine ( AC) 1 PK which consist of  compresor, ekspansi kondensor,katup, and evaporator by using R 22. To make burden variation , in test space attached lamp which its burden variation of 100 watt, 200 watt, 600 watt. From done/conducted by research is menunjukan that is ever greater of given burden, hence done/conducted by job/activity is ever greater kompresor. With the level of done/conducted by job/activity is kompresor , yielded achievement coefficient progressively mount. burden 100 watt, 400 watt, 600 watt alternately yielded COP 16,51438, 17,83301, and 21, 2554, while required time in course of refrigeration column until temperature 18 progressively increase. Keyword: Machine Cooler, Burden Lamp, R-22, Kompresor, COP
KEMAMPUAN PRODUKSI BIOGAS PADA DIGESTER BERBAHAN FIBERGLASS BERUKURAN 120 L ., Mustaqim; Farid, Ahmad; Sugara, Sandra
ENGINEERING Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.06 KB)

Abstract

Research capability of the digester biogas production made from fiberglass sized 120 liter conducted with the aim of knowing severa l stages of the process to be able process cow manure into biogas and to know the process of making biogas producing from cow manure tools in use : pipe saws, electric weld, grunding machine, hammer, gauges, sricssors, while the material in use : jembung fiberglass 120 liter, pipe ½ inch, pipe 4 inch, L dan T pipe form, L pipe form 4 inch, glue pipe, stop value ½ inch, stop value ¼ inch, rubber hose, iron pipe ¼ inch. Research methods and data analysis by colleeting data on biogas conducted to determine the variation in the form of a mixture, determine the gas pressure gauge on the ang biogas flame test and cost data for tool-making technigue producting biogas from low manure. Reresult is a processed cow manure into biogas with a variation of a mixture of cow manure with water (15 Kg-  10 L), (15 Kg-15 L), (15 Kg-  20 L) from experiment of flame can be proction with the variation (15 Kg-  15 L) with the longfire flaming is 34 seconds. The shaped of unit processing cow waste become biogas with cost which needed Rp 403.000,-Key word : biogas, digester, fiberglass
ANALISA PENGARUH KATALIS TEMBAGA PADA KATALYTIK KONVERTER TERHADAP EMISI GAS CARBON MONOKSIDA DAN HIDRO KARBON PADA KENDARAAN MOTOR BENSIN ., Mustaqim; Hidayat, Tofik; Nur Hidayat, M. Ginta
ENGINEERING Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.765 KB)

Abstract

The growth of motor vehicles in Indonesia is quite fast to bring the influence of the increased usage of fuel oil, so that the air pollution becomes inevitable. Motor vehicles are the largest source of pollutant emissions and contribute to the Carbon Monoxide of the pollutants that exist, where from year to year pollution levels increased along with the increasing use of motor vehicles. One of the things that can be done by researchers in this application is the installation of emission control teknology Catalytic Converters are installed in the exhaust gas channel.  Catalytic Converter generally use this type of expensive metal catalysts and rare in the market (Palladium, Platinum and Rhodium). Based on the fact above, so we do by making "´Design of CatalyticConverter with using metal copper (Cu) as catalyst.This research aims to design a catalytic converter get up, to know the efficiency of the use of metals Copper (Cu) as a catalyst and to determine the effect of CO emissions in motor vehicles.  Measurement  of the concentration of Carbon Monoxide gas emissions in the exhaust gas channel carried on standart conditions using Gas Analyzer tool. From the results of this in I find that the use of Catalytic Converters Copper (Cu) with a variety plate and the fibers  are made of copper as a catalyst to reduce CO Flue gas emissions. Efficiency decrease in CO concentration of 0.01% by using 0.2 mm Cu and copper fibers. Output CO concentration are largely influenced by changes in engine speed and vehicle fuel and air mixture entering the combustion chamber. In general, the use of Catalytic Converter does not affect the performance of vehicle engines. Keywords:    Catalytic Converters, Catalytic Copper (Cu), Concentrations of CO
ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K Fadoli, Akhmad Ali; ., Mustaqim; ., Zulfah
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.63 KB)

Abstract

Pada motor bensin, tenaga yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Proses tersebut terjadi karena adanya percikan bunga api busi dari suatu rangkaian listrik yang biasa disebut sistempengapian. Pada awalnya sistem pengapian bermula dari konvensional danberkembang menjadi elektronik. Pada sistem pengapian konvensional cara kerjanya masih secara mekanik, sehingga masih banyak kekurangannya.Seiring dengan kemajuan teknologi maka semakin banyak pula komponen yang diproduksi yang ditujukan untuk memperbaiki atau meningkatkan performa mesin kendaraan bermotor. Salah satunya adalah komponen untuk memperbaiki sistem pengapian yaitu  boosterpengapian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan daya dankonsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  boosterpada mesin Toyota seri 7K dengan variasi putaran mesin 1000,1400, 1800, 2200, 2600, 3000, 3400, 3800, 4200, dan 4600 rpm.Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode Observasi dan Eksperimen yaitu dengan cara pengamatan langsung serta mencatat hasil pada obyek yang diamati, pada metode eksperimen pengujian yang pertama dilakukan yaitu menggunakan sistem pengapian standar kemudian dilanjutkan dan dibandingkan dengan pengapian yang menggunakan  booster, Sedangkan analisis data hasil penelitian dengan analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar mesin Toyota Kijang seri 7K pada beberapa variasi putaran mesin.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan positif pada daya mesin dan konsumsi bahan bakar Spesifik (sfc) antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan  booster. Daya mesin maksimal yang dihasilkan pada sistem pengapian yang menggunakan  booster  sebesar 27,85 kW pada 2200 rpm atau naik 4,77% dari daya mesin maksimal sistem pengapian standar (26,58 kW). Prosentase kenaikan reratanya sebesar 5,7%. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) minimum sebesar 0,143 kg/kW-h pada 1800 rpm atau turun 2,45% dari pengapian standar (0,147 kg/kW-h). Prosentase penurunan reratanya sebesar 6,91%. Sehingga pemakain booster baik digunakan untuk memperbaiki system pengapian karena dapat meningkatkan daya dan menghemat pemakaian bahan bakar. Kata Kunci :   Booster, Daya, sfc
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TEBU DENGAN MATRIK RESIN EPOXY Nugroho, Prayoga Adi; ., Mustaqim; ., Rusnoto
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.249 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui kekuatan tarik dan sudut lenngkung  komposit serat tebu dan mengetahui struktur mikronya. Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya lebih pada pengembengan komposit khususnya yang mengguanakan serat tebu.Komposit dibuat dengan metode hand lay up, bahan yang digunakan adalah resin epoxy dari PT Justus Kimia raya, serat tebu dengan panjang 50mm dan dengan perbandingan epoxy 55%, 60%, 65%, 70%, 75% untuk hardener 45%, 40%, 35%, 30%, dan 25 %.Hasil pengujian menunjukan kekuatan tarik komposit serat tebu dengan fraksi volume 55% : 3,16kgf/mm², 60% : 3,14kgf/mm², 65% : 2,67kgf/mm², 70% : 2,35kgf/mm², 75% : 3,19kgf/mm² untuk pengujian lengkung dengan fraksi volume 55% : 31,33º, 60% : 42,33 º, 65% : 21,33 º, 70% : 37,5 º dan 75% : 32,5 º.Komposit serta tebu dengan fraksi volume 75% memiliki rata-rata kuat tarik paling tinggi yaitu 3,19kgf/mm² dan yang terendah pada fraksi 70% : 2,35kgf/mm². sedangkan sudut lengkung yang paling tinggi adalah pada fraksi volume 60% : 42,33 º dan yang terendah adalah 65% dengan sudut lengkung 21,33 º.Kata Kunci  : Tensile, Curvature
PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K Purwanto, Adi; ., Mustaqim; ., Siswiyanti
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.558 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan dunia industri, terutama meningkatnya jumlah produksi  dibidang transportasi menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar minyak menjadi sangat besar. Bahan bakar minyak merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui sehingga harus dilakukan penghematan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk penghematan bahan bakar adalah dengan cara memasang kawat kasa di intake manifold, karena kawat kasa tersebut akan memecah campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih homogen. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemasangan kawat kasa di intake manifold terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang pada mesin bensin konvensional Toyota kijang 4K. Penelitian ini menggunakan variasi diameter lubang kawat kasa 1 mm, 1,3 mm, dan 1,6 mm pada putaran mesin 500 rpm, 1000 rpm dan 1500 rpm, dengan masing-masing dilakukan tiga kali duplikasi pengujian. Hasil penelitian pada putaran mesin 500 rpm dengan pemasangan kawat kasa berdiameter 1 mm, 1,3 mm, 1,6 mm dan intake standar menunjukan nilai konsumsi bahan bakar dengan masing-masing 26,7 cc/menit, 30 cc/menit, 43,3 cc/menit dan 40 cc/menit. Pada putaran mesin 1000 rpm dengan pemasangan kawat kasa berdiameter 1 mm, 1,3 mm, 1,6 mm dan intake standar masing-masing menunjukan nilai 60 cc/menit, 63,3 cc/menit, 70 cc/menit dan 70 cc/menit, dan pada putaran mesin 1500 rpm dengan pemasangan kawat kasa berdiameter 1 mm, 1,3 mm, 1,6 mm dan intake standar mempunyai nilai 73,3 cc/menit, 80 cc/menit, 83,3 cc/menit dan 83,8 cc/menit. Dari data yang disajikan tersebut menunjukan bahwa pemasangan kawat kasa dengan diameter lubang 1 mm mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dibanding intake tanpa pemasangan kawat kasa dan pemasangan kawat kasa dengan diameter 1,3 mm, dan 1,6 mm. Pemasangan kawat kasa berdiameter 1 mm menjadikan konsumsi bahan bakar lebih irit 13 % - 33 % dan kadar emisi gas buang CO dan HC lebih rendah pada putaran mesin 1500 rpm. Kata kunci:Kawat kasa, Intake Manifold, Konsumsi dan Emisi gas buang, Toyota 4K.
INSTALASI SISTEM PENYALUR GASBIO MENGUNAKAN PIPA PVC ., Mustaqim; Wibowo, A; Farid, A; ., Rusnoto; Raharjo, T B
OSEATEK No 06 (2010): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.971 KB)

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan perguruan tinggi dan masyarakat pengguna teknologi tepat guna, yaitu meningkatkan kemandirian dan daya saing perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya melalui peningkatan mutu produk dan proses, efisiensi produktifitas dengan sentuhan teknologi tepat guna. Membantu program pemerintah khususnya pemerintah provinsi Jawa Tengah dalam pemberdayaan masyarakat dengan kelompok sasaran usaha kecil menengah. Dan sebagai upaya mengatasi krisis energi bahan bakar dengan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa biogas adalah salah satu energi masa depan yang ramah lingkungan dan terbarukan. Pemanfaatan biogas oleh masyarakat di desa dukuh Ringin Brebes telah memberi nuansa baru bagi penggunaan energi untuk usaha kecil dan rumah tangga dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap minyak tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan serangkaian kegiatan yang diawali dengan identifikasi pemakaian dan produktifitas biogas pada kelompok tani ternak sapi Lembu Jaya Brebes baik yang sudah menggunakan maupunyang belum. Selanjutnya dilakukan sosialisasi penggunaan biogas yang aman dan sfisien. Materi pelatihan yang diberikan terdiri dari teori singkat tentang biogas, pengoperasian dan perawatan instalasi biogas yang baik dan benar serta aplikasi pemasangan instalasi biogas dan pemakaiannya. Hasil kegiatan menunjukan bahwa seluruh anggota kelompok tani ternak sapi lembu jaya dan masyarakat sekitar mempunyai keinginan yang tinggi untuk memanfaatkan energi biogas ini setelah mengetahui biogas aman, pembuatan dan perawatannya cukup mudah apalagi harga bahan bakar minyak tanah dan gas menjadi mahal. 100% peserta minta bisa menyambung instalasi biogas ini kerumahnya dan bersedia mencari pakan ternaknya. Kata kunci: biogas, teknologi tepat guna, energi alternative
Optimasi Penempatan Sumur baru Pada Lapangan Panasbumi Untuk Meningkatkan Kapasitas Listrik Dengan Metode Dekomposisi Ring ., Isnani; ., Munadi; ., Mustaqim
OSEATEK No 09 (2011): Oktober
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.086 KB)

Abstract

Lapangan Panasbumi Kamojang, akan ditingkatkan kapasitas panasnya dari 140MWe menjadi 200 MWe dan akan ditambah  7  ,sehingga dimungkinkan perlu sumur-sumur baru dimana satu pemboran sumur baru di lapangan panasbumi Kamojang  memerlukan biaya yang tinggi yaitu  $ 2.000.000, oleh karena itu perlu perhitungan yang matang dalam menentukan lokasi pemboran sumur baru tersebut, agar didapatkan hasil yang optimum. Untuk melihat karakteristik sifat fisis lapangan panasbumi Kamojang, maka dilakukan penelitian secara geostatistik dengan system kriging kemudian Matriksnya disimulasikan dengan metode Dekomposisi Ring sehingga dapat ditentukan lokasi sumur baru yang optimum.  Hasil yang diperoleh terdistribusi secara bervariasi baik dan rata-rata memenuhi target yang diharapkan. Kemudian berdasarkan hasil prediksi produksi di 225 lokasi baru diperoleh lokasi optimum di (- 22687.5, 1175) dimana jarak terpendek dengan sumur baru optimum adalah KMJ 73 dengan jarak 652.617 m dan KMJ 52 dengan jarak 612.13 m. Hasil analisis ekonomi sumur baru dari saat pemboran sampai tahun ketujuh berdasarkan data  sangat menguntungkan sehingga pemboran sumur baru dilokasi optimum .            Kata kunci :   Panasbumi, sumur baru, karakteristik sifat fisis, Kriging, dekomposisi ring,lokasi optimum, laju alir massa,  ekonomi sumur,
PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING ., Suharjo; ., Mustaqim; Nurwildani, M. Fajar
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.817 KB)

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel. Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi. Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik) terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal 20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest
ANALISIS PENGGUNAAN PISTON KHARISMA PADA MOTOR SUPRA FIT TERHADAP PENINGKATKAN KINERJA COMPRESSION CYLINDER / CC Aziz, M. Syeh Abdul; ., Mustaqim; ., Siswiyanti
ENGINEERING Vol 5, No 2 (2012): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.691 KB)

Abstract

Modifikasi bidang otomotif yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan  unjuk kerja yang lebih baik dari sebuah sistem kerja otomotif   sehingga pada penelitian ini, peneliti menganalisa kenaikan kompresi  silinder pada sepeda motor  Supra Fit setelah diganti piston Kharisma yang berdiameter Ø 52,3mm, dengan cara menghitung  besar diameter dalam blok silinder setelah dimodifikasi / korter dan langkah piston dari titik mati  bawah ke titik mati atas.  Tujuan dari diadakannya penelitian ini untuk membandingkan performa sepeda motor  standar dengan sepeda motor hasil modifikasi sendiri dan untuk mengetahui pengaruh pengunaan piston Kharisma diameter Ø 52,3 mm terhadap volume langkah / kompresi  silinder.Metode  penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental  yaitu variabel yang bersaing dengan variabel independen yang sengaja  dirancang,  dalam hal ini variabel independen dihipotesiskan mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, namun bagai mana peneliti yakin bahwa berubahan itu berubah dari ap a yang diteliti dan bukan karena sebab lainnya yang tidak ia identifikasikan atau tetapkan sebagai variabel independen. Dari hasil penelitian tersebut,untuk perhitungan Volume langkah / cc sepeda motor supra fit sebelum di modifikasi adalah 97,1 Cm3/ cc  dibulatkan menjadi 100 Cm3/ cc, dan setelah dirubah piston kharisma berdiameter Ø 52,3  mm menjadi 106,8 Cm3/ cc yang dibulatkan menjadi 110 Cm3/ cc, kemudian untuk perbandingan kompresi sebelum di modifikasi adalah 8,71634 : 1, dan setelah dirubah piston kharisma menjadi 8,71837 : 1. Kata kunci  : Kompresi Silinder (cc), Piston, Blok Silinder, Diameter, Langkah, Titik Mati Atas, Titik mati Bawah.