Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Human Care Journal

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIDEO LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LABSKILL MAHASISWA KEPERAWATAN Fitrianola Rezkiki; Sherly Amelia; Imelda Rahmayunia Kartika
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 3 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i3.1458

Abstract

Video Learning is one of the learning media that can be used in the laboratory to improve the lab skills of nursing students. The development of video learning focuses on developing practicum learning content and improving skills lab learning outcomes. The importance of video learning being applied in the laboratory to answer the industrial revolution 4.0 in the form of the use of digital technology for the educational aspect in the laboratory and the urgency in the midst of the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to find out how effective video learning is in improving nursing students' lab skills learning outcomes in the laboratory. The research method used is a quantitative approach, with a quasi-experimental type of research with a non-equivalent post-test only control group design experimental design. The population in this study were nursing students at the Faculty of Health, University of Fort De Kock. The research samples were students of the 2019 and 2020 batches which were taken with a sampling technique carried out by random sampling with a cluster sampling type of 160 students. Data analysis techniques include data normality test, homogeneity test and hypothesis test (t test). The results of this study showed that the average of skill lab learning outcomes of nursing students in the laboratory using video learning was 83.71, while the average skill lab learning outcomes of nursing students using conventional learning methods (demonstrations) was 78.32. There is a significant difference in learning outcomes (p-value 0.001) between lab skills learning using video learning compared to lab skills learning in the conventional way (demonstrations in the laboratory). It is expected that educators can further increase creativity in making attractive learning lab skills videos so as to increase interest in learning and learning outcomes for nursing students, especially in learning in the laboratory. Keywords: video learning, skill lab, learning outcomes, nursing students
DESKRIPSI KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA SELAMA SCHOOL FROM HOME (SFH) Fitrianola Rezkiki; Imelda Rahmayunia Kartika; Fhajri Arye Gemilang; Fakhri Fakhri; Heru Meiyersi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 1 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i1.1130

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Pandemic corona virus disease bukan hanya berdampak pada dunia kesehatan dan  ekonomi, tetapi juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Terhitung Maret 2020 hingga sekarang, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah resmi dihentikan sementara, diganti dengan School from Home (SFH). Madrasah  Tsanawiyah/sederajat  paling  banyak  mengikuti metode belajar di rumah. Ada 28.587.688 murid yang belajar jarak jaruh. Penutupan dan pembelajaran yang di alokasikan ke rumah menimbulkan dampak terhadap kecerdasan emosional peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kecerdasan emosional peserta didik selama pembelajaran dirumah (School From Home). Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, dengan sampel penelitian ini berjumlah 285 orang yang diambil menggunakan accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kecerdasan emosional disadur dari Siregar (2018) yakni berisi 30 item pernyataan dengan 24 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif menggunakan skala likert. Kuesioner terdiri atas komponen kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden (58,25%) memiliki kecerdasan emosional yang rendah, dengan nilai mean terendah terdapat pada komponen Motivasi. Kesimpulan: Hasil pengkategorisasian skor  kecerdasan  emosional secara keseluruhan menunjukkan bahwa di MTsN 2 Bukittinggi didominasi  oleh  peserta didik  dengan kecerdasan  emosional  dengan kategori rendah, dimana pada kategori motivasi peserta didik itu sendiri. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran dirumah, sehingga diharapkan pihak sekolah mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik walaupun belajar dari rumah masih tetap dilakukan pada kondisi pandemi ini.Kata kunci      : kecerdasan emosional, peserta didik, school from home
STUDI DESKRIPTIF PELAKSANAAN MANAJEMEN DAN INDIKATOR MUTU KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD M.NATSIR SOLOK Imelda Rahmayunia Kartika; Aminah Syofia; Rahmatika Dewi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 2 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i2.1704

Abstract

Dewasa ini, dalam manajemen pelayanan diyakini bahwa peningkatan indikator mutu pelayanan merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien di suatu rumah sakit Penerapan indikator mutu sudah berjalan, namun pencapainannya masih belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menjabarkan indikator mutu pelayanan keperawatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran manajemen dan indikator mutu keperawatan di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, dimana peneliti ingin menggambarkan hasil deskripsi manajemen mutu pelayanan keperawatan di rawat inap RSUD Solok Sumatera Barat, pada pertengahan April 2022. Sampel penelitian ini adalah 60 orang perawat yang mengisi kuesioner yang mendeskripsikan manajemen mutu pelayanan keperawatan yang dijalankan di rumah sakit. Data di analisis secara deskriptif untuk melihat gambaran pelaksanaan indikator mutu. Hasil penelitian ini adalah penerapan indikator mutu pelayanan keperawatan, paling banyak pelaksanaannya dalam kategori baik (66.7%), dan masih ada pelaksanaan yang kurang baik yakni sebesar 33.3%. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa indikator mutu masih harus ditingkatkan dalam pencapaiannya. DIharapkan hal ini menjadi dasar kuat untuk mengatakan bahwa indikator mutu keperawatan menjadi hal yang mutlak harus ada dan diimplementasikan di rumah sakit. Kata Kunci: Manajemen, Indikator Mutu, Keperawatan, Ruang Rawat Inap
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI PERSEPTOR KLINIK DALAM KEGIATAN PRESEPTORSHIP SELAMA PRAKTEK PROFESI NERS Imelda Rahmayunia Kartika; Fitrianola Rezkiki
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i2.1256

Abstract

AbstrakKompetensi perseptor klinik dapat berupa kompetensi klinik maupun komptensi mengajar dalam preceptorship, dimana bertugas memperkuat profesionalisme mahasiswa dengan mendukung perkembangan profesi dan membantu mahasiswa mencapai target kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi perseptor dalam hal ini kompetensi klinik (clinical competence) dan Kompetensi Mengajar (Teaching skill) yang dinilai dari persepsi mahasiswa yang sedang menjalani praktek profesi ners di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Sampel penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa yang sedang menjalani praktek profesi ners. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang Kompetensi Preseptor Klinik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi klinik perawat sebagai perseptor klinik dalam kegiatan perseptorship (bimbingan) selama praktek profesi ners adalah baik (50%). Namun, kompetensi mengajar (teaching skill) perseptor klinik masih banyak yang menyatakan kurang baik (66.7%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi klinik perseptor harus ditingkatkan dengan pengembangan kompetensi klinis para perseptor klinik. Diharapkan organisasi keperawatan memberi dukungan yang cukup dalam kegiatan perseptorship, dan menciptakan suasana belajar yang representatif. Kata kunci: Kompetensi Perseptor Klinik, Perseptorship, Mahasiswa Ners
PENGARUH REMINISCENCE THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA LANSIA Imelda Rahmayunia Kartika
HUMAN CARE JOURNAL Vol 1, No 1 (2016): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.622 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v1i1.32

Abstract

ABSTRAKStress pada lansia adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang yang diakibatkan oleh stressor berupa perubahan fisik, mental, dan sosial lansia yang mempengaruhi status emosional dan dapat menimbulkan penyakit. Pengelolaan stress lansia dapat dilakukan dengan Reminiscence Therapy yang menggunakan memori dan kenangan masa lalu untuk menjaga kesehatan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Reminiscence Therapy terhadap stress pada lansia. Desain pada penelitian ini adalah quasi-experiment dengan rancangan penelitian one grup pre-test dan pos-test, dengan populasi 35 lansia, sampel terdiri dari 20 lansia yang dipilih secara purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Depression Anxiety and Stress Scale (DASS). Hasil analisis uji dependen sampel t-test dengan tingkat kemaknaan 95% menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Reminiscence Therapy terhadap stress pada lansia, dibuktikan dengan nilai rata-rata tingkat stress sebelum intervensi 22.25 poin dan setelah dilakukan intervensi berubah menjadi 16,60 poin, berdasarkan analisis wilcoxon didapatkan p value 0,000. Kegiatan bercerita kenangan masa lalu dapat membantu lansia berinteraksi dan mengungkapkan perasaan kepada keluarga dan teman sehingga lansia mampu beradaptasi terhadap stress. Kata kunci : Lansia, stress, Reminiscence Therapy ABSTRACT Stress on elderly is feeling of distress anxious and straining caused by stressor of change in physical, mental, and social status of elderly condition. This will affects emotional and can make some disease for them. Management stress of elderly can be done by using Reminiscence Therapy. This therapy uses memory to maintain the health of elderly. The aims of this study wasto understand the influence of reminiscence therapy to the level of  stress in elderly. The design of this study was quasi-experiment using one group pre-test and pos-test, with a population of 35 elderly, sample consisting of 20 elderly who were selected by purposive sampling. The data collection was carried out by using depression anxiety and stress scale (DASS). The results of the analysis test using dependent sample t-test with a significant level by 95 % suggests that there was an influence of reminiscence therapy into the level of stress on elderly. It evidenced by the average value level of stress before intervention was 22.25 point and after conducted intervention turned into 16,60 point, based on analysis of the wilcoxon method, obtained p value 0,000. Storytelling memories and activities that tells the memories of the past can help elderly people to interact and express their feelings to family and friends so that the elderly are able to adapt to stress.  Keywords : Elderly, Stress, Reminiscence Therapy