Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Tradisi Makan Badulang sebagai Sarana Interaksi Sosial Masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau Nurmiyanti Nurmiyanti; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9941

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi Makan Badulangpada masyarakat Pulau Belimbing kabupaten Kampar mampu menjadi sarana berkomunikasi dan berintekrasi ditengah-tengah pesatnya perkembangan zaman. Makan Badulangyang menjadi tradisi turun temurun masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar ini, mampu menjadi icon wisata yang menjadi daya tarik wisatawa, baik local ataupun internasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian adalah tradisi Makan Badulang, tata cara makan badulang, filosofi yang terdapat pada tradisi makan Badulang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung , wawancara, dokumentasi dan analisis literature. Teknik analisi data dilakukan dengan cara menjelaskan tradisi Makan Badulangsebagai sarana interaksi social masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau masih menjaga tradisi Makan Badulangyang merupakan tradisi dari nenek moyang masyarakat melayu Pulau Belimbing, (2) tradisi Makan Badulangmerupakan tradisi yang menggambarkan interaksi social masyarakat Pulau Belimbing dalam menjaga hubungan kekeluargaan, kasih sayang, hormat menghormati diantara sesama.
Filosofi Rumah Adat Lontiok Khas Desa Wisata Pulau Belimbing Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau Agidia Karina; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10007

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk mendeskripsikan filosofi rumah adat Lontiok di desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah rumah adat Lontiok yang terletak di desa Pulau Belimbing. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah rekaman wawancara bersama narasumber yaitu Pak Kociok salah satu masyarakat desa Pulau Belimbing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan bersama narasumber. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjelaskan filosofi rumah Lontiok Desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menjelaskan beberapa filosofi rumah Lontiok yaitu, (1) filosofi bentuk Lontiok pada atap rumah Lontiok, (2) filosofi tiang pada atap rumah Lontiok (3) filosofi Kula di rumah Lontiok , (4) filosofi Gapura dan Jenjang di rumah Lontiok, (5) filosofi Bulatan di rumah Lontiok, (6) filosofi pintu di rumah Lontiok, (7) filosofi ruang di rumah Lontiok, (8) filosofi lantai di rumah Lontiok, (9) filosofi ragam hias ukiran di rumah Lontiok, (10) filosofi Kopuok di rumah Lontiok, (11) filosofi rumah Lontiok sebagai penggambaran status sosial dalam masyarakat.
Pemanfaatan Desa Wisata Pulau Belimbing Sebagai Sumber Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal Yulna Pilpa Sari; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10174

Abstract

Desa Wisata Pulau Belimbing menjadi salah satu bukti kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sampai saat ini masih dapat dinikmati dan selalu diupayakan pelestariannya. Banyak objek wisata berbau budaya yang dapat dinikmati di desa ini. Desa ini memiliki pesona kebudayaan yang sangat menyentuh, yaitu sebuah desa tua yang masih asri dan terdapat banyak rumah-rumah tua yang sudah berusia ratusan tahun. Rumah Lontiok adalah salah satu rumah adat yang tetap dijaga hingga sekarang. Rumah adat ini sudah diresmikan pada tahun 2007 sebagai rumah adat Kabupaten Kampar. Di bagian belakang rumah lontiok terdapat gelek tobu atau penggiling tebu. Pada zaman dahulu gelek tobu ini digunakan untuk menggelek tebu dan yang kemudian dimasak dan dijadikan manisan atau gula tebu. Selanjutnya ada calempong dan silat persembahan yang merupakan tradisi masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing dalam menyambut tamu. Selanjutnya salah satu permainna rakyat yang masih ada hingga saat ini ialah permainan engrang. Segala kebudayaan yang ada di Desa Wisata Pulau Belimbing ini dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peserta didik akan merasa memiliki kebudayaannya sendiri dan secara tidak langsung karakter atau jati diri asli dari masyarakat Indonesia akan tertanam di dalam diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitia etnografi. Teknik pengumpulan data ialah dengan observasi secara langsung, wawancara, dan domunentasi untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing. Hasil dari penelitian inilah yang nantinya dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kemudian dapat diimplementasikan dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
Penerapan Pembelajaran Musikalisasi Puisi Berbasis Calempong terhadap Kemampuan Membaca Puisi Hasminur Hasminur; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.828

Abstract

The discussion of this study explains the results of the research that has been carried out. In this first cycle, the indicators for interpreting ability, articulation, intonation, diction, expression, and totality were inadequate or still in the moderate category. Even so, learning in the first cycle of action has not been achieved but has experienced an increase. The reflection results from the first cycle can be used as a reference for implementing the second cycle class treatment. The implementation of the second cycle of class treatment has been fully achieved and has increased as expected in all indicators. Based on the results of the first and second cycle d, it can be concluded that the application of calempong-based poetry musicalization learning can improve the poetry reading ability of class XI students of SMKN I Bangkinang. This can be seen from the increase in indicators of the ability to read poetry in learning Indonesian.
Makna Bangunan Rumah Adat Lontiok Masyarakat Melayu Kuok: Kajian Semiotik Redovan Jamil; Hasnah Faiza; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.843

Abstract

This study aims to explain the form and social meaning of the Lontiok House in Kampar District, Pulau Belimbing Village. The Lontiok house has a unique/traditional architecture because of its patterns and ornaments in the form of carvings so that its splendor can be seen even more. The characteristics and colors of the ornaments of the Lontiok House depict the life and daily personality of the Malay people, which are thick with customs that must be upheld and the Islamic religion which is firmly applied in everyday life. This paper identifies and documents this house as one of the Malay buildings that needs to be maintained and preserved and has a social meaning that is adhered to by the people there. A qualitative research method with a field study approach was used in this study because the research object was directly reviewed in the field. Theories about Malay architecture and Malay building ornaments serve as background knowledge supported by information obtained from literature and field data as well as actors within the scope of research. The results of this study indicate that the existence of the Lontiok House building has its own function, form and meaning related to people’s lives in Pulau Belimbing Village, Kampar District.
Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Simbol Ragam Hias Rumah Lontiok di Desa Wisata Pulau Belimbing Kuok Kabupaten Kampar Ariyanti Rahayu; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11373

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan makna-makna dari bentuk Arsitektur berbagai motif/symbol ragam hias Rumah Lontiok di desa wisata Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah Rumah Lontiok yang terletak di desa wisata Pulau Belimbing. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah rekaman wawancara bersama narasumber yaitu Pak Kociok salah satu masyarakat desa Pulau Belimbing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan bersama narasumber. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam bentuk arsitek dan makna-makna dari motif-motif yang ada di bagian rumah lontiok Desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menjelaskan beberapa makna-makna denotasi, makna konotasi serta mitos yang dipercayai dari bentuk motif-motif ragam hias yang ada di Rumah Lontiok desa wisata Pulau Belimbing.
THE ROLE OF MALAY CULTURE IN PROMOTING A CREATIVE ECONOMY IN THE ERA OF SOCIETY 5.0 Selviani Selviani; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Hermandra Hermandra
LITERACY : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Vol. 1 No. 3 (2022): December : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/literacy.v1i3.347

Abstract

The concept of the creative economy governs the advancement of the national economy. 7.1% of GDP is contributed by the creative economy. Malay is one of the cultures that has a considerable influence on the economy. The distinctiveness of Malay culture influences the design and function of items. A distinct culture will also influence the form of a unique product. The public has a high need for culturally-based creative industries. It is evidenced by the increase in income from the creative industry.   Utilizing a qualitative strategy with descriptive analysis, the research method is qualitative. This study aims to determine Malay culture role in promoting a creative economy on 5.0 society era.  This study concludes that the existence of Malay art and culture is not just dependent on convention factors related to tradition or custom (socio-cultural), but also on artistic factors that make them necessary (economic value), particularly as a tourism industry. This meaning entails the existence of processing (transformation) geared toward taking on the role of a subject of change. On the basis of the explanation provided by the tourists, it can be inferred that culturally-based creative economic items attract customers, hence promoting the creative economy. It indicates that culture plays an important role in promoting the purchase and sale of items from the creative economy.
Pengaruh Strategi Pemetaan Pikiran Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMPN 2 Gunung Toar Iga Herlina; Elmustian Elmustian; Elvrin Septyanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh Strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah True Experimental Design dengan desain pretest-posttest control group design yang terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling (sampel total). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis teks pantun siswa kelas VII SMPN 2 Gunung Toar. Pada saat pre-test nilai siswa kelas eksperimen berada dibawah KKM yaitu 65 dengan rata-rata 63.60 > 62.12. Penulis juga melakukan analisis statistik parametrik uji t sampel berpasangan (uji paired t test). Hasil uji tersebut menunjukkan angka Asym sig 0,00 < 0,05, secara kriteria menolak H0 yang berarti terdapat pengaruh signifikkan dari implementasi strategi Mind Mapping terhadap kemampuan menulis pantun siswa.
Rumah Lontiok Sebagai Identitas Kebudayaan Masyarakat Ocu Kampar Seppi Yeni; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.6970

Abstract

Melville J. Herkovits menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang bersifat superorganik, karena kebudayaan diwariskan secara turun-temurun, padahal orang-orang dalam masyarakat selalu berubah karena kematian dan kelahiran. Adanya keterkaitan yang begitu erat antara kebudayaan dengan masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai suatu hal yang sangat penting bagi manusia dimana masyarakat tidak bisa meninggalkan kebudayaan yang telah dimilikinya. Secara singkat kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dijadikan milik manusia melalui proses pembelajaran. Dengan demikian, kebudayaan merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu dalam setiap pola, tindakan, dan perilaku masyarakat yang diterima secara turun-temurun, yang muncul sebagai akibat dari reinkarnasi kebiasaan leluhur sebagai suatu hal yang kompleks. Setiap kelompok budaya masyarakat mempunyai jenis rumah yang berbeda-beda, seperti rumah Lontiok yang juga merupakan salah satu hasil budaya, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Kampar. Upaya menjaga dan melestarikan Rumah Lontiok sebagai identitas budaya masyarakat Ocu Kampar adalah melalui peran ninik mamak dalam menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari ninik mamak kepada generasi muda, melalui kesadaran pendidikan. Pendidikan budaya di sekolah sangatlah penting terutama bagi adat atau budaya setempat. Peran masyarakat adalah dengan terus memberikan pengabdian kepada generasi muda untuk menjaga dan merawat Rumah Lontiok, agar filosofi dan sejarah Rumah Lontiok tetap terjaga dan dikenal. Serta meningkatkan peran pemerintah yang dituntut untuk peduli terhadap budaya daerah
Nilai-Nilai Yang Terkandung pada Tangga Rumah Lontiok di Desa Pulau Belimbing Diana Sari; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.6973

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi nilai-nilai yang terkandung dalam rumah Lontiok di Desa Pulau Belimbing. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Melalui analisis mendalam terhadap struktur, desain, dan fungsi rumah tradisional ini, penulis mencoba mengungkap aspek-aspek kultural, filosofis, dan sosial yang tercermin dalam setiap elemen rumah. Konsep kebersamaan, keberlanjutan budaya, serta hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan lokal menjadi sorotan utama dalam penelitian ini. Artikel ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan memahami warisan budaya Desa Pulau Belimbing melalui lensa rumah Lontiok sebagai perwujudan fisik dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.